Permaisuri Lydia bertanya pada suaminya, tepatnya saat mereka akan berangkat ke istana. “mengapa anda memberi Daniel kesempatan?”
Yang Mulia Raja terdiam. Kejadian semalam diluar keinginannya. Seakan ada kekuatan misterius merangsek masuk dan mengambil alih kesadarannya. Sebelum hal itu terjadi, Yang Mulia ingat pernah mengobrol dengan Karina di telepon.“Karina Roches. Setelah bicara dengannya aku bersikap aneh.” Gumam Yang Mulia dalam hati. Matanya tajam penuh kewaspadaan. “Kalau benar Karina Landau yang membuatku mengatakan semua itu ... Aku harus mengutus Sheehan Lambert untuk menyelidiki.”Yang ada di pikiran Yang Mulia saat ini hanya Karina, Karina, dan Karina.Mungkinkah ada data rahasia Karina yang tidak dia ketahui?Kalau iya apa?Apa rahasia besar istri Daniel ini?“Aku hanya kasihan pada Daniel. Bayangkan dia mati sebelum bisa melihat anaknya.” Yang Mulia akhirnya merespon setelah terdiam cukup lama.“Hanya karena itu anda menghentiDaniel memang unik. Di lantai bawah mansion ratusan tentara menyiapkan hadiah untuk dipersembahkan pada seorang pahlawan, dia malah main catur dengan pahlawan yang dimaksud.“Kamu harus bisa melihat kemenanganmu di 3 langkah pertama. Kamu takkan bisa menghipnotis bidaknya jadi pelajarilah cara bermainnya.” Terang Daniel sambil menggerakkan pion kudanya untuk menyudahi permainan.“Skakmat!”Kuda milik Daniel berhasil memakan pion raja milik Karina yang tidak bisa melangkah kemana-mana. Catur adalah permainan yang paling Karina benci. Selain tidak menghasilkan apa-apa, permainan ini juga dianggap membuang-buang waktu. Dia main hanya untuk menyenangkan hati Daniel. “Aku masih pemula, sedangkan kamu sudah Grand Master. Wajarlah kalau aku kalah.”Sudah lama Daniel tidak melihat ekspresi kesal Karina. Ekspresi yang menghangatkan hati dan jiwanya. Karena Daniel tahu, saat Karina membuat ekspresi seperti itu, artinya dia sedang membutuhkan pelukan. “Wanita cantik tidak b
Pangeran Adam baru saja menyelesaikan buku The Whispering Sea karya penulis Leyka Edmund. Buku itu memberinya ide cara melenyapkan jasad Claire yang sudah terbujur kaku di atas meja kerjanya. “Dasar jurnalis. Mereka pandai sekali mendramatisir kematian tokohnya jadi sangat menyedihkan. Padahal kalau dibandingkan, kematian gadis ini jauh lebih tragis dan menyayat hati. Walau aku sendiri yang membunuhnya sih.” Pangeran Adam nyengir kuda. Tatapannya tajam menyelidik ke sekujur tubuh Claire, mengira dengan melakukan itu, arwah Claire yang sudah pergi ke alam sana akan merasakan ketakutan. Pangeran Adam sangat kesal. Kesal karena Claire tidak mau menjerit selama dia siksa. Bagi seorang algojo seperti Adam, korban yang tidak berteriak saat dieksekusi adalah yang paling menakutkan. “Akan kupastikan mayatmu tak bisa ditemukan oleh siapapun. Aku takkan menenggelamkanmu ke laut. Itu mengingatkanku pada Lulu. Ada tempat yang lebih cocok untuk memakam
