Home / Romansa / Janji Manis Putra Mahkota / Bab 79 Kabar Darimu ...

Share

Bab 79 Kabar Darimu ...

Author: Elytra12
last update Last Updated: 2024-08-09 09:24:55

"Aku selesai. Selamat berjuang Pangeran Adam."

"Tunggu. Tidak bisakah kau menemaniku sebentar saja menemui Pangeran Laros?"

Sheehan Lambert hanya menggeleng lalu menghilang di antara mobil-mobil tentara.

Chika bertanya apa kelanjutannya. Adam menjawab, kalau mereka akan pergi ke istana untuk mencari tahu hasil sidang. "Memangnya tidak bisa lewat telepon? Badanku sudah gerah mau ke spa. Spa yang paling mahal di kota Wina. Tapi sebelum itu aku harus mengambil baju-bajuku dl rumah teman."

Pangeran Adam memutar mata dengan jengah. Dia masih lelah setelah menggendong Chika. Nafasnya masih memburu, keringat membasahi punggungnya, bau tidak sedap tercium dari tubuhnya yang biasanya harum.

"Terserah kau saja Chika. Jangan salahkan aku jika tiba-tiba pasukan Daniel menembak kakimu. Kita masih buron, ingat."

Mendengar itu, Chika mengurungkan niat. Keduanya lalu memesan kamar di sebuah hotel untuk membersihkan diri. Setelah mena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 80 Selamat, see you in the future

    Sylvana memeluk jasad Garam. Air mata gadis itu menganak sungai sampai ke belahan dadanya. “Sayang ... Sayang .... Jangan tinggalkan aku ... ““Kamu pernah berjanji akan melihatku melaksanakan wisuda sebelum meninggal, tolong jangan mati dulu, aku masih punya banyak janji kepadamu, sayang ... “Tidak ada gunanya. Yang mati takkan hidup kembali. Hanya orang-orang tertentu yang tahu kejadian sebenarnya.***👑***Pangeran Garam telah pergi meninggalkan dunia ini. Di tengah gemerlap kota Wina, prosesi pemakamannya berlangsung khidmat. Sylvana, sang istri, berdiri di tepi makam, tubuhnya bergetar menahan isak. Matanya yang sembab menatap kosong pada liang lahat yang mulai ditutupi tanah. Hanya kerudung hitam yang melindungi wajahnya dari pandangan tamu-tamu yang terus berdatangan.Bunga-bunga segar dalam berbagai warna cerah diletakkan satu per satu di atas makam Pangeran Garam. Harumnya melati, mawar, dan lili menguar, b

    Last Updated : 2024-08-09
  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 81 Death Match

    Kompetisi penentuan pangeran terkuat sudah mencapai babak akhir. 2 kontestan bertahan sesuai dengan prediksi Yang Mulia Raja. “hehehe, prediksiku tepat 200 persen. Sekarang saatnya meningkatkan keseruannya.”“Beritahu Daniel dan Laros. Mulai sekarang mereka akan bermain mengikuti caraku.”Yang Mulia Raja menyeringai seram. Seseram sosok iblis yang tengah mengintai mangsa manusia.***♟️👑♟️***Kematian palsu Pangeran Garam selamanya akan jadi rahasia Daniel. Entah kapan waktu yang tepat memberitahu Karina.Daniel saat itu sedang membaca-baca daftar anggaran yang diperlukam untuk memperkuat pasukannya, lanjut membaca surat undangan dari pemimpin Cryno. Sebuah kesempatan emas bertemu pendiri organisasi Cryno yang terkenal belum pernah diganti sejak awal mula berdiri organisasi tersebut.“Menjenguk Maya, sudah. Memuaskan Karina, sudah. Apa lago yang belum kulakukan. Membaca pesan ayah.”Pangeran Daniel membuka

    Last Updated : 2024-08-09
  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 82 Death Match Hutan Kegelapan berakhir

