Share

MENUNGGU

Seketika Felisha menengok, menatap heran Gina yang kini malah terlihat cengengesan.

"Terbebani gimana?"

"Iya, enggak iri atau cemburu gitu dengan pencapaian Kak Dina yang bisa punya suami ganteng banget."

Felisha menggeleng cepat. "Apanya yang iri? Biasa aja."

"Ih, ini anak bener-bener, yah! Enggak normal atau gimana sih!"

"Enak aja enggak normal!" Felisha melempar tisu ke arah Gina yang berhasil menghindar.

"Ya, habisnya. Kok bisa biasa aja punya kakak ipar ganteng gitu."

"Ya, terus aku harus gimana? Teriak-teriak gitu di jalan?"

"Bukan gitu juga konsepnya. Emang kamu enggak tertarik atau terpesona sama wajahnya yang, ehm ... aku yakin semua mahasiswi di kampus kita enggak akan ada yang bisa nolak sama sosoknya."

Alan memang tampan, Felisha akui itu. Tapi, apakah ia tertarik atau terpesona terhadap kakak iparnya tersebut? Gadis itu bisa menjawab tegas, tidak!

Andai boleh jujur dan ia bisa memberi tahu Gina, saat ini ia malah sangat membenci laki-laki itu. Dengan segala sikap dan ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status