Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 29"Bu. Nunik kan sudah siuman. Aku akan pulang dulu mengantarkan Nabila." Tanpa kuminta, Mas Fathan berpamitan pada ibunya. Tentu, aku sangat girang."Mas, kamu tega ninggalin aku?" Nunik menatap Mas Fathan dengan wajah basah yang dibuat seiba mungkin. "Kamu kan sudah siuman, Nunik. Jadi, tidak ada lagi alasan kamu menahan aku. Toh, di sini ada Ibu yang akan menemani kamu." Mas Fathan menjawab dengan datar.Nunik berdiri. Lalu, mencoba menggapai tangan Mas Fathan. Pingsan bohong-bohongan ya seperti itu. Langsung bisa berdiri seperti orang sehat. Aneh bukan? "Tapi, Mas. Aku sedang berduka. Apa kamu tidak bisa menemani aku malam ini? Apa kata orang-orang kalau tahu pria yang menikahiku tadi pagi tidak ada di saat tahlilan mertuanya?" Nunik menunduk. Suaranya bergetar. Dipegangnya dengan erat tangan Mas Fathan.Aku menarik napas panjang melihat tingkah lakunya. Pasti dia berakting lagi untuk menahan Mas Fathan agar tidak pergi dari sini."Maaf aku tid
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 1Pov Author"Mas, mau kemana?" Nunik mencekal lengan kanan Fathan, yang sedari tiga hari lalu sudah memberikan waktunya bersama istri keduanya tersebut. "Pulanglah! Kamu pikir?" Fathan menjawab dengan ketus seraya mengibaskan lengannya dengan kasar. "Aku gak mau kamu pulang, Mas! Takut Risma mencarimu ntar." Nunik mengiba dengan menampilkan wajah yang tiba-tiba memelas. "Itu bukan urusanku! Sebab, Risma yang sudah terbiasa tanpa aku tidak mungkin tiba-tiba akan mencari keberadaanku," sela Fathan tidak percaya. "Alasan basi!" sahutnya berlalu melewati Nunik, tanpa memandangnya sedetikpun. 'Ah, sial! Tidak mempan. Bagaimana caranya, ya? Aha! Aku ada ide' batin Nunik yang tiba-tiba mendapatkan ide untuk menghalangi Fathan agar tidak pulang, setelah dirinya mengumpat tidak jelas. "Mas, aku punya kue bolu, lho di kulkas. Kamu bawa deh untuk Mbak Nabila di rumah. Kan lumayan gak beli. Tapi, sebelum itu kamu cicipi dulu, gih!" Nunik mulai menjalankan a
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 31Pov author"Mas! Ngapain kamu?" Nunik turun dari ranjang mengejar Fathan ke dapur. "Ah, sial! Kenapa gak ketemu, sih?" Nunik mendapati sang suami menggerutu, saat Fathan mengobrak-abrik tempat sampah dan tidak menemukan apa yang ia cari. 'Ah, untung semalam aku langsung buang bekas obat tidur ke tempat sampah depan rumah.' Nunik membatin kegirangan karena berhasil tanpa meninggalkan jejak. "Kan sudah kubilang, Mas. Aku sama sekali tidak memberikan obat tidur pada minumanmu. Kamunya aja yang memang ingin tidur di sini!" seru Nunik berusaha mempengaruhi perasaan Fathan. Fathan mematung mencerna apa yang ia dengar dari mulut Nunik. Ia masih tidak percaya jika semalam adalah keinginan pribadinya untuk tidur di sini bersamanya. "Udahlah, gak penting ini. Toh, dirimu dah tidur di sini. Santai saja, gak usah marah-marah gak jelas. Gak guna, tau!" sahut Nunik dengan santainya seraya mengambil minuman dingin di kulkas, guna mendinginkan perasaan berkeca
Izinkan suamimu menikah lagi bab 3Pov Nabila"Mas…." Aku berteriak memanggil Mas Fathan, sesaat setelah tiba di parkiran di tempat kerjanya. "Nabila?" Mas Fathan tercengang melihat kedatanganku. Kentara dari mulutnya yang menganga dan mata yang tak berkedip, serta suara yang seperti tercekat. "Iya, ini aku. Kenapa, kaget? Atau kamu tidak suka aku ada di sini?" Aku mencecarnya. Mas Fathan sudah bisa menguasai dirinya. Ia melepas helmnya, lalu menaruh di bagian ujung jok motornya. Kebiasaan yang tak pernah berubah darinya, kalau jatuh kan berbaret. "Bukan begitu, sayang! Aku hanya kaget saja. Kenapa dirimu sudah ada di sini?" jelas Mas Fathan mendekatiku. "Gak usah panggil aku sayang! Kalau kamu sayang aku, harusnya tadi malam kamu pulang ke rumah! Bukan malah korupsi malam dengan perempuan pel*kor nan bin*l itu. Apakah tiga hari dengannya masih kurang?" Aku menggebu mencecarnya, mengutarakan sedikit rasa kesal padanya."Aku bukan korupsi dan kekurangan waktu dengannya, Sayang. Ba
