Share

Serangan Jantung

Keheningan terjadi semua terdiam mendengarnya dan dalam seketika terdengar bunyi telepon di matikan. “Sialan,” umpat Bram. Satu per satu mulai melampiaskan emosi mereka. “Kumpulkan semua bukti jangan sampai usaha kita sia-sia,” peringat Bram.

Fitri mengigit bibir bawahnya, ia sendiri bahkan tidak memungkiri. “Kepala harimau? Menurut dia bahwa kita di pimpin untuk mengarahkan semua bukti kepada Indy? Aneh,” kata Fitri dengan hati-hati kepada dirinya sendiri.

Sementara itu Fitri membuka file yang lain, ia mempelajari bahkan menganalisanya, ia juga mengambarnya di kertas sementara yang lain memikirkan strategi untuk bisa menangkap Indy. Di satu sisi, Bram mengusap wajahnya, ia pening dengan kejadian yang terjadi secara beruntun dan acak seakan tidak ada ujungnya.

Bram tak percaya bahwa ia sendiri pun hampir menyerah dengan setiap kondisi yang terjadi pada dirinya. “Aku menyerah, kepalaku pusing,” sembur Bram yang sudah pusing dengan setiap

“Kenapa? Kau ingin menyerah begitu saja?” tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status