“Saya sangat bahagia kalian menaruh perhatian pada keluarga kecil kami. Silahkan kembali sabtu depan, saya akan menceritakan lebih banyak tentang kompetisi para Pangeran.” Ucap Karina.
Kompetisi para Pangeran adalah topik hangat yang sangat susah didapat oleh wartawan biasa. Karina berencana melakukan sesuatu dengan membagikan informasi pada wartawan-wartawan ini. Jika saatnya tiba, Karina mungkin bisa melakukan manipulasi melalui media televisi.“Tidak banyak yang bisa kukatakan saat ini, tapi aku janji akan melakukan beberapa hal, dadah,”Karina melambaikan tangan lalu kembali ke urusannya. Saat di belokan dia bertabrakan dengan Pangeran Daniel. Karina hampir jatuh untuk Daniel sigap menangkapnya.“Kamu harus membiasakan diri menghadapi wartawan. Nyonya pemilik Darina Fallen City,” Daniel menggoda Karina.***👑***Hari ini, Karina berangkat ke toko Darina Fallen City. “Kenapa aku merasa sudah lama sekali tidak datang kesini?”Terakhir kali, toko“Kami mencari nyonya Eileen, benar rumahnya disini?”“Pasti benar. Informanku tidak mungkin salah.” Garam menyela sambil menerobos masuk ke dalam.“Garam! Tidak sopan masuk rumah orang tanpa izin.” Tegur Karina. Pangeran Garam acuh tidak acuh. Dia tahu betul kelakuan tuan rumah ketika ada tamu dari pihak keluarga kerajaan. Biasanya dia akan kabur, bersembunyi, atau pura-pura tidak ada di rumah.Karina menyusulnya ke dalam, menarik tangan Garam dan memintanya berlaku lebih sopan.“Ha ha ha ... Maaf, sebenarnya aku mencari toilet dari tadi.”Ada-ada saja Pangeran satu ini. Ternyata dia menghambur masuk ke rumah orang untuk mencari toilet.“Yang benar saja! Jangan lakukan itu lagi, memalukan tahu.”“Maaf, maaf,”“HEI EILEEN! AKU PINJAM TOILET YA? MAKASIH.”Karina sampai terheran-heran dibuatnya. Pangeran Garam sebenarnya tipe pria yang bisa diandalkan, akan tetapi, dia memiliki kekurangan, yaitu terlalu santai. Padahal Karina tidak tah
Seminggu kemudian, seorang wanita cantik melangkah keluar dari Tesla Model Y berwarna hitam mengilap, yang berhenti dengan anggun di depan toko Darina Fallen City. Saat pintu mobil terbuka, matahari pagi memantulkan cahaya pada rambut cokelat panjangnya yang berkilau, memancarkan aura keanggunan yang sulit diabaikan. Sepatu hak tingginya yang berwarna merah darah menambah kesan mewah pada penampilannya. “Tatapan orang-orang disini tidak nyaman sekali. Apa penampilanku terlalu heboh?” Semua orang yang berada di sekitar toko, baik pelanggan maupun pejalan kaki, tak mampu mengalihkan pandangan. Bisikan kekaguman mulai terdengar, beberapa bahkan mengeluarkan ponsel mereka untuk mengabadikan momen tersebut. Para karyawan toko yang sedang bekerja, termasuk mereka yang akan menjadi rekan kerjanya nanti, menghentikan aktivitas sejenak, terpesona oleh pesonanya. Mereka bertukar pandang, saling memberi isyarat tanpa kata bahwa hari ini akan menjadi hari