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 33Pov AuthorBrak! "Akhrghh...! Sia! Sial" Nunik membanting pintu dengan keras setelah Nabila yang dianggapnya sialan itu menghilang dari pandangan. Langkah terseok dan gontai, ia gerakkan kedua kakinya menuju sofa. Napas tersengal menahan amarah yang membuncah, membuat hidungnya kembang kempis lebih lebar dari biasanya.Pikiran jernihnya saat ini entah hilang ke mana. Hanya kemarahan, kekesalan, dan kebencian yang mendalam terhadap Nabila. Akal sehatnya kalah, padahal yang dikatakan Nabila adalah kebenaran."Bisa-bisanya aku dihina dan harga diriku diinjak-injak sama Nabila sialan itu. Ini tidak bisa dibiarkan!" monolog Nunik dengan gusar. Matanya memerah melotot nyalang, seperti akan jatuh dari tempatnya."Assalamualaikum." Bu Saropah masuk rumah setelah semalaman menginap di rumah saudara yang berbeda desa dengan Nunik.Sesuai kesepakatan bersama, Bu Saropah pun ikut Nunik. Setelah Nabila mengizinkan suaminya menikah lagi dengan ibunya Risma te
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 34Pov Author"Nabila!" Nabila menoleh, matanya memicing saat ia tahu siapa yang menyapanya. "Farah!" teriak Nabila membalas sapaan Farah. "Assalamu'alaikum, gimana kabarmu?" sambungnya, ia berdiri lalu tangannya berjabatan dan cipika-cipiki. "Wa'alaikumussalam. Kabarku baik. Oh, iya, sudah pesan belum?" Farah mendekap bahu kiri Nabila, mengarahkan tubuhnya agar sama-sama duduk. "Ah, belum. Baru saja mau nyebutin pesanan, kamu datang menyapaku," terang Nabila. "Oh, gitu. Maaf ya, mengganggu konsentrasi kalian," kelakar Farah, dengan tangan kiri memegang tangan kirinya Nabila dan raut wajah yang ia buat nyengir. "Buatkan dua minuman yang paling spesial di sini!" lanjutnya menitah pelayan yang sejak kemunculannya masih berdiri di dekat mereka. "Baik, Bu! Saya permisi dahulu," angguk pelayan dengan sopan meninggalkan mereka berdua. "Kok sama kamu dia manggil Bu? Sedangkan sama aku Kak, padahal kita sama gak ada yang lebih tua wajahnya." Nabila nampa
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 35Pov AuthorWaktu berlalu, putaran roda empat milik Farah berakhir di halaman rumah Nabila. "Jangan menangis lagi! Air matamu terlalu berharga jika dijatuhkan untuk orang-orang pengecut seperti mereka," pesan Farah dengan mata tajam, sebelum keduanya berpisah. Seperti Farah, Nabila hanya menoleh tajam lalu mengangguk."Mau aku temani?" tawar Farah saat Nabila melepaskan sabuk pengaman. "Tidak! Terimakasih, aku ingin sendiri. Assalamualaikum," salam Nabila menutup pintu mobil. Tanpa menunggu jawaban Farah, ia melangkah cepat membuka pintu rumah. Belum menjawab salam tapi melihat Nabila sudah melenggang, Farah hanya menggelengkan kepala. Ia turut prihatin atas perasaan Nabila saat ini.Ceklek! Ceklek! Anak kunci ia putarkan ke kanan dua kali, terbuka. Knop pintu ia gerakkan ke bawah, bersama itu klakson mobil Farah berbunyi. Nabila berbalik badan, tersenyum lalu lambaikan tangan. Sesakit apapun perasaannya saat ini, ia tidak bisa membuat semua oran
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 36Pov Author"Jawab, Than!" tuntut Nabila memanggil suaminya hanya dengan nama. "Jawab! Kenapa diam saja? Kamu tidak tuli tiba-tiba, 'kan?" imbuhnya berteriak. "Itu…." Tenggorokan Fathan tercekat, lidahnya benar-benar kelu. Ia belum siap untuk jujur, bahkan hanya sekadar untuk mengelak pun tak sanggup. "Entah apa maksud semua ini Ya Robb? Hamba belum mengerti, ENGKAU takdirkan hamba bersuamikan sepertinya yang pengecut dari lalu hingga sekarang, bahkan KAU tambahkan dirinya bisu lalu gagu," Nabila mendongak lalu menunjuk wajah pias Fathan. Fathan merangsek maju hendak memeluk Nabila, tapi sudah dicegahnya terlebih dahulu. Nabila mengangkat tangan, tanda tak mengizinkan Fathan menyentuhnya."Jangan coba-coba mendekat! Cukup kamu jawab pertanyaanku!" geram Nabila, sedari tadi ia sudah sangat lelah tapi tetap belum kejujuran dari Fathan. "A… aku minta maaf padamu," ucap Fathan panjang setelah sekian lama mulutnya terkatup. "Maaf? Maaf untuk? Jadi pe