Beranda / CEO / Jadi Budak Kakak Ipar / RENCANA MENDAPATKAN UANG

Share

RENCANA MENDAPATKAN UANG

Penulis: Ummu Amay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-22 09:26:26

Di kampus, Felisha tidak melihat Gina. Padahal kemarin temannya itu bilang akan masuk di hari pertama ujian.

"Terima kasih ucapannya, Feli. Maafkan aku juga karena tidak masuk hari ini. Ibuku masuk rumah sakit waktu aku mau berangkat."

Jawaban atas pesan yang Felisha kirimkan, langsung dibalas oleh Gina.

"Semoga ibumu cepat membaik. Jangan pikirkan kuliah, fokuslah pada ibumu."

Felisha turut prihatin atas apa yang terjadi pada Gina. Tapi, ia tetap salut dengan kegigihan kawannya itu. Berasal dari kampung yang memiliki cita-cita tinggi ingin mendapat gelar pendidikan terbaik, Gina rela kuliah sambil bekerja part time di salah satu kafe. Bahkan, tak jarang ia akan bekerja freelance di setiap event-event tertentu. Menjadi seorang SPG suatu produk yang dengan mudah Gina dapatkan sebab memiliki penampilan yang baik juga wajah yang manis.

'Haruskah aku seperti Gina, yakni bekerja untuk mendapatkan uang,' batin Felisha yang tiba-tiba ingat dengan jumlah uang di dompetnya ketika tadi hendak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Neng Sri
semangat fik
goodnovel comment avatar
Angelina Onga
mantap sy suka...kenapa ketika hanya fokus mau baca cerita ini, ada cerita lain yg masuk sangat menganggu ketika mau fokus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jadi Budak Kakak Ipar   DIANTAR

    Perasaan senang semakin Felisha rasakan. Fix sudah, ia akan bekerja di lusa nanti sebagai seorang SPG di sebuah event yang cukup besar. Meski tidak memiliki pengalaman sebagai seorang sales promotion girl, Felisha bertekad akan melakukan pekerjaan tersebut dengan sebaik-baiknya. "Telepon dari siapa?" Perempuan itu hampir lupa jika masih ada laki-laki di dekatnya saat ini. Erik yang sebelumnya tengah menawarkan tumpangan, menatap Felisha dengan tatapan penasaran. "Teman.""Teman?""Iya." Felisha menjawab santai. "Kalo aku tidak salah dengar, apakah kamu mau ambil satu pekerjaan, Feli?"Felisha mendongak dan memperhatikan ekspresi Erik yang sepertinya begitu ingin tahu. "Ya.""Kerja apa?"Sampai di tahap pertanyaan ini, Felisha memilih tidak menjawab. Menurutnya Erik terlalu ingin tahu kehidupannya. "Feli, sorry kalo aku terlalu ikut campur. Tapi, apa SPG?""Apa ada yang salah?""Kamu butuh kerjaan? Atau butuh uang?""Erik, cukup!" Felisha bereaksi cepat. Ia tidak sadar jika sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Jadi Budak Kakak Ipar   MATA-MATA ALAN

    Tidak banyak obrolan yang Felisha lakukan dengan Adit, lelaki yang merupakan teman Gina. Di mana ia akan ditemani selama bekerja di event sebuah pameran mobil lusa nanti. Erik yang khawatir tentang pekerjaan yang akan Felisha jalani, tidak sungkan untuk terus menemani dan mengawasi kalau-kalau ada sesuatu yang menurutnya tidak baik. "Jangan khawatir, Mas. Pacarnya aman kok sama saya." Adit tampak tersenyum sebab sepanjang obrolan yang ia lakukan bersama Felisha, lelaki di depannya itu terus menatap tajam seolah ingin menerkam. "Eh, dia bukan pacar saya, Mas Adit." Tiba-tiba Felisha menyahut, dan sontak membuat Erik beralih menatapnya. "Belum dan akan." Erik menimpali ucapan Felisha begitu percaya diri. "Haha, bagus-bagus. Sikap percaya diri yang tinggi."Erik masih menatap Felisha saat mendengar gurauan yang Adit lontarkan. Tapi, tidak dengan perempuan satu-satunya di meja tersebut, ia sudah mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Ya udah, Mas. Kalo memang gak ada lagi yang haru

