Share

Chapter 128

Penulis: Lapini
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-21 11:30:37

“Andhira, masih marah sama aku?”

Garaga mencoba untuk mengajak Andhira bicara dengannya, sedangkan Andhira mengabaikan keberadaannya yang tepat berada di sisi kanan. Andhira kesal dengan Garaga karena laki-laki itu mengulang kembali kalimat kramat yang dikatakan oleh Manuel.

“Pak Arsen ayok tukeran tempat duduk, samping saya ini kaya ada hantunya. Merinding banget,” ucap Andhira, menatap Arsenio yang sedang memakan bakso. Sedangkan Garaga berdecak, kesabarannnya tidak banyak.

Garaga menarik surai panjang milik Andhira, dan membuat gadis itu memekik. Tangan Andhira otomatis memukul bahu Garaga cukup keras, sedangkan Garaga mendesis.

“Aku bilangin papih kalau Garaga nakal, gak usah diterima kalau ke rumah,” ucap Andhira, menatap tajam Garaga yang menatapnya dengan mata menyipit.

“Kamu ini yaa, padahal yang bilang kaya gitu bukan aku doang. Reno, Zavian sama Kalvin kan ikut-ikutan,” balas Garaga, tidak i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 129

    “Ini mas Arsen yang nyiapin?”Andhira menatap Arsenio yang duduk di kursi sebrangnya, diangguki oleh Arsenio. Kekasihnya itu tersenyum manis, menggenggam erat kedua tangannya.“Kamu suka?” tanya Arsenio lembut, diangguki oleh Andhira. Jawaban dari Andhira sudah cukup membuatnya senang, berarti usahanya tidak sia-sia untuk membuat kekasihnya itu bahagia.“Kedua kalinya mas Arsen bikin kaya gini. Oh aku tau, jangan-jangan ada hal yang mau mas Arsen bicarakan?” tanya Andhira, menatap curiga Arsenio.Arsenio hanya tersenyum manis, “Sesuai janji aku, Sayang. Kamu kok curigaan gitu sih sama aku?”Andhira menggeleng, “Bukan gitu maksud aku. Mas Arsen itu tipe yang cuek, jadi kalau lagi kaya gini aku itu curiga. Contohnya pas mas Arsen menyatakan cinta ke aku, itu kan mas Arsen mempersiapkan segalanya menjadi romantis.”Arsenio yang mendengarnya tertawa, hal itu membuat Andhira mengerucutka

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-22
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 130

    “Mas Arsen, ini tuh mau kemana sih? Masih jauh gak?”Andhira melangkah kakinya sesuai dengan intruksi yang diberikan oleh Arsenio, karena dia tidak bisa melihat apapun selain kegelapan. Ya, kedua matanya ditutup oleh kain dari basement apartement.Arsenio memencet angka 12 pada lift, artinya dia dan Andhira akan ke lantai 12, tempat Andhira tinggal pada saat ini. Arsenio menampilkan wajah datar, walaupun di dalam lift hanya ada dirinya dan Andhira.“Sabar, Sayang. Aku gak bakal nyulik kamu kok,” ucap Arsenio saat melihat Andhira bersidekap dada dan bibir yang bergerak tanpa suara.“Takut kalau ketiduran nanti, terus mas Arsen gak bisa gendong aku karena aku berat,” balas Andhira, hanya mendapatkan respon gumamam dari Arsenio.TINGG!“Pelan-pelan, nanti kamu jatuh, Andhira,” bisik Arsenio karena Andhira melangkah dengan langkah kaki yang besar.Andhira berdecak, rasanya ingin menarik paks

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-23
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 131

    “Kamu hari ini pulang ke rumah mamih kamu, kan?”Arsenio menatap Andhira yang duduk di kursi penumpang, dia melihat Andhira yang mengangguk sebagai jawabannya. Arsenio kembali menatap jalan lurus di depan sana, fokus menyetir agar tidak terjadi yang tidak diinginkan.“Kenapa, Mas?” tanya Andhira penasaran, sedangkan Arsenio menggeleng. Hal itu membuat Andhira menaikkan sebelah alisnya karena tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan. “Ada apa? Gak mau ngasih tau aku nih?”“Gak ada apa-apa, Sayang. Kamu ini ya, selalu curiga sama aku,” ucap Arsenio, menatap Andhira, lalu menggeleng tidak percaya.Andhira bergumam, “Bukan curiga, tapi aku mau memastikan kamu ini gak ada salah kalau lagi berhadapan sama mamih.”“Kamu tau gak sih? Kalau kamu kaya gini, malah nunjukin kalau mamih kamu itu galak banget-banget sampai gak boleh salah sedikitpun,” ucap Arsenio, memperhatikan And

