Home / Romansa / Jacob the Liar / CEO PT. Kelley Indonesia

Share

CEO PT. Kelley Indonesia

Author: Pinnacullata
last update Last Updated: 2021-05-02 00:02:26

Mobil melaju dengan cepat karena kota Jakarta mulai sepi. Hari ini hari Minggu, semua orang akan kembali bekerja besok. Sebenarnya Jacob keberatan mengantar perempuan manja di sebelahnya, namun karena ini adalah perintah langsung dari pimpinan grup, mau tidak mau dia harus menurutinya.

Wanita itu bernyanyi dengan sumbang mengikuti lagu dari earphone dengan duduk seenaknya. Lydia sepertinya lupa dia sedang memakai rok mini, pahanya yang tersingkap membuat Jacob agak resah, wanita itu bebas sekali. 

Setiap kali Jacob menoleh, matanya tanpa dikehendaki selalu melihat ke arah paha wanita itu. 

"Jacob, tolong kontrol mata!" ujarnya dalam hati. Namun matanya terus melirik sampai mereka memarkir mobil.

Setelah sampai, Jacob segera turun dan menuju pintu meninggalkan Lydia yang masih sibuk dengan tasnya. Penjaga pintu hormat dengan segan kepada Jacob. Lydia dengan kesal mengejar pria tinggi itu. Amarahnya sudah di ubun-ubun, baguslah dia langsung bertemu dengan papa, sehingga dia bisa langsung memberi pelajaran pada pria itu.

"Papa," pekik Lydia berlebihan saat bertemu dengan papanya. Jacob melihat bapak dan anak saling berpelukan. Lydia langsung bergelayut erat di lengan papanya. Sejak kecil dia selalu senang bermanja-manja dengan papanya walau mereka baru bertemu minggu lalu. Tapi malam ini papanya malah segera melepaskan tangannya dan menyalami Jacob dengan senang. 

Lydia terkejut, baru saja dia mau mengadu, tapi papanya malah menyambut pria itu dengan ramah. Hatinya mulai terasa tak enak. "Siapakah pria ini sebenarnya?"

"Lydia, kamu sudah kenalan kan sama Jacob?" tanya Pak Kurnia dengan senyum lebar, pipinya bersemu merah karena dia begitu bersemangat.

"Cih, ngapain aku kenalan sama supir!" Lydia menepis rambutnya yang panjang kecoklatan ke belakang. Udara kota Jakarta begitu lembab, sehingga rambutnya menjadi lengket. Lydia dengan kesal mengikat rambutnya menjadi satu ke belakang.

"Lydia! Dia itu CEO PT. Kelley! Bukan supir, dan akan menjadi atasanmu!" Pak Kurnia menatap tajam anaknya, lalu menatap Jacob.

"Maafkan anak manja ini, sejak mamanya meninggal dia jadi keterlaluan manjanya, dia bahkan sampai tidak lulus kuliah!" ucap Pak Kurnia membuka aib Lydia. Wanita itu segera mendelik ke arah papanya.

"Astaga, papa buat apa cerita ke pria menyebalkan itu. Dia mungkin bukan sopir, tapi dia tetap orang asing." Lydia membatin, segera menoleh untuk melihat wajah Jacob. Namun, pria itu tetap kaku seperti kanebo kering. 

Jacob tidak mengerti mengapa pak Kurnia harus menjelaskan se-detail itu padanya. "Jika akan bekerja menjadi asistennya, bukankah seharusnya dia mempromosikan anaknya? Tapi mengapa dia malah membuka rahasia?" Jacob berpikir dalam hati lalu mengangguk dalam diam, tidak mengerti harus bereaksi bagaimana.

"Jadi begini Lydia, mulai besok kamu masuk kerja jam 8 tepat. Kamu akan menjadi asisten Jacob. Papa akan periksa absensimu, jika kamu terlambat atau tidak masuk, Papa akan potong jatah bulananmu," ucap Pak Kurnia menatap anaknya dengan serius. 

"Apa! PT Kelley adalah perusahaan kosmetiknya!" runtutnya dalam hati. Lydia sudah merengek berapa kali pada papanya untuk memberikan perusahaan itu kepadanya. Dia ingin memasukan CEO PT. Kelley di dalam portfolio IG-nya. 

