Situasi benar-benar berbalik 180 derajat!Sekarang, Black dan kedua rekannya yang menguasai keadaan.Sebaliknya, Morina dan Sherina benar-benar dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan. Selain kehilangan senjata, mereka juga tak dapat berbuat banyak karena Karina masih pingsan dan berada di bawah ancaman Black.Apalagi, Black tiba-tiba mengacungkan pistolnya ke arah Sherina.“Kamu telah mengambil kejantananku, maka sekarang aku akan mengambil nyawamu!” ucap bandit berkulit hitam itu sambil menyeringai kejam.Sherina tak gentar.Dia hanya khawatir Black akan bergerak secara gegabah sehingga mematahkan leher Karina tanpa sengaja. Bagaimanapun, saat ini gadis malang itu masih tergolek tak sadarkan diri dengan posisi leher yang setengah tertekuk.Beruntung, Black merasa sangat percaya diri dengan pistol di tangannya.Preman hitam itu tidak lagi merasa perlu untuk menyandera Karina atau menjadikan tubuh gadis malang itu sebagai tameng. Sebaiknya, dia justru mulai merasa terganggu dan
Morina tidak berdusta.Suasana di dalam kamar memang amat menjijikkan sekaligus mengerikan. Dua orang pria dan satu orang wanita tampak bergelimpangan tak bergerak di dalam kamar tersebut.Semuanya tanpa busana!Yang wanita tergolek di atas ranjang dalam keadaan tak sadarkan diri. Jejak-jejak pelecehan yang amat biadab terlihat jelas di sekujur tubuhnya. Sedangkan yang laki-laki, keadaan mereka juga tak kalah menyedihkan. Kedua lelaki tanpa busana itu tergeletak dalam keadaan anggota tubuh yang tidak lengkap, yaitu – tanpa alat vital.Isabela hampir muntah saat melihat dua potong daging berlumuran darah tergolek nista di lantai kamar. Walaupun tak terlalu jelas, wanita tua itu tetap masih dapat mengenali kedua potongan daging berbentuk aneh itu.Sebaliknya, Morina dan Sherina justru tampak panik saat melihat keadaan di dalam kamar.Mereka saling berpandangan dengan tatapan aneh saat menyadari bahwa dua orang rekan Black ternyata sudah tak ada lagi di sana.“Kurang ajar, mereka berhasi
George sangat memahami makna di balik tatapan Isabela.Dia pun segera berkata, “Aku memang menyuruh beberapa orang anak buah Rudolf untuk memberi pelajaran pada para pengawal sombong itu. Sebagai tetua Keluarga Desplazado, aku tentu tidak dapat membiarkan reputasi dan kehormatan keluarga kita direndahkan terus-menerus oleh Keluarga Sanjaya. Lihat saja, mereka masih tetap bercokol di sini sekalipun sudah jelas bahwa kita tidak menginginkan kehadiran mereka. Bahkan, Adelia yang membawa mereka ke tempat ini pun sudah mengusir mereka. Apalagi, Victoria pun ternyata akhirnya harus terluka oleh senjata milik mereka. Menurutku, sudah waktunya bagi Keluarga Desplazado kita untuk mulai bersikap tegas terhadap Keluarga Sanjaya!”Isabela langsung terperangah mendengar ucapan George. Dia tak menduga bahwa adik sepupunya itu justru menjadikan masalah ini sebagai deklarasi perang terbuka dengan Keluarga Sanjaya.Dia pun segera meluruskan, “Bukan mereka yang menembak Victoria!”“Sama saja, semua tak
Kabar kematian Isabela Desplazado merebak dengan cepat keseluruh pelosok Granda Peko, bahkan melintasi perbatasan kota hingga ke Morenmor dan Negara Vicinus.Di Merenmor, Kakek Sanjaya dan Martin segera mengadakan pertemuan rahasia.Bagaimanapun, mereka berdua adalah orang yang telah mengatur dan memerintahkan beberapa orang anggota pasukan khusus pengawal Keluarga Sanjaya untuk melindungi Adelia dan Keluarga Desplazado. Namun, siapa sangka – justru para pengawal itulah yang ternyata menjadi sebab meninggalnya beberapa tokoh keluarga pendiri kota Granda Peko yang seharusnya mereka lindungi.Berbeda dari Kakek Sanjaya dan Martin, Leon justru langsung berangkat ke Granda Peko.Calon pemimpin Keluarga Sanjaya itu berangkat tanpa pengawalan sama sekali. Dia hanya mengajak Ray, mantan petugas keamanan rumah sakit Medicamento Hospital yang dulu mengantarnya saat pertama kali datang ke Granda Peko.Selain Leon yang berangkat dari Morenmor, masih ada satu orang lagi yang juga tergesa-gesa per