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-24
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 132

    “Terus mantan istrinya mas Arsen itu udah ketemu?”Andhira menatap Arsenio yang sedang fokus menyetir, dia melihat kekasihnya itu menggelengkan kepala, menandakan bahwa ‘Belum’, dan Andhira hanya menghela nafas perlahan.“Liliana ini koneksinya banyak, dia kan wanita karir jadi teman-temannya pasti pada bantuin buat tempat persembunyian,” ujar Arsenio, menoleh singkat dan kembali fokus menyetir. Andhira menatap jalan di depan sana, dan terdiam.Andhira memikirkan hidupnya akan menjadi seperti apa, kalau Liliana belum ditemukan, otomatis mantan istri dari Arsenio tersebut masih bisa mencelakai dirinya. Andhira menggeleng, menghilang bayangan buruk yang tiba-tiba melintas difikirannya.“Aku rasanya mau pergi ke luar negri deh, ambil cuti kuliah. Aku masih mau hidup damai, aman, tenang, tanpa dibayangi oleh Liliana dan Manuel,” ucap Andhira, mengulum bibirnya, tidak berani menoleh ke sisi kanan.Ar

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-26
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 133

    “Masuk dulu yuk, ketemu sama papih. Katanya ada yang mau diobrolin sama mas Arsen, makanya aku disuruh pulang.”Arsenio menaikkan sebelah alisnya, dia tidak mengerti. Menatap kedua bola mata Andhira, lalu bertanya, “Hubungannya sama kamu itu apa? Kan aku sama papih kamu itu bisa janjian di luar kalau emang ada diobrolin, kamu gak perlu disuruh pulang.”Andhira mengendikkan bahunya, “Gak tau, papih kirim pesan kalau aku harus pulang, terus nanya dianter sama mas arsen atau gak, kalau dianter sama mas Arsen, disuruh mampir, gituuu.”Arsenio bergumam, melirik pintu rumah milik Papih dari kekasihnya itu, tertutup rapat, tetapi mobil milik Papih terlihat di carport bukan di garasi. Lalu dia menatap Andhira yang sedang menatapnya.“Papih kamu baru pulang?” tanya Arsenio, membuat Andhira melirik carport, terlihat mobil sport berwarna putih milik Papih terparkir rapih.Andhira mengangguk, “Sekarang udah jam delapan, kalau emang gak ada rapat atau keperluan lainnya jam tujuh udah di rumah. Kal

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-29
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 134

    “Papih, ceritain ke aku, kenapa bisa sampai kaya gini?”Andhira menuntut Papih yang baru saja siuman untuk menjelaskan kepadanya kronologi yang dialami oleh Papih, dia ingin tahu pelaku dari penikaman yang terjadi pada Papih.Papih tersenyum, tangannya mengusap punggung tangan Andhira yang berada dalam genggamannya. Hanya itu yang dilakukan untuk menurunkan kecemasan atau kekhawatiran yang putrinya rasakan saat ini.“Papih baik-baik aja, Andhira. Maaf yaa udah bikin kamu khawatir, kamu pasti belum tidur yaa?”Andhira mengulum bibirnya, menatap Papih yang sedang tersenyum kepadanya, lalu beralih menatap lengan kiri Papih yang dibalut oleh perban. Dadanya sesak, tetapi di sisi lain dirinya tidak akan membiarkan pelakunya lolos begitu saja.“Liliana? Atau Manuel?” tanya Andhira, hanya ada dua nama tersebut yang terlintas dipikirannya dan memang hanya mereka yang terlibat konflik dengannya.Papih tidak menjawabnya, melirik Mamih yang tertidur di sofa, lalu kembali menatap Andhira, “Mamih

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-30
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 135

