Share

Bab 25

Penulis: Azril
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-09 20:10:49

Rindu yang menyaksikan serta mendengar ancaman Ibu dari Bu Janita begitu terlonjak kaget. Ia meneguk air liurnya secara susah payah.

"Yakin kamu mau hidup dimulai dari nol lagi, dengan menjalani hidup tanpa uang dan mobil juga fasilitas lainnya?" Rindu begitu tercengang tatkala melihat pria yang masih terpaku di hadapannya.

"Iya Rindu, semua ini aku lakukan demi hanya untuk selalu bisa hidup bersamamu. Aku janji aku akan membantu agar kamu bercerai dengan suamimu yang tidak romantis itu, dia juga jelek dan tua lebih baik aku," celoteh Jali mengunggulkan dirinya sendiri.

Tiba-tiba benda pipih yang berada di dalam tas yang dibawa Rindu berdering. Rindu merogoh benda pipih itu dan sekelebat melihat siapa yang menghubunginya, yang ternyata adalah suaminya.

"Siapa yang menghubungimu itu?" tanya Jali terheran tatkala melihat reaksi wajah Rindu yang berubah gelisah.

"Mas Anto, mungkin aku harus pulang sekarang Mas, aku takut nanti dia tau kalau aku sedang bersamamu. Maaf malam ini aku tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 26

    "Emak gak usah jodohin Dian sama Rojali lagi, sekarang Dian udah punya pacar Mak, kaya lagi. Pokoknya emak pasti suka sama pacar yang satu ini? Udah ganteng, matanya sipit, hidungnya juga mancung. Emak akan terkesima jika melihat wajahnya secara langsung, pokoknya mantu idaman banget Mak," Suaraku begitu lantang, sambil memberikan senyuman pada Emak tatkala mengutarakan isi hati ini.Ku lihat emak yang kala itu sedang memotong kangkung untuk dioseng nampak mencibirkan bibirnya."Siape pacar Lo? Palingan si Udin tukang sosis bakar itu, dia duda anak dua Dian. Emang Lo mau ngurusin anaknya yang masih bayi itu, kalau emak mah ogah bingit. Malas semalas-malasnya," dengus Emak sambil mendelikan mata.Aku segera menghampiri emak sambil mendongakkan tubuh, "Ih apaan sih Emak, kok malah jadi sama Mang Udin sih. Ogah banget, Udin memang ganteng tapi aku tidak tertarik sama sekali. Pokoknya bukan Udin,"gerutuku sambil mencebirkan bibir."Lalu siapa kalau bukan si Udin … Apa jangan-jangan Subarj

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 27

    [Aku tunggu di tempat biasa.] pesan tersebut dari Haris.Pria itu pasti saat ini sedang menunggu, sedangkan aku bingung mau pilih baju yang mana? Semua bajuku rata-rata hanya kemeja dan kaos oblong dan celana jeans yang sobek. Setalah aku mencari kesana kemari aku bingung harus pakai baju yang mana.Sejenak aku duduk sambil mengetik pesan untuk membalas pesan dari Haris.[Iya sayang tunggu saja disitu, sebentar lagi aku kesana,] balasku secepat mungkin.Dari pada kelamaan nunggu, yasudahlah aku bangkit dan pasrah untuk memilih baju yang biasa aku pakai. Jujur saja 3 tahun sudah setelah kematian suamiku, aku sudah tidak pernah membeli baju, merubah fashion dan juga kecantikan. Aku malas sekali kalau harus membeli itu atau memakai itu semua.Kalau memang Haris cinta, seharusnya dia menerima aku apa adanya dan menghargai semua yang aku pakai juga yang ku miliki.Setengah jam berlalu akhirnya aku telah usai memakai kemeja yang menurutku bagus dan juga celana jeans sobek di lutut seperti bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 28

    "Kalau gak salah itukan mobil Mama, kata Mama kemarin lagi di service. Tapi kok sekarang sudah ada disini," gumam Rojali ketika hendak lewat, tak sengaja melihat mobil sang Mama sudah terparkir di depan butik mewah.Jali celingukan mencari Mamanya. Kalau saja benar di dalam mobil itu adalah sang Mama maka Jali akan bersembunyi sambil mengintai.Tak lama kemudian seorang pria turun di mobil mewah tersebut, membuat mata Jali membeliak seketika."Bukannya itu pacar Mama, lelaki si benalu itu ngapain disini?! Jangan-jangan bersama Mama lagi?" gumam Jali dari kejauhan memperhatikan kediaman Haris yang sedang duduk santai di depan mobil mewah milik Mama Jali.Ada rasa kesal yang menyeruak dalam benar Jali tatkala melihat kesal kediaman Haris yang duduk santai sedang menunggu seseorang."Mumpung Mama tidak ada, mungkin satu tonjokan untuk benalu itu boleh juga," ucap Jali sambil menghampiri kediaman Haris.Jali begitu kesal dengan sikap pria yang umurnya tidak jauh dari Rojali, firasatnya be

