Kabar kematian Isabela Desplazado merebak dengan cepat keseluruh pelosok Granda Peko, bahkan melintasi perbatasan kota hingga ke Morenmor dan Negara Vicinus.Di Merenmor, Kakek Sanjaya dan Martin segera mengadakan pertemuan rahasia.Bagaimanapun, mereka berdua adalah orang yang telah mengatur dan memerintahkan beberapa orang anggota pasukan khusus pengawal Keluarga Sanjaya untuk melindungi Adelia dan Keluarga Desplazado. Namun, siapa sangka – justru para pengawal itulah yang ternyata menjadi sebab meninggalnya beberapa tokoh keluarga pendiri kota Granda Peko yang seharusnya mereka lindungi.Berbeda dari Kakek Sanjaya dan Martin, Leon justru langsung berangkat ke Granda Peko.Calon pemimpin Keluarga Sanjaya itu berangkat tanpa pengawalan sama sekali. Dia hanya mengajak Ray, mantan petugas keamanan rumah sakit Medicamento Hospital yang dulu mengantarnya saat pertama kali datang ke Granda Peko.Selain Leon yang berangkat dari Morenmor, masih ada satu orang lagi yang juga tergesa-gesa per
Leon tiba saat Edward masih berada di ruang perawatan Victoria. Namun, dia tidak langsung masuk. Salah seorang pengawal keluarga Sanjaya yang secara diam-diam masih terus mengikuti dan melindungi Adelia memberitahu tentang kedatangan Edward dan sekarang masih berada di dalam ruang perawatan Victoria. Menurut pengawal itu, mantan Tuan Muda Keluarga Sanjaya tersebut datang bersama seseorang yang terlihat seperti orang dari Negara Vicinus. “Di mana orang dari Negara Vicinus itu sekarang?” tanya Leon langsung cemas. Pengawal yang ditanya segera menjawab, “Dia tidak ikut masuk, Tuan Muda. Dia menunggu di tempat parkir, ada dua orang anggota kita yang mengawasinya.“ “Bagus. Tambah orang, pastikan kalian bisa mengatasinya dengan cepat jika dia berbuat sesuatu yang mencurigakan!” perintah Leon, tak mau ambil risiko sedikit pun. Bagaimanapun, dia masih ingat kebrutalan orang-orang Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus ketika mengacau pada acara perayaan ulang tahun Kakek Sanjaya beberapa wakt
Victoria berhasil melewati masa kritisnya setelah dua hari dirawat di rumah sakit Medicamento Hospital. Puluhan orang dokter berpengalaman yang dipersenjatai dengan beragam peralatan medis paling mutakhir di rumah sakit terbaik Morenmor akhirnya berhasil melepaskan calon mertua Tuan Muda Keluarga Sanjaya itu dari cengkraman Dewa Kematian. Victoria tersadar dari koma tepat pada hari pemakaman Isabela. Leon adalah sosok pertama yang dia lihat pada saat kesadarannya perlahan pulih. “Leon?” tanya Victoria lemah, saat mengenali sosok berjas putih yang berdiri di samping ranjangnya. Leon tersenyum hangat dan menjawab, “Syukurlah, akhirnya Nyonya mampu melewati masa kritis. Sekarang, semua akan baik-baik saja.” “Di mana Adelia? Siapa yang membawa aku ke sini?” tanya Victoria setelah mengenali suasana kamar perawatan VVIP Medicamento Hospital. Bagaimanapun, dia sudah pernah dua kali dirawat di ruangan ini. Leon medesah pelan lalu menjawab lirih, “Maaf, Nyonya. Tiga hari yang lalu, Nyon
Upacara pemakaman Isabela Desplazado berlangsung khidmat.Walaupun hampir seluruh anggota keluarga Desplazado beranggapan bahwa Keluarga Sanjaya adalah pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas kematian Isabela, tetapi tak ada satu orang pun yang berani mengungkapkannya – baik secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi.Kehadiran Kakek Sanjaya dengan segala pertunjukan kekayaan dan kekuasaan Keluarga Sanjaya sepertinya benar-benar mampu membungkam mulut dan pikiran siapa pun yang hadir pada upacara pemakaman itu. Lebih dari itu, Adelia sebagai pengganti mendiang Isabela pun terlihat sangat akrab dengan pemimpin keluarga teratas Morenmor itu.Namun, suasana mendadak berubah – bahkan sepertinya akan berbalik 180 derajat.Tiba-tiba saja, empat helikopter Keluarga Sanjaya yang masih melayang di atas area pemakaman terlihat bergerak bersamaan membentuk formasi siaga tempur.Sementara di bawah, sikap dan raut wajah puluhan orang pengawal Kakek Sanjaya tampak tegang mandadak. Tanpa dikomando
