Ini adalah situasi terburuk dalam sejarah kerajaan Austria. Dimana tidak ada satu pun orang yang bisa mengisi tahta raja yang sedang kosong.
Satu hari tanpa raja mungkin terdengar sepele di telinga, tapi bagi orang-orang yang tinggal di negara itu, keadaan tersebut sama seperti saat kita menonton film horor abad 21. Kita bisa terkena jumpscare hantu kapan saja.“Kita harus mengangkat seseorang di antara kita. Nyalakan api semangat kalian! Kita harus berani mengambil alih! Siapa yang bisa?”Dari semua menteri yang hadir tidak ada yang mengangkat tangan. Mereka adalah pejabat-pejabat jujur yang tidak pernah melanggar peraturan negara. Dan peraturan negara melarang siapa saja yang bukan anggota keluarga kerajaan, mengambil alih tahta.“Menurutku, lebih baik kita serahkan masalah ini pada keluarga pangeran Daniel.” Akhirnya setelah lama diam, salah satu menteri angkat bicara.“Kepada permaisuri Karina? Kau pikir wanita yang tumbuh dDi hadapan belasan perwakilan Agensi Detektif Bayroad dan ratusan member Special Force, Karina dipaksa memikul tanggung jawab sebagai pemimpin selama Daniel belum sadarkan diri. “Tenang nyonya. Kami akan membantu anda seperti biasanya,” kata Belfast dikala Karina pusing memikirkan nasibnya. Dukungan Belfast justru membuat Karina makin khawatir. Beberapa saat yang lalu dia menerima email dari menteri pengawas istana. Isi email itu sangat mencengangkan sampai Karina meragukan kenyataan. “Aku harus bagaimana, Belfast? Mereka menawarkan posisi raja kepadaku. Dan aku harus memberikan jawaban dalam 24 jam. Jika tidak, posisi itu akan jatuh ke tangan Permaisuri Chika.” Belfast mencoba mengingat nama Chika. Lalu dia ingat itu nama milik salah satu selir pangeran Adam. “Tidak mungkin!” seloroh Belfast. “Aku juga berpikir begitu.” Setelah Agensi Detektif Bayroad pergi, Karina mendapatkan kembali
“Saya siap mengemban misi mulia, menjaga Austria hingga raja yang sesungguhnya mencabut mahkota dari kepala saya.”Alicia puas dengan jawaban tegas Karina. Karina adalah sebaik-baiknya Permaisuri diantara ipar-iparnya yang lain. Setidaknya itulah yang dipikirkan Alicia.Karina mendapatkan mahkota. Sosoknya dipenuhi wibawa serta keanggunan yang luar biasa. Sosoknya yang baru ini menjadi teladan sekaligus inspirasi bagi rakyat kecil bahwa kecantikan dan kebaikan bisa membawamu ke puncak dunia.Sesaat sebelum siaran live CNN World berakhir, Karina menunjukkan senyum terbaik dan termanisnya.****Suara tangisan Maya membangunkan Daniel dari tidur panjangnya. Entah berapa lama dia tidak sadarkan diri, rasanya seperti satu tahun di alam mimpi.Daniel menggerakkan jarinya kemudian tangan kanannya. Rasanya nyaman. Daniel menggerakkan kepalanya, menoleh ke arah datangnya suara Maya.Bayi kecil itu tampak lebih gemuk dari sebelumnya, tampaknya Daniel tidur c
"Ahh ... Aku lupa sudah lama tidak memberimu nafkah biologi. Lepaskan aku! Sebaiknya ganti baju dulu.""Tidak usah," sela Daniel dengan nada menggoda. "Justru pakaian ini yang membuatku bernafsu.""Uhh ... Terserah kamu deh."Setelah enak-enak ..."Bagaimana dengan sistem pembagian kekuasaan di Istana Hofburg ini? Kamu berapa bagian?""Di depan publik, aku menguasai seluruhnya. 100%. Tapi sebenarnya hanya 50%. Ada beberapa area yang hanya boleh dimasuki oleh Agensi Detektif Bayroad."Setelah itu Karina menceritakan semua pengalamannya selama 2 bulan ini.Daniel mendengarkan dengan santai. Sesekali mereka tertawa dan saling puji. Menyebut satu sama lain sebagai berkah terbesar dalam hidup masing-masing.Begitulah, cerita ini akhirnya sampai di penghujung.Karina menjumpai keluarganya yang sekarang sudah jadi lebih baik. Mereka masih tinggal di pantai, di rumah pemberian Daniel.Karina menyerahka
Setelah menemukan lokasi domisili ibu susunya, Daniel mengajak Karina keluar dengan wajah cerah. "Karina tidak boleh sampai tahu kalau aku mengajaknya keluar untuk mencari ibu kandungku. Jika tidak kejutannya akan gagal," Daniel membatin. Karina merasa Daniel hanya ingin mengajaknya melihat proyek pembangunan gedung baru. Karina tidak tahu kalau dia akan bertemu ibu mertuanya yang telah lama terlupakan. "Kalau benar dia mengajakku melihat proyek pembangunan ... akan kujitak kepalanya! Tapi sepertinya tidak. Soalnya Daniel tidak akan pernah mengizinkanku membawa Maya ke lokasi konstruksi." Karina membatin. Bau AC mobil itu tidak pernah membuatnya bosan. Maya ada di gendongan Karina saat tangan nakal Daniel menyusup di sela-sela kancing baju yang cukup berjarak antara satu sama lainnya. "Jangan disini Daniel. Malu kalau dilihat supi