    “Loh kok udah di sini? Katanya sibuk hari ini, jadwalnya padat. Bohong yaa?”Andhira berkacak pinggang dan menatap Arsenio dihadapannya saat ini dengan kedua matanya yang menyipit. Sedangkan Arsenio menggeleng dengan cepat, dia tidak berbohong kepada Andhira, hanya saja ternyata jadwalnya bisa ‘reschedule’ dan lupa menggabari kekasihnya.“Gak, Sayang. Tadi itu aku mau ngasih tau kamu kalau bisa datang ke sini, karena keburu kangen sama kamu jadinya langsung gas ke sini,” ucap Arsenio, tersenyum manis.Andhira mendelik, dia tidak mudah luluh dengan kata-kata manis atau bujuk rayu dari Arsenio. Dirinya bergumam, mengendus aroma parfum yang menempel pada pakaian kekasihnya itu, memastikan tidak ada parfum wanita yang menempel.Arsenio menaikkan sebelah alisnya, “Kamu ngapain? Gak percaya sama apa yang aku bilang?” tanyanya, tidak dijawab oleh Andhira. Kekasihnya itu hanya terdiam menatapnya dengan intens, seolah sedang menjadi tersangka dalam kasus perselingkuhan.“Kangenn,” rengek Andhi

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-01
  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 136

    “Mas Arsen bilang apa? Ke luar kota selama dua hari?”Arsenio mengangguk, dirinya menatap Andhira yang duduk di sisi kanannya dan menggenggam tangan erat kekasihnya itu. Dia harus memberitahukan kepada Andhira bahwa dirinya akan ke luar kota selama dua hari.“Cuma dua hari aja, Sayang. Kamu kok kaya kaget gitu?” ucap Arsenio, memperhatikan Andhira yang menatapnya penuh curiga, seolah-olah kekasihnya itu mengtahui rencananya.“Mas Arsen ke luar kota itu buat apa? Kerjaan atau buat ketemu sama tante Liliana?”Duar!Arsenio hanya terdiam, lalu berdeham, dan menggeleng. Jelas saja dirinya mengelak, tidak mungkin mengatakan yang sejujurnya kepada Andhira, bisa bertengkar dirinya dan Andhira.“Gak dong. Aku ke luar kota buat ngecek perusahaan cabang di sana, terus juga liat progress café sudah berapa persen dan akan siapa opening kapan. Kamu kenapa curigaan sama aku sih?”Andhira mengge

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Extra Chapter

    “Nempel teruss. Awas awass, ngalangin jalann.” Andhira yang kesal kepada Garaga pun menendang tulang kering laki-laki dihadapannya saat ini, baru kemarin Garaga bersikap diluar nalarnya, kini kembali ke setelan pabrik. Arsenio yang berdiri di sisi kanan Andhira pun menepuk lengan tunangannya. “Aku tuh kemarin kaya bukan ketemu sama kamu. Jangan-jangan, kemarin itu kembaran kamu, kan?” tanya Andhira dengan penuh curiga, karena memang berbeda Garaga yang hadir di acara lamarannya dengan Garaga yang ada dihadapannya saat ini. “Enak aja, itu aku tau. Mode kalem, karena kamu mode kalem,” ucap Garaga, membuat Andhira menaikkan sebelah alisnya. Bingung dengan apa yang dikatakan oleh Garaga. “Aku daritadi kalem padahal, kok bisa-bisanya? Jangan salahin aku kalau jambul kamu longsor dalam waktu sekejap,” ancam Andhira, dan dia melihat Garaga melangkah mundur agar tidak terkena sasarannya. Arsenio hanya menggelengkan kepala melihat tingkah tunangannya yang memang berbeda dari hari kemarin

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Epilog

    “Aku tidak menyangka, ternyata yang menjadi calon suaminya Andhira itu Arsenio. Pria yang pernah aku tidak restui karena memiliki anak.” Papih hanya mengabaikannya, melepaskan genggaman tangan Mamih dan menggantikannya dengan rangkulan di pinggang. Keduanya melangkahkan kaki keluar dari pagar rumah untuk menyambut kedatangan keluarga Arsenio. Reno ditunjuk untuk menjadi MC di acara lamaran sahabatnya itu memakai pakaian batik, jujur saja jika bukan permintaan dari Andhira, dirinya tidak berdiri di sini, tetapii berdiri dibelakang bersama dengan Darwis,, Garaga, Kalvin dan Zavian. Dirinya saat ini berdiri di dekat di sisi kanan Papih. Arsenio berada di tengah, sisi kanannya terdapat Amanda dan Mommy, sedangkan di sisi kirinya terdapat Daddy. Nenek dan Kakek dari Amanda ikut hadir, bahkan sudah tiba di Nusantara dari satu minggu yang lalu. Saat Arsenio mengabarkan akan melamar seseorang perempuan. “Selamat datang, Tuan Daniel dan Nyonya Elizabeth,” sapa Papih kepada kedua oran