Roches Family generasi ke 19. Alphonse Roches dan adiknya, Diana Roches. Sayangnya, gadis manis itu meninggal dalam sebuah insiden penculikan. Berlanjut ke generasi ke 20. Alphonse memiliki 4 anak kandung dan 1 anak angkat.Generasi ini disebut yang terburuk karena keempat Pangeran yang mewarisi darah raja, dan Pangeran yang tidak memiliki darah raja, duduk di tempat yang sama. Lebih buruk lagi, Yang Mulia Alphonse Roches yang putus asa pada penyakitnya berencana mencari penerus secepat mungkin.“Sebelum penyakit ini membunuhku, salah satu dari Daniel, Hendrik, atau Garam harus sudah mewarisi tahta. Tidak perlu memikirkan Laros dan Adam. Lebih baik aku menjual jiwaku ke iblis demi mendapat kehidupan abadi daripada menyerahkan negara ini pada salah satu dari kedua anak itu.” Tegas Yang Mulia Raja pada Permaisuri Lydia tempo dahulu.Keinginan Yang Mulia Raja inilah yang menjadi awal terciptanya kompetisi dengan nama resmi ‘Der Wettbewerb ermittelt den stärksten Prinzen’
Darah menetes ke meja. Permaisuri Tiara berdesis, “Lepas lagi. Berapa lama harus didinginkan sampai menyatu? Nenek Bruja tidak mengajari bagian itu.”Ruangan itu tampak menyeramkan. Banyak bangkai diawetkan dan digantung terbalik di dinding seolah menunggu untuk dikebumikan.Permaisuri Tiara melepas ikat rambutnya. Terungkap panjang rambut Permaisuri Tiara yang sebenarnya mencapai 2 setengah meter. Setiap hari, Permaisuri Tiara harus menahan berat dari rambutnya yang disanggul demi memenuhi sebuah tuntutan.“Kenapa? Kenapa aku tidak bisa? Kenapa sihir dari nenek Bruja sulit sekali dilakukan?!”Permaisuri Tiara membuka laci. Tangannya menyambar sebuah buku sihir usang, pemberian penyihir dari Amerika Selatan. Buku sihir tersebut dipercaya menyimpan ilmu yang dapat dipelajari tanpa harus melakukan ritual khusus. Sebenarnya itu hanya buku biasa, yang dikarang sedemikian rupa untuk mengelabui Permaisuri Tiara yang haus kasih sayang. Buktinya ada di salah satu lembar
“Aku malu.” “Kenapa malu?” Tanya Belfast. “Aku tidak bisa memberitahu alasannya. Ini berhubungan dengan masa laluku yang tragis.” “Ya sudah. Ada majikan yang harus kita jaga. Jadi berhenti mengobrol.” Dua gadis itu berdiri tegak diambang pintu. Tangan mereka terlipat ke belakang. Sikap mereka tegas ditambah tatapan yang tajam. ***👑*** Permaisuri Tiara menyeduh mie. Tidak disangka, wanita yang selalu tampil glamor di depan publik itu, ternyata menyukai mie instan. Apalagi ditambah telur dadar dan bawang yang dicacah halus. “Terima kasih Karina. Kamu baik sekali.” Puji Tiara. “Lalu, apa yang dilakukan Pangeran Daniel setelah itu?” Tiara bertanya sambil tangannya menyendok mie ke mulut. Kedua gadis itu melanjutkan obrolan mereka di dapur. Karina berinisiatif membuatkan sepiring mie supaya terapinya berjalan lebih lancar. “Karina, kenapa kamu tidak coba mengajak Pangeran Daniel ke tempat
“Sampai jumpa lagi Tiara.”Karina bersyukur tidak terjadi apa-apa pada mereka. Setidaknya, dia masih punya jari yang utuh.Dua pengawal yang tidak tahu kejadian di dalam lantas bertanya ke Karina, “Apa yang terjadi Permaisuri?”Karina tidak mengatakan apa-apa. Bibirnya hanya berucap, “Ke perusahaan Pangeran Daniel. Cepat!” Lalu terkunci rapat.***👑***Karina sangat panik. Saking paniknya, dia lupa bisa menelepon Pangeran Daniel alih-alih menemuinya langsung di kantor.“Permaisuri Karina, ada apa anda kesini?”Karina mendesak satpam untuk mengantarnya ke ruangan kantor Pangeran Daniel. Setelah direnovasi, Karia tidak tahu lagi dimana letak pasti kantor itu. Oh ya, ini pertama kalinya Karina mengunjungi perusahaan Bio Hydra sejak mengandung.Ada beberapa tempat yang harus Karina hindari demi menjaga kesehatan janinnya. Seperti namanya, perusahaan ini bergerak di bidang teknologi, tepatnya bio-teknologi, yang sering kali melibatkan bahan-bahan k