"Pasti akan keren sekali. Lydia Kurnia, CEO PT. Kelley Indonesia." Dia membayangkan dalam hati lalu menatap Jacob. "Mengapa sekarang malah jadi asisten? Kenapa harus jadi bawahan pria ini? Menyebalkan sekali," pikirnya kesal.

"Papa, aku nggak mau, kenapa dia yang CEO, aku yang CEO. Pindahkan saja dia ke perusahaan yang lain. Papa kan tahu, aku dari dulu mau perusahaan itu, Kelley itu perusahaan aku, Pa!" ujarnya langsung merengek sambil menunjuk ke arah wajah Jacob. Pria itu langsung menepis tangan Lydia dari wajahnya dengan mimik tidak suka.

"Baik, sepertinya perkenalan sudah cukup, kalau boleh saya izin pulang dulu." gumam Jacob dengan suara yang tidak begitu jelas.

"Sebenarnya… Om mau bicara lagi dengan kamu Jacob. Begini, selama ini, Om sudah menganggap kamu sebagai anak om sendiri." Jacob memang dekat dengan pak Kurnia, namun tidak pernah berani membayangkan pak Kurnia sebagai papanya, itu gila sekali! Dia menatap dengan gugup ke pria beruban itu dan menunggu.

"Om, ingin kamu mengajari Lydia agar dia bisa memimpin perusahaan, anak ini memang perlu banyak belajar. Saya lihat performa PT. Kelley melesat jauh sejak kamu pimpin." Jacob menatap wanita di sebelahnya. "Okey, Nona Lydia, bersiaplah kamu!" Jacob berencana dalam hati. Namun wanita itu sepertinya tidak mau terima, dia mendengus kasar.

"Aku tak perlu diajari, aku sudah tahu apa yang mau kulakukan di perusahan itu. Aku saja yang jadi CEO, dia aja yang jadi asisten!" Lydia mulai menghentakkan kakinya lagi. Jacob menatap wanita gila itu

"Bagaimana bisa malah dia yang jadi asisten?" Hatinya bertanya-tanya dengan kesal.

"Kamu asisten, kerja saja belum pernah, langsung jadi CEO," ujar papanya dengan kesal, lalu kembali menatap Jacob sambil tersenyum.

"Tapi, bukan masalah itu saja, Jacob, Om ingin agar kamu belajar untuk mengurus grup gabungan, karena Om akan pensiun dalam waktu dekat ini. Jantung Jacob berdebar kencang, dia menahan senyum. 

"Promosi! dia akan mendapat promosi!" teriaknya dalam hati. Ternyata kerja kerasnya tidak sia-sia.

"Hah? Memangnya Papa kenapa?" Lydia langsung menatap papanya dengan terkejut.

"Karena Papa dah tua, Papa dah capek, mau istirahat. Sudah saatnya regenerasi." ujarnya tersenyum menepuk pundak Jacob, tiba-tiba perasaan Jacob menjadi tidak enak, senyumnya pak Kurnia seperti mengisyaratkan sesuatu.

"Om pikir kamu orang yang tepat untuk menjadi menantu saya, kamu baik, bertanggung jawab dan pekerja keras, kamu mau kan? Putri saya cantik, dan sebenarnya anak yang baik asal manjanya bisa dikontrol. Dia pasti bisa menjadi istri yang baik." Pak Kurnia tersenyum lebar, seakan menawarkan, apakah Jacob mau minum kopi.

Jacob agak kesal kerja kerasnya hanya dinilai pantas sebagai calon menantu, tapi setidaknya dia berada dalam radar pak Kurnia. Lydia mendelik mendengar ucapan gila papanya. Pria ini akan menjadi atasannya, sekarang pria kurang ajar ini akan juga menjadi suaminya? Lydia langsung merasa sesak napas.

"Papa, aku nggak mau, masa aku dijodohkan sama dia? Dia kan orang biasa?" pekiknya menolak mentah-mentah semua omongan papanya.

