Home / Romansa / Jacob the Liar / Mengapa Kamu Tidak Mau Menikah Denganku?

Share

Mengapa Kamu Tidak Mau Menikah Denganku?

Author: Pinnacullata
last update Last Updated: 2021-05-04 15:19:26

Hmm, Lydia menatap wajah tampan di hadapannya. Jadi seperti ini calon suaminya? Dia tahu dalam hidupnya semua sudah diatur oleh papanya, dari sekolah dimana, kuliah dimana, dan apa yang dia harus kerjakan. Jadi ketika papanya menjodohkannya, dia tidak terlalu kaget. 

Tapi setidaknya, dia seharusnya menikah dengan pria keturunan konglomerat juga. Bukankah seharusnya papa melakukan itu, agar perusahaan mereka semakin kuat? Tapi mengapa malah harus pria ini? Dia jauh lebih buruk dari mantannya, Jang Hanseo yang hanya memiliki pabrik. Pria Korea itu, masih kurang oke jika bersanding dengan anak pemilik grup gabungan ANZ. Tapi pria ini, dia malah hanya CEO perusahaan Lydia sendiri, 

"Papa sudah gila," gusar Lydia dalam hati.

Kini pria itu mau mengajak bicara, pasti ingin segera melaksanakan amanat papa. Pria itu jangan berharap, Lydia tidak sudi bersanding dengan orang biasa.

"Mau ngomong apa?" Sambil melepaskan sabuk pengaman, Lydia meregangkan tubuhnya. Tubuhnya teramat lelah, setelah berada di angkasa selama 7 jam, badannya terasa sudah separuh melayang.

"Tentang… kita," ujar Jacob dengan suara pelan. 

"Kita...KITA? Sejak kapan ada 'kita', diantara Lydia dan pria tidak jelas ini?" Lydia mendengus dalam hati.

Jacob menelan ludahnya, dia kesulitan untuk mengungkapkan kata-kata yang ada di kepalanya. Dia segera buka kunci mobil dan segera turun. Lydia juga mengikutinya turun dari mobil, tapi segera menekan nomor password kunci rumah dan meninggalkan Jacob di luar.

Jacob yang sedang berbaik hati untuk mengeluarkan koper Lydia, dengan kesal segera mau ikut masuk. Tapi pintu terkunci sehingga dia menggedor pintu itu dengan kesal.

"Lydia, buka pintunya." Hening, tidak ada tanggapan, maka dia mengulangi lagi perbuatannya.

"Lydia!" Terdengar langkah kaki dari dalam tapi pintu tetap tidak di buka. 

"Koper… sudah diturunkan semua?" Terdengar suara dari intercon. "Sabar Jacob, ambil hatinya. Ingat jabatan CEO di depan pintu." Suara hatinya memperingatkan ketika Jacob mau memaki.

"Kalau sudah, baru kamu boleh masuk!" ancamnya kekanak-kanakan. Dengan mendongkol, Jacob kembali ke belakang mobilnya dan menurunkan semua koper dan mengaturnya rapi di depan pintu rumah Lydia. 

Sudah lewat jam 12 malam, Jacob menjadi kuli bagi wanita ini. Entah apa yang ada di pikiran Pak Kurnia mengatakan anaknya akan menjadi istri yang baik. Dengan gembira Lydia mengintip dari jendela. Dia tertawa senang, balas dendam selalu menyenangkan.

"Sudah!" teriak Jacob kesal, memanggil Lydia keluar. Tapi wanita itu sengaja berlambat-lambat, Lydia sangat senang melihat wajah sengsara Jacob di depan pintu.

"Lydia!" Kesabaran Jacob sudah habis, jika memang dia tidak mau bicara Jacob sebaiknya pergi. Tapi saat dia mau masuk ke mobilnya, Lydia membuka pintunya. Dengan menggertakkan giginya Jacob masuk ke dalam.

Lydia duduk di sofa dan menatap Jacob yang ikut duduk di hadapannya. Wanita itu terlihat lelah. Jacob sebenarnya ingin membatalkan pembicaraan ini, karena dia juga langsung merasa lelah sekali setelah duduk di sofa yang nyaman ini.

"Jadi…,-" Jacob baru mau berbicara ketika Lydia mengangkat tangannya.