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 151

    “Ini kamu sendiri yang desain?”Andhira menatap Arsenio, dan kekasihnya itu mengangguk. Sebuah foto menarik atensinya, sebuah maxi dress bersiluet A yang memiliki panjang hingga semata kaki dan lengan tranparan. Motif bunga, dan berwarna biru.“Kamu suka? Atau ada yang mau kamu tambahin?” tanya Arsenio, saat ini mereka sedang berada di butik milik Tante Kir, tanpa Amanda.Setelah satu hari kemarin menghabiskan waktu bersama, hari ini adalah waktunya Arsenio dan Andhira menyiapkan acara untuk lamaran, tidak bukan seserahan, tetapi pakaian. Permintaan Andhira mengenakan dresscode couple pada saat acara lamaran nanti.“Mas Arsen desain juga buat pakaiannya?” tanya Andhira, diangguki oleh Arsenio. Kekasihnya itu menggeser foto lain. Tante Kir hanya terdiam memperhatikan kedua pasangan yang sedang diskusi.Andhira menatap serius foto tersebut, lalu berkata, “Jelek. Gak usahh. Mas Arsen pake kemeja warna biru aja.”Arsenio mendelik, “Aku desain itu biar sama kaya punya kamu. Katanya mau c

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 150

    “Aku belum ngeliat Amanda sebahagia itu.”Arsenio memperhatikan Amanda yang sedang bermain pasir di depan sana, hanya seorang diri. Sedangkan dirinya duduk tiga langkah dari posisi Amanda saat ini, bersama dengan Andhira yang memfokuskan atensi hanya kepada Amanda.“Oh iya? Dia juga tadi bahagia banget pas denger kalau aku sama kamu mau lamaran,” ucap Andhira, menoleh ke sisi kirinya dan tersenyum kepada Arsenio.Arsenio menoleh, tersenyum manis kepada kekasihnya dan kembali menatap Amanda yang sedang berusaha membangun istana dari pasir.“Keinginan dia dari pertama kali ketemu sama kamu, ya ngejadiin kamu sebagai mamihnya. Udah lama gak punya mamih, terus harapan dia cuma kamu.”Andhira bergumam, memfokuskan atensinya hanya kepada Amanda. Gadis cilik yang selalu mengganggu hari-harinya, sering datang ke kampus untuk bertemu dengannya, dan bahkan dia tidak tahu kalau Amanda itu anak dari Arsenio, dosen pembimbing akademiknya yang baru.“Aku sampe sekarang masih gak percaya sihh. Kaya

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 149

    “Kamu jangan kaya gitu lain kali. Gak baik, apalagi ada ibunya, nanti beliau kesinggung, gimana?”Amanda hanya bergeming mendengarkan apa yang diucapkan oleh Andhira dari sejak mereka di sekolah dan saat ini dalam perjalanan menuju rumah.“Iya, maaf. Lagian aku kesel sama Angga, dia di dalam kelas aja ngisengin aku. Jadinya, mau ngehindar aja kalau keluar kelas,” ucap Amanda, lebih membela diri sendiri.Andhira menoleh sekilas, lalu kembali fokus menyetir. Dirinya mengerti, dan pernah melakukan hal yang sama seperti yang Amanda lakukan. Tahu akhirannya seperti apa? Orangtua sih pelaku pengganggu menyuruh Andhira untuk meminta maaf.“Aku pernah di posisi kamu, digangguin sama lawann jenis. Aku yang minta maaf, tapi aku dibilang gak sopan, orangtuanya gak terima malah minta aku buat ngebantu anak mereka dalam ngerjain tugas,” ujar Andhira, membuat Amanda menoleh dan memicingkan mata.Jujur saja, Amanda antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Andhira. Sedikit ke

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 148

    “Kok baru keliatan lagi, Jeng?” Andhira tersenyum kepada Ibu Angga yang duduk di sisi kanannya. Mereka saat ini sedang duduk di kursi yang terletak dipinggir dekat dengan taman bermain yang ada di sekolah Amanda. “Iya, Bu. Kemarin-kemarin sibuk mengerjakan tugas yang dikasih dosen,” jawab Andhira, berusaha untuk sopan kepada Ibu Angga, dan berusaha untuk tidak menyinggung Ibu Angga. “Oh iya. Jeng Andhira kan sedang kuliah. Lancar yaa jeng kuliahnya? Harus dong, biar cepet dapet gelar. Terus fokus merawat Amanda,” balas Ibu Angga, ditanggapi dengan senyum manis dari Andhira. “Anaknya semakin lucu ya, Bu,” ucap Andhira diakhiri dengan terkekeh, dia kembali mengingat tingkah Angga tadi pagi sehingga membuat Amanda ngambek tidak ingin masuk kelas. Ibu Angga menyengir malu, dirinya merasa bersalah karena putranya, membuat Andhira harus membujuk Amanda untuk masuk kelas dan mengikuti pelajaran hari ini. Diluar prediksinya, dan membuatnya mengingat kembali sifat yang dimiliki oleh Angga