Jacob tersenyum gugup menatap pak Kurnia, dengan menikahi anaknya, dia akan menjadi CEO grup? Jacob hidup untuk bekerja dan untuk terus naik menuju puncak, dan CEO grup adalah tujuan akhirnya. Jacob harus bisa merebut hati Lydia segera, agar dia bisa jadi CEO grup! "Ah betapa luar biasanya jabatan itu, CEO grup ANZ, Jacob Isaac." renungnya senang.

"Harus Lydia, kalau tidak, Papa akan cabut semua fasilitasmu. Kalian saling kenal lah dulu, menikah bisa dalam beberapa bulan kedepan, papa ingin cepat punya cucu." Pak Kurnia berbicara dengan tenang, Jacob sampai terbatuk mendengar ucapan Pak Kurnia barusan.

"Papa! Papa kok tega sih!" Lydia memohon sampai marah-marah, tapi wajah papanya tak berubah, keputusan papanya sudah final, dan tidak dapat diganggu gugat. Kecuali, dia bisa buat pria di sebelahnya ini yang menolak. "Hmm, sepertinya Lydia harus banyak bicara dengan Jacob." pikirnya bersiasat.

Pak Kurnia harus ke Bangkok dalam beberapa hari, sehingga malam itu dia memeluk anak dan calon menantunya dengan penuh haru, kemudian pulang. Sedangkan Lydia agar bisa mandiri, harus kembali tinggal sendiri di rumahnya.

Dan, menjadi tugas Jacob kembali untuk mengantarnya pulang, wanita itu dengan kesal mengikuti Jacob.

Selama perjalanan Jacob dan Lydia sibuk dengan pikirannya masing-masing. Jacob harus mencari cara agar bisa menjadi CEO grup. Dia harus mencari informasi tentang wanita di sebelahnya, agar bisa memikat hatinya. Sedangkan Lydia berpikir keras bagaimana bisa dapat fasilitas dari papanya tanpa harus bersama Jacob. Ketika sampai di depan rumah Lydia, tiba-tiba Jacob menatap mata Lydia dengan sungguh-sungguh.

"Lydia, sepertinya kita harus bicara." 

Related chapters

  • Jacob the Liar   Mengapa Kamu Tidak Mau Menikah Denganku?

    Hmm, Lydia menatap wajah tampan di hadapannya. Jadi seperti ini calon suaminya? Dia tahu dalam hidupnya semua sudah diatur oleh papanya, dari sekolah dimana, kuliah dimana, dan apa yang dia harus kerjakan. Jadi ketika papanya menjodohkannya, dia tidak terlalu kaget.Tapi setidaknya, dia seharusnya menikah dengan pria keturunan konglomerat juga. Bukankah seharusnya papa melakukan itu, agar perusahaan mereka semakin kuat? Tapi mengapa malah harus pria ini? Dia jauh lebih buruk dari mantannya, Jang Hanseo yang hanya memiliki pabrik. Pria Korea itu, masih kurang oke jika bersanding dengan anak pemilik grup gabungan ANZ. Tapi pria ini, dia malah hanya CEO perusahaan Lydia sendiri,"Papa sudah gila," gusar Lydia dalam hati.Kini pria itu mau mengajak bicara, pasti ingin segera melaksanakan amanat papa. Pria itu jangan berharap, Lydia tidak sudi bersanding dengan orang biasa."Mau ngomong apa?" Sambil melepaska

    Last Updated : 2021-05-04
  • Jacob the Liar   Setelah Semalam

    Lydia terbangun dengan kepala pusing dan mata pedih. Kepalanya sakit, karena terjatuh kemarin. Ada bukit kecil di bagian belakang kepalanya."Aish! semua ini karena kecoa terbang semalam, tapi bagaimana dia ada di tempat tidur?" Suara hatinya menyadarkannya. Dengan horor dia mendengar suara dengkuran laki-laki lalu menjerit sekeras-kerasnya."Bangun!!! Pergi kamu!" teriaknya sambil mengambil bantal lalu memukulnya sehingga pria itu terbangun. Tapi yang lebih parahnya ternyata Lydia tidak mengenakan apa-apa, dia menjerit semakin menjadi-jadi.Pria itu terbangun dengan kaget dan mengernyitkan dahinya. Lalu menatapnya dengan menyipit. Tapi setelah menyadari situasi dimana dia berada Jacob langsung bangkit dengan cepat. "Astaga! Kenapa dia jadi tidur disini?" pikir Jacob mencoba mengingat-ingat.Sepertinya dia tertidur saat beristirahat sebentar kemarin malam. "Kenapa dia jadi bisa ketiduran di sini?"