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 29

    "Kamu pesen apa?" tanyaku ketika Haris masih sibuk dengan ponsel yang saat ini di genggamannya, yang entah sedang apa."Apa aja yang kamu pesen, aku mau. Intinya samakan saja, dan gak usah nanya lagi," sahut Haris begitu jutek, mata amat Pokja pada layar ponsel di sertai jarinya yang begitu lincah bergoyang menyentuh layar."Ya sudah deh kalau terserah aku, berarti kamu ngikut ya." Akhirnya aku memesan makanan yang aku suka, perut ini telah berbunyi-bunyi juga, sudah tidak tahan ingin segera di isi dengan beberapa makanan enak."Sayang mau aku suapin?" tanyaku pada Haris, "Aaaaa," Tanganku mulai mengulur pada mulut Haris.Ketika Haris membuka mulut, sendok yang ku ulurkan itu, ku tarik kembali. Niat hati hanya ingin bercanda agar Haris tidak terlalu jutek padaku.Brak!Namun, bukannya Haris tertawa dengan canda yang ku lakukan, tapi bahkan pria itu terlihat emosi sampai tangannya menggebrak meja, hingga semau mata pengunjung berpusat pada meja yang aku dan Haris tempati."Kamu jangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 30

    Haris tergesa keluar, berlalu mengendarai mobilnya itu, ia lupa dengan janjinya bahwa akan mengantarkan aku sampai depan rumah dan nanti akan bertemu juga dengan Emak.Kalau seandainya nanti Emak tanya kemana pacarku? Lalu aku harus bilang apa? … Masa iya ku bilang telah pergi meninggalkanku duluan. Lelaki macam apa seperti itu yang meninggalkan wanitanya di tempat.Untung bayar makanan sudah tadi lebih dulu jadi sekarang aku bisa terbebas.Mungkin sekarang lebih baik aku pulang, waktu juga sudah memasuki malam. Padahal Emak berpesan beberapa kali agar aku cepat pulang sebelum magrib.Kalau begini keadaannya, mau gimana lagi, sekarang telah terlanjur hancur. Kalaupun di marahin Emak hanya bisa pasrah.Ku langkahkan kaki yang terasa lemas ini keluar dari restoran yang amat mewah dan amal. Wajahku begitu muram dengan kekecewaan yang melanda di hari ini. Tadinya aku berharap hari ini akan menjadi hari yang tidak akan pernah bisa ku lupakan dengan kebahagian, namun nyatanya adalah hari yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 31

    "Mak aku pulang," sahutku, ketika aku telah sampai di ambang pintu."Diandra kamu jam segini baru pulang! Emak 'kan sudah bilang kalau kamu harus pulang sebelum magrib. Tapi ini, kamu pulang malah sesudah magrib," gerutu Mak Jamilah menyambutku sambil berkacak pinggang.Ini pasti akan terjadi sebab aku sudah telah dengan yang dijanjikan ya, kalau aku harus pulang sebelum magrib."Terus mana pacar kamu itu?" tanya Mak Jamilah sambil celingukan.Ternyata yang dilihat sesuai harapan Emak, pria yang berada di belakangku adalah Jali. "Loh kok ini Nak Jali sih," siapanya ramah, "Kenapa gak bilang dari tadi kalau kamu sama Jali. Jadi Emak gak usah berdebat dulu," ketusnya padaku."Mari Nak Jali masuk, Emak sudah menyiapkan makanan yang enak-enak buat Nak Jali," papar Emak."Emak ngajak cuma Jali doang, terus aku tidak diajak gitu?!" "Kamu gak usah diem saja disitu!" "Ih Emak apaan sih, pilih kasih banget." ketusku sambil berlalu pada meja makan.Melihat makanan yang sudah Emak masak rasan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 32