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 147

    “Loh kok ada mamih Andhira?”Amanda menatap bingung Andhira yang saat ini duduk di ruang tamu, hanya seorang diri. Andhira mengangkat kepalanya, dan tersenyum kepada Amanda yang langsung duduk di sisi kanannya.“Gak suka kalau aku dateng ke sini?” tanya Andhira, raut wajahnya seolah sedih, dan memperhatikan Amanda yang mengangguk lalu menggeleng.“Maksud aku, kok di sini? Emangnya mamih gak kuliah?”Andhira terkekeh, lalu menggelengkan kepala. Dirinya memang sengaja datang ke sini untuk mengantar Amanda ke sekolah dan menunggunya hingga pulang sekolah. Sedangkan Arsenio sedang ada keperluan, dan sudah berangkat dari pukul tujuh.“Aku libur hari ini, udah siap?” tanya Andhira, diakhiri dengan senyum manis. Dia mendengar suara derap langkah kaki yang mendekat, membuatnya menoleh dan mendapati Mbak Maya yang datang dengan membawa tas sekolah berwarna pink milik Amanda.“Kamu benerann gapapa nganterin Amanda ke sekolah?” tanya Mbak Maya setelah berdiri di dekat Amanda dan Andhira. Amanda

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 146

    “Kamu sama sih Airina gak bisa akur emangnya ya?” Andhira menyeruput jus jambunya dengan santai, dihadapannya ada Arsenio. Keduanya saat ini berada di sebuah café yang tidak terlalu banyak di kunjungi oleh customer, menghabiskan waktu berdua setelah melewati hari yang cukup menguras tenaga. “Aku sih bisa aja akur, tapi kan mas Arsen liat sih kelakuan syaitonnya. Baru juga mas Arsen dateng, dia udah berulah,” ucap Andhira, mengambil satu stick kentang dan colek ke saos sambal. Kedua matanya hanya terfokus untuk Arsenio. “Oh iya?” Andhira mengangguk, membenarkan posisi duduknya. Dia berdeham, lalu berkata, “Kayanya dia emang sengaja deh cari perhatian. Soalnya ya, pas mas Arsen gak ada beberapa hari kemarin, di kampus itu dia gak ada berulah tau.” Arsenio menyeruput kopi hitam, matanya memperhatikan kekasihnya yang sedang bercerita. Hanya dengan melihat wajah Andhira saja membuatnya sedikit tenang, apalagi kekasihnya itu berceloteh seperti biasanya, tidak perlu dipertanyakan lagi.

  • Jatuh Cinta Kepada Duda Tampan   Chapter 145

    “Tadi aku ketemu sama perempuan, dia ini mukanya berseri-seri gitu. Mungkin karena ketemu sama mas pacar kali ya?”Garaga melirik ke sisi kanan, mendapati Andhira yang datang bersama dengan Reno. Perempuan yang dimaksud oleh Garaga ialah Andhira, sang empu menyadari dan ….“AKHH ANDHIRA,” teriak Garaga saat Andhira menarik jambulnya sekuat tenaga, Reno yang melihatnya pun menarik Andhira untuk menjauh dari Garaga. Sedangkan Garaga mengibas surainya sekalian, jambulnya sudah rusak akibat ulah dari Andhira.“Apa?” tanya Andhira dengan kedua matanya melotot kepada Garaga yang menatapnya.Reno yang tidak ingin adanya pertengkaran pada pagi hari ini, memberikan kode kepada Darwis untuk bertukar tempat duduk dengan Garaga. Darwis tanpa banyak bicara mengambil tas milik Garaga dan dipindahkan ke meja belakang.Di dalam ruangan hanya ada Darwis, Garaga, Zavian, Kalvin, Reno dan Andhira. Zavian dan Kalvin memang tipe yang jarang bicara, jadi hanya duduk tenang di kursi paling belakang sejajar

DMCA.com Protection Status