    Last Updated : 2021-05-04
  • Jacob the Liar   Sop Janda

    Lydia melirik lengan kekar di sampingnya. Pria itu hanya menatap lurus tanpa berkata apa-apa. Mereka mau kemana, dia tidak tahu. Namun yang memalukan adalah, perutnya terus bergetar, Lydia mencoba menutup perutnya agar suaranya tidak terlalu terdengar, tapi perutnya malah berbunyi lagi.Andai dia bisa makan daging panggang, atau sup tofu… tiba-tiba Lydia merindukan makanan yang biasa disantap di Korea Selatan. "Sup iga sapi ala Korea yang segar, nasi yang legit, betapa nikmatnya." Air liur menitik karena dia terus membayangkannya.Sudah ketiga kalinya Jacob mendengar bunyi perut wanita itu, semalam dia memang tidak makan apa-apa. Sepertinya dia juga belum sarapan dan malah langsung ke kantor. "Daripada bersolek dengan make-up tebal seperti itu, seharusnya dia makan." pikir Jacob mendengus kesal. Dia sendiri juga belum makan karena rapat, rencananya, dia akan makan di kantin kantor. Tapi karena wanita menyebalkan di sebelahnya, dia jadi h

    Last Updated : 2021-05-05
  • Jacob the Liar   Sahabat

    Lydia seketika merasa lega saat Jacob keluar, namun tetap tak mau ke mejanya. Kenapa dia harus duduk di meja jelek itu? Baguslah Jacob mengejar wanita itu, kalau dari gelagatnya, sepertinya wanita itu menyukai Jacob. Dia mendengus sambil kembali mengangkat kakinya di meja, ambil foto dan segera post dulu di IG, "Sedang menikmati bangku CEO," ketiknya dengan semangat.Lalu muncul tiba-tiba undangan untuk join meeting di layar laptop. "Apa yang harus dilakukan, join atau tidak ya? Laptop terus berbunyi, dan berkedip, Aish… Jacob ke mana sih?"Dia tersenyum lalu meng-klik join. CEO, Lydia pasti bisa."Ava, kamu mau kemana? Tunggu sebentar," panggil Jacob, rambut sebahunya bergoyang saat dia berjalan cepat. Wanita itu berputar dengan wajah bingung."Maaf, aku harusnya tadi mengetuk dulu pintunya juga tidak terkunci, jadi aku langsung masuk saja.""Kenapa kamu harus ketuk pintu segala, nggak ada ap

    Last Updated : 2021-05-06
  • Jacob the Liar   Awas Sampai Kamu Menyukaiku

    Jacob menarik wanita itu sampai masuk ke lift. Lydia dengan kesal memegang pergelangan tangannya yang sakit."Kenapa kamu menarikku lagi! Sakit tau!" Lydia menunjukkan tangannya yang memerah. Jacob hanya mendengus dan melihat ke arah kamera lift. Kalau dia mencengkramnya karena kesal, tidak ada yang boleh tahu. Dia sangat kewalahan mengontrol Lydia, dia tidak seperti Ava yang tertebak isi kepalanya, apa yang Lydia lakukan benar-benar di luar kewajaran."Aku tidak mau kejadian tadi terulang lagi ya, kamu bukan CEO, kamu asisten." ujar Jacob ketus."Cih," Lydia berjalan cepat menuju mobilnya dengan perasaan mendongkol. Tapi saat dia hendak masuk ke mobilnya, Jacob ternyata mengikutinya."Apa lagi?" Lydia terkejut karena Jacob sudah berada dekat sekali dengannya."Kita harus bicara," Jacob seenaknya lagi menarik tangannya. Kenapa dia selalu harus menggandeng tangannya? Dan kenapa Lydia selalu me

