Beranda / Pendekar / Janu: Tahap Awal / CP 11. Sosok Misterius

Share

CP 11. Sosok Misterius

Di sudut pusat kademangan, enam orang misterius berlari dari luar. Di belakang mereka dua jasad sudah terbujur kaku bersimbah darah.

Beberapa saat mereka berlari, salah satu dari mereka memberi kode, lantas mereka berpencar. Satu orang yang memberi kode memisahkan diri berlari ke suatu arah. Sisanya lima orang menuju ke sebuah rumah yang terdapat dua penjaga di halamannya.

Satu orang yang memisahkan diri berlari ke sebuah rumah joglo paling besar. Di pendopo rumah tersebut ada empat orang yang tengah berjaga. Berbeda dengan sudut sudut terluar pusat kademangan, rumah tersebut tidak ada penerangan yang cukup. Hanya ada dua obor di depan pintu rumah dalam dan obor obor yang dibawa para penjaga.

Sesaat satu sosok tersebut berlari kearah keempatnya. Tanpa kata dia mengeluarkan sebuah cambuk yang langsung diayunkan kearah salah satu penjaga.

Para penjaga yang mengira satu sosok tersebut adalah warga Janti pun merasa kaget. Mereka terlambat menghindar. Serangan itu pun mampu mengenai salah satu dari mereka. Penjaga tersebut terpental, mengakibatkan luka yang agak dalam.

Tiga orang penjaga lain segera menyerang sosok tersebut. Salah satu dari mereka mengayunkan sebuah obor ke arah sosok tersebut. Terlihat sekilas bahwa sosok penyerang tersebut adalah seorang wanita.

Tanpa basa basi ketiganya mengepung sang wanita. Dengan pedang dan keris di tangan kanan, dan obor di tangan kiri, mereka berusaha membekuk musuh.

Wanita itu dengan lincah memainkan cambuknya, tubuhnya luwes menghindari serangan para penjaga. Salah satu penjaga yang lengah pun terkena cambuk dari si wanita, dia pun terpental sama seperti penjaga pertama. Lukanya juga cukup dalam, tidak hanya goresan namun sayatan menganga yang membuat darahnya terus keluar mengalir.

Setelah berhasil melumpuhkan dua orang, si wanita melancarkan tendangan kearah penjaga terdekat. Serangan itu berhasil ditahan dengan pedang saat tiba tiba si wanita melemparkan sebuah pisau kecil yang mengarah tepat ke kepala sang penjaga.

Si penjaga kaget dengan serangan rahasia tersebut. Pisau itu menancap tepat di keningnya, membuatnya rubuh dan kehilangan nyawa.

Satu orang penjaga terakhir segera melanjutkan serangan, diayunkan pedangnya untuk menebas leher lawan. Sambil agak menunduk si wanita menghindari serangan tersebut, lantas mengayunkan cambuknya yang segera melilit tubuh si penjaga. Satu sontakan saja si penjaga ditarik oleh si wanita, lalu dengan cepat dihujamkannya sebuah pisau ke dada penjaga terakhir.

Berhasil melumpuhkan keempat penjaga, si wanita tersebut segera masuk kedalam rumah. Agak lama dia di dalam, saat keluar dia terlihat membawa sebuah bungkusan besar. Senyum sinis tergantung di bibir saat melihat seorang penjaga yang terluka masih hidup.

Dilemparkannya sebuah pisau tepat menancap di wajah sang penjaga. Dia pun lantas keluar dari rumah besar tersebut. Tak berselang lama rumah besar itu kembali senyap dengan meninggalkan empat mayat di pendopo.

Sosok wanita itu segera berlari kembali menuju kearah kelima rekannya berada. Belum sampai dia kesana, wanita itu melihat sebuah cahaya hijau aneh menyala dari arah rumah. Cahaya itu hanya sekejap saja bersinar lalu menghilang.

Si wanita yang sudah berada dekat dengan rumah yang didatangi kelima rekannya tiba tiba melihat salah satu rekannya terlempar keluar dari rumah. Bukan hanya terlempar biasa, namun rekannya itu seakan terbang melayang agak jauh dari rumah.

Wanita itu kaget bukan main melihat hal tersebut. Langkahnya pun terhenti. Dia kini mulai berpikir tentang keanehan tersebut.

'Ada apa ini? Kenapa dia bisa terlempar sampai sedemikian jauh? Apa ada penjaga yang sangat kuat di rumah itu? Ataukah ada orang sakti yang muncul?' Pertanyaan itu muncul dalam benaknya.

Tanpa pikir panjang lagi, wanita itu pun langsung berlari kabur menjauhi rumah menuju ke arah gerbang desa.

Sementara itu di gerbang desa pertempuran masih berlangsung sengit. Baik itu di luar gerbang, maupun di area dalam, orang orang masih bertarung satu sama lain. Banyak mayat bergelimpangan, bercampur antara manusia dan kuda, senjata tergeletak dimana mana.

Sosok sang wanita berhasil kabur dari rumah tadi. Dia berlari pelan sambil menyerang penjaga yang ada dihadapannya. Setiap ayunan cambuknya melukai satu orang, namun dia tidak peduli dengan itu. Wanita itu terus saja berlari keluar gerbang, tidak melihat apakah lawannya sudah tewas ataukah masih hidup.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status