    “Saa ... Saa ... “ Suara ular-ular mendesis. Laros dengan sigap membuang bajingan-bajingan kecil yang bergelayutan di badannya. Salah satu ular bahkan sempat menggigit lehernya. “Akh!” Pekik Laros. Dia menarik ular itu lalu membuangnya ke tanah. Tidak lupa menginjak kepala ular sampai pecah. Melihat mulut ular itu yang hitam pekat, Laros bergumam, “Black Mamba? Sejak kapan jenis ini ada di Austria?” “Ohh ternyata begitu. Ternyata Daniel juga menyabotase tempat ini. Tidak sudi aku sepemikiran dengan penjahat itu.” Laros menghentakkan kaki ke tanah, membunuh satu lagi ular yang masih hidup. Sudah telat kalau mau membidik ke atas ranting sana. Apapun itu, pastilah sudah pergi. “Aku harus lebih berhati-hati.” Radar pelacak panas menunjukkan hawa panas yang mungkin adalah Daniel, berkumpul di ujung hutan. Entah bagaimana dia bisa sampai ke ujung hutan secepat it

    Last Updated : 2024-08-09
  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 83 Hadiah Death Match pertama

    Laros masih melawan saat perutnya tertembus pisau Daniel. “Kalau kau mau membunuhku lakukan sekarang.” Tantang Laros. Darah segar menyembur dari mulutnya. “Maaf Laros. Aku akan membunuhmu di akhir Death Match ketiga.” Buk! Daniel mendorong pisaunya. Laros pun oleng dan tumbang. Kalau pisau itu dicabut, jika lukanya tidak segera ditutup maka Laros akan mati kehabisan darah. “Arghh ... Arghh ... “ “Tutup mulutmu. Kau mendesah seperti babi betina yang mau melahirkan.” Ketus Daniel. Tidak banyak cakap, Daniel meninggalkan Laros yang sekarat. Tidak jauh Daniel berjalan, tiba-tiba saja hutan itu bergerak. Daniel tiba-tiba saja sampai di pinggir hutan. “apa yang terjadi barusan? Kenapa aku merasa gempa bumi itu mengubah geografi hutan ini?” gumam Daniel. Otaknya tidak bisa mencerna kejadian barusan. “Gempa bumi tadi juga sempat kurasakan saat kabur dari kejaran Laros. Apa mungkin ... Aku sampai di ujung

    Last Updated : 2024-08-09
  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 84 Jaina Branchette

    Reuni mewah digelar di ruang santai kantor Daniel. “Apa kamu pernah mengalami kecelakaan sebelumnya? Mungkin kepalamu pernah mengalami luka?” “Tidak, tidak, aku baik-baik, aku yakin.” Jawab Branchette spontan. Pangeran Daniel menuangkan kopi susu ke gelas, lalu menyuguhkannya ke Branchette. Branchette merasa tidak nyaman saat Daniel menuangkan minuman untuknya, “anda tidak perlu menuangkan minuman untuk saya. Harusnya saya yang—“ Daniel menempelkan jari telunjuk ke bibir. Branchette semakin berdebar-debar menerima satu persatu perlakuan istimewa dari pangeran yang tampannya tiada duanya itu. Setelah menuangkan minuman, membagikan kudapan, dan menyerahkan segelas bir untuk bersulang, Daniel membuka obrolan. Nada bicaranya terjaga lembut, mengingatkanku saat dia bicara dengan Karina. “minum!” Daniel sedikit memaksa karena Branchette terus menolak barang pemberiannya. “gluk! Gluk!” Branchette minum dengan cepa

    Last Updated : 2024-08-09
  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 85 Kota Penuh Misteri, Wisteria

    Samar-samar terdengar tangisan dari dalam bangunan bagus itu. Shaggy mendekat perlahan-lahan, menempelkan telinga di dinding bercat kuning keemasan yang memantulkan cahaya matahari.Sambil bertahan dari sengatan matahari yang membakar wajah, pendengaran Shaggy semakin jelas. Memang benar ada suara tangisan seseorang yang pilu dan menyayat hati. “Haruskah aku mengecek ke dalam?” Otak dan hati nurani Shaggy mengatakan hal yang berbeda.“Aku akan mengikuti hati nuraniku.” Shaggy memutuskan memeriksa bangunan yang menurutnya mencurigakan itu. Janjinya pada pangeran Daniel mencegahnya menggunakan bahan kimia untuk menembus tembok.Shaggy memilih masuk lewat pintu belakang yang tidak dijaga orang. Dua ekor anjing pelacak dan dua ekor anjing pemburu mengikuti setiap langkahnya. Di dalam bangunan yang tidak bisa ditebak, Shaggy dan anjing-anjingnya bergerak perlahan disertai kewaspadaan tingkat tinggi.Jantungnya berdebar-debar, hatinya bertanya-tanya, kemana orang-orang