Angin malam bertiup pelan. Dingin menembus tulang. Sebuah speed boat berisi musuh merapat aman ke bibir pelabuhan. Di atasnya ada Jenderal Santorino dan sebuah kantong plastik besar diangkat seperti karung beras. Dari bentuknya Daniel sudah tahu isi kantong plastik itu.“Kalian pikir ini setimpal dengan nyawa Lucafritz?” Tanya Daniel. Wajahnya tampak sangat santai. Di sebelahnya ada Karina dalam balutan mantel yang hangat. Di belakang, samping kanan, dan samping kirinya, berdiri para prajurit yang setia menjaga punggung Pangeran Daniel dan Permaisuri Karina.“Tentu saja tidak. Aku akan mencabut nyawa istrimu sebagai ganti nyawa Lucafritz.” Sahut Santorino tidak kalah santai.Masam wajah Pangeran Daniel. Siapa yang tidak marah istri tercintanya diancam akan dibunuh. Daniel takkan membiarkan Santorino pergi dengan selamat meski dia sudah berbaik hati mengantarkan mayat Claire.“Kalau begitu aku pamit. Perdamaian kita sampai di sini saja. Dan juga, aku mau memberita
Karina pun akhirnya pindah ke Inggris, ke sebuah kota metropolitan namun damai bernama Cambridge. Di sana, dia memulai hidup baru dengan semangat yang tinggi. Dengan bantuan Daniel, Karina berhasil mengatasi kecemasan akibat kompetisi berdarah para pangeran dan memulai kehidupan yang baru untuk sementara ini.Cambridge menawarkan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nuansa sejarah yang kental. Setiap hari, Karina menikmati jalan-jalan di sepanjang sungai Cam, mengunjungi kafe-kafe lokal, dan mengeksplorasi berbagai museum serta galeri seni. Selain itu, Karina juga terlibat aktif dalam komunitas setempat, bergabung dengan klub sastra dan mengikuti kelas yoga. Dia merasa semakin betah dan menemukan kenyamanan di lingkungan barunya.Ketika matahari berada di atas kepala atau tepat jam 12 siang, Karina akan menyudahi aktivitas paginya dan pulang ke rumah untuk memasak, lanjut beraktivitas santai di dalam rumah seperti menonton tv, berendam, dan sebagainya. Saat mal
“Khi khi khi, biar tahu rasa perempuan itu!” suara tawa dingin memenuhi ruangan, menciptakan suasana mencekam yang membuat siapapun merinding. “Biar patah tulang sekalian. Prim Cerisku memang hebat. Tidak salah memercayai dia.” Suara itu penuh dengan kepuasan sadis, seakan menikmati penderitaan yang ditimpakan. Permaisuri Prim menyentil dahi Karina dengan jari-jarinya yang dingin, lalu tanpa ampun menduduki perutnya dengan kencang. Karina terkejut, napasnya tersengal-sengal, rasa sakit menyebar cepat dari perut ke seluruh tubuhnya. “Kenapa ... Sakit?” tanya Permaisuri Prim dengan senyum sinis, menatap Karina dengan tatapan yang menakutkan. “Tentu saja sakit wanita gila!” teriak Karina, suaranya serak dan penuh dengan rasa sakit yang tak tertahankan. Setiap kata yang keluar dari mulutnya seakan menambah beban rasa sakit yang ia rasakan. Karina terbaring di lantai, tubuhnya gemetar, air mata mengalir tanpa hent
Sehari sebelum kepulangan mereka ke Austria, Pangeran Daniel sempat memperkenalkan Karina dengan keluarga Pangeran kedua. Pangeran kedua adalah musuh terkuat Daniel dalam perang ini. Pangeran Laros adalah anak angkat satu-satunya dari keluarga Roches. Dua puluh lima tahun yang lalu, Yang Mulia Alphonse Roches menemukannya di reruntuhan sebuah desa di Timur Tengah dan memutuskan untuk mengangkatnya sebagai anak. Pangeran Laros memiliki keahlian luar biasa di bidang Human Capital. Dia juga berbakat dalam berbagai aspek terkait, seperti pengembangan sumber daya manusia, perencanaan strategis, manajemen bakat, pelatihan dan pengembangan, serta evaluasi kinerja. “Dia kuat dan menyebalkan. Satu lagi. Dia punya istri yang tidak kalah menyusahkan bernama Prim Ceris. Perempuan mantan abdi militer itu pernah melempariku dengan batu dan tidak mengakuinya.” Daniel menceritakan betapa menyebabkannya Permaisuri Prim itu. Pernah suatu hari, Daniel ingin membalas pe
