Share

130. Rusa Betina

Tawa sumbang terdengar begitu lama dan mampu membuat tanah sekitarnya bergetar. Tubuh Wening tiba-tiba merinding begitu tawa itu makin membahana.

"Siapa sebenarnya pria ini?" batin Wening, "Tenaganya begitu kuat."

Jagat seketika langsung terdiam, ekor matanya melihat ke arah Wening yang menatapnya penuh tanya.

"Apa kabar pemuda itu, Ki?" tanya Jagat.

"Sepertinya dia sekarat di sudut 12 derajat, Pangeran."

Jagat melihat pada arah yang disebutkan oleh Ki Bledek, lalu bibirnya mengulas senyum masam. Zavia yang merasakan tindakan putranya pun berbalik badan dan menyentil dahi Jagat.

"Jangan sering berbuat nakal, Le. Tidak baik untuk seorang pepimpin," kata Zavia.

"Maaf, Ibu."

Dari jauh terlihat seorang pemuda berjalan tertatih menuju ke saung dimana Jagat dan lainnya duduk berbincang akrab.

Pemuda itu yang tidak lain adalah Sasapati meringis mengikis jaraknya. Hingga akhirnya dia membungkuk di hadapan Jagat.

"Maafkan aku, Pria Ayu!" ujat Sasapti dengan nada rendah, "Aku mohon, ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status