Share

Istriku Dewi Perang yang Sakti
Istriku Dewi Perang yang Sakti
Author: Sungai Merah

Bab 1 Petir di Siang Bolong

Penjara Neraka.

Tempat ini tidak dimiliki oleh negara mana pun, juga tidak di bawah kontrol pemerintahan negara mana pun.

Tempat ini menampung orang-orang paling mengerikan dan paling kejam di dunia. Setiap narapidana di tempat ini bisa menggetarkan dunia!

Namun, hingga saat ini, tidak ada negara yang berani menyentuh tempat ini!

Bukan hanya karena orang-orang kejam yang ditahan di sini, tetapi juga karena seorang pemuda di sini, Dirga Maharaja!

Pada saat ini, lebih dari seratus orang kejam sedang berlutut di depan Dirga. Mereka sangat hormat, bahkan tidak mau membubarkan diri!

Semua itu tidak lain karena Dirga akan bebas hari ini.

"Bos Dirga, inilah seluruh kekayaanku di Negara Kambaja. Jumlahnya nggak banyak, hanya 50 miliar Gulbi. Sebagai tanda penghargaan terdalamku atas dukungan Bos selama beberapa tahun ini. Semoga Bos bisa menerimanya."

"Bos Dirga, ini 50% sahamku di Grup Bintang Lima, menurut harga saat ini sahamnya bernilai 100 miliar Gulbi!"

"Bos Dirga, ini adalah kartu eksekutif VVIP yang diterbitkan oleh Keluarga Rothschild, hanya ada tiga di dunia. Fungsi kartu ini bisa melakukan tarikan besar sebanyak 50 miliar Gulbi di bank mana pun. Dengan kartu ini, Bos juga bisa mendapatkan pinjaman setiap kalinya sebanyak 10 miliar Gulbi dari lima konglomerat terbesar di dunia!"

"Bos Dirga, aku hanya seorang gelandangan. Aku nggak punya apa-apa selain plakat Istana Raja Langit dan sepasang anak kembar perempuan ...."

"Bos Dirga, aku akan mengeluarkan perintah pemanggilan pasukan pribadiku yang berjumlah 50 ribu orang di Negara Malaika ...."

...

"Apa-apaan kalian ini? Tingkah kalian seolah aku mau merampok kalian saja!"

"Kalian meremehkanku? Takut aku akan mati kelaparan saat aku bebas nanti?"

"Ampun Bos, Bos Dirga tolong jangan marah!"

Semua orang gemetaran sampai tersungkur ke lantai.

"Baiklah, aku pergi dulu. Ingat, ya. Kalian harus bijak di sini, aku nggak mau membunuh siapa pun di antara kalian dengan tanganku sendiri!"

Sshh!

Semua orang sangat ketakutan.

"Ampun Bos Dirga, Bos tenang saja. Kami pasti akan menjaga tempat ini untuk Bos Dirga dan Bos Besar!"

Beberapa menit kemudian, di luar penjara.

"Kenapa kalian kemari?"

Begitu Dirga keluar dari gerbang penjara, tiga pria berjalan mendekatinya dan berlutut dengan satu lutut.

"Guru, kami di sini datang untuk menjemput Guru dari penjara!"

Dirga menatap ketiga orang yang berlutut di depannya dan sangat bingung!

"Kalian ini, ya! Kalian yang satu komandan dari tiga pasukan Negara Naga, yang satu penguasa bangsawan Keluarga Sudarsa, yang satu orang terkaya di Negara Naga. Kalian bukan orang-orang sini. Kalau sampai ketahuan penjaga penjara, apa kalian nggak takut jadi bahan perbincangan panas!"

"Cepat berdiri!"

"Siap!"

Mereka bertiga bangkit dan berdiri di depan Dirga dengan hormat!

"Guru, ikutlah denganku. Aku akan memberikan posisi komandan tiga pasukan Negara Naga-ku untukmu!"

"Sembarangan kamu! Guru pasti ikut denganku. Putri dari keluarga bangsawan Keluarga Sudarsa masih menunggu dinikahi Guru!"

"Kalian berdua jangan bertengkar lagi. Aku yang paling banyak punya anak gadis. Guru, ikutlah denganku. Mulai sekarang, Guru akan menjadi penguasa Grup Harmadi!"