    Last Updated : 2021-05-10
  • Jacob the Liar   Pelukan Kecoa

    Jacob selalu bangun jam 6 tepat, olahraga lalu mandi. Hidupnya harus terjadwal karena dia seorang yang sangat sibuk. Dengan penuh kebanggaan, Jacob menatap wajahnya yang tampan. Hari ini dia akan lebih memanfaatkan wajahnya, mengingat tadi malam dia sukses mencuri sebuah kecupan lagi darinya, sepertinya tidak perlu 20 kali, Lydia Kurnia sudah jatuh dalam pelukannya.Jacob langsung menuju kantornya. Saat dia lewat, ada tatapan dan bisik-bisik menyebalkan, lalu saat dia semakin dekat ke kantornya, dia tahu mengapa semua karyawannya memperhatikannya.Ternyata wanita itu sudah ada di kantornya dan dia memasang lagu korea kencang-kencang sambil bernyanyi sumbang. Pantas saja semua orang melihatnya, wanita itu selalu tahu bagaimana membuat Jacob semakin malu."Lydia!" hardiknya saat memasuki ruangan. Wanita itu menoleh pelan sambil mengikir kukunya."Ya?" Dia tersenyum manis, dia memang sudah sengaja datang pagi-pagi, da

    Last Updated : 2021-05-10
  • Jacob the Liar   Sang Mantan

    "Kecoa…, dia malah mengikutiku, usir dia Jacob!" teriaknya panik sambil mengintip dari balik jas Jacob.Tapi saat Jacob bergerak mau menangkap, kecoa itu malah berlari mendekati mereka, dengan panik Lydia segera naik ke dalam gendongan punggung Jacob. Wanita ini benar-benar penakut, Jacob mendengus kesal."Jacob, kecoanya malah kesini!" Dia panik dan hampir menangis ketakutan. Lydia memang sangat takut dengan kecoa, bahkan kebanyakan mimpi buruknya pun tentang kecoa.Jacob segera memukul kecoa itu dengan sepatu, yang entah bagaimana ada sebelah di sampingnya. Memang Jacob menyadari rumahnya berantakan sekali. Setelah kecoa malang itu mati, Lydia baru berani turun dari punggung Jacob."Aku takut kecoa," gumamnya pelan, Jacob mendengus geli. Tak perlu diberi tahu, Jacob juga sudah tahu dia sangat takut dengan kecoa, bahkan pingsan kemarin juga karena kecoa."Rumahmu sih ko

    Last Updated : 2021-05-15
  • Jacob the Liar   Kencan yang Menyebalkan

    Jacob agak menyesal menanyakan masalah kencan tadi kepada Lydia. Menurut perjanjian mereka jika salah satu dari mereka berdua meminta kencan, maka yang lain harus setuju, aish dan sialnya pasal itu berasal dari Jacob sendiri. Dia memandang mata bulat yang mencemooh di hadapannya. Dia tidak akan memberi kepuasan buat wanita itu untuk mencelanya."Oke, kamu mau kemana sayang?" tanya Jacob dengan sinis, dia ada meeting malam ini dengan New York, sebaiknya kencan bohongan ini segera selesai sehingga dia bisa lanjut meeting nantinya."Hmm, surprise me," desah Lydia menggoda Jacob yang yang langsung mendengus kesal."Oke, aku akan membawamu ke tempat spesial." Namun dengan cara Jacob berbicara, Lydia menjadi curiga, pasti nanti dia akan tersiksa.Lydia langsung berulah, wanita menyebalkan itu bersikeras untuk pulang, agar bisa berdandan spesial untuk kencan pertama mereka. Dengan penuh emosi, Jacob mengantarkan Lydia, dan

    Last Updated : 2021-05-17

Latest chapter

  • Jacob the Liar   Jacob Si Pembohong

    Lydia menatap perutnya yang datar lalu menatap foto hitam yang dokter itu berikan kepadanya. Dokter itu malah menatap Jacob dan Lydia dengan bingung.“Lho, kenapa? Kalian tidak mau anak ini, usianya sudah 6 minggu, sudah 1 bulan 2 minggu umurnya. Dia bayi yang sehat, walau mungil.” Lydia menatap Jacob dengan tidak percaya. “Dia hamil. Dia sungguh hamil!” pikirnya dalam hati.Jacob segera menarik Lydia dan menciumnya di seluruh wajahnya, sampai dokter ikut tertawa.“Saya pikir kalian sudah tahu?” ujarnya tertawa melihat reaksi Jacob.“Bayinya perempuan kan dok ?” Dokter tertawa lagi,“Tunggu ya, di bulan ke-4 bar