    "Pak bolehkah saya ikut kerja disini?" tanya Jali tatkala ia menghampiri pria yang saat ini sedang memakai helm Oren dan rompi serba Oren yang membalut tubuhnya.Sepertinya bapak-bapak tersebut adalah mandor bangunan."Mau kerja?!" Dilihatnya penampilan Jali dengan saksama dari ujung kaki sampai ujung rambut."Yakin kamu bisa kerja?" tanyanya sambil telapak tangan memegang dagu, nampaknya pak mandor itu tak percaya kalau pria yang memintanya untuk kerja bisa bekerja kuli bangunan."Saya serba-serbi bisa kok Pak, jangankan kuli bangunan, dagang gorengan juga saya bisa kok."Benarkah? Mumpung saya sedang baik dan sedang membutuhkan orang untuk kenek jadi silahkan kamu bisa langsung kerja," ungkap Pak Mandor sambil berlalu pergi karena ada panggilan mendadak.Jali Pun menghembuskan nafas lega, akhirnya ia diterima juga kerja, walaupun hanya sebagai kuli bangunan. Jadi dia urungkan lagi niatnya untuk kembali pulang ke rumah mewahnya itu."Hey kamu, sini," seru bapak-bapak sambil melambaik

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 33

    "Cilok, Cilok," seru demi seru untuk menarik pelanggan sering kali ku teriakan, oleh karena itu tenggorokanku terasa kering dan mulut ini rasanya haus.Tanganku mengulur Aqua botol yang tersimpan di gerobak cilok, sebenarnya merinding sekali aku berhenti di tepi jalan yang sangat sepi ini. Namun rasa dahaga di tenggorokanku sudah tidak tak tertahan lagi.Ku teguk air yang tersisa setengah botol lagi. Alhamdulillah tak hentinya aku bersyukur kepada yang Sang Pencipta. Semoga setiap hari aku dan Emak di beri kesehatan agar aku bisa membantunya mencari uang.Ku tutup botol Aqua yang telah ku teguk itu lalu ku buang pada semak-semak yang tak jauh di sisiku."Tolooooooong…. Tolong saya."Sepertinya telingaku sedang rusak, wajahku celingukan untuk mencari arah suara barusan, namun tak ada satu orang pun yang terlihat."Apa jangan-jangan…" Pikiranku melayang jauh ke arah mistis dengan suasana jalan yang sepi dan juga akan masuk magrib. Seketika bulu kuduk ini kembali meremang."Masa iya sih

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11

Bab terbaru

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 104

    Hati gelisah tak menentu, kemana lagi Jali harus mencari istrinya yang hingga kini belum pulang. Sedangkan setahu Jali, Dian tidak punya sahabat ataupun kerabat lagi selain emaknya sendiri, kalau ke rumah Alina mana mungkin, sudah lama mereka tidak akur disebabkan memperebutkan cinta seorang Rojali. "Dian, Dian Lo di mana?" gumam Jali sembari pikirannya terus mencari. Padahal diluar hujan amat deras ditambah suasana terang pun sebentar lagi akan menjadi gelap. Jali menunggu di teras rumah. Sesekali pria bertubuh tinggi itu melihat ponsel, dan menghubungi istrinya akan tetapi masih tidak ada jawaban."Percuma kamu menunggu wanita itu sampai kapanpun sebab dia tidak akan balik lagi kesini," kata Bu Janita yang hendak menemani Jali."Ma, apa Mama tau Dian kemana? Mana mungkin Mama tidak tau seharian ini Dian dirumah bersama Mama?" tanya Jali dengan tatapan kosong itu. "Mama tidak tau apapun Jali!" selalu itu yang terlontar dari jawaban sang Mama.Sebentar lagi adzan magrib akan berkum

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 103

    Setelah kepulangan Jali dari kantor untuk menggantikan Bu Janita kerja. Lantaran Bu Janita hari ini tidak bisa masuk dikarenakan kepalanya yang terasa pening sebab terlalu memikirkan pernikahan sang anak.Jali melenggang gontai sembari matanya terus melirik ke arah ruangan kamar dan juga semua penjuru ruangan. Disisi lain dia mencari sang istri yang tak terlihat batang hidungnya sama sekali. Hatinya bertanya dimanakah istrinya. Akan tetapi pikirannya langsung menjawab positif bahwa sang istri sedang keluar atau memasak di dapur. Setelah beberapa saat rebahan di kamar, Jali pun merasa terheran. Biasanya kalau Jali baru pulang, jam segini paling istrinya ada di kamar. Akan tetapi kali ini tidak terlihat sama sekali.Dengan rasa penasaran yang memuncak pria berhidung mancung itu melenggang menuju lanttai bawah. Ia mencari di setiap penjuru ruangan dilihatnya secara saksama, namun tak ada sosok sang istri yang terlihat melainkan ada sang Mama yang sedang sibuk dengan ponsel di tangannya.