"Maaf, aku nggak mau menikah denganmu…, sorry, kamu sih ganteng… tapi, ... bukan tipeku." Dia merebahkan kepalanya ke sandaran sambil menutup matanya. Jacob menahan napasnya karena marah. 

"Aku juga tidak mau menikah denganmu, tapi kita…,-" balasnya cepat, berkebalikan dengan apa yang dia baru mau katakan. Bibirnya kali ini lebih cepat dari kepalanya. Lydia bangkit dari sandaran dan membelalakkan matanya.

"Kenapa?" potong Lydia lagi. Keningnya berkerut separuh rambutnya jatuh berantakan di sisi wajahnya, "Lydia tidak salah dengar kan, pria ini menolak menikah dengannya? Kalau Lydia yang menolak itu jelas karena dia adalah Lydia Kurnia, tapi…, kalau pria ini? Apa alasannya dia menolak menikah dengannya?" pikirnya kesal.

"Apa?" Jacob cukup senang reaksinya seperti ini, dengan pura-pura menolak wanita ini akan menjadi penasaran dengannya.

"Kenapa? Kenapa kamu nggak mau menikah denganku?" Senyum di hati Jacob semakin lebar. Wanita ini begitu angkuh, dia pasti kesal sekali.

"Kenapa? Yah, sama seperti kamu nggak mau menikah denganku! Aku tidak kenal siapa kamu, aku juga tidak suka tipe seperti kamu, aku juga …,-" Jacob menghentikan ucapannya. Karena Lydia bangkit dari duduknya dan berdiri di hadapan Jacob.

"Apa? tipe seperti aku? Memangnya tipe seperti aku kenapa? memang tipemu seperti apa?" ujarnya marah dengan tangan di pinggang. Karena marah, napas Lydia jadi terengah-engah.

"Maaf, sepertinya saya tak perlu menjelaskan, saya hanya ingin membicarakan bagaimana cara kita agar membatalkan pernikahan… perjodohan kita," ucap Jacob yang masih berperan sebagai korban perjodohan paksa.

"Ughh! 'SAYA' mau ke toilet dulu!" hardik Lydia sengaja menabrak Jacob lalu masuk ke kamar mandi.

Jacob tersenyum sinis menatap rambut wanita itu bergoyang, meninggalkannya sendiri di ruang tamu. Dia sudah separuh berjalan ke arah pintu keluar saat terdengar jeritan Lydia dari kamar mandi.

Arah jarum pendek jam di dinding sudah mendekati angka 1, badannya terasa remuk, Jacob lelah sekali, karena terbiasa tidur rutin setiap jam 10 malam. Sekarang ini sudah jauh diatas jam tidurnya. Tapi, jeritan minta tolong terdengar kembali dari belakang. "Aish, apa lagi sekarang," gerutunya.

Dengan kesal, Jacob sengaja berlambat-lambat menuju kamar mandi. Asal suara Lydia ternyata dari kamar mandi di kamar tidurnya. Dengan sungkan Jacob masuk ke dalam. Wanita itu masih menjerit ketakutan dan memanggil Jacob sambil memohon kepadanya.

"Ada apa?" tanyanya di depan pintu kamar mandi.

"Masuk saja, cepat!" jawab Lydia panik dari dalam. Jacob segera membuka pintu dan setelah uap menghilang terlihat Lydia berdiri ketakutan, dengan tubuh polosnya, menunjuk ke ujung kotak pancuran air.

Ada seekor kecoa besar disana. Wajar ada kecoa di sana, karena rumah ini sudah lama kosong, tapi yang tidak wajar mengapa wanita ini tidak memakai pakaian sama sekali! Dia mau mandi di jam 1 pagi? Jacob, walau tidak tertarik dengannya tetap lelaki tulen! Namun seluruh perhatian Lydia tertuju pada serangga hitam bersayap di ujung kotak pancuran airnya, dia tak sadar kalau dia polos seperti bayi baru lahir.

"Bawa dia pergi, tolong Jacob!" Lydia menyentuh lengan baju Jacob. Dengan menahan dirinya untuk tidak melirik ke tubuh Lydia lagi, Jacob berusaha untuk menangkap kecoa itu. Namun sialnya, kecoa itu malah terbang menuju Lydia. 