Orang terkaya di Negara Naga menyerahkan surat transfer saham Grup Harmadi kepada Dirga.

Dirga mengusap kedua pelipisnya, sakit sekali kepalanya.

"Kalian bertiga bahkan bisa menjadi kakekku, apa-apaan ini? Ke depannya, aku hanya ingin berbakti kepada ibuku, membalas waktu yang terbuang dulu dengan istriku. Jangan ganggu aku lagi!"

"Pergi, pergi kalian semua!"

Setelah selesai bicara, Dirga segera melompat ke perahu dan pergi.

Dia hanya ingin cepat-cepat pulang.

Lima tahun yang lalu, dia tersandung masalah hukum setelah membunuh seorang anak orang kaya yang menganiaya istrinya di resepsi pernikahannya. Malam itu dia ditangkap dan masuk penjara. Saat di penjara, dia bertemu dengan seorang lelaki tua. Lelaki tua itu berkata bahwa Dirga memiliki bakat seorang genius dalam bela diri. Lelaki tua tersebut harus mengangkat Dirga sebagai muridnya!

Waktu itu Dirga tidak banyak berpikir juga. Dia menganggap lelaki tua itu sebagai orang gila, lalu langsung setuju untuk menjadi muridnya!

Namun, di kemudian waktu Dirga tahu bahwa dirinya salah besar.

Setengah tahun kemudian, Guru membawanya kembali ke Penjara Neraka. Sampai saat itu, dia tidak tahu bahwa Guru sebenarnya adalah sipir Penjara Neraka, orang dengan kekuatan bela diri dan keterampilan medis terhebat di Negara Naga!

Maka dari itu, dia mengikuti Guru dengan tekun untuk berlatih berbagai ilmu bela diri dan mempelajari keterampilan medis.

Tiga tahun yang lalu, saat pergi, gurunya menyuruh Dirga untuk membantu Departemen Perang Negara Naga melawan musuh. Dirga menggunakan kekuatannya sendiri berhasil memukul mundur jutaan pasukan musuh dari perbatasan utara dan memenggal kepala lebih dari seratus dewa perang bintang sembilan dari pihak musuh!

Hanya dengan satu pertempuran ini, presiden secara pribadi memanggilnya, memberinya gelar "Panglima Perang Neraka", menjadikannya orang pertama dalam sepuluh ribu tahun berdirinya Negara Naga!

Hanya dengan satu anggukan, dia bisa langsung menjadi orang paling kuat dan kaya di dunia ini!

Namun, saat ini Dirga hanya ingin pulang!

Karena baru kemarin dia mendapatkan kabar, ternyata lima tahun yang lalu anak orang kaya yang menyiksa istrinya itu belum mati.

Setelah langit gelap!

Kota Langgara.

Dirga tiba di sebuah kompleks perumahan mewah, dia memandangi gedung tinggi di depannya, dengan tak sabar dia memasuki lift.

Dia segera sampai di pintu sebuah kamar di lantai tujuh, merasa sedikit bersemangat dan juga bersalah.

Ini adalah kamar pengantinnya dengan istrinya, Melly Martino!

Dirga mengulurkan tangan untuk mengetuk pintu, tetapi dia menemukan pintu tidak terkunci. Dari dalam terdengar suara wanita yang tidak asing di telinganya.

"Kak Reno, kamu hebat sekali ...."

'Itu .... Bukannya itu suara Melly, istriku?'

Siapa Kak Reno?

Firasat buruk muncul hati Dirga. Dia pun mendorong pintu dengan keras dan bergegas masuk. Alhasil, dia terpaku di tempat saat melihat pemandangan di atas ranjang.

Seperti petir di siang bolong!

Seorang pria dan seorang wanita di tempat tidur, dalam keadaan telanjang ....

Wanita itu adalah istrinya, Melly, sementara pria itu ternyata adalah anak orang kaya yang katanya sudah 'dibunuh' Dirga pada lima tahun yang lalu yaitu Reno Markus!

"Sialan, siapa itu!"

"Kak Reno, dia ... dia mirip Dirga?"

"Hah? Sial, benar-benar Dirga!"

Reno dan Melly mengenali Dirga!

"Melly, katakan padaku, kenapa?"

