Share

Chapter 124

“Selamat pagi, pak Arsen. Semoga hari-harinya menyenangkan.”

Andhira tersenyum kepada Arsenio saat berpapasan dengan Dosen PA, sekaligus kekasihnya itu. Arsenio menahan diri agar dirinya tidak kelepasan untuk memperlakukan Andhira seperti sepasang kekasih, dia ingat apa yang dikatakan oleh Andhira kemarin pada saat di rumah Darwis.

“Semoga saja kamu tidak membuat kegaduhan ya.”

Andhira bergumam, mengendikkan kedua bahunya, “Gak tau ya, Pak. Tapi saya niatnya buat keributann sih, karena tadi abis ketemu sama nenek lampir.”

“Kamu diapain sama ….” Arsenio segera berdeham, memasang wajahnya serius, menatap tajam Andhira yang terkekeh. Dia kembali berkata, “Saya tidak ingin ada keributan apapun hari ini, baik kamu pelakunya atau Tesya. Mengerti?”

Andhira mengulum bibirnya, lalu menggeleng, “Saya gak janji, Pak. Saya permisi,” pamitnya, menundukkan kepala dan melenggang pergi. Sedangkan Arsenio memperhatikan punggung Andhira yang mulai mengecil.

Dari posisinya saat ini, Arsenio dapat meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status