Share

TP Bab 5

"Jangan bermain menyentuhku," ancamku saat wajahnya berusaha mendekat padaku.

Pria itu tersenyum dan mundur selangkah, kedua tangannya bersedekap, dengan tatapan mata masih ke arahku.

"Memangnya kenapa kalau aku menyentuhmu? disentuh doang," sahutnya meremehkan.

"Disentuh doang, katamu. Ibarat makanan yang hendak dibeli, mana yang kamu pilih, makanan yang udah bekas tangan orang atau yang tidak tersentuh sama sekali," jawabku beradu argument.

"Tentu saja yang tidak pernah disentuh orang lain."

"Begitulah aku, aku adalah sesuatu yang berharga bagi orang tuaku dan diriku sendiri, maka tidak boleh disentuh sembarangan orang. Karena semuanya berawal dari sentuhan."

"Baiklah, aku akan membelimu," ucapnya sambil kembali mengunci tubuhku seperti tadi.

Mataku membulat sempurna, menatap tajam ke arahnya. Enak saja dia bilang akan membeliku. Melihat aku yang dengan berani menatapnya, tiba-tiba saja pria itu malah mendekatkan bibirnya padaku.

Buggh! "Aku bukan barang yang bisa dibeli," pek
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (2)
goodnovel comment avatar
carsun18106
klo mereka ngga suka sama davin, ya davin hrs tanggung jawab membersihkan nama baik ana, man up klo dia udh berbohong, berani berbuat berani bertanggung jawab
goodnovel comment avatar
carsun18106
klo emang davin gentleman, ajak davin ke kampung, ketemu bapak dan mas2, biar bicara sama mereka
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status