Beberapa hari kemudian, Tiara datang ke kafe tempat Karina bekerja dahulu. Hatinya berdebar kencang saat menunggu kedatangan sahabatnya. Karina.“Karina. Disini!”Tiara melambaikan tangan, senyum cerah terpasang di bibirnya. Permaisuri satu ini tidak takut menyembunyikan wajahnya dari publik. Walaupun sebagai gantinya dia harus membawa beberapa pengawal untuk melindunginya. “Selamat pagi Tiara.” Senyum Karina tidak kalah manis.Pelanggan lain tidak henti-hentinya berbisik. Bahkan ada sekelompok remaja pria yang curi pandang tanpa henti. Karina dan Tiara terlalu memesona bagi mereka. Baru saja Karina meletakkan bokongnya yang bulat di sofa merah kafe, Tiara tiba-tiba menangis tanpa sebab. “Sepertinya kamu mengalami hari yang berat.” Ucap Karina sambil meletakkan tas mahalnya di kursi sebelah.Senyum Tiara berubah kecut. Gadis itu bercerita, kalau tadi pagi, dia bertengkar dengan Pangeran Hendrik, gara-gara Hendrik menggoda pembantu baru yang muda dan cantik jelita
“Tiara ... Apa itu kamu?”“Memangnya siapa lagi Pangeran?” Tiara balik bertanya. Pisau di tangannya bergemetar hebat, ragu hendak menyelesaikan misinya.“Jangan seperti ini Tiara! Kita bisa bicarakan baik-baik!” Tiara tidak peduli, tangannya berkelebat cepat menusuk dada kanan Pangeran Hendrik.“HWAAA!!!”Jleb!Telinga bando kelinci menyentuh hidung Hendrik. Hendrik membuka mata perlahan. Tiara ada di atasnya. Wajahnya tidak tampak karena terhalang rambutnya yang panjang. “Tidak terasa sakit ... “ Pangeran Hendrik terbengong-bengong memahami situasi.Sementara itu, Tiara tersenyum puas. “Aku berhasil. Aku sudah menusuknya Karina. Sekarang pergilah dari pikiranku! Pergilah ... PERGILAH!!”“Tiara?”“Surprise!” Tiara tiba-tiba berdiri di atas ranjang. Pisau itu ternyata hanya barang mainan. Pisau macam itu biasanya digunakan untuk mengerjai kucing. Menusuk tubuh mereka tanpa membunuh mereka.Nafas Pangeran Hendrik masih tersendat. Keja
Setelah menemukan lokasi domisili ibu susunya, Daniel mengajak Karina keluar dengan wajah cerah. "Karina tidak boleh sampai tahu kalau aku mengajaknya keluar untuk mencari ibu kandungku. Jika tidak kejutannya akan gagal," Daniel membatin. Karina merasa Daniel hanya ingin mengajaknya melihat proyek pembangunan gedung baru. Karina tidak tahu kalau dia akan bertemu ibu mertuanya yang telah lama terlupakan. "Kalau benar dia mengajakku melihat proyek pembangunan ... akan kujitak kepalanya! Tapi sepertinya tidak. Soalnya Daniel tidak akan pernah mengizinkanku membawa Maya ke lokasi konstruksi." Karina membatin. Bau AC mobil itu tidak pernah membuatnya bosan. Maya ada di gendongan Karina saat tangan nakal Daniel menyusup di sela-sela kancing baju yang cukup berjarak antara satu sama lainnya. "Jangan disini Daniel. Malu kalau dilihat supi
"Ahh ... Aku lupa sudah lama tidak memberimu nafkah biologi. Lepaskan aku! Sebaiknya ganti baju dulu.""Tidak usah," sela Daniel dengan nada menggoda. "Justru pakaian ini yang membuatku bernafsu.""Uhh ... Terserah kamu deh."Setelah enak-enak ..."Bagaimana dengan sistem pembagian kekuasaan di Istana Hofburg ini? Kamu berapa bagian?""Di depan publik, aku menguasai seluruhnya. 100%. Tapi sebenarnya hanya 50%. Ada beberapa area yang hanya boleh dimasuki oleh Agensi Detektif Bayroad."Setelah itu Karina menceritakan semua pengalamannya selama 2 bulan ini.Daniel mendengarkan dengan santai. Sesekali mereka tertawa dan saling puji. Menyebut satu sama lain sebagai berkah terbesar dalam hidup masing-masing.Begitulah, cerita ini akhirnya sampai di penghujung.Karina menjumpai keluarganya yang sekarang sudah jadi lebih baik. Mereka masih tinggal di pantai, di rumah pemberian Daniel.Karina menyerahka