Dengan panik ketakutan, Lydia segera ke belakang Jacob dan memeluknya. Jacob sekuat tenaga berusaha untuk tidak berpikir macam-macam. 

Mata Lydia mengikuti kemana arah kecoa terbang itu, dia teringat kata papanya dulu, jika ada kecoa terbang, tandanya dia akan bertelur. Oh tidak jangan sampai binatang itu bertambah banyak! Dia takut sekali dengan kecoa.

"Tangkap dia Jacob, jangan sampai dia bertelur di rumahku!" Jacob segera mengambil kesempatan itu untuk melepaskan diri dari rangkulan Lydia, dan keluar dari kamar mandi. Namun saat dia keluar, terdengar pekikan lagi dan bunyi terjatuh. 

Lydia yang malang tergeletak di kamar mandi, masih dalam keadaan polos dengan kecoa di rambutnya. Wanita itu takut sekali dengan kecoa, begitu kecoa terbang ke rambutnya, dia langsung pingsan. Jacob segera menghampiri wanita itu, dan mengusir kecoa yang segera masuk kembali ke lubang air yang sedikit terbuka. Dengan kesal Jacob menutup lubang air itu. Lalu menatap wanita pingsan bertubuh polos di hadapannya.

"Aish, apa yang dia harus lakukan? Dia tidak mungkin membiarkannya tidur di lantai semalaman?" pikirnya dengan mendengus kesal. 

Jacob meletakkan kepala Lydia di lengannya serta di lekukan kakinya dan mengangkatnya ke tempat tidur. Tubuh Lydia walau terlihat langsing namun ternyata berat, dengan susah payah Jacob mengangkatnya. Tubuh Jacob yang sudah lelah, menjerit ketika dia menggendong wanita itu.

Lydia berniat mandi tadi, dia sengaja mau membuat Jacob menunggu lama, tapi malah menjadi celaka sendiri. Jacob meletakkan wanita itu lalu merapikan posisi tidurnya. Dia segera menutup tubuhnya dengan selimut, karena pemandangan tubuh moleknya membuat mata Jacob terus berekreasi.

Setelah rapi, Jacob merebahkan tubuhnya di samping Lydia sebentar untuk melepaskan lelah. "Aish, nyamannya, jika saja dia bisa langsung terbang menuju rumah," ucapnya berandai-andai dalam hati, lalu tanpa sadar dia malah ikut tertidur.

Related chapters

  • Jacob the Liar   Setelah Semalam

    Lydia terbangun dengan kepala pusing dan mata pedih. Kepalanya sakit, karena terjatuh kemarin. Ada bukit kecil di bagian belakang kepalanya."Aish! semua ini karena kecoa terbang semalam, tapi bagaimana dia ada di tempat tidur?" Suara hatinya menyadarkannya. Dengan horor dia mendengar suara dengkuran laki-laki lalu menjerit sekeras-kerasnya."Bangun!!! Pergi kamu!" teriaknya sambil mengambil bantal lalu memukulnya sehingga pria itu terbangun. Tapi yang lebih parahnya ternyata Lydia tidak mengenakan apa-apa, dia menjerit semakin menjadi-jadi.Pria itu terbangun dengan kaget dan mengernyitkan dahinya. Lalu menatapnya dengan menyipit. Tapi setelah menyadari situasi dimana dia berada Jacob langsung bangkit dengan cepat. "Astaga! Kenapa dia jadi tidur disini?" pikir Jacob mencoba mengingat-ingat.Sepertinya dia tertidur saat beristirahat sebentar kemarin malam. "Kenapa dia jadi bisa ketiduran di sini?"