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Jadi Budak Kakak Ipar   HUKUMAN LEMBUT

    Sekian waktu berlalu dan Alan berhasil menahan amarahnya. Setibanya di kamar hotel presiden suite tempat ia dan Felisha menikmati malam sebagai pengantin baru, lelaki itu hilang sudah kesabarannya. Alan melempar Felisha ke kasur tanpa bertanya atau berkata apapun. "Ka, ada apa ini?" tanya Felisha dengan raut muka ketakutan. Namun, Alan tidak mengeluarkan suaranya. Pertanyaan Felisha ia anggap angin lalu. Dan kini ia sudah melepas jas serta dasi yang sebelumnya melekat di tubuhnya. Lantas, dengan diiringi tatapan panik dan perasaan takut yang tampak di wajah Felisha, Alan beranjak dan mendekat. "Kak?" Kembali Felisha memanggil dengan suara lirih. Wanita itu mundur setelah berusaha bangun dari posisi terjatuh sebelumnya. Ia yang hanya bisa merayap mundur ke arah sandaran ranjang, sesekali melihat dan mengawasi tatapan Alan yang terus tajam melihatnya. Felisha tak bisa kabur ketika tiba-tiba Alan menarik kedua kakinya sehingga membuatnya kembali berbaring dengan wajah kaget bukan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Jadi Budak Kakak Ipar   HARI PERTAMA

    Setelah tahu jika dirinya diawasi, Felisha mulai berhati-hati. Waktu itu ia bisa lolos dari kecurigaan Alan setelah meyakinkan suaminya itu jika Adit yang ia temui adalah seniornya di kampus. Tapi sekarang, tak mungkin Felisha melakukan kebodohan yang sama jika tidak ingin ketahuan untuk kedua kalinya oleh Luna. "Maaf, Mas Adit. Aku mungkin sedikit terlambat. Ada hal penting yang harus aku selesaikan dulu."Felisha akhirnya mengirim pesan kepada Adit. Hari di mana ia memulai pekerjaannya sebagai seorang SPG, membuatnya berpikir lebih jeli demi menghindari pengawasan Luna. Kemarin setelah kuliah selesai, Felisha langsung pulang sehingga tak ada pertanyaan aneh apapun dari Alan ketika malamnya ia sampai hotel. Kegiatan malam langsung lelaki itu lakukan seperti malam-malam sebelumnya. Membuat tubuh Felisha seperti mau hancur saking semangatnya Alan melakukannya. 'Sepertinya aku akan melewati seminggu di sini tanpa jeda satu hari pun,' batin Felisha nelangsa. Tak pernah ia bayangkan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • Jadi Budak Kakak Ipar   SESUATU YANG SERBA KEBETULAN

    Alan POVHari ini banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Setelah kemarin-kemarin aku sempat menunda karena ulah Felisha yang akhirnya membuatku membiarkan pekerjaan di kantor hingga menumpuk seperti sekarang, kini aku tak mau menunda lagi. Jadi, aku putuskan untuk menyelesaikan semuanya hari ini, termasuk meeting dengan salah satu partner bisnis yang sebelumnya pernah aku batalkan karena satu masalah. Alvaro, anak buahku yang paling setia dan memiliki kinerja yang sangat bagus, tengah menemaniku dengan menyelesaikan tugasnya sendiri di dalam ruanganku."Ada beberapa berkas yang harus Anda tanda tangani segera, Tuan." Tiba-tiba Alvaro mendongak dan beranjak mendekatiku. Aku hanya mengangguk dan membiarkan Alvaro meletakkan tumpukan map di sebelah laptop-ku yang menyala. Setelah itu aku kembali menatap layar terang di depan. Baris angka dan tabel grafik yang terpampang di layar adalah pekerjaan yang tengah menjadi perhatianku. Ada beberapa poin yang harus aku selesaikan setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Jadi Budak Kakak Ipar   KESAL