  • Jacob the Liar   Pria Tua Yang Bahagia

    "Papa terus menunggu kalian kembali bersama, tapi kalian tak pernah kembali, karena itu, papa harus membuat ini.""Ini apa?" Lydia bingung."ANZ tidak mengalami penipuan pajak, semua itu hanya buatan," jawab Adam pelan, sambil menunduk meminta maaf pada Jacob.Lydia dan Jacob segera berpandangan dengan bingung."Maksudnya bagaimana, Adam?" tanya Jacob meminta penjelasan. Papa Kurnia kembali menepuk pundak Jacob."Papa yang meminta Adam melakukan ini semua,— semua penggelapan pajak, itu hanya rekayasa, penangkapan papa semua itu hanya buatan, agar Lydia kembali ke Jakarta. Sebenarnya, papa pikir papa haru

  • Jacob the Liar   Rahasia Papa Kurnia

    “Kenapa, mau coba lagi?” tanya Jacob bersemangat, yang langsung ditimpuk bantal oleh istrinya. Jacob tertawa menangkap bantal itu lalu menarik Lydia dalam pelukannya.“Kenapa, kamu tidak mau?” Jacob kembali memainkan jarinya di perut Lydia yang rata. Wanita itu bangkit miring ke arah suaminya, rambutnya yang panjang jatuh cantik di pundaknya sebelah kanan. Jacob kembali terpesona akan kecantikan alami istrinya.“Walau badanmu berubah aku akan tetap mencintaimu,” guman Jacob mendongak dan mengecup ujung hidung istrinya. Wanita itu mendengus kesal, “Apakah dia serius berpikir aku sedangkal itu?” sungut Lydia dalam hati.“Bukannya tak mau, tapi apakah aku bisa menjadi ibu yang baik, mengurus anak, membesa

  • Jacob the Liar   Demi Cucu 21+

    Mata Lydia dan Jacob serempak membulat karena kaget. Papa Kurnia segera melenggang keluar dari pintu tahanan dengan seenaknya. Dia hanya melambai pada penjaga dan pria itu membuka pintu sehingga pria tua itu bisa mendekati anaknya. Dia menarik Lydia dalam pelukannya. Lalu Jacob juga. Karena terlalu bingung mereka hanya bisa terdiam dalam pelukan pria itu. “Ah papa kangen sekali dengan kalian,” ucapnya sambil menatap Lydia lalu Jacob. “Mana salad roll papa? Papa mau makan.” Lydia dengan bingung memberikan kantong plastik itu ke papanya, dan pria itu segera mengeluarkan salad rollnya dan membuka bungkusnya. “Ayo kita ke ruangan Pak Rangga,” ucapnya dengan mulut penuh salad. Pria itu berjalan dengan santai seakan kantor

  • Jacob the Liar   Papa Minta Cucu

    Lydia tidak dapat menahan amarahnya lagi, dia bukan lagi menampar mulut tidak beradab itu tapi mengepalkan tangannya dan menonjok wajah jelek di hadapannya dengan sekuat tenaga. "TUTUP MULUTMU JELEK!" jeritnya dengan sekuat tenaga, Ava terpelanting tersungkur jatuh di kaki Lydia, dia kembali maju dan saat Lydia mau menendang Ava, Cleon masuk dan menahannya. "Biarkan aku, Cleon, mulutnya mau aku kasih sabun!" teriaknya memberontak. Tapi Cleon menariknya segera dan membawanya ke keluar dari toilet. Jacob berlari keluar saat mendengar suara istrinya memekik. Dengan panik dia mencari Lydia yang sedang memberontak dalam pelukan Cleon.