Aula mansion keluarga Roches. Mansion termegah di dunia. Pesta pernikahan terbesar digelar demi sepasang insan yang akan menyatukan tali merah pernikahan. Sang mempelai pria tidak lain tidak bukan adalah pangeran mahkota kerajaan Austria, Daniel Roches. Berdiri di depannya, seorang wanita cantik jelita namun dengan latar belakang yang buruk. Wanita itu bernama Karina Landau. Seorang gadis desa yang beberapa kali gagal menikah karena kelakuan buruk keluarganya. Keluarga Karina terkenal suka memeras calon suami Karina bahkan sebelum mereka menikah. Karena itulah mereka dijauhi, terutama anak tertua mereka yang masih gadis jadi dipandang wanita matre karena ulah keluarganya yang tidak tahu malu. "Pokoknya kamu harus menikah dengan Daniel Roches! Tak masalah jadi istri utama ataupun jadi selir! Yang pasti kamu harus menikah dengannya! Hanya ini satu-satunya cara mengangkat derajat keluarga kita Karina!" Tegas sang ayah satu jam setelah Daniel Roches mengiri
Karina hampir terlelap saat menyandarkan pipinya di bahu pangeran Daniel. Terbayang pertemuan pertama mereka yang baru seumur jagung. Sekitar dua bulan yang lalu, di cafe kecil tempat Karina membanting tulang, Karina bertemu dengan pangeran Daniel yang sedang menyamar menjadi pembeli biasa.Karina memiliki ilmu psikologi yang mumpuni. Dia menyadari kesedihan dan keletihan sang pangeran dari sorot matanya. Karena itu, Karina pun duduk di depan pria itu. Menawarkan diri menjadi teman curhatnya selama semalam, tanpa tahu kalau yang dia ajak bicara itu sebenarnya pangeran Daniel.Daniel merasakan kehangatan dari setiap kata-kata dan gestur tubuh Karina. Dari sanalah benih-benih cinta perlahan tumbuh. Sang pangeran membuka identitasnya, membuat kegaduhan, lalu kabur sambil menggandeng Karina. Untuk pertama kalinya, Karina naik sebuah limosin. Daniel memutuskan mengajaknya jalan-jalan menyusuri keindahan kota Wina.Cerita bergulir kembali ke pernikahan Karina da
Tidak terasa dua bulan sudah Karina tinggal di Mansion Royal Rumbling. Dalam waktu dekat mereka akan pindah ke rumah baru yang terletak jauh di luar kota. Lokasi itu dipilih oleh Daniel karena suasananya cocok untuk merawat ibu hamil.Setelah dua bulan menikah, Karina akhirnya mengandung anak pertama pangeran Daniel. Kabar ini disambut baik oleh pengikut pangeran Daniel tapi tidak disambut dengan baik di kalangan keluarga besar Roches.Mereka menduga kehamilan Karina yang terlalu cepat sebagai pertanda kalau Karina sudah 'berisi' sejak sebelum menikahi pangeran Daniel. Tentu saja semua itu tidak benar.Namun yang paling mengejutkan Karina adalah perubahan sikap pangeran Daniel yang perlahan-lahan. Awalnya pangeran Daniel selalu bahagia saat Karina memasak untuknya tapi sekarang sikapnya tidak sebahagia dulu lagi. Tidak hanya itu, selama tinggal berdua di rumah baru. Karina beberapa kali diteror oleh sepucuk surat berisi ancaman pembunuhan.Seolah
Setelah itu, mereka berjalan menuju bagian perhiasan. Daniel meminta Karina untuk memilih sebuah kalung yang paling istimewa di hatinya. Karina memilih sebuah kalung berlian yang bersinar dengan kilauan yang hampir seperti bintang di langit malam. Daniel mengeluarkan kartu Black Diamond-nya dan membayar kalung itu secara kontan.Setelah berbelanja, Daniel membawa Karina ke restoran bintang lima di atap pusat perbelanjaan tersebut. Mereka duduk di meja dengan pemandangan kota yang menakjubkan di bawah mereka. Makan malam mewah disajikan dengan anggur terbaik, dan untuk sesaat, masalah yang mereka hadapi tampak seperti sesuatu yang jauh."Sekarang, mari kita nikmati malam ini dan lupakan semua kekhawatiran kita," kata Daniel sambil menggenggam tangan Karina. "Kita bisa menghadapi semua masalah itu besok, bersama-sama."Karina mengangguk dan tersenyum, merasa sedikit lebih ringan. Malam itu, mereka menikmati makanan lezat, tertawa bersama, dan berba