    Last Updated : 2021-05-04
  • Jacob the Liar   Sop Janda

    Lydia melirik lengan kekar di sampingnya. Pria itu hanya menatap lurus tanpa berkata apa-apa. Mereka mau kemana, dia tidak tahu. Namun yang memalukan adalah, perutnya terus bergetar, Lydia mencoba menutup perutnya agar suaranya tidak terlalu terdengar, tapi perutnya malah berbunyi lagi.Andai dia bisa makan daging panggang, atau sup tofu… tiba-tiba Lydia merindukan makanan yang biasa disantap di Korea Selatan. "Sup iga sapi ala Korea yang segar, nasi yang legit, betapa nikmatnya." Air liur menitik karena dia terus membayangkannya.Sudah ketiga kalinya Jacob mendengar bunyi perut wanita itu, semalam dia memang tidak makan apa-apa. Sepertinya dia juga belum sarapan dan malah langsung ke kantor. "Daripada bersolek dengan make-up tebal seperti itu, seharusnya dia makan." pikir Jacob mendengus kesal. Dia sendiri juga belum makan karena rapat, rencananya, dia akan makan di kantin kantor. Tapi karena wanita menyebalkan di sebelahnya, dia jadi h

    Last Updated : 2021-05-05
  • Jacob the Liar   Sahabat

    Lydia seketika merasa lega saat Jacob keluar, namun tetap tak mau ke mejanya. Kenapa dia harus duduk di meja jelek itu? Baguslah Jacob mengejar wanita itu, kalau dari gelagatnya, sepertinya wanita itu menyukai Jacob. Dia mendengus sambil kembali mengangkat kakinya di meja, ambil foto dan segera post dulu di IG, "Sedang menikmati bangku CEO," ketiknya dengan semangat.Lalu muncul tiba-tiba undangan untuk join meeting di layar laptop. "Apa yang harus dilakukan, join atau tidak ya? Laptop terus berbunyi, dan berkedip, Aish… Jacob ke mana sih?"Dia tersenyum lalu meng-klik join. CEO, Lydia pasti bisa."Ava, kamu mau kemana? Tunggu sebentar," panggil Jacob, rambut sebahunya bergoyang saat dia berjalan cepat. Wanita itu berputar dengan wajah bingung."Maaf, aku harusnya tadi mengetuk dulu pintunya juga tidak terkunci, jadi aku langsung masuk saja.""Kenapa kamu harus ketuk pintu segala, nggak ada ap

    Last Updated : 2021-05-06
  • Jacob the Liar   Awas Sampai Kamu Menyukaiku

    Jacob menarik wanita itu sampai masuk ke lift. Lydia dengan kesal memegang pergelangan tangannya yang sakit."Kenapa kamu menarikku lagi! Sakit tau!" Lydia menunjukkan tangannya yang memerah. Jacob hanya mendengus dan melihat ke arah kamera lift. Kalau dia mencengkramnya karena kesal, tidak ada yang boleh tahu. Dia sangat kewalahan mengontrol Lydia, dia tidak seperti Ava yang tertebak isi kepalanya, apa yang Lydia lakukan benar-benar di luar kewajaran."Aku tidak mau kejadian tadi terulang lagi ya, kamu bukan CEO, kamu asisten." ujar Jacob ketus."Cih," Lydia berjalan cepat menuju mobilnya dengan perasaan mendongkol. Tapi saat dia hendak masuk ke mobilnya, Jacob ternyata mengikutinya."Apa lagi?" Lydia terkejut karena Jacob sudah berada dekat sekali dengannya."Kita harus bicara," Jacob seenaknya lagi menarik tangannya. Kenapa dia selalu harus menggandeng tangannya? Dan kenapa Lydia selalu me

    Last Updated : 2021-05-10
  • Jacob the Liar   Pelukan Kecoa

    Jacob selalu bangun jam 6 tepat, olahraga lalu mandi. Hidupnya harus terjadwal karena dia seorang yang sangat sibuk. Dengan penuh kebanggaan, Jacob menatap wajahnya yang tampan. Hari ini dia akan lebih memanfaatkan wajahnya, mengingat tadi malam dia sukses mencuri sebuah kecupan lagi darinya, sepertinya tidak perlu 20 kali, Lydia Kurnia sudah jatuh dalam pelukannya.Jacob langsung menuju kantornya. Saat dia lewat, ada tatapan dan bisik-bisik menyebalkan, lalu saat dia semakin dekat ke kantornya, dia tahu mengapa semua karyawannya memperhatikannya.Ternyata wanita itu sudah ada di kantornya dan dia memasang lagu korea kencang-kencang sambil bernyanyi sumbang. Pantas saja semua orang melihatnya, wanita itu selalu tahu bagaimana membuat Jacob semakin malu."Lydia!" hardiknya saat memasuki ruangan. Wanita itu menoleh pelan sambil mengikir kukunya."Ya?" Dia tersenyum manis, dia memang sudah sengaja datang pagi-pagi, da