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 102

    "Saya beri kamu 2 pilihan, kamu mau pergi dari rumah ini secara diam-diam tanpa sepengetahuan jali atau kamu mau bercerai dengan anak saya? Sebab saya tidak rela anak saya harus bersanding denganmu."Wanita setengah baya itu memberikan dua pilihan yang membuat nafas Diandra sesak. Awalnya Dian sangat enggan dan menolak untuk membuka mulut lantas pilihan tersebut sangat susah untuk dipilih. Bu Janita melangkah mengelilingi kediaman menantunya yang saat ini masih berdiri, mematung dengan pikiran yang melayang jauh entah kemana. "Cepat bicara?! Kesabaran saya sudah habis, saya benar-benar marah dan benci sama kamu Dian, andai saya tau kalau kamu itu wanita miskin yang memang matre mungkin saya tidak akan pernah mau menjodohkan kamu. Nyatanya saya hanya di bohongi oleh wajah polos yang kamu miliki!"Begitu geram Bu Janita memaksa Dian untuk memilih salah satu pilihan yang membuat Dian tidak sanggup untuk memilih. Dian terdiam mematung dengan deraian air mata yang terus saja berlinang mem

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 101

    "Tadinya aku menikahi Dian atas di dasari karena paksaan Mama dan juga aku ingin membuat Haris cemburu, tapi nyatanya malah aku yang mulai menyukai Dian Ma, aku mohon jangan biarkan aku berpisah dengannya lagi Ma," ungkap Jali. Akan tetapi Bu Janita sangat kecewa dengan kedua pasangan itu terutama pada sang menantu yang tega membohonginya dan mau dibayar oleh Jali. Seharusnya Dian tidak harus melakukan itu demi sebuah uang."Tapi Mama sudah terlanjur kecewa sama kamu dan istri kamu! Jangan-jangan sekarang juga kamu membohongi Mama lagi kalau kamu mempunyai perasaan pada Dian. Pokoknya Mama tidak mau percaya dengan kamu Jali. Dan Mama tidak suka melihat Dian, terserah kamu, kalau kamu tidak mau pergi dari sini kamu ceraikan istri kamu yang murahan itu! Mama sangat eneg lihatnya. Masih banyak perempuan di luar sana yang lebih istimewa dan mempunyai harga diri," sahut Bu Janita dengan emosi yang meluap. Ia begitu kecewa saat tau bahwa pernikahan sang anak adalah pernikahan bayaran. Bah

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 100

    "Sayang aku mau ke kamar duluan ya kalau kamu mau disini dulu."Jali melenggang ke lantas 2 menaiki tangga untuk menyimpan tas besar yang saat ini Dian bawa. Kali ini Dian membawa beberapa foto dan juga barang kesayangannya yang sempat ia simpan di rumah Emak.Padahal wanita muda berbulu mata lentik itu masih merasakan betah dirumah masa kecilnya dulu. Akan tetapi Jali memaksanya untuk pulang ikut bersamanya.Aku terpaku di ruangan utama, kaki Dian rasanya pegal sekali walaupun Dian baru saja menaiki mobil saat datang kesini."Berani juga ya kamu datang lagi kesini! Gak tau malah banget! Sudah menjadi pengganggu suami mertuanya, eh malah balik lagi. Kalau aku sih malas banget! Malu banget! Mau ditaruh dimana muka yang cantik ini, Dasar pengganggu suami orang. Eh bukan suami orang lebih tepatnya suami mertua sendiri! Menanti macam apa?!" Ledekan pedas itu sudah sering Dian dengan, dan suara yang meledek Dian pun tak lain adalah wanita yang pernah mewarnai kehidupan suaminya."Eh Rindu

