Share

155. Makin Panas

Galasbumi dan Banyubiru terus mengadu kadigdayan tanpa memedulikan perubahan waktu. Keduanya sudah berubah menjadi pendekar tingkat dewa.

Setiap hempasan jurusnya mampu menggetarkan tanah sekitarnya. Aura yang pekat menyelimuti seluruh bangunan istana. Mereka para siluman yang bernaung di dalam istana mulai terbangun akibat serangan demi serangan yang dilontarkan Galasbumi.

Banyubiru tidak mau kalah dengan seniornya, dia bergerak cepat menebas sisi kanan Galasbumi yang terlihat bebas. Hal yang tidak diperhatikan oleh Galasbumi hingga mengakibatkan lengan kanannya tertebas.

Darah mengucur begitu deras membuat Banyubiru tertawa bahagia karena telah berhasil melukai seniornya. Namun, anehnya Galasbumi masih berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun.

Banyubiru menatap heran pada pria tua itu, ujung lengannya yang berdarah seakan berdenyut. Sesuatu bergerak keluar muncul dari gumpalan darah.

"Apa yang muncul di sana? Daging, gila," umpat Banyubiru.

"Ini adalah ilmu terbaruku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status