Share

Bab 68 Pengakuan Daniel

Daniel memang unik. Di lantai bawah mansion ratusan tentara menyiapkan hadiah untuk dipersembahkan pada seorang pahlawan, dia malah main catur dengan pahlawan yang dimaksud.

“Kamu harus bisa melihat kemenanganmu di 3 langkah pertama. Kamu takkan bisa menghipnotis bidaknya jadi pelajarilah cara bermainnya.” Terang Daniel sambil menggerakkan pion kudanya untuk menyudahi permainan.

“Skakmat!”

Kuda milik Daniel berhasil memakan pion raja milik Karina yang tidak bisa melangkah kemana-mana. Catur adalah permainan yang paling Karina benci. Selain tidak menghasilkan apa-apa, permainan ini juga dianggap membuang-buang waktu. Dia main hanya untuk menyenangkan hati Daniel. “Aku masih pemula, sedangkan kamu sudah Grand Master. Wajarlah kalau aku kalah.”

Sudah lama Daniel tidak melihat ekspresi kesal Karina. Ekspresi yang menghangatkan hati dan jiwanya. Karena Daniel tahu, saat Karina membuat ekspresi seperti itu, artinya dia sedang membutuhkan pelukan. “Wanita cantik tidak b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status