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 99

    "Jangan sebut istriku murahan Ma. Dian kamu yakin 'kan tidak bermaksud menggoda Haris? Sekarang kamu katakan di hadapan kami semua kalau kamu tidak bersalah," titah Jali sembari memandang sang istri penuh rasa bersalah sebab sebelumnya ia septa tak percaya."Iya, aku sama sekali tak mencintai siapapun terkecuali suamiku sendiri," ungkap Dian.Wanita muda cantik terkejut tatkala sang suami kini mulai mempercayainya, dengan senang hati Dian memeluk Jali di hadapan semua anggota keluarganya membuat Emak Jamilah seketika terharu melihat adegan sepasang sejoli yang tak ingin dipisahkan itu.Dian pun tak menyangka kalau akhirnya dia bisa lagi memeluk tubuh sang suami dengan erat setelah permasalahan yang hampir saja membuat dirinya dan Jali berpisah untuk selamanya.Mak Jamilah tersenyum penuh kebahagiaan yang tiada Tara, ia ikut senang dengan kehadiran Jali yang datang disaat waktu begitu tepat."Sayang pokoknya aku gak mau tau, Jali dan Dian harus bercerai, mereka tidak boleh disatukan, s

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 98

    Pagi ini langit amatlah mendung ditemani rintikan hujan membasahi genting dan juga halaman semuanya nampak basah. Dian yang kala itu sedang termenung, berharap hadirnya kedatangan seseorang, tapi mungkin semuanya hanya bayangan semata. Mata mungkin suaminya datang kesini."Dian ayo makan," titah Mak Jamilah tatkala sang cucu malah tak bergeming sama sekali. Mak Jamilah pun mengambil tindakan dengan mengambilkan nasi pada piring kosong milik Dian. "Mak, gak usah repot-repot, Dian sedang malas makan, nanti saja makannya ya," sahut Dian sembari menolak sepiring nasi putih yang disodorkan Mak Jamilah."Dian kamu kemana?" seru Mak Jamilah pada sang cucu yang tiba-tiba saja gegas bangkit meninggalkan meja makan.Mak Jamilah pun nampak bingun dengan keadaan semua ini. Dian kembali duduk di ruang utama sembari matanya terus saja memandangi air hujan yang semakin siang semakin deras. Percikan kerinduan mulai terasa, nyatanya jauh dari sang suami membuatnya sangat terpuruk. Padahal baru saj

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 97

    "Dian, kamu kenapa Nak, kenapa harus menangis? Apa yang sedang terjadi? Kenapa kamu kesini sendiri? Suamimu mana?" Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari mulut nenek tua yang telah keriput dimakan usia. Emak Jamila begitu kaget saat melihat keadaan sang cucu yang telah menangis tersedu-sedu. Mata lentik Dian kini berubah menjadi bengkak disertai warna merah."Mak Dian di fitnah oleh Haris dan bude Meri, mereka menuduh Dian berselingkuh, padahal aku sama sekali tidak melakukan hal keji itu, apalagi saat ini statusku istri orang. Mana berani aku melakukan itu," tak hentinya wanita muda itu menangis.Dian memeluk tubuh sang nenek, walaupun air matanya tak henti terus saja luruh. Dengan perlahan Mak Jamilah mengelus bahu Dian dengan telapak tangan begitu lembut."Kita masuk Nak, bicarakan di dalam saja, tidak enak kalau orang lain melihat kamu sedang menangis begini," sahut Mak Jamilah sembari memapah tubuh Dian yang nampak lemas itu.Mak Jamila membawa cucunya masuk kedalam rumah dan me

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 96

    "Apa maksud kalian dengan semua ini?!" tiba-tiba saja Bu Janita bersama Jali datang sembari melotot.Bagi Janita hari ini adalah hari yang terburuk, rasanya seperti si sambar gledek disiang bolong. Menantu kesayangannya berselingkuh dengan suami muda yang amat dicintainya.Janita memperlihatkan sebuah gambar, yang memang mambuat Dian dan Haris tentu saja terlonjak kaget, gambar yang di perlihatkan Janita, yakni gambar saat Haris mencium Diandra tadi.Mata Dian melirik bergantian pada kediaman bude Meri, wanita berparas cantik itu yakin bahwa Foto itu pemberian dari bude Meri, pantas saja ia merasa bahwa ada sinar Blige ponsel pada saat Haris hampir saja menodainya."Ma, tadi Haris mau melukai aku makannya dia menciumi secara paksa, tadi aku sudah coba melawan akan tetapi tanganku tak bisa melawan dan memberontak," ungkapku tergopoh menjelaskan pada sang mertua.Akan tetapi sepertinya Bu Janita tak percaya sama sekali sebab ia membaca pesan dari bude Meri bahwa Diandra menggoda Haris -

DMCA.com Protection Status