  • Jacob the Liar   Apa Yang Dapat Kamu Berikan

    Ava tidak percaya kalau Jacob sudah dipecat dengan semudah itu. Dan menurut informannya, pria itu bahkan tidak melakukan perlawanan. Ava akan membantunya, Dia akan membantu Jacob kembali menjadi CEO, dengan itu akhirnya pria itu menyadari betapa besarnya cintanya kepada pria itu dan mereka akhirnya bisa kembali bersatu.Tapi betapa kagetnya saat pintu lift terbuka, dia melihat wanita brengsek itu ada lagi di hadapannya, bukankah wanita itu sudah disingkirkan kemarin, kenapa dia bisa muncul kembali? Ava mendesis kesal dalam hatinya.“Ah Ava, apa kabar? Kamu terlihat cantik,” puji Lydia menatap Ava yang mengenakan baju persis Lydia dulu. Wanita itu mengkopi bajunya persis. Sejak kembali ke Korea lalu kembali ke Jakarta sekarang, gaya Lydia berubah. Dia lebih dewasa dan bijaksana memilih baju. Dia menghilangkan kegilaannya a

  • Jacob the Liar   Sangat Takut

    “Sayang? Lydia?” panggilnya lagi, kembali masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia teringat akan teleponnya, tapi saat dia memanggil telepon Lydia, deringnya terdengar di kamar mandi. Dengan heran dia langsung menuju kamar mandi. Istrinya dengan bingung menatapnya. Wanita itu berdiri hendak mengangkat handphonenya yang berdering.“Kamu ngapain telepon aku?” tanyanya bingung, badannya masih penuh sabun. Wanita itu kembali meletakkan handphonenya di lemari handuk lalu dia segera kembali berjalan ke arah Jacuzzi. Tapi Jacob segera menariknya dan memeluknya erat-erat.“Aku pikir aku kehilanganmu!” ucapnya dengan penuh emosi, dia memeluk tubuh Lydia yang basah tanpa peduli lalu menciumnya dengan sepenuh hati.“Jacob, ada apa sih?&rd

  • Jacob the Liar   Pulang 21+

    Jacob tiba-tiba saja sudah kembali di atas Lydia, menidihnya sehingga Lydia memekik kegirangan. Hanya 1 hari Lydia dapat bertahan, konyol sekali, Dia memandang wajah tampan suaminya dengan susah payah, karena hentakan demi hentakan yang Jacob berikan membuat Lydia tidak dapat berkonsentrasi, dia tadi sedang berpikir apa? Tapi inti tubuhnya terus memberikannya sensasi yang luar biasa, entahlah apa yang dia pikirkan tadi, dia hanya ingin selalu bersama suaminya, setelah mendengar pengakuannya tadi, Lydia tidak mau lagi berpura-pura. “Aku mencintai pria ini, sangat mencintainya,” pikirnya sambil menggigit bibir bawahnya, menahan desahan yang mau keluar, tapi dia tak dapat menahannya lagi.“Ja...cob,” pekiknya saat Jacob menyentuh bagian atas dirinya dan memuntirnya dengan tanpa ampun.“Sakit? Ta

  • Jacob the Liar   Pertempuran Sengit 21+

    “Kamu luar biasa sayang, aku merindukanmu, sangat merindukanmu,” ucap Jacob mendesah sambil mulai mengelusnya di sana. Lydia terkesiap dan membuka matanya. Mereka kembali bertatapan, Jacob mengelus pipi Lydia lagi sambil menundukan wajahnya. Saat bibir mereka bertemu, erangan yang dari tadi Lydia coba tahan akhirnya terlepas. Mereka terjatuh di atas tempat tidur di belakang mereka. Jacob langsung mengambil posisi dan melepaskan bra yang sudah terbuka tadi ke lantai.Lydia tersenyum manja lalu mulai melepaskan kancing demi kancing kemeja suaminya, dasinya entah di mana, dia kah yang membukanya? Atau suaminya kah? Dia sudah tidak ingat, karena kecupan pria itu sangat nyata membuat tubuhnya menggeliat dengan nikmat di atas tempat tidur. Jemarinya dengan susah payah melepaskan kemeja itu dari tubuh suaminya. Saat akhirnya terlepas, Lydia meletakkan tangannya di perut suaminya ya

DMCA.com Protection Status