    Last Updated : 2021-05-10
  • Jacob the Liar   Sang Mantan

    "Kecoa…, dia malah mengikutiku, usir dia Jacob!" teriaknya panik sambil mengintip dari balik jas Jacob.Tapi saat Jacob bergerak mau menangkap, kecoa itu malah berlari mendekati mereka, dengan panik Lydia segera naik ke dalam gendongan punggung Jacob. Wanita ini benar-benar penakut, Jacob mendengus kesal."Jacob, kecoanya malah kesini!" Dia panik dan hampir menangis ketakutan. Lydia memang sangat takut dengan kecoa, bahkan kebanyakan mimpi buruknya pun tentang kecoa.Jacob segera memukul kecoa itu dengan sepatu, yang entah bagaimana ada sebelah di sampingnya. Memang Jacob menyadari rumahnya berantakan sekali. Setelah kecoa malang itu mati, Lydia baru berani turun dari punggung Jacob."Aku takut kecoa," gumamnya pelan, Jacob mendengus geli. Tak perlu diberi tahu, Jacob juga sudah tahu dia sangat takut dengan kecoa, bahkan pingsan kemarin juga karena kecoa."Rumahmu sih ko

    Last Updated : 2021-05-15
  • Jacob the Liar   Kencan yang Menyebalkan

    Jacob agak menyesal menanyakan masalah kencan tadi kepada Lydia. Menurut perjanjian mereka jika salah satu dari mereka berdua meminta kencan, maka yang lain harus setuju, aish dan sialnya pasal itu berasal dari Jacob sendiri. Dia memandang mata bulat yang mencemooh di hadapannya. Dia tidak akan memberi kepuasan buat wanita itu untuk mencelanya."Oke, kamu mau kemana sayang?" tanya Jacob dengan sinis, dia ada meeting malam ini dengan New York, sebaiknya kencan bohongan ini segera selesai sehingga dia bisa lanjut meeting nantinya."Hmm, surprise me," desah Lydia menggoda Jacob yang yang langsung mendengus kesal."Oke, aku akan membawamu ke tempat spesial." Namun dengan cara Jacob berbicara, Lydia menjadi curiga, pasti nanti dia akan tersiksa.Lydia langsung berulah, wanita menyebalkan itu bersikeras untuk pulang, agar bisa berdandan spesial untuk kencan pertama mereka. Dengan penuh emosi, Jacob mengantarkan Lydia, dan

    Last Updated : 2021-05-17
  • Jacob the Liar   Melarikan Diri

    Selesai makan, Jacob mengajak Lydia ke beranda, sehingga mereka dapat melihat langsung lampu-lampu indah kota Jakarta sepanjang pandangan mereka. Angin malam kota Jakarta langsung menyambut mereka, udaranya terasa dingin, karena hampir hujan.Lydia sebenarnya menyukai pemandangan indah ini, tapi dia pura-pura tak peduli, dia mengangkat tinggi-tinggi hidungnya seakan jijik dengan udara di luar. Dia sengaja memasang wajah bosan, agar terus membuat Jacob gusar. Jacob menatapnya dengan menyesal, seharusnya memang besok baru kencan, di saat Jacob sudah menyiapkan semua dengan sempurna.Ketika dalam keadaan mendadak begini, Jacob hanya teringat restoran kesukaannya, tapi sepertinya Lydia tidak menyukainya. Lydia baru mau mengambil foto saat Jacob mendesah kesal lalu mengajaknya masuk."Kalau kamu begitu sengsara, ya sudah ayo kita pulang." Lelaki itu langsung berjalan mendahului Lydia untuk membayar. Dengan terkejut Lydia mengikuti

