Share

Bab 162

Rebeca mengangkat wajahnya perlahan.

Dia memandang Martin dengan tatapan memohon.

Wanita matang berpenampilan tomboy itu kemudian berlutut di tanah dan berkata lirih, “Maafkan saya, Tuan. Keluarga Atmaja telah melakukan banyak kesalahan, saya sungguh tidak berguna. Mohon hukum saya, Tuan.”

Martin hanya tersenyum tipis. Pria tua berlengan tunggal itu tahu bahwa gadis tua yang pernah menjadi muridnya itu sebenarnya tak memiliki banyak peran dalam Keluarga Atmaja.

“Kamu pernah menjadi muridku dan aku tidak melihat kamu melakukan kesalahan apa pun. Bangunlah, tidak seharusnya kamu berlutut dan menanggung kesalahan Keluarga Atmaja!” sahut Martin seraya mengibaskan tangannya yang hanya tinggal sebelah.

Namun, Rebeca tidak bergerak.

Sepertinya, dia bertekad untuk menjadikan dirinya sebagai tumbal kesalahan Keluarga Atmaja.

Dia bahkan berkata, “Maaf, Tuan. Saya adalah putri Keluarga Atmaja, punya kewajiban untuk berbakti pada keluarga. Mohon jatuhkan hukuman pada saya, Tuan. Setidaknya hukuml
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status