Share

Chapter 85

Penulis: Lapini
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-20 21:41:57

“Tadi pas aku baru dateng, ada yang ngasih ini. Katanya buat Andhira.”

Andhira menaikkan sebelah alisnya, menatap teman satu kelasnya yang datang membawa sebuah kotak dan diberikan kepadanya. Andhira hanya menerimanya dengan tatapan bingung, dan hanya menyimpan di meja.

“Andhira di sini ada tiga, Sya. Kamu yakin ini buat aku?” tanya Andhira penuh penekanan, perempuan bernama Desya itu mengangguk yakin dan duduk di depan Andhira.

“Kamu kira aku anak SD yang percaya gitu aja tanpa aku pastiin lebih lanjut?”

Andhira menaikkan kedua bahunya, “Tapi … aku gak mau buka,” ucapnya, dan menoleh ke sisi kanannya, menatap Darwis yang sedang menatapnya, “Dar, kamu mau buka? Buka aja. Aku gak mau, takut. Kata pak Arsen, jangan terima barang dari orang yang gak dikenal.”

Darwis menaikkan sebelah alisnya, “Kalau gitu, buang aja. Gak perlu dibuka.”

Desya menatap Darwis dan Andhira silih berganti, “Yang ngasih ini bapak-bapak gitu sih, rapih emang, tapi pakaian sopir.”

Pernyataan dari Desya membuat Dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 86

    “Andhira.”Andhira menoleh, dirinya segera bangkit, dibantu oleh Darwis. Sedangkan Dokter memberikan satu gelas teh hangat, Andhira menerimanya dan tersenyum kepada Dokter.“Makasih, Dok.”Andhira menyeruput teh hangat yang diberikan oleh Dokter, sedangkan Darwis hanya bergeming memperhatikan Andhira yang masih linglung. Berbeda dengan Dokter yang menyentuh kening Andhira, memastikan suhu tubuh gadis itu sudah turun dan tidak sepanas saat tadi dibawa pertama pertama kali.“Kamu beneran belum makan tadi?” tanya Dokter lembut, diangguki oleh Andhira.Andhira terkekeh, “Iya, Dok. Lupa sarapan, karena udah panik duluan. Makalah yang harus saya kumpulkan siang nanti, tiba-tiba gak ada di rumah. Dokter bisa bayangin deh sepanik apa saya tadi pagi,” ocehnya, sedangkan Dokter hanya menggeleng kepala.“Lain kali, kamu gak boleh lupa buat sarapan,” ujar Dokter, diangguki oleh Andhira.“Tapi gak janji deh, Dok. Takut ada hal-hal gak terduga lainnya, apalagi saya ini panikan. Kalau udah panik,

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 87

    “Pak Arsen kok ada di sini, sih? Bukannya hari ini full di kantor ya?”Andhira menatap bingung Arsenio yang tiba-tiba hadir di depan ruang kelasnya, sedangkan Arsenio menempatkan kedua tangan di sisi Andhira.“Beneran gak sarapan? Kenapa gak bilang ke saya?” tanya Arsenio khawatir, membuat Andhira mengerjapkan kedua matanya.“Gak mau bikin pak Arsen khawatir. Lagian, saya juga udah biasa aja sekarang. Balik lagi aja ke kantor, nanti di pak Arsen dipecat dari perusahaannya pak Arsen sendiri,” oceh Andhira, diakhiri terkekeh.Arsenio menyentil kening Andhira, dirinya tidak habis fikir dengan apa yang Andhira katakana baru saja. Dia berkata, “Oh gitu? Gak ada menghargai saya nih?”Andhira bersidekap dada, memicingkan mata, “Saya gak ada nyuruh pak Arsen buat ke sini deh. Pak Arsen sendiri loh yang tiba-tiba ada di sini. Bukan buat nemuin saya, kan?” tanyanya, menatap curiga Arsenio.“Kamu gak suka saya di sini? Takut ketahuan kalau kamu lagi selingkuh sama Reno?”Reno yang berdiri di