    Last Updated : 2021-05-17

Latest chapter

  • Jacob the Liar   Jacob Si Pembohong

    Lydia menatap perutnya yang datar lalu menatap foto hitam yang dokter itu berikan kepadanya. Dokter itu malah menatap Jacob dan Lydia dengan bingung.“Lho, kenapa? Kalian tidak mau anak ini, usianya sudah 6 minggu, sudah 1 bulan 2 minggu umurnya. Dia bayi yang sehat, walau mungil.” Lydia menatap Jacob dengan tidak percaya. “Dia hamil. Dia sungguh hamil!” pikirnya dalam hati.Jacob segera menarik Lydia dan menciumnya di seluruh wajahnya, sampai dokter ikut tertawa.“Saya pikir kalian sudah tahu?” ujarnya tertawa melihat reaksi Jacob.“Bayinya perempuan kan dok ?” Dokter tertawa lagi,“Tunggu ya, di bulan ke-4 bar

  • Jacob the Liar   Pria Tua Yang Bahagia

    "Papa terus menunggu kalian kembali bersama, tapi kalian tak pernah kembali, karena itu, papa harus membuat ini.""Ini apa?" Lydia bingung."ANZ tidak mengalami penipuan pajak, semua itu hanya buatan," jawab Adam pelan, sambil menunduk meminta maaf pada Jacob.Lydia dan Jacob segera berpandangan dengan bingung."Maksudnya bagaimana, Adam?" tanya Jacob meminta penjelasan. Papa Kurnia kembali menepuk pundak Jacob."Papa yang meminta Adam melakukan ini semua,— semua penggelapan pajak, itu hanya rekayasa, penangkapan papa semua itu hanya buatan, agar Lydia kembali ke Jakarta. Sebenarnya, papa pikir papa haru

  • Jacob the Liar   Rahasia Papa Kurnia

    “Kenapa, mau coba lagi?” tanya Jacob bersemangat, yang langsung ditimpuk bantal oleh istrinya. Jacob tertawa menangkap bantal itu lalu menarik Lydia dalam pelukannya.“Kenapa, kamu tidak mau?” Jacob kembali memainkan jarinya di perut Lydia yang rata. Wanita itu bangkit miring ke arah suaminya, rambutnya yang panjang jatuh cantik di pundaknya sebelah kanan. Jacob kembali terpesona akan kecantikan alami istrinya.“Walau badanmu berubah aku akan tetap mencintaimu,” guman Jacob mendongak dan mengecup ujung hidung istrinya. Wanita itu mendengus kesal, “Apakah dia serius berpikir aku sedangkal itu?” sungut Lydia dalam hati.“Bukannya tak mau, tapi apakah aku bisa menjadi ibu yang baik, mengurus anak, membesa

  • Jacob the Liar   Demi Cucu 21+

    Mata Lydia dan Jacob serempak membulat karena kaget. Papa Kurnia segera melenggang keluar dari pintu tahanan dengan seenaknya. Dia hanya melambai pada penjaga dan pria itu membuka pintu sehingga pria tua itu bisa mendekati anaknya. Dia menarik Lydia dalam pelukannya. Lalu Jacob juga. Karena terlalu bingung mereka hanya bisa terdiam dalam pelukan pria itu. “Ah papa kangen sekali dengan kalian,” ucapnya sambil menatap Lydia lalu Jacob. “Mana salad roll papa? Papa mau makan.” Lydia dengan bingung memberikan kantong plastik itu ke papanya, dan pria itu segera mengeluarkan salad rollnya dan membuka bungkusnya. “Ayo kita ke ruangan Pak Rangga,” ucapnya dengan mulut penuh salad. Pria itu berjalan dengan santai seakan kantor

  • Jacob the Liar   Papa Minta Cucu

    Lydia tidak dapat menahan amarahnya lagi, dia bukan lagi menampar mulut tidak beradab itu tapi mengepalkan tangannya dan menonjok wajah jelek di hadapannya dengan sekuat tenaga. "TUTUP MULUTMU JELEK!" jeritnya dengan sekuat tenaga, Ava terpelanting tersungkur jatuh di kaki Lydia, dia kembali maju dan saat Lydia mau menendang Ava, Cleon masuk dan menahannya. "Biarkan aku, Cleon, mulutnya mau aku kasih sabun!" teriaknya memberontak. Tapi Cleon menariknya segera dan membawanya ke keluar dari toilet. Jacob berlari keluar saat mendengar suara istrinya memekik. Dengan panik dia mencari Lydia yang sedang memberontak dalam pelukan Cleon.

