Share

Bab 72 Tabiat Buruk Permaisuri Prim

“Khi khi khi, biar tahu rasa perempuan itu!” suara tawa dingin memenuhi ruangan, menciptakan suasana mencekam yang membuat siapapun merinding.

“Biar patah tulang sekalian. Prim Cerisku memang hebat. Tidak salah memercayai dia.” Suara itu penuh dengan kepuasan sadis, seakan menikmati penderitaan yang ditimpakan.

Permaisuri Prim menyentil dahi Karina dengan jari-jarinya yang dingin, lalu tanpa ampun menduduki perutnya dengan kencang. Karina terkejut, napasnya tersengal-sengal, rasa sakit menyebar cepat dari perut ke seluruh tubuhnya.

“Kenapa ... Sakit?” tanya Permaisuri Prim dengan senyum sinis, menatap Karina dengan tatapan yang menakutkan.

“Tentu saja sakit wanita gila!” teriak Karina, suaranya serak dan penuh dengan rasa sakit yang tak tertahankan. Setiap kata yang keluar dari mulutnya seakan menambah beban rasa sakit yang ia rasakan.

Karina terbaring di lantai, tubuhnya gemetar, air mata mengalir tanpa hent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status