Beranda / Pendekar / Jagat Kelana / 189. S2 Inginnya Pitaloka

Share

189. S2 Inginnya Pitaloka

Mendengar jawaban dari suaminya, Wening terdiam. Dia paham benar akan posisinya sebagai selir agung hanya sebagai jembatan terbukanya jalan sang permaisuri, tetapi ini sudah disuratkan sesuai ramalan para petapa.

Wening mengangguk dan berjalan mundur untuk kembali pada posisinya semula. Melihat selir sudah patuh, Jagat pun kembali fokus pada sosok Pitaloka.

"Katakan apa yang kamu inginkan?"

Pitaloka terdiam, dahinya berkerut. Dia berpikir cepat dan padat agar hasilnya memuaskan untuk kerajaannya. Meskipun pada awalnya identitas yang sesungguhnya disembunyikan dia tidak ingin bersikap ceroboh.

"Aku inginkan posisi sebagai selir agung?"

Semua yang hadir seketika langsung melotot dan bereaksi yang berbeda. Namun, Jagat masih tetap tenang menghadapi tekanan dan permintaan dari calon selir barunya tersebut.

"Jangan lancang mulutmu, Pitaloka!" Hentak punggawa Kerajaan berpangkat panglima.

"Saya tidak lancang, Panglima. Ada barang ada harga, dan saya merasa pantas untuk itu."

Jagat men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status