Share

Chapter 77

“MAMIH.”

Andhira menoleh, dan mendapati Amanda yang berlari menghampirinya yang sedang duduk di kursi taman sekolah Amanda. Andhira tersenyum manis, dan merentangkan kedua tangannya. Keduanya saling berpelukan, tidak luput dari beberapa pasang mata.

“Loh ini kakak kamu? Tapi kok manggilnya Mamih?” tanya seorang laki-laki seusia dengan Amanda. Pertanyaannya membuat Andhira dan Amanda merenggangkan pelukan.

Andhira bangkit, dan memberi salam sopan kepada ibu dari anak. Dirinya mengulurkan tangan, “Saya Andhira, Bu. Mamih dari Amanda.”

Wanita setengah baya itu menerima uluran tangan Andhira, “Mamahnya Angga. Saya baru tau, kalau mamihnya Amanda itu masih muda.”

Andhira mengangguk dan tersenyum kepada Ibu Angga, “Duluan ya, Bu,” pamitnya, dirinya tersenyum kepada Angga yang memperhatikan Amanda.

“Kamu ngapain sih ngeliatin aku?” tanya Amanda, dirinya menggenggam tangan Andhira erat. Ibu Angga terkekeh memperhatikan putranya, lalu pamit, tetapi Angga memberontak dan menoleh.

“AMANDA, KAMU
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status