    Masih POV AlanKetika aku menyusuri sebuah lorong di mana kanan kirinya adalah ruangan-ruangan yang dipenuhi orang-orang yang terlibat dalam event, di ujung lorong tersebut aku bisa melihat Luna tengah berdiri bersama dua orang anak buahku. "Nona sudah di dalam." Luna menyampaikan laporannya. Aku pun mengangguk, lalu bergegas masuk ke dalam sebuah ruangan yang pintunya menjulang tinggi dan berdaun tebal. Pintu kembali tertutup ketika aku sudah berada di dalam ruangan. Felisha terlihat bangkit berdiri ketika melihatku datang. "K-Kak Alan?"Wajahnya terlihat ketakutan. Sepertinya ia tidak menyangka sama sekali akan pertemuan kami sekarang. "Ba-bagaimana Kak Alan ada di sini? Apakah Kaka tidak kerja?" tanyanya dengan suara bergetar. "Aku sedang kerja sekarang asal kamu tahu itu! Tapi, aku tidak menduga akan melihat dan bertemu kamu di sini."Felisha menatapku dengan ekspresi cemas dan sangat takut. Bahkan, aku bisa melihat tubuhnya gemetar ketika berdiri di hadapanku.Sontak aku me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Jadi Budak Kakak Ipar   JAGA KEPERCAYAAN

    Alan kembali mendaratkan ciuman ketika Felisha sudah bersiap untuk pergi. Ciuman yang dilakukannya di depan semua anak buahnya yang ada di ujung lorong area pameran, tampak lebih lembut dibanding ketika ia melakukannya di dalam ruangan. "Bersikaplah patuh kalau kamu tidak mau orang-orang di sekelilingmu terkena masalah!" Kembali Alan mengingatkan sang istri untuk tidak berlaku macam-macam. "Baik, Kak." Felisha menjawab masih dengan tangan yang menyentuh bibirnya sebab ciuman Alan barusan. Lelaki itu melihat dalam diam. Hanya senyum tipis di wajahnya seolah sedang berkata 'aku tak akan pernah puas mulai sekarang'. Setelah berpakaian rapi, tentu saja inisiatif Luna yang tinggi, dengan sigap menyiapkan pakaian baru untuk istri tuannya itu. Tampak Felisha yang sekarang, jauh lebih elegan dibanding ketika perempuan itu berdiri di panggung pameran mobil. "Kami pergi dulu, Tuan!" ucap Luna kemudian beranjak pergi mengawal sang nyonya baru. Tak ada ucapan atau kalimat apapun yang keluar

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Jadi Budak Kakak Ipar   UNGKAPAN HATI ERIK

    Felisha terdiam saat mendengar ucapan Erik di seberang panggilan. Lelaki itu secara tidak langsung tengah menyatakan perasaannya dengan dalih menginginkan hubungan yang lebih dari sekedar berteman. "Aku tidak sedang bercanda, Feli. Aku serius."Kembali Erik berkata bahkan sebelum Felisha memberikan respon apapun terhadap pernyataannya. "Maaf, Erik. Aku gak bisa." Jujur saja saat ini Felisha begitu bahagia. Lelaki yang sejak awal ia masuk kuliah sudah menempatkan posisi tersendiri di hatinya, akhirnya menyampaikan sesuatu yang bahkan tidak pernah ada dalam benaknya. Felisha memang telah jatuh cinta kepada Erik. Laki-laki paling populer di angkatannya yang juga berasal dari kalangan orang berada, ternyata juga menaruh hati padanya. Tak pernah Felisha sangka selama ini sebab yang ia tahu banyak mahasiswi yang berebut mencari perhatian dari lelaki tampan tersebut, bahkan tak sungkan menyatakan perasaan mereka secara langsung tanpa ragu atau pun malu. "Kenapa gak bisa, Feli? Apa kare