Daniel meremas tinjunya. Emosinya tertahan di tenggorokan saat melihat Karina tersenyum meski badannya penuh luka lebam.“Gila perempuan itu. Bagaimana bisa pukulan dan tendangannya membuat tubuhmu membiru?”Daniel mengelus rambut Karina. Pengobatan terbaik sudah diberikan untuk mengobati tubuhnya. Salep dan obat-obatan oles lainnya akan mengobati luka fisik tapi tidak ada yang bisa mengobati luka dalam. Karina tidak akan mau menerima atau menantang Prim bertarung di matras lagi setelah mengetahui kekuatan pukulannya.“Sekarang apa Karina?” tanya Daniel penasaran.“Kamu sudah mendapatkan nomor telepon Prim, kami sudah saling menyimpan nomor, sekarang kita tunggu dia menelepon.”Saat Karina menunggu, datang kabar dari Darina Fallen City kalau mereka kedatangan tamu eksklusif dari organisasi super raksasa. “Benarkah, siapa orang-orang itu?”“APA!!!! Pasangan Goldons mengunjungi Darina?? Pasangan kolektor emas itu?? Aku segera kesana.” Karina hampir pings
Pangeran Adam baru saja menerima laporan dari tim penyidik. Amarahnya memuncak menyadari dirinya tertipu dan sudah membuang-buang puluhan misil untuk menembaki hologram.“Cari sumber hologramnya! Pasti ada sebuah robot yang menciptakan dan mempertahankan ilusi itu.” Prediksi Pangeran Adam berakhir tepat. Tim penyidik menemukan robot laba-laba pencipta ilusi tengah bersembunyi di dalam galian tanah.“Hancurkan semua robot yang kalian temukan! Jangan sisakan satu pun. Jangan melakukan kecurangan seperti kleptomania, awas saja kalau ada yang berani membawa pulang robot itu barang hanya suku cadangnya!”Pembersihan dilakukan secepat mungkin. Beberapa robot hologram terlihat masih eksis di luar wilayah mereka. Mereka menari dengan dua kaki di bawah, dua kaki di tengah melambai-lambai dan dua kaki teratas berputar seperti bor. Guna kaki teratas itu adalah menarik perhatian musuh-musuh mereka.“Tut ... Tut ... Dam ... Dam ... Dor ... Dor ... Bodoh ... Bodoh ... ” demiki
Setelah menemukan lokasi domisili ibu susunya, Daniel mengajak Karina keluar dengan wajah cerah. "Karina tidak boleh sampai tahu kalau aku mengajaknya keluar untuk mencari ibu kandungku. Jika tidak kejutannya akan gagal," Daniel membatin. Karina merasa Daniel hanya ingin mengajaknya melihat proyek pembangunan gedung baru. Karina tidak tahu kalau dia akan bertemu ibu mertuanya yang telah lama terlupakan. "Kalau benar dia mengajakku melihat proyek pembangunan ... akan kujitak kepalanya! Tapi sepertinya tidak. Soalnya Daniel tidak akan pernah mengizinkanku membawa Maya ke lokasi konstruksi." Karina membatin. Bau AC mobil itu tidak pernah membuatnya bosan. Maya ada di gendongan Karina saat tangan nakal Daniel menyusup di sela-sela kancing baju yang cukup berjarak antara satu sama lainnya. "Jangan disini Daniel. Malu kalau dilihat supi
"Ahh ... Aku lupa sudah lama tidak memberimu nafkah biologi. Lepaskan aku! Sebaiknya ganti baju dulu.""Tidak usah," sela Daniel dengan nada menggoda. "Justru pakaian ini yang membuatku bernafsu.""Uhh ... Terserah kamu deh."Setelah enak-enak ..."Bagaimana dengan sistem pembagian kekuasaan di Istana Hofburg ini? Kamu berapa bagian?""Di depan publik, aku menguasai seluruhnya. 100%. Tapi sebenarnya hanya 50%. Ada beberapa area yang hanya boleh dimasuki oleh Agensi Detektif Bayroad."Setelah itu Karina menceritakan semua pengalamannya selama 2 bulan ini.Daniel mendengarkan dengan santai. Sesekali mereka tertawa dan saling puji. Menyebut satu sama lain sebagai berkah terbesar dalam hidup masing-masing.Begitulah, cerita ini akhirnya sampai di penghujung.Karina menjumpai keluarganya yang sekarang sudah jadi lebih baik. Mereka masih tinggal di pantai, di rumah pemberian Daniel.Karina menyerahka
