Share

Chapter 74

“Ini anaknya pak Arsenio?”

Andhira mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh Papih. Amanda tersenyum dan menyalimi Papih yang baru saja pulang kerja. Papih mengusap puncak kepala Amanda, dan tersenyum.

“Papih gak pernah ketemu emangnya?” tanya Andhira menatap Papih, dijawab dengan gelengan kepala dari Papih.

“Papih cuma tau pak Arsenio punya anak aja, tapi gak pernah dibawa kalau lagi ada acara,” jelas Papih, diangguki oleh Andhira.

“Aku males, Om. Padahl sering diajak sama Papih, gimana ya, Om? Aku itu kaum rebahan, jadi kalau gak penting buat aku, gak mau ikut,” timpal Amanda, Papih menyamakann tinggi badannya dengan Amanda.

“Gapapa. Anak om juga gak pernah mau kalau om ajak buat dateng ke acara perusahaan,” ucap Papih, membuat Andhira menaikkan sebelah alisnya.

Andhira hanya bergeming, tidak mengelak, karena papihnya itu memang mengatakan yang sebenernya. Dirinya hanya memperhatikan interaksi antara Amanda dengan papihnya, bersyukur karena Amanda diterima baik o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status