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28

Bab terbaru

  • Jadi Budak Kakak Ipar   PENYESALAN ALAN

    "Katakan, apa ia sudah berhasil melakukannya?"Kata 'melakukan' yang Alan maksud sangat bisa Felisha pahami dengan jelas. Suaminya pasti berpikir bahwa Gani telah berhasil melecehkannya karena kondisi Felisha saat itu yang hampir tak berbusana. "Menurut Kak Alan?" sahut Felisha dingin. "Jangan menantangku, Felisha. Jawab saja pertanyaanku karena cuma kamu satu-satunya yang ada di sana.""Kenapa tidak Kaka tanyakan saja pada lelaki brengsek itu. Berharap saja ia berkata jujur.""Andai ia masih hidup pun aku tak sudi bertanya padanya."Sontak Felisha terkejut. Jadi, benar anggapannya jika suara tembakan itu tertuju pada Gani. "Kenapa? Kamu tidak rela lelaki itu mati?""Apa sebenarnya yang Kak Alan harapkan dari jawabanku?""Aku hanya ingin tahu sejauh apa dia melakukannya padamu.""Lalu, setelah tahu Kaka mau apa?" Felisha menatap Alan marah. Lelaki itu berjalan mendekat, lalu berdiri di sisi ranjang. Tampak tatapannya yang begitu dingin dan penuh amarah. "Kaka mau menceraikan aku,

  • Jadi Budak Kakak Ipar   PENYELAMATAN

    Gani tertawa mendengar pertanyaan yang Felisha ajukan. Menurutnya Felisha tak perlu tahu apa yang terjadi atas hubungannya dengan Dina, kakak sepupunya itu. "Dina bosan. Pengusaha itu terlalu monoton. Jadi, ia memutuskan untuk pergi sejenak untuk bersenang-senang.""Monoton? Apa maksudmu?" tanya Felisha tak mengerti. Tawa Gani semakin kencang seolah Felisha telah melakukan sesuatu yang lucu di depannya. "Apalagi, Feli? Menurutmu apa yang monoton kalau bukan urusan ranjang?" sahut Gani tertawa. "Seks," lanjutnya berkata pelan. Seketika Felisha paham. Sejenak ia membayangkan apa yang Gani katakan. 'Monoton? Apakah Kak Dina seseorang yang hyper? Bagaimana bisa ia menilai kalau Kak Alan seorang yang monoton?' benak Felisha bertanya. Sejauh yang Felisha rasakan selama melayani Alan, lelaki itu sama sekali tidak monoton. Alan sangat aktif dan penuh gaya. Namun, entahlah. Mungkin bagi seorang Felisha yang selama ini tak pernah melakukan hubungan intim dengan orang lain kecuali dengan

  • Jadi Budak Kakak Ipar   MENGULUR WAKTU

    Saat ini hanya tinggal Felisha dan Gani saja di dalam ruangan. Dina sudah pergi bersama orang-orang bayarannya sebab tak ingin melihat aksi yang Gani lakukan terhadap Felisha. "Tak ingin melihat wanita ini mati tersiksa?" tanya Gani sesaat sebelum Dina pergi meninggalkannya. "Kau gila kalau berpikir aku mau melihat kalian bersenang-senang," balas Dina waktu itu. Yang kemudian mendapat respon tawa mengerikan dari mulut Gani. Sekarang giliran Felisha yang ketakutan karena membayangkan hal apa yang hendak lelaki itu lakukan kepadanya. 'Sampai membuat calon bayi di dalam kandunganku mati, itu berarti ada dua kemungkinan. Tapi, apakah ia akan setega itu padaku?' batin Felisha demi membayangkan hal mengerikan tentang kemungkinan buruk yang akan terjadi. "Kamu tahu, aku serius ketika mengatakan bahwa wajahmu sangat mempesona. Jadi, aura wanita yang sedang hamil memang tak bisa dipungkiri begitu menggoda." Perkataan Gani tentang Felisha yang sempat membuat Dina cemburu, kembali lelaki it