“Saya siap mengemban misi mulia, menjaga Austria hingga raja yang sesungguhnya mencabut mahkota dari kepala saya.”Alicia puas dengan jawaban tegas Karina. Karina adalah sebaik-baiknya Permaisuri diantara ipar-iparnya yang lain. Setidaknya itulah yang dipikirkan Alicia.Karina mendapatkan mahkota. Sosoknya dipenuhi wibawa serta keanggunan yang luar biasa. Sosoknya yang baru ini menjadi teladan sekaligus inspirasi bagi rakyat kecil bahwa kecantikan dan kebaikan bisa membawamu ke puncak dunia.Sesaat sebelum siaran live CNN World berakhir, Karina menunjukkan senyum terbaik dan termanisnya.****Suara tangisan Maya membangunkan Daniel dari tidur panjangnya. Entah berapa lama dia tidak sadarkan diri, rasanya seperti satu tahun di alam mimpi.Daniel menggerakkan jarinya kemudian tangan kanannya. Rasanya nyaman. Daniel menggerakkan kepalanya, menoleh ke arah datangnya suara Maya.Bayi kecil itu tampak lebih gemuk dari sebelumnya, tampaknya Daniel tidur c
Di hadapan belasan perwakilan Agensi Detektif Bayroad dan ratusan member Special Force, Karina dipaksa memikul tanggung jawab sebagai pemimpin selama Daniel belum sadarkan diri. “Tenang nyonya. Kami akan membantu anda seperti biasanya,” kata Belfast dikala Karina pusing memikirkan nasibnya. Dukungan Belfast justru membuat Karina makin khawatir. Beberapa saat yang lalu dia menerima email dari menteri pengawas istana. Isi email itu sangat mencengangkan sampai Karina meragukan kenyataan. “Aku harus bagaimana, Belfast? Mereka menawarkan posisi raja kepadaku. Dan aku harus memberikan jawaban dalam 24 jam. Jika tidak, posisi itu akan jatuh ke tangan Permaisuri Chika.” Belfast mencoba mengingat nama Chika. Lalu dia ingat itu nama milik salah satu selir pangeran Adam. “Tidak mungkin!” seloroh Belfast. “Aku juga berpikir begitu.” Setelah Agensi Detektif Bayroad pergi, Karina mendapatkan kembali
Ini adalah situasi terburuk dalam sejarah kerajaan Austria. Dimana tidak ada satu pun orang yang bisa mengisi tahta raja yang sedang kosong.Satu hari tanpa raja mungkin terdengar sepele di telinga, tapi bagi orang-orang yang tinggal di negara itu, keadaan tersebut sama seperti saat kita menonton film horor abad 21. Kita bisa terkena jumpscare hantu kapan saja.“Kita harus mengangkat seseorang di antara kita. Nyalakan api semangat kalian! Kita harus berani mengambil alih! Siapa yang bisa?”Dari semua menteri yang hadir tidak ada yang mengangkat tangan. Mereka adalah pejabat-pejabat jujur yang tidak pernah melanggar peraturan negara. Dan peraturan negara melarang siapa saja yang bukan anggota keluarga kerajaan, mengambil alih tahta.“Menurutku, lebih baik kita serahkan masalah ini pada keluarga pangeran Daniel.” Akhirnya setelah lama diam, salah satu menteri angkat bicara.“Kepada permaisuri Karina? Kau pikir wanita yang tumbuh d