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 88

    “Amanda udah beneran tidur kan, Mbak?”Mbak Maya mengangguk menjawab pertanyaan dari Arsenio. Sedangkan Andhira yang duduk di sisi kiri Arsenio, hanya terdiam memperhatikan Arsenio dan Mbak Maya silih berganti.“Ada apa emangnya?” tanya Mbak Maya, memfokuskan atensinya hanya kepada Arsenio, karena Papih dari Amanda itulah yang membuatnya harus menunda jam pulang kerjanya.Arsenio berdeham, “Gini, Mbak. Tadi pagi ada yang ngirim kotak gitu ke kampus, lebih tepatnya buat Andhira. Disini yang saya takutkan Amanda akan menjadi sasaran sih pengirim paket itu.”Mbak Maya menaikkan sebelah alis, “Hubungannya sama Amanda apa? Oh … atau sih pelakunya itu mantan istri pak Arsen?”Arsenio mengangguk, “Apalagi Amanda ini gak mau pisah sama Andhira, saya takut dia berbuat nekat. Saya gak mau mereka disakitin.”Mbak Maya benrgumam, “Jadi, harus diperkat lagi kan untuk Amanda dan Andhira?” tanyanya, diangguki oleh Arsenio.“Andhira kalau dikampus ada Darwis sama Reno, mereka jago beladiri. Untuk Ama

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 89

    “RENO SIALAN!”Reno tertawa terbahak-bahak, dirinya baru saja menyimpan cicak mainan di meja Andhira, dan Andhira yang terkejut, langsung melempar, lalu berteriak.“Aku kira udah gak kaget kalau liat cicak,” ucap Reno, duduk di kursi sisi kanan Andhira, sedangkan di sisi kiri Andhira terdapat Darwis.Andhira mencibir, “Aku bilangin pacar aku yaa?”Reno menyanggah kepalanya dengan tangannya, menatap Andhira, “Mentang-mentang punya pacar, jadi ngadunya ke pacar yaa.”Andhira mengangguk, “Iyaa dong. Kalau aku ngadunya ke kamu, nanti kamu yang dicari sama pak Arsen. Pacar aku galak,” ucapnya, diakhiri dengan terkekeh.“Kamu juga galak ya, Andhira. Pak Arsen kalau galak, ya karena kesabarannya habis aja. Kalau masih ada stok kesabaran, cuma kasih peringatan tegas,” balas Reno tidak mau kalah, dirinya memang sengaja memancing Andhira.“Eh iya, by the way, sih Airina ini gimana kabarnya? Dikasih SP berapa? Dia dihujat satu grup atau gak?” tanya Andhira dengan penasaran kepada Reno yang hanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 90

    “By the way, kamu bisa lihat rekaman cctv itu darimana? Kamu minta ijin sama keamanan?”Andhira menatap Darwis yang menggeleng kepala, membuatnya dan Reno bingung. Tidak sembarangan mahasiswa atau mahasiswi dapat melihat rekaman cctv diperangkat yang mereka punya.“Aku retas,” jawab Darwis, membuat Andhira dan Reno menatap satu sama lain. Sedangkan Darwis hanya terkekeh, “Aku ini selalu otodidak, jadi retas kaya gitu doang gampang.”Andhira mengambil ponselnya, menjauhkan dari Darwis, “Bahaya, nanti hape aku diretas sama kamu lagi.”Darwis menaikkan sebelah alisnya, “Ngapain juga aku retas hape kamu? Ada isi apaan dihape kamu? Kalau bisa bikin aku kaya mendadak, aku retas.”“Harus diamankan hape aku juga, biar gak diretas sama Darwis. Soalnya aku ini punya kenalann mafia, jadinya duit dari dia,” timpal Reno santai, membuat Darwis dan Andhira menatapnya.“Kamu mata-mata yang berkedok anak kuliah? Wah bahaya banget sihh ini,” celetuk Andhira, dan telinga kirinya disentil oleh Reno.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 91

    “Mas, itu beneran orang suruhan mantan istri kamu?”Arsenio mengangguk, memperhatikan wajah Andhira yang menurutnya cantik pada malam ini. Ya, mereka saat ini sedang makan malam disalah satu restaurant ternama.“Aku udah minta tolong sama yang lainnya, emang dia yang ngirim itu semua ke kamu. Kenapa emangnya? Kamu kepikiran sama apa yang dibilang Reno tadi siang?”Andhira bergumam, lalu mengendikkan kedua bahunya, “Seimbang sih sebenernya, tapi kalau dipikir ulang ya, Mas. Bisa jadi itu orang suruhan temennya Reno, karena dia gak terima aku punya pacar, jadi dia ini ngelakuin hal-hal lainnya. Takut deh aku.”Arsenio menggelengkan kepala saja, “Kamu mikirnya kejauhan, padahal udah jelas banget keliatan, itu dari mantan istri aku. Kamu tau, kan? Orang iri itu ada aja. Dia iri, karena kamu bisa deket sama Amanda.”Andhira menyipitkan kedua matanya, menaruh curiga terhadap kekasihnya, “Kok mas Arsen tau? Jangan-jangan kalian itu beneran masih komunikasi yaa?”Tanpa pikir panjang, Arsenio

