Share

Bab 168

Isabela terdiam cukup lama.

Dia tak tahu apakah harus marah atau harus malu.

Akan tetapi, sikap tegas dan ucapan tajam Adelia benar-benar memaksanya untuk berpikir keras. Bagaimanapun, budi dan dendam memang memiliki kedudukan yang sama. Cepat atau lambat, keduanya tetap wajib untuk dibalas dengan setimpal.

Dia akhirnya mengembuskan napas panjang tak berdaya lalu berkata, “Leon dan Keluarga Sanjaya memang telah banyak berjasa kepada Keluarga Desplazado. Kita memang berutang budi pada mereka. Namun, apakah jasa dan budi baik mereka sudah cukup untuk menebus dosa Soraya yang telah membunuh Gloria 24 tahun lalu? Aku tidak dapat memutuskannya begitu saja!”

Adelia pun tersenyum dan berkata, “Maaf, Nek. Cukup atau tidak, semua tergantung sepenuhnya pada Nenek. Jika Nenek mau memaafkan, maka semua itu sudah lebih dari cukup. Namun, seluruh kebaikan Leon dan Keluarga Sanjaya tidak akan ada artinya sama sekali jika Nenek hanya mengingat kesalahan dan kejahatan Nyonya Soraya saja. Bukankah begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status