“Huff ... Huff ... “Laros menyeka keringat yang mengalir di pelipisnya.Tangan kanan Laros terluka parah sehingga tidak memungkinkan untuk mengangkat tombak.“Aku harus melawan Daniel dengan satu tangan. RencanaNya (tuhan) memang tidak bisa ditebak.”Laros bersusah payah berdiri dengan kedua kakinya yang terluka parah.Musuh terakhir yang dia lawan adalah yang terkuat. Dia seorang master bela diri Kungfu. Setiap tinjunya dapat meremukkan tulang lawan.Tangan kanan, kaki kanan, dan kaki kiri Laros jadi korban keganasan tinju musuhnya.“Lain kali akan kucari perguruan yang mengajarkan ilmu orang itu.” Batin Laros.Tak putus-putus dia berdoa, berharap tidak muncul musuh sekuat itu lagi.***👑⚔️👑***Daniel datang dalam keadaan perut berlubang. Hanya perban sederhana yang membalut lukanya. Luka itu membuat Daniel kehilangan banyak sekali darah. Jadi kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk berta
Sebelum mereka berpisah, si biarawati memberi Daniel hadiah. "Apa ini?" "Sneakers. Makanlah saat anda lapar." Daniel terkekeh geli. Ada-ada saja biarawati tak berhidung ini. Daniel menerima pemberian si biarawati lalu melanjutkan perjalanannya melewati 2 kilometer terakhir. "Hahhahhahaa! Tenagaku sudah pulih. Semuanya maju!" Jetman tiba-tiba menghubungi Daniel lewat alat komunikasi yang terpasang di rompi baju sang pangeran. Daniel mengangkat, "ada apa, teman-teman?" "Bagaimana kondisi anda setelah keluar dari biara Branc?" "Sangat baik dan bersemangat." Daniel mendekatkan tangannya ke alat komunikasi itu lalu menekuk jari telunjuknya. Jetman pun mendengar suara Daniel menekuk jari. "Saya senang anda baik-baik saja." "Bagaimana dengan Karina?" "Kami menghubungi permaisuri setiap dua jam sekali. Beliau baik-baik saja di bawah pengawasan Agensi
SATU persatu mafia tumbang di tangan Daniel. Pangeran itu mengamuk sejadi-jadinya setelah melihat tumpukan jasad bayi yang menggunung di tengah kota. "Maju kalian semuanya! Aku pangeran Daniel akan membasmi kutu-kutu busuk seperti kalian!" Tantangan Daniel ditanggapi dengan penuh semangat. Belasan, puluhan, hingga ratusan orang mengejarnya. Daniel tidak patah semangat meski ratusan orang mengekori dirinya. Daniel naik ke sebuah kontainer. "Tempat yang sempurna untuk bertahan," gumam Daniel sambil menyeka keringat di leher, wajah, dan pelipisnya. Bajunya sudah basah oleh keringat. Membuat warna baju itu berubah total. Daniel melemaskan otot-ototnya yang pegal. Daniel sudah menebas sebanyak 400 kali sejak masuk ke zona perang. Sekitar 50 orang kehilangan nyawa di tangannya, 25 lainnya diperkirakan
DANIEL melangkah lambat di tengah hiruk-piruk jalanan kota Wina yang penuh tokoh-tokoh kriminal. Dari kriminal kecil yang pernah muncul di layar TV sekilas sampai penjahat kelas kakap yang pernah bebas dari hukuman mati.Tang tang tang!Buk! Buk! Buk!Bak! Bak! Bak!Bak! Bak! Bak!Suara-suara pertempuran dan jeritan kesakitan mewarnai jalanan kota Wina. Jalanan ini adalah jalanan yang berbeda dari yang Shaggy lewati tempo hari. Disini lebih ramai, kacau, brutal, dan terlarang bagi turis.“Aku harus menemukan tempat persembunyian yang terpencil sebelum melawan Laros. 1 kilometer dari lokasi tujuan. Aku harus membuat tempat persembunyian di sekitar sana.” Daniel menyiapkan rencana jitu dalam pikirannya.Daniel memilih jalan yang tak terlalu ramai. Menghindari bahaya. Itulah yang dilakukan Daniel saat ini. Tapi bagaimana pun kerasnya dia mencoba menghindar, Daniel tetap menghadapi bahaya dan kekerasan jalanan.Langkahnya diikuti oleh sekelo