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 92

    “Ada kirimin boneka di depan. Pacar kamu kasih boneka lagi ke kamu?”Andhira yang sedang menonton televise pun menoleh, menatap Papih yang baru saja dari depan. Dirinya menggeleng, perasaannya kembali resah, segera dia menghubungi Arsenio. Papih mengambil posisi di sisi kanan Andhira, memperhatikan Andhira yang ekspresi wajahnya cemas.“Jangan diterima, Pihh. Itu dari orang yang gak dikenal. Soalnya mas Arsenio gak ada kirim apa-apa ke aku,” ujar Andhira, menatap Papih yang menaikkan sebelah alis.“Kamu tau? Orang yang sama, kah?” tanya Papih, diangguki oleh Andhira. Papih mengerti, “Masih ada di depan pagar, belum Papih simpan. Buang aja kali yaa?”Andhira menggeleng, “Jangan, Pih. Biar mas Arsen aja yang ambil nanti, terus dibuang.”“Halo, sayang. Ada apa?”Andhira bergumam, “Ada yang kirimin boneka ke rumah. Bukan dari mas Arsen, kan?”“Bukan. Biarin aja, nanti siang aku ke rumah, kalau masih ada, nanti aku belah bonekanya. Aku yakin sih, ada sesuatu di dalam. Kalau pas aku dateng,

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 93

    “AAAA, SEREM BANGETT!”Arsenio spontan membuang boneka teddy bear berwarna coklat yang sudah dia bedah, dan terlihat banyak hewan melatah di dalamnya. Tanpa pikir panjang, Arsenio mengambil korek gas dari saku celananya dan kertas kosong, lalu dibakar dan dilempar ke dalam tong sampah besi.“ANDHIRA.”Arsenio panik, dan menggendong Andhira ala bridal style untuk masuk ke dalam rumah, meninggalkan kotak berwarna biru di depan pagar. Dia tidak memikirkan isi yang ada di dalam kotak tersebut, fokusnya hanya kepada Andhira saat ini.Andhira syok, dan pingsan. Hal itu membuat Arsenio benar-benar khawatir, ditambah saat tangannya menyentuh tangan Andhira yang panas. Bisa dikatakan demam.Arsenio menidurkan Andhira di sofa ruang tamu, dan dirinya menyentuh kening Andhira yang berkeringat. Semakin membuatnya mengeratkan genggaman tangan dengan Andhira, seperti sedang memberikan kekuatan kepada Andhira.“Sayang, bangun yukk. Jangan bikin aku khawatir, mana papih kamu nititpin kamu ke aku,” uca

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Extra Chapter

    “Nempel teruss. Awas awass, ngalangin jalann.” Andhira yang kesal kepada Garaga pun menendang tulang kering laki-laki dihadapannya saat ini, baru kemarin Garaga bersikap diluar nalarnya, kini kembali ke setelan pabrik. Arsenio yang berdiri di sisi kanan Andhira pun menepuk lengan tunangannya. “Aku tuh kemarin kaya bukan ketemu sama kamu. Jangan-jangan, kemarin itu kembaran kamu, kan?” tanya Andhira dengan penuh curiga, karena memang berbeda Garaga yang hadir di acara lamarannya dengan Garaga yang ada dihadapannya saat ini. “Enak aja, itu aku tau. Mode kalem, karena kamu mode kalem,” ucap Garaga, membuat Andhira menaikkan sebelah alisnya. Bingung dengan apa yang dikatakan oleh Garaga. “Aku daritadi kalem padahal, kok bisa-bisanya? Jangan salahin aku kalau jambul kamu longsor dalam waktu sekejap,” ancam Andhira, dan dia melihat Garaga melangkah mundur agar tidak terkena sasarannya. Arsenio hanya menggelengkan kepala melihat tingkah tunangannya yang memang berbeda dari hari kemarin

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Epilog

    “Aku tidak menyangka, ternyata yang menjadi calon suaminya Andhira itu Arsenio. Pria yang pernah aku tidak restui karena memiliki anak.” Papih hanya mengabaikannya, melepaskan genggaman tangan Mamih dan menggantikannya dengan rangkulan di pinggang. Keduanya melangkahkan kaki keluar dari pagar rumah untuk menyambut kedatangan keluarga Arsenio. Reno ditunjuk untuk menjadi MC di acara lamaran sahabatnya itu memakai pakaian batik, jujur saja jika bukan permintaan dari Andhira, dirinya tidak berdiri di sini, tetapii berdiri dibelakang bersama dengan Darwis,, Garaga, Kalvin dan Zavian. Dirinya saat ini berdiri di dekat di sisi kanan Papih. Arsenio berada di tengah, sisi kanannya terdapat Amanda dan Mommy, sedangkan di sisi kirinya terdapat Daddy. Nenek dan Kakek dari Amanda ikut hadir, bahkan sudah tiba di Nusantara dari satu minggu yang lalu. Saat Arsenio mengabarkan akan melamar seseorang perempuan. “Selamat datang, Tuan Daniel dan Nyonya Elizabeth,” sapa Papih kepada kedua oran