“Saya siap mengemban misi mulia, menjaga Austria hingga raja yang sesungguhnya mencabut mahkota dari kepala saya.”Alicia puas dengan jawaban tegas Karina. Karina adalah sebaik-baiknya Permaisuri diantara ipar-iparnya yang lain. Setidaknya itulah yang dipikirkan Alicia.Karina mendapatkan mahkota. Sosoknya dipenuhi wibawa serta keanggunan yang luar biasa. Sosoknya yang baru ini menjadi teladan sekaligus inspirasi bagi rakyat kecil bahwa kecantikan dan kebaikan bisa membawamu ke puncak dunia.Sesaat sebelum siaran live CNN World berakhir, Karina menunjukkan senyum terbaik dan termanisnya.****Suara tangisan Maya membangunkan Daniel dari tidur panjangnya. Entah berapa lama dia tidak sadarkan diri, rasanya seperti satu tahun di alam mimpi.Daniel menggerakkan jarinya kemudian tangan kanannya. Rasanya nyaman. Daniel menggerakkan kepalanya, menoleh ke arah datangnya suara Maya.Bayi kecil itu tampak lebih gemuk dari sebelumnya, tampaknya Daniel tidur c
Di hadapan belasan perwakilan Agensi Detektif Bayroad dan ratusan member Special Force, Karina dipaksa memikul tanggung jawab sebagai pemimpin selama Daniel belum sadarkan diri. “Tenang nyonya. Kami akan membantu anda seperti biasanya,” kata Belfast dikala Karina pusing memikirkan nasibnya. Dukungan Belfast justru membuat Karina makin khawatir. Beberapa saat yang lalu dia menerima email dari menteri pengawas istana. Isi email itu sangat mencengangkan sampai Karina meragukan kenyataan. “Aku harus bagaimana, Belfast? Mereka menawarkan posisi raja kepadaku. Dan aku harus memberikan jawaban dalam 24 jam. Jika tidak, posisi itu akan jatuh ke tangan Permaisuri Chika.” Belfast mencoba mengingat nama Chika. Lalu dia ingat itu nama milik salah satu selir pangeran Adam. “Tidak mungkin!” seloroh Belfast. “Aku juga berpikir begitu.” Setelah Agensi Detektif Bayroad pergi, Karina mendapatkan kembali
Ini adalah situasi terburuk dalam sejarah kerajaan Austria. Dimana tidak ada satu pun orang yang bisa mengisi tahta raja yang sedang kosong.Satu hari tanpa raja mungkin terdengar sepele di telinga, tapi bagi orang-orang yang tinggal di negara itu, keadaan tersebut sama seperti saat kita menonton film horor abad 21. Kita bisa terkena jumpscare hantu kapan saja.“Kita harus mengangkat seseorang di antara kita. Nyalakan api semangat kalian! Kita harus berani mengambil alih! Siapa yang bisa?”Dari semua menteri yang hadir tidak ada yang mengangkat tangan. Mereka adalah pejabat-pejabat jujur yang tidak pernah melanggar peraturan negara. Dan peraturan negara melarang siapa saja yang bukan anggota keluarga kerajaan, mengambil alih tahta.“Menurutku, lebih baik kita serahkan masalah ini pada keluarga pangeran Daniel.” Akhirnya setelah lama diam, salah satu menteri angkat bicara.“Kepada permaisuri Karina? Kau pikir wanita yang tumbuh d