    Last Updated : 2024-08-10
  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 86 Pria Bertopeng dan Serigala

    Shaggy menghindar dengan gesit sambil balas menembak. Pertempuran lagi-lagi meletus. Shaggy berlindung di belakang gerobak yang tidak aman. “aku harus meminta bantuan. Siapa sangka setelah lama tidak tersentuh pemerintah, kota mati ini menjadi sarang gangster-gangster kejam.”Perutnya terasa melilit. Pemandangan tadi benar-benar membuatnya trauma. Bisa-bisanya mereka membunuh bayi baru lahir untuk dimakan. Perbuatan yang pantas disetarakan dengan kejahatan iblis. “takkan kubiarkan mereka hidup. Tak akan pernah!”Granat menggelinding di sebelahnya. Gesit dia menghindar dan menghindar di belakang kolam air mancur. Shaggy bukan member Special Force tipe petarung, dia ini lebih ke peran pendukung dan pembunuhan dengan jebakan. Menghadapi musuh secara langsung tidak termasuk keahlian terbaiknya.Musuh yang datang semakin banyak. 5 menjadi 10, 10 jadi 20, 20 jadi 30 dengan sangat cepat. Shaggy harus cepat berpindah tempat jika tidak dia akan terkepung dan mati dihujani tima

    Last Updated : 2024-08-11
  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 87 Bangunan 10 Lantai Ke Bawah

    Shaggy berdiri berdampingan dengan Jaina Branchette. Apapun itu Shaggy akan tahu apa yang terjadi dari Jaina setelah ini. “Kalian berdua melakukan kesalahan besar dengan datang kemari. Aku Big Father Eurasia akan mengambil nyawa kalian hari ini,” ucap pria itu dengan kemarahan memuncak. “Jangan banyak bicara manusia topeng. Aku datang untuk membantu si kurus menghentikan praktik eksperimen manusia ilegal yang kelompokmu jalankan.”kata Jaina Branchette dengan lantang. Api semangat berkobar di matanya. “Hei! Kau yakin bisa mengalahkannya? Anda kan... Bukan petarung, nona Branchette,” Seloroh Shaggy. Jaina Branchette tertawa geli. Dia berkata, “kau masih belum sadar aku ini siapa? Aku bukan Jaina Branchette. Aku hanya menggunakan identitas dia.” “sudah kuduga! Kau bukan nona Branchette!” kata Shaggy berusaha bersikap sok pintar dan sok menebak. “Cukup! Beraninya kalian mengobrol di depanku. Anak-anak, serang!!!!” seru pr

    Last Updated : 2024-08-11

Latest chapter

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 110 Dunia Baru di Tempat Yang Baru

    Setelah menemukan lokasi domisili ibu susunya, Daniel mengajak Karina keluar dengan wajah cerah. "Karina tidak boleh sampai tahu kalau aku mengajaknya keluar untuk mencari ibu kandungku. Jika tidak kejutannya akan gagal," Daniel membatin. Karina merasa Daniel hanya ingin mengajaknya melihat proyek pembangunan gedung baru. Karina tidak tahu kalau dia akan bertemu ibu mertuanya yang telah lama terlupakan. "Kalau benar dia mengajakku melihat proyek pembangunan ... akan kujitak kepalanya! Tapi sepertinya tidak. Soalnya Daniel tidak akan pernah mengizinkanku membawa Maya ke lokasi konstruksi." Karina membatin. Bau AC mobil itu tidak pernah membuatnya bosan. Maya ada di gendongan Karina saat tangan nakal Daniel menyusup di sela-sela kancing baju yang cukup berjarak antara satu sama lainnya. "Jangan disini Daniel. Malu kalau dilihat supi

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 109 Lydia dan Hobi Bejat Alphonse Roches

    "Ahh ... Aku lupa sudah lama tidak memberimu nafkah biologi. Lepaskan aku! Sebaiknya ganti baju dulu.""Tidak usah," sela Daniel dengan nada menggoda. "Justru pakaian ini yang membuatku bernafsu.""Uhh ... Terserah kamu deh."Setelah enak-enak ..."Bagaimana dengan sistem pembagian kekuasaan di Istana Hofburg ini? Kamu berapa bagian?""Di depan publik, aku menguasai seluruhnya. 100%. Tapi sebenarnya hanya 50%. Ada beberapa area yang hanya boleh dimasuki oleh Agensi Detektif Bayroad."Setelah itu Karina menceritakan semua pengalamannya selama 2 bulan ini.Daniel mendengarkan dengan santai. Sesekali mereka tertawa dan saling puji. Menyebut satu sama lain sebagai berkah terbesar dalam hidup masing-masing.Begitulah, cerita ini akhirnya sampai di penghujung.Karina menjumpai keluarganya yang sekarang sudah jadi lebih baik. Mereka masih tinggal di pantai, di rumah pemberian Daniel.Karina menyerahka