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 151

    “Ini kamu sendiri yang desain?”Andhira menatap Arsenio, dan kekasihnya itu mengangguk. Sebuah foto menarik atensinya, sebuah maxi dress bersiluet A yang memiliki panjang hingga semata kaki dan lengan tranparan. Motif bunga, dan berwarna biru.“Kamu suka? Atau ada yang mau kamu tambahin?” tanya Arsenio, saat ini mereka sedang berada di butik milik Tante Kir, tanpa Amanda.Setelah satu hari kemarin menghabiskan waktu bersama, hari ini adalah waktunya Arsenio dan Andhira menyiapkan acara untuk lamaran, tidak bukan seserahan, tetapi pakaian. Permintaan Andhira mengenakan dresscode couple pada saat acara lamaran nanti.“Mas Arsen desain juga buat pakaiannya?” tanya Andhira, diangguki oleh Arsenio. Kekasihnya itu menggeser foto lain. Tante Kir hanya terdiam memperhatikan kedua pasangan yang sedang diskusi.Andhira menatap serius foto tersebut, lalu berkata, “Jelek. Gak usahh. Mas Arsen pake kemeja warna biru aja.”Arsenio mendelik, “Aku desain itu biar sama kaya punya kamu. Katanya mau c

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 150

    “Aku belum ngeliat Amanda sebahagia itu.”Arsenio memperhatikan Amanda yang sedang bermain pasir di depan sana, hanya seorang diri. Sedangkan dirinya duduk tiga langkah dari posisi Amanda saat ini, bersama dengan Andhira yang memfokuskan atensi hanya kepada Amanda.“Oh iya? Dia juga tadi bahagia banget pas denger kalau aku sama kamu mau lamaran,” ucap Andhira, menoleh ke sisi kirinya dan tersenyum kepada Arsenio.Arsenio menoleh, tersenyum manis kepada kekasihnya dan kembali menatap Amanda yang sedang berusaha membangun istana dari pasir.“Keinginan dia dari pertama kali ketemu sama kamu, ya ngejadiin kamu sebagai mamihnya. Udah lama gak punya mamih, terus harapan dia cuma kamu.”Andhira bergumam, memfokuskan atensinya hanya kepada Amanda. Gadis cilik yang selalu mengganggu hari-harinya, sering datang ke kampus untuk bertemu dengannya, dan bahkan dia tidak tahu kalau Amanda itu anak dari Arsenio, dosen pembimbing akademiknya yang baru.“Aku sampe sekarang masih gak percaya sihh. Kaya

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 149

    “Kamu jangan kaya gitu lain kali. Gak baik, apalagi ada ibunya, nanti beliau kesinggung, gimana?”Amanda hanya bergeming mendengarkan apa yang diucapkan oleh Andhira dari sejak mereka di sekolah dan saat ini dalam perjalanan menuju rumah.“Iya, maaf. Lagian aku kesel sama Angga, dia di dalam kelas aja ngisengin aku. Jadinya, mau ngehindar aja kalau keluar kelas,” ucap Amanda, lebih membela diri sendiri.Andhira menoleh sekilas, lalu kembali fokus menyetir. Dirinya mengerti, dan pernah melakukan hal yang sama seperti yang Amanda lakukan. Tahu akhirannya seperti apa? Orangtua sih pelaku pengganggu menyuruh Andhira untuk meminta maaf.“Aku pernah di posisi kamu, digangguin sama lawann jenis. Aku yang minta maaf, tapi aku dibilang gak sopan, orangtuanya gak terima malah minta aku buat ngebantu anak mereka dalam ngerjain tugas,” ujar Andhira, membuat Amanda menoleh dan memicingkan mata.Jujur saja, Amanda antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Andhira. Sedikit ke

