Share

Chapter 78

“Kamu abis ribut sama geng motor?”

Papih terkejut saat mendengar cerita dari Amanda, bayangkan saja, putrinya ini hampir menjadi korban. Sedangkan Andhira mendesis, menatap Amanda yang menaikkan sebelah alisnya. Amanda yang membuat Papih ikut cemas.

“Aku gak ribut. Jadi gini ceritanya yaa, papih harus percaya sama aku. Aku itu tadi mau beli ice cream, terus aku kan peka ya orangnya, jadi dari kejauhan itu aku liat dua orang ini, cuma mereka, bukan geng motor dong,” ujar Andhira, sedangkan Papih dan Amanda hanya mendengar.

“Aku ngeliat mereka ini bawa senjata tajam, aku dalam bahaya dong, makanya aku suruh Amanda buat masuk ke dalam, terus aku tendang aja motor mereka sampe mereka jatuh,” lanjut Andhira dengan santai, dan mendapati Papih yang berdecak lidah.

“Kamu itu perempuan yaa, Andhira. Gak perlu ngajuin nyawa ke mereka,” ucap Papih dengan kesal, dirinya menatap tajam putrinya.

Amanda mengangguk, “Padahal yaa, tadi itu bisa pergi aja, beli ice cream di tempat lain.”

Andhira menat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status