  • Jadi Budak Kakak Ipar   SEBUAH PERINTAH

    Felisha merasakan suasana yang dingin dan lembab. Ia tak tahu ada di mana sekarang. Karena selain kedua matanya yang tertutup, suasana hening di tempat tersebut semakin membuat keberadaannya tak bisa dibayangkan. Wanita itu hanya ingat mobil yang Pak Zaky kendarai dihadang oleh rombongan mobil lain ketika ia sudah hampir sampai rumah. Beberapa orang berpakaian serba hitam, seperti pakaian para anak buah Alan, turun dari dalam mobil tersebut lalu menghampiri dan menarik paksa dirinya keluar. Felisha tak diam saja, termasuk Luna dan dua pengawal yang Alan tugaskan untuk menjaganya. Mereka melawan sampai akhirnya terjatuh dan tak berdaya sebab jumlah yang tidak sebanding. Bahkan, Felisha harus pingsan ketika salah seorang dari mereka memukul tengkuknya dengan kencang. Setelah itu ia tak lagi ingat apa yang terjadi. Berapa lama ia tak sadarkan diri hingga kemudian terbangun di sebuah tempat yang saat ini ia rasakan terasa mencekam. Bagian yang terlewati tak ada dalam memorinya. Lama Fe

  • Jadi Budak Kakak Ipar   PENCULIKAN

    Alan memutuskan untuk segera menyusul Felisha yang sudah pulang lebih dulu setelah tak ada hal apapun yang dilakukan oleh mereka berdua di kantor selain bertengkar. Alan yang baru saja mendapat pencerahan atas kelalaiannya terhadap sang istri, kini menyesali apa yang sudah terjadi. Alvaro, lelaki yang mendadak menjadi seorang penasihat perkawinan, rela menghabiskan waktunya di kantor setelah sebelumnya habis dimarahi oleh sang tuan. Dianggap tak becus memberi nasihat serta saran, yang nyatanya justru Alan sendiri yang salah menanggapi saran tersebut. "Aku akan pulang dengan pengawal. Kamu selesaikan saja laporan kegagalan proyek tahun lalu, lalu kirimkan hasilnya ke email-ku. Aku harus meminta maaf pada istriku karena kebodohan yang sudah aku buat."Alvaro senang mendengarnya. Itulah mengapa ia dengan penuh kerelaan lembur hari itu sebab tugas yang tak main-main Alan berikan. 'Semoga saja Nona Feli mau memaafkan Anda, Tuan. Sebab setahuku, wanita hamil akan sulit dibujuk apalagi un

  • Jadi Budak Kakak Ipar   TAK PEKA

    Sekian menit berjalan masih dengan diamnya Alan sebab aksi yang istrinya lakukan. Ciuman yang Felisha lakukan kali ini, entah mengapa membuatnya tidak terbuai. Ia hanya kaget karena istrinya bisa melakukan hal tersebut. Tak jua mendapatkan respon dari Alan, Felisha akhirnya melepaskan ciumannya. Ia menghentikan aksinya karena merasa jika lelaki itu tidak menyukainya. Alan melihat Felisha menunduk. Sedangkan Felisha melakukan hal itu karena tatapan mata Alan yang tajam seolah tengah menunjukkan suasana hatinya saat ini. "Maafkan aku." Felisha merendahkan dirinya dengan meminta maaf terlebih dahulu. Meski hatinya sendiri masih merasa tak rela karena keinginannya tidak dituruti. "Apakah kamu menyadari kesalahanmu?" tanya Alan dengan suara pelan dan berat. "Entah kesalahan mana yang Kaka maksud, tapi aku merasa jika aku harus meminta maaf.""Tidak tahu kesalahanmu, tapi kamu meminta maaf? Apakah itu bukan tindakan bodoh namanya?"Sejenak Felisha memberanikan diri untuk membalas tatap