Api kemarahan di dalam hati Dirga membara berkobar-kobar, tatapannya seolah-olah membawa pisau!

Melly meraih pakaiannya untuk menutupi tubuhnya, lalu dengan ekspresi acuh tak acuh berkata, "Kenapa apanya? Nggak ada kenapa. Dirga, toh kamu sudah lihat sendiri. Jadi, nggak ada yang perlu aku jelaskan lagi!"

"Sayang, kamu harus mengatakan yang sebenarnya kepada Dirga, lupakan saja atau aku saja yang mengatakannya!"

Reno menatap Dirga dengan ekspresi mengejek, "Dirga, kamu nggak lihat siapa dirimu? Kamu hanya seorang berandal rendahan. Apa kamu benar-benar berpikir kalau Lilly akan jatuh cinta padamu?"

"Sebenarnya ya, semua permainan ini aku dan Lilly lakukan untukmu. Apa kamu tahu berapa harga rumah ini sekarang?"

"Minimal 10 miliar!"

Dirga tampaknya mengerti sesuatu. Dia menekan amarah di dalam hatinya dan menanyai Melly, "Katakan padaku, permainan apa?"

"Dari dulu, aku selalu menjadi pacar Kak Reno!"

"Dari dulu, aku itu pacar Kak Reno!"

Setelah Melly selesai bicara, Reno melanjutkan dengan mengatakan, "Aku bisa bersaksi tentang ini. Bagaimana Dirga? Terkejut nggak?"

"Semua kejadian ini sejak awal adalah permainan yang aku dan Lilly buat untukmu. Tujuannya tentu saja demi rumah ini, kalau nggak, kamu pikir kamu bisa 'membunuhku' begitu saja?"

"Baiklah, aku dan Lilly sudah cukup baik kepadamu. Kami sudah mengatakan yang sebenarnya. Sekarang kamu bisa pergi!"

"Oh ya, seminggu lagi, aku dan Lilly akan menikah di Hotel Richy. Nanti, aku bisa mengizinkanmu masuk dan makan gratis."

Duar!

Dirga seolah tersambar petir, dia tidak bisa menahan amarah di dalam hatinya lagi!

"Plak! Plak!"

Dirga menampar Melly dan Reno sampai tersungkur ke lantai.

"Bajingan, kamu masih berani memukulku! Cari mati!"

Reno sangat marah dan kaget, dia tidak menyangka Dirga masih berani memukulnya.

"Memukulmu? Aku juga berani membunuh kalian berdua!"

Dirga meraih leher Melly dan Reno lalu mengangkatnya.

Dalam sekejap, mereka berdua tidak bisa bernapas dengan lancar, wajah mereka seketika pucat.

Ada apa ini?

Sejak kapan Dirga begitu kuat?

Reno dan Melly panik, Mereka merasa mereka akan mati lemas.

"Dirga, lepas ... lepaskan tanganmu. Apa kamu masih mau masuk penjara?"

Kata-kata Melly melemahkan kekuatan di tangan Dirga seketika. Akhirnya Dirga pun melepaskan keduanya.

Dia melirik Melly sekali lagi dan merasa muak.

"Plak!"

Dirga menampar wajah Melly dan meninju Reno sampai terjatuh.

"Kalian pasangan sialan, aku akan selalu mengingat kalian!"

"Melly, rumah ini waktu itu aku beli tunai, ternyata harganya sekarang mencapai 10 miliar. Kalau begitu, aku beri kalian waktu selama 3 hari untuk mengembalikan 10 miliar itu padaku. Kalau nggak, kalian akan menyesal sudah dilahirkan ke dunia ini!"

Dirga pergi, dia tidak pernah membayangkan akhir yang seperti ini.

Dia ingin membunuh Melly dan Reno, tapi itu terlalu mudah bagi mereka berdua. Dirga ingin membuat mereka berdua tidak punya apa-apa, agar keduanya menyesali semuanya!

Dia tidak menginginkan rumah ini lagi, sudah kotor!

Namun, uang itu harus kembali ke tangannya!

Suasana hati Dirga sangat kacau. Saat itu sudah larut malam, semua angkutan umum untuk kembali ke rumah sudah tidak beroperasi.

Setelah berpikir sejenak, dia memutuskan mencari bar untuk minum, lalu tidur nyenyak dan pulang besok pagi!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status