  • Jacob the Liar   Apa Yang Dapat Kamu Berikan

    Ava tidak percaya kalau Jacob sudah dipecat dengan semudah itu. Dan menurut informannya, pria itu bahkan tidak melakukan perlawanan. Ava akan membantunya, Dia akan membantu Jacob kembali menjadi CEO, dengan itu akhirnya pria itu menyadari betapa besarnya cintanya kepada pria itu dan mereka akhirnya bisa kembali bersatu.Tapi betapa kagetnya saat pintu lift terbuka, dia melihat wanita brengsek itu ada lagi di hadapannya, bukankah wanita itu sudah disingkirkan kemarin, kenapa dia bisa muncul kembali? Ava mendesis kesal dalam hatinya.“Ah Ava, apa kabar? Kamu terlihat cantik,” puji Lydia menatap Ava yang mengenakan baju persis Lydia dulu. Wanita itu mengkopi bajunya persis. Sejak kembali ke Korea lalu kembali ke Jakarta sekarang, gaya Lydia berubah. Dia lebih dewasa dan bijaksana memilih baju. Dia menghilangkan kegilaannya a

  • Jacob the Liar   Sangat Takut

    “Sayang? Lydia?” panggilnya lagi, kembali masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia teringat akan teleponnya, tapi saat dia memanggil telepon Lydia, deringnya terdengar di kamar mandi. Dengan heran dia langsung menuju kamar mandi. Istrinya dengan bingung menatapnya. Wanita itu berdiri hendak mengangkat handphonenya yang berdering.“Kamu ngapain telepon aku?” tanyanya bingung, badannya masih penuh sabun. Wanita itu kembali meletakkan handphonenya di lemari handuk lalu dia segera kembali berjalan ke arah Jacuzzi. Tapi Jacob segera menariknya dan memeluknya erat-erat.“Aku pikir aku kehilanganmu!” ucapnya dengan penuh emosi, dia memeluk tubuh Lydia yang basah tanpa peduli lalu menciumnya dengan sepenuh hati.“Jacob, ada apa sih?&rd

  • Jacob the Liar   Pulang 21+

    Jacob tiba-tiba saja sudah kembali di atas Lydia, menidihnya sehingga Lydia memekik kegirangan. Hanya 1 hari Lydia dapat bertahan, konyol sekali, Dia memandang wajah tampan suaminya dengan susah payah, karena hentakan demi hentakan yang Jacob berikan membuat Lydia tidak dapat berkonsentrasi, dia tadi sedang berpikir apa? Tapi inti tubuhnya terus memberikannya sensasi yang luar biasa, entahlah apa yang dia pikirkan tadi, dia hanya ingin selalu bersama suaminya, setelah mendengar pengakuannya tadi, Lydia tidak mau lagi berpura-pura. “Aku mencintai pria ini, sangat mencintainya,” pikirnya sambil menggigit bibir bawahnya, menahan desahan yang mau keluar, tapi dia tak dapat menahannya lagi.“Ja...cob,” pekiknya saat Jacob menyentuh bagian atas dirinya dan memuntirnya dengan tanpa ampun.“Sakit? Ta

  • Jacob the Liar   Pertempuran Sengit 21+

    “Kamu luar biasa sayang, aku merindukanmu, sangat merindukanmu,” ucap Jacob mendesah sambil mulai mengelusnya di sana. Lydia terkesiap dan membuka matanya. Mereka kembali bertatapan, Jacob mengelus pipi Lydia lagi sambil menundukan wajahnya. Saat bibir mereka bertemu, erangan yang dari tadi Lydia coba tahan akhirnya terlepas. Mereka terjatuh di atas tempat tidur di belakang mereka. Jacob langsung mengambil posisi dan melepaskan bra yang sudah terbuka tadi ke lantai.Lydia tersenyum manja lalu mulai melepaskan kancing demi kancing kemeja suaminya, dasinya entah di mana, dia kah yang membukanya? Atau suaminya kah? Dia sudah tidak ingat, karena kecupan pria itu sangat nyata membuat tubuhnya menggeliat dengan nikmat di atas tempat tidur. Jemarinya dengan susah payah melepaskan kemeja itu dari tubuh suaminya. Saat akhirnya terlepas, Lydia meletakkan tangannya di perut suaminya ya

DMCA.com Protection Status