Leon tiba saat Edward masih berada di ruang perawatan Victoria. Namun, dia tidak langsung masuk. Salah seorang pengawal keluarga Sanjaya yang secara diam-diam masih terus mengikuti dan melindungi Adelia memberitahu tentang kedatangan Edward dan sekarang masih berada di dalam ruang perawatan Victoria. Menurut pengawal itu, mantan Tuan Muda Keluarga Sanjaya tersebut datang bersama seseorang yang terlihat seperti orang dari Negara Vicinus. “Di mana orang dari Negara Vicinus itu sekarang?” tanya Leon langsung cemas. Pengawal yang ditanya segera menjawab, “Dia tidak ikut masuk, Tuan Muda. Dia menunggu di tempat parkir, ada dua orang anggota kita yang mengawasinya.“ “Bagus. Tambah orang, pastikan kalian bisa mengatasinya dengan cepat jika dia berbuat sesuatu yang mencurigakan!” perintah Leon, tak mau ambil risiko sedikit pun. Bagaimanapun, dia masih ingat kebrutalan orang-orang Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus ketika mengacau pada acara perayaan ulang tahun Kakek Sanjaya beberapa wakt
Victoria berhasil melewati masa kritisnya setelah dua hari dirawat di rumah sakit Medicamento Hospital. Puluhan orang dokter berpengalaman yang dipersenjatai dengan beragam peralatan medis paling mutakhir di rumah sakit terbaik Morenmor akhirnya berhasil melepaskan calon mertua Tuan Muda Keluarga Sanjaya itu dari cengkraman Dewa Kematian. Victoria tersadar dari koma tepat pada hari pemakaman Isabela. Leon adalah sosok pertama yang dia lihat pada saat kesadarannya perlahan pulih. “Leon?” tanya Victoria lemah, saat mengenali sosok berjas putih yang berdiri di samping ranjangnya. Leon tersenyum hangat dan menjawab, “Syukurlah, akhirnya Nyonya mampu melewati masa kritis. Sekarang, semua akan baik-baik saja.” “Di mana Adelia? Siapa yang membawa aku ke sini?” tanya Victoria setelah mengenali suasana kamar perawatan VVIP Medicamento Hospital. Bagaimanapun, dia sudah pernah dua kali dirawat di ruangan ini. Leon medesah pelan lalu menjawab lirih, “Maaf, Nyonya. Tiga hari yang lalu, Nyon
Upacara pemakaman Isabela Desplazado berlangsung khidmat.Walaupun hampir seluruh anggota keluarga Desplazado beranggapan bahwa Keluarga Sanjaya adalah pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas kematian Isabela, tetapi tak ada satu orang pun yang berani mengungkapkannya – baik secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi.Kehadiran Kakek Sanjaya dengan segala pertunjukan kekayaan dan kekuasaan Keluarga Sanjaya sepertinya benar-benar mampu membungkam mulut dan pikiran siapa pun yang hadir pada upacara pemakaman itu. Lebih dari itu, Adelia sebagai pengganti mendiang Isabela pun terlihat sangat akrab dengan pemimpin keluarga teratas Morenmor itu.Namun, suasana mendadak berubah – bahkan sepertinya akan berbalik 180 derajat.Tiba-tiba saja, empat helikopter Keluarga Sanjaya yang masih melayang di atas area pemakaman terlihat bergerak bersamaan membentuk formasi siaga tempur.Sementara di bawah, sikap dan raut wajah puluhan orang pengawal Kakek Sanjaya tampak tegang mandadak. Tanpa dikomando
Kecurigaan Adelia tak salah.Winston memang bermaksud menempatkan mata-mata pada Keluarga Desplazado.Bukan hanya mata-mata, lelaki tua berwajah bengis itu sebenarnya sudah menyiapkan beberapa orang petarung profesional dan tentara bayaran untuk ditempatkan di Keluarga Desplazado sebagai pengawal Grace Wijaya. Bahkan, dia juga sudah mengatur rencana untuk menggunakan status pernikahan cucu perempuannya itu dengan Edward sebagai alasan untuk menekan otoritas kota – agar mengijinkan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus mendirikan perwakilan resmi dan membentuk pasukan pengawal sendiri di kota Granda Peko. Sebenarnya, itulah tujuan Winston mendorong Edward agar kembali ke Keluarga Desplazado.Dia hendak menjadikan Keluarga Desplazado sebagai rumah perlindungan bagi orang-orang dari Negara Vicinus yang hendak menyusup ke Negara Pecunia. Dia ingin agar Edward membukakan pintu bagi orang-orang yang akan datang secara ilegal tersebut!Namun, Winston melupakan satu hal yang amat fatal.Keluar