“Huff ... Huff ... “Laros menyeka keringat yang mengalir di pelipisnya.Tangan kanan Laros terluka parah sehingga tidak memungkinkan untuk mengangkat tombak.“Aku harus melawan Daniel dengan satu tangan. RencanaNya (tuhan) memang tidak bisa ditebak.”Laros bersusah payah berdiri dengan kedua kakinya yang terluka parah.Musuh terakhir yang dia lawan adalah yang terkuat. Dia seorang master bela diri Kungfu. Setiap tinjunya dapat meremukkan tulang lawan.Tangan kanan, kaki kanan, dan kaki kiri Laros jadi korban keganasan tinju musuhnya.“Lain kali akan kucari perguruan yang mengajarkan ilmu orang itu.” Batin Laros.Tak putus-putus dia berdoa, berharap tidak muncul musuh sekuat itu lagi.***👑⚔️👑***Daniel datang dalam keadaan perut berlubang. Hanya perban sederhana yang membalut lukanya. Luka itu membuat Daniel kehilangan banyak sekali darah. Jadi kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk berta
Sebelum mereka berpisah, si biarawati memberi Daniel hadiah. "Apa ini?" "Sneakers. Makanlah saat anda lapar." Daniel terkekeh geli. Ada-ada saja biarawati tak berhidung ini. Daniel menerima pemberian si biarawati lalu melanjutkan perjalanannya melewati 2 kilometer terakhir. "Hahhahhahaa! Tenagaku sudah pulih. Semuanya maju!" Jetman tiba-tiba menghubungi Daniel lewat alat komunikasi yang terpasang di rompi baju sang pangeran. Daniel mengangkat, "ada apa, teman-teman?" "Bagaimana kondisi anda setelah keluar dari biara Branc?" "Sangat baik dan bersemangat." Daniel mendekatkan tangannya ke alat komunikasi itu lalu menekuk jari telunjuknya. Jetman pun mendengar suara Daniel menekuk jari. "Saya senang anda baik-baik saja." "Bagaimana dengan Karina?" "Kami menghubungi permaisuri setiap dua jam sekali. Beliau baik-baik saja di bawah pengawasan Agensi
SATU persatu mafia tumbang di tangan Daniel. Pangeran itu mengamuk sejadi-jadinya setelah melihat tumpukan jasad bayi yang menggunung di tengah kota. "Maju kalian semuanya! Aku pangeran Daniel akan membasmi kutu-kutu busuk seperti kalian!" Tantangan Daniel ditanggapi dengan penuh semangat. Belasan, puluhan, hingga ratusan orang mengejarnya. Daniel tidak patah semangat meski ratusan orang mengekori dirinya. Daniel naik ke sebuah kontainer. "Tempat yang sempurna untuk bertahan," gumam Daniel sambil menyeka keringat di leher, wajah, dan pelipisnya. Bajunya sudah basah oleh keringat. Membuat warna baju itu berubah total. Daniel melemaskan otot-ototnya yang pegal. Daniel sudah menebas sebanyak 400 kali sejak masuk ke zona perang. Sekitar 50 orang kehilangan nyawa di tangannya, 25 lainnya diperkirakan
DANIEL melangkah lambat di tengah hiruk-piruk jalanan kota Wina yang penuh tokoh-tokoh kriminal. Dari kriminal kecil yang pernah muncul di layar TV sekilas sampai penjahat kelas kakap yang pernah bebas dari hukuman mati.Tang tang tang!Buk! Buk! Buk!Bak! Bak! Bak!Bak! Bak! Bak!Suara-suara pertempuran dan jeritan kesakitan mewarnai jalanan kota Wina. Jalanan ini adalah jalanan yang berbeda dari yang Shaggy lewati tempo hari. Disini lebih ramai, kacau, brutal, dan terlarang bagi turis.“Aku harus menemukan tempat persembunyian yang terpencil sebelum melawan Laros. 1 kilometer dari lokasi tujuan. Aku harus membuat tempat persembunyian di sekitar sana.” Daniel menyiapkan rencana jitu dalam pikirannya.Daniel memilih jalan yang tak terlalu ramai. Menghindari bahaya. Itulah yang dilakukan Daniel saat ini. Tapi bagaimana pun kerasnya dia mencoba menghindar, Daniel tetap menghadapi bahaya dan kekerasan jalanan.Langkahnya diikuti oleh sekelo