Kecurigaan Adelia tak salah.Winston memang bermaksud menempatkan mata-mata pada Keluarga Desplazado.Bukan hanya mata-mata, lelaki tua berwajah bengis itu sebenarnya sudah menyiapkan beberapa orang petarung profesional dan tentara bayaran untuk ditempatkan di Keluarga Desplazado sebagai pengawal Grace Wijaya. Bahkan, dia juga sudah mengatur rencana untuk menggunakan status pernikahan cucu perempuannya itu dengan Edward sebagai alasan untuk menekan otoritas kota – agar mengijinkan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus mendirikan perwakilan resmi dan membentuk pasukan pengawal sendiri di kota Granda Peko. Sebenarnya, itulah tujuan Winston mendorong Edward agar kembali ke Keluarga Desplazado.Dia hendak menjadikan Keluarga Desplazado sebagai rumah perlindungan bagi orang-orang dari Negara Vicinus yang hendak menyusup ke Negara Pecunia. Dia ingin agar Edward membukakan pintu bagi orang-orang yang akan datang secara ilegal tersebut!Namun, Winston melupakan satu hal yang amat fatal.Keluar
Pernikahan Leon dan Adelia dilaksanakan secara besar-besaran tepat satu bulan setelah upacara pemakaman Isabela Desplazado. Menurut informasi yang tercantum pada undangan, perhelatan akbar tersebut akan digelar selama tujuh hari tujuh malam di Wisma Adulterium. Begitu saja, seluruh kota Morenmor pun mendadak berhias. Semua lampu wajib menyala siang dan malam, tak boleh dipadamkan walaupun hanya sekejap. Sepasukan pengawal berpakaian serba hitam secara rutin berpatroli keliling kota, membagikan hadiah dan undangan kepada siapa pun yang mereka temui – untuk memastikan bahwa setiap orang dapat ikut bersukacita dengan penikahan Leon dan Adelia. Pokoknya, selama satu minggu ke depan – semua orang harus ceria dan bahagia! Hari pertama, tentu saja menjadi yang terpenting. Pada hari itu, untuk pertama kalinya Leon menggunakan nama besar Keluarga Sanjaya di belakang namanya secara resmi. Tanpa kendala sama sekali, dia pun langsung diangkat dan ditetapkan sebagai pewaris tunggal tahta Kelua
“Menyingkirlah!”“Pergilah, sampah sepertimu tak pantas berada di sini!”“Dasar sampah, entah obat apa yang kamu berikan pada Grace hingga dia sampai menyerahkan diri pada lelaki tak berguna sepertimu!”Setiap hari, entah berapa ratus kali Edward harus menerima cacian dan hinaan seperti itu. Hampir setiap anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus yang bertemu dengannya, pasti akan meluangkan sedikit waktu untuk memakinya tanpa ampun. Tidak jarang, dia bahkan dipukuli juga – walaupun tak ada kesalahan apa pun yang diperbuatnya!Tentu saja, semua itu disebabkan oleh kegagalan Edward dalam mendukung rencana Keluarga Wijaya untuk menjatuhkan dan menguasai kekayaan Keluarga Sanjaya. Padahal, keluarga teratas Negara Vicinus itu telah banyak berkorban untuk mewujudkan rencana yang akhirnya gagal total itu. Bahkan, Winston Wijaya sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas rencana itu akhirnya terpaksa harus merelakan cucu kesayangannya jatuh dalam pelukan mantan Tuan Muda Keluarga San
Grace memang berhasil membuat Edward menjadi cukup kaya.Akan tetapi, menjadi kaya bukanlah cita-cita utama Edward.Cita-cita Edward yang sesungguhnya adalah menguasai dan mengendalikan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus, lalu menggunakan pengaruh dan kekuatan keluarga besar istrinya itu untuk mengalahkan Leon dan mengambil alih tahta Keluarga Sanjaya di Morenmor. Lebih dari itu, dia juga terobsesi untuk merebut seluruh harta kekayaan milik kedua keluarga teratas itu!Hari ini, Edward telah berhasil menguasai sebagian kekayaan Grace Wijaya.Selanjutnya, dia pun mulai mengincar beberapa perusahaan yang selama ini menjadi sumber kekayaan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus.Target pertama yang menjadi incarannya adalah perusahaan Sanus Pharmacy.Selama beberapa tahun terakhir, perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dan obat-obatan tradisional ini mulai dianggap kurang menguntungkan karena selalu gagal untuk melebarkan sayap dan menembus pasar obat di Negara Pecunia.Sebab utama keg