  • Jadi Budak Kakak Ipar   TINDAKAN BERANI FELISHA

    Lima belas menit sudah Alan menunggu Felisha datang. Menurut kabar yang didapat, wanita itu hampir tak mau turun ketika mobil sudah berhenti di pelataran gedung kantor. "Anda tahu, Nona, saya dan semua pengawal akan mendapat hukuman jika Anda tak mau turun dan menemui tuan di atas." Untuk kali ini Luna terpaksa mengancam. Bukan omong kosong jika Felisha benar-benar tak mau keluar dan menemui sang tuan, maka ia dan semua pengawal yang mendapat penugasan hari itu, bisa dipastikan dipecat dari pekerjaan mereka. Felisha menatap Luna yang terlihat berusaha merayu. Namun, entah apa yang terjadi dengan dirinya, Felisha seperti kukuh dengan pendiriannya. "Aku cuma mau pulang, Luna. Aku lelah. Sejak pagi aku keluar rumah. Kalau aku turun dan menemui Kak Alan, entah sampai jam berapa aku baru bisa pulang dan istirahat." Felisha mencoba memberikan alasan atas keengganannya turun menemui sang suami. "Kalau Anda lelah, kenapa tadi Anda berpikir untuk pergi dengan kawan Anda? Tuan sudah tahu i

  • Jadi Budak Kakak Ipar   KISI-KISI RASA

    Felisha benar-benar merajuk. Setelah Gina mengajaknya pulang, ia justru mengiyakan ajakan Erik yang tiba-tiba datang menyusul. "Fel, serius?" tanya Gina yang sudah berdiri bersama Zaky, pacar barunya. "Iya. Udah lama juga aku enggak pergi ke pantai."Rupanya Erik mengajak Felisha untuk jalan-jalan ke pantai. "Ini masih panas loh!" seru Gina yang sedikit kurang setuju dengan tujuan Erik mengajak Felisha pergi."Sampe sana juga udah sore, pasti cuaca juga udah enggak panas kok, Gin!" Felisha mencoba menjelaskan supaya Gina tidak perlu mencemaskannya. "Rik, enggak bisa cari tujuan lain?" Kali ini Gina memilih berbicara dengan Erik. Lelaki itu hanya tersenyum seolah kekhawatiran Gina terlalu berlebihan. "Pantai pinggir kota, Gin. Enggak jauh. Lagian tempatnya juga adem. Enggak usah khawatir Felisha bakal kepanasan. Felisha-nya juga mau kok!" Erik tertawa menatap Gina. "Ya, ya, aku tahu. Aku cuma khawatir aja kalo Felisha sampai sakit lagi.""Loh! Memang kapan kamu sakit, Fel?" Erik

  • Jadi Budak Kakak Ipar   SEBUAH PERINGATAN

    "Anda main terlalu terburu-buru. Padahal saya belum selesai mengatakan tujuan saya datang kemari," ucap Gani dengan wajah yang sudah tak lagi seperti di awal. Beberapa luka memar berwarna keunguan muncul di sekitar wajah, seperti di area sudut bibir dan bawah mata. Alan yang sudah bisa dihentikan aksinya sebab emosi yang hadir karena ucapan lelaki di depannya itu, kini tampak terdiam di kursi kebesarannya bersama Alvaro. "Saya hanya ingin menawarkan sesuatu yang mungkin menguntungkan bagi perusahaan Anda.""Orang sepertimu mana pernah bisa dipercaya.""Tapi, orang seperti saya akan mencari apapun yang bisa menguntungkan. Termasuk bekerja sama dengan lawannya."Tawa mengejek masih bisa Gani lakukan meski tampangnya sudah 'hancur' sebab pukulan Alan. Sikap angkuh yang masih bisa ia tunjukkan demi membuat lawan bicaranya terpancing tak mampu membuat Alan kembali melancarkan aksinya. "Tak perlu kau katakan, aku tak akan mau bekerja sama.""Sungguh?""Aku tak perlu meyakinkan seseorang

DMCA.com Protection Status