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 148

    “Kok baru keliatan lagi, Jeng?” Andhira tersenyum kepada Ibu Angga yang duduk di sisi kanannya. Mereka saat ini sedang duduk di kursi yang terletak dipinggir dekat dengan taman bermain yang ada di sekolah Amanda. “Iya, Bu. Kemarin-kemarin sibuk mengerjakan tugas yang dikasih dosen,” jawab Andhira, berusaha untuk sopan kepada Ibu Angga, dan berusaha untuk tidak menyinggung Ibu Angga. “Oh iya. Jeng Andhira kan sedang kuliah. Lancar yaa jeng kuliahnya? Harus dong, biar cepet dapet gelar. Terus fokus merawat Amanda,” balas Ibu Angga, ditanggapi dengan senyum manis dari Andhira. “Anaknya semakin lucu ya, Bu,” ucap Andhira diakhiri dengan terkekeh, dia kembali mengingat tingkah Angga tadi pagi sehingga membuat Amanda ngambek tidak ingin masuk kelas. Ibu Angga menyengir malu, dirinya merasa bersalah karena putranya, membuat Andhira harus membujuk Amanda untuk masuk kelas dan mengikuti pelajaran hari ini. Diluar prediksinya, dan membuatnya mengingat kembali sifat yang dimiliki oleh Angga

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 147

    “Loh kok ada mamih Andhira?”Amanda menatap bingung Andhira yang saat ini duduk di ruang tamu, hanya seorang diri. Andhira mengangkat kepalanya, dan tersenyum kepada Amanda yang langsung duduk di sisi kanannya.“Gak suka kalau aku dateng ke sini?” tanya Andhira, raut wajahnya seolah sedih, dan memperhatikan Amanda yang mengangguk lalu menggeleng.“Maksud aku, kok di sini? Emangnya mamih gak kuliah?”Andhira terkekeh, lalu menggelengkan kepala. Dirinya memang sengaja datang ke sini untuk mengantar Amanda ke sekolah dan menunggunya hingga pulang sekolah. Sedangkan Arsenio sedang ada keperluan, dan sudah berangkat dari pukul tujuh.“Aku libur hari ini, udah siap?” tanya Andhira, diakhiri dengan senyum manis. Dia mendengar suara derap langkah kaki yang mendekat, membuatnya menoleh dan mendapati Mbak Maya yang datang dengan membawa tas sekolah berwarna pink milik Amanda.“Kamu benerann gapapa nganterin Amanda ke sekolah?” tanya Mbak Maya setelah berdiri di dekat Amanda dan Andhira. Amanda

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 146

    “Kamu sama sih Airina gak bisa akur emangnya ya?” Andhira menyeruput jus jambunya dengan santai, dihadapannya ada Arsenio. Keduanya saat ini berada di sebuah café yang tidak terlalu banyak di kunjungi oleh customer, menghabiskan waktu berdua setelah melewati hari yang cukup menguras tenaga. “Aku sih bisa aja akur, tapi kan mas Arsen liat sih kelakuan syaitonnya. Baru juga mas Arsen dateng, dia udah berulah,” ucap Andhira, mengambil satu stick kentang dan colek ke saos sambal. Kedua matanya hanya terfokus untuk Arsenio. “Oh iya?” Andhira mengangguk, membenarkan posisi duduknya. Dia berdeham, lalu berkata, “Kayanya dia emang sengaja deh cari perhatian. Soalnya ya, pas mas Arsen gak ada beberapa hari kemarin, di kampus itu dia gak ada berulah tau.” Arsenio menyeruput kopi hitam, matanya memperhatikan kekasihnya yang sedang bercerita. Hanya dengan melihat wajah Andhira saja membuatnya sedikit tenang, apalagi kekasihnya itu berceloteh seperti biasanya, tidak perlu dipertanyakan lagi.

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 145

    “Tadi aku ketemu sama perempuan, dia ini mukanya berseri-seri gitu. Mungkin karena ketemu sama mas pacar kali ya?”Garaga melirik ke sisi kanan, mendapati Andhira yang datang bersama dengan Reno. Perempuan yang dimaksud oleh Garaga ialah Andhira, sang empu menyadari dan ….“AKHH ANDHIRA,” teriak Garaga saat Andhira menarik jambulnya sekuat tenaga, Reno yang melihatnya pun menarik Andhira untuk menjauh dari Garaga. Sedangkan Garaga mengibas surainya sekalian, jambulnya sudah rusak akibat ulah dari Andhira.“Apa?” tanya Andhira dengan kedua matanya melotot kepada Garaga yang menatapnya.Reno yang tidak ingin adanya pertengkaran pada pagi hari ini, memberikan kode kepada Darwis untuk bertukar tempat duduk dengan Garaga. Darwis tanpa banyak bicara mengambil tas milik Garaga dan dipindahkan ke meja belakang.Di dalam ruangan hanya ada Darwis, Garaga, Zavian, Kalvin, Reno dan Andhira. Zavian dan Kalvin memang tipe yang jarang bicara, jadi hanya duduk tenang di kursi paling belakang sejajar

DMCA.com Protection Status