Beranda / Pendekar / Jagat Kelana / 193. S2. Ruang Pribadi Pitaloka

Share

193. S2. Ruang Pribadi Pitaloka

Bagai hewan yang telah dikebiri, langkah Jagat begitu nurut dengan apa yang diucapkan oleh Pitaloka. Dia mengikuti langkah selir itu di belakangnya dengan jemari saling bertaut.

Sepanjang jalan senyum Pitaloka tidak pudar meskipun selalu berpapasan dengan prajurit dan para dayang istana. Sementara Jagat terlihat kosong sorot matanya. Entah angin apa hingga membuat raja muda itu mudah dihasut dan dikuasai oleh selirnya.

Kriet.

Pintu dibuka perlahan oleh Pitaloka, lalu digandengnya suami baru dan dituntun agar segera duduk di kursi berukir lambang ular pada sandarannya.

"Duduklah dulu, Kanda!" Usai berkata Pitaloka berjalan menuju pintu dan menutupnya kembali.

Pitaloka berjalan lagi menuju ke balik tirai bambu, kemudian muncul hanya dengan mengenakan jubah sutra tipis berwarna putih yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah.

Langkahnya yang pelan penuh daya magis membuat kedua mata Jagat menatap tanpa berkedip. Lekukan tubuh yang pas dan tungkai panjang yang lurus terlihat beg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status