Beranda / Urban / Istriku Dewi Perang yang Sakti / Bab 9 Aku Tidak Akan Meladeni Sampah Kecuali Aku Tidak Tahan

Share

Bab 9 Aku Tidak Akan Meladeni Sampah Kecuali Aku Tidak Tahan

Penulis: Sungai Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-20 17:29:47
Lista tidak percaya Dirga sehebat yang dikatakan neneknya!

Mora tidak bisa tenang saat ini, dia tidak takut pada siapa pun di Kota Langgara kecuali beberapa monster tua itu.

Beberapa tahun yang lalu, dia memiliki keberuntungan untuk melawan salah satu monster tua. Akhirnya, dia tentu saja dikalahkan.

Dia bisa merasakan fluktuasi aura monster itu dan tahu seberapa jauh perbedaan alam kultivasinya.

Namun, tadi itu dia tidak bisa merasakan alam kultivasi Dirga. Dirga bagaikan lubang hitam yang tak terduga di matanya!

"Di atas langit masih ada langit!"

"Nak, kamu harus ingat kalau kamu nggak bisa melakukannya, bukan berarti orang lain nggak bisa melakukannya juga!"

"Ingat, jangan menilai orang dari penampilannya. Nenek selalu menilai orang dengan akurat!"

"Nenek memberimu misi. Temui Dirga dan berteman dengannya!"

"Paham?"

Nada bicara Mora terdengar santai, tapi tak perlu dipertanyakan lagi ketegasannya. Meskipun di hati Lista sangat enggan, dia hanya bisa pasrah mengiakan permintaan neneknya.

...

Dirga sudah membeli plang toko saat ini, tepat ketika dia akan pergi, seorang pria menghalangi jalannya.

Orang itu adalah kapten pengawal Keluarga Markus, Paron!

"Nak, namaku Paron, kapten pengawal Keluarga Markus. Aku datang untuk mengambil kaki dan tanganmu atas perintah kepala Keluarga Markus. Aku nggak mungkin meladeni pecundang, biar aku sendiri yang melakukannya!"

Paron berkata