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 108 Happy Ending

    “Saya siap mengemban misi mulia, menjaga Austria hingga raja yang sesungguhnya mencabut mahkota dari kepala saya.”Alicia puas dengan jawaban tegas Karina. Karina adalah sebaik-baiknya Permaisuri diantara ipar-iparnya yang lain. Setidaknya itulah yang dipikirkan Alicia.Karina mendapatkan mahkota. Sosoknya dipenuhi wibawa serta keanggunan yang luar biasa. Sosoknya yang baru ini menjadi teladan sekaligus inspirasi bagi rakyat kecil bahwa kecantikan dan kebaikan bisa membawamu ke puncak dunia.Sesaat sebelum siaran live CNN World berakhir, Karina menunjukkan senyum terbaik dan termanisnya.****Suara tangisan Maya membangunkan Daniel dari tidur panjangnya. Entah berapa lama dia tidak sadarkan diri, rasanya seperti satu tahun di alam mimpi.Daniel menggerakkan jarinya kemudian tangan kanannya. Rasanya nyaman. Daniel menggerakkan kepalanya, menoleh ke arah datangnya suara Maya.Bayi kecil itu tampak lebih gemuk dari sebelumnya, tampaknya Daniel tidur c

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 107 Sang Ratu Pengganti

    Di hadapan belasan perwakilan Agensi Detektif Bayroad dan ratusan member Special Force, Karina dipaksa memikul tanggung jawab sebagai pemimpin selama Daniel belum sadarkan diri. “Tenang nyonya. Kami akan membantu anda seperti biasanya,” kata Belfast dikala Karina pusing memikirkan nasibnya. Dukungan Belfast justru membuat Karina makin khawatir. Beberapa saat yang lalu dia menerima email dari menteri pengawas istana. Isi email itu sangat mencengangkan sampai Karina meragukan kenyataan. “Aku harus bagaimana, Belfast? Mereka menawarkan posisi raja kepadaku. Dan aku harus memberikan jawaban dalam 24 jam. Jika tidak, posisi itu akan jatuh ke tangan Permaisuri Chika.” Belfast mencoba mengingat nama Chika. Lalu dia ingat itu nama milik salah satu selir pangeran Adam. “Tidak mungkin!” seloroh Belfast. “Aku juga berpikir begitu.” Setelah Agensi Detektif Bayroad pergi, Karina mendapatkan kembali

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 106 Penantian Panjang Akhirnya Berakhir

    Ini adalah situasi terburuk dalam sejarah kerajaan Austria. Dimana tidak ada satu pun orang yang bisa mengisi tahta raja yang sedang kosong.Satu hari tanpa raja mungkin terdengar sepele di telinga, tapi bagi orang-orang yang tinggal di negara itu, keadaan tersebut sama seperti saat kita menonton film horor abad 21. Kita bisa terkena jumpscare hantu kapan saja.“Kita harus mengangkat seseorang di antara kita. Nyalakan api semangat kalian! Kita harus berani mengambil alih! Siapa yang bisa?”Dari semua menteri yang hadir tidak ada yang mengangkat tangan. Mereka adalah pejabat-pejabat jujur yang tidak pernah melanggar peraturan negara. Dan peraturan negara melarang siapa saja yang bukan anggota keluarga kerajaan, mengambil alih tahta.“Menurutku, lebih baik kita serahkan masalah ini pada keluarga pangeran Daniel.” Akhirnya setelah lama diam, salah satu menteri angkat bicara.“Kepada permaisuri Karina? Kau pikir wanita yang tumbuh d

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 105 Akhir Kompetisi Pangeran Terkuat

    “Huff ... Huff ... “Laros menyeka keringat yang mengalir di pelipisnya.Tangan kanan Laros terluka parah sehingga tidak memungkinkan untuk mengangkat tombak.“Aku harus melawan Daniel dengan satu tangan. RencanaNya (tuhan) memang tidak bisa ditebak.”Laros bersusah payah berdiri dengan kedua kakinya yang terluka parah.Musuh terakhir yang dia lawan adalah yang terkuat. Dia seorang master bela diri Kungfu. Setiap tinjunya dapat meremukkan tulang lawan.Tangan kanan, kaki kanan, dan kaki kiri Laros jadi korban keganasan tinju musuhnya.“Lain kali akan kucari perguruan yang mengajarkan ilmu orang itu.” Batin Laros.Tak putus-putus dia berdoa, berharap tidak muncul musuh sekuat itu lagi.***👑⚔️👑***Daniel datang dalam keadaan perut berlubang. Hanya perban sederhana yang membalut lukanya. Luka itu membuat Daniel kehilangan banyak sekali darah. Jadi kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk berta

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 104 Klimaks '5'

    Sebelum mereka berpisah, si biarawati memberi Daniel hadiah. "Apa ini?" "Sneakers. Makanlah saat anda lapar." Daniel terkekeh geli. Ada-ada saja biarawati tak berhidung ini. Daniel menerima pemberian si biarawati lalu melanjutkan perjalanannya melewati 2 kilometer terakhir. "Hahhahhahaa! Tenagaku sudah pulih. Semuanya maju!" Jetman tiba-tiba menghubungi Daniel lewat alat komunikasi yang terpasang di rompi baju sang pangeran. Daniel mengangkat, "ada apa, teman-teman?" "Bagaimana kondisi anda setelah keluar dari biara Branc?" "Sangat baik dan bersemangat." Daniel mendekatkan tangannya ke alat komunikasi itu lalu menekuk jari telunjuknya. Jetman pun mendengar suara Daniel menekuk jari. "Saya senang anda baik-baik saja." "Bagaimana dengan Karina?" "Kami menghubungi permaisuri setiap dua jam sekali. Beliau baik-baik saja di bawah pengawasan Agensi

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 103 Klimaks '4'

    SATU persatu mafia tumbang di tangan Daniel. Pangeran itu mengamuk sejadi-jadinya setelah melihat tumpukan jasad bayi yang menggunung di tengah kota. "Maju kalian semuanya! Aku pangeran Daniel akan membasmi kutu-kutu busuk seperti kalian!" Tantangan Daniel ditanggapi dengan penuh semangat. Belasan, puluhan, hingga ratusan orang mengejarnya. Daniel tidak patah semangat meski ratusan orang mengekori dirinya. Daniel naik ke sebuah kontainer. "Tempat yang sempurna untuk bertahan," gumam Daniel sambil menyeka keringat di leher, wajah, dan pelipisnya. Bajunya sudah basah oleh keringat. Membuat warna baju itu berubah total. Daniel melemaskan otot-ototnya yang pegal. Daniel sudah menebas sebanyak 400 kali sejak masuk ke zona perang. Sekitar 50 orang kehilangan nyawa di tangannya, 25 lainnya diperkirakan

  • Janji Manis Putra Mahkota   Bab 102 Klimaks '3'

    DANIEL melangkah lambat di tengah hiruk-piruk jalanan kota Wina yang penuh tokoh-tokoh kriminal. Dari kriminal kecil yang pernah muncul di layar TV sekilas sampai penjahat kelas kakap yang pernah bebas dari hukuman mati.Tang tang tang!Buk! Buk! Buk!Bak! Bak! Bak!Bak! Bak! Bak!Suara-suara pertempuran dan jeritan kesakitan mewarnai jalanan kota Wina. Jalanan ini adalah jalanan yang berbeda dari yang Shaggy lewati tempo hari. Disini lebih ramai, kacau, brutal, dan terlarang bagi turis.“Aku harus menemukan tempat persembunyian yang terpencil sebelum melawan Laros. 1 kilometer dari lokasi tujuan. Aku harus membuat tempat persembunyian di sekitar sana.” Daniel menyiapkan rencana jitu dalam pikirannya.Daniel memilih jalan yang tak terlalu ramai. Menghindari bahaya. Itulah yang dilakukan Daniel saat ini. Tapi bagaimana pun kerasnya dia mencoba menghindar, Daniel tetap menghadapi bahaya dan kekerasan jalanan.Langkahnya diikuti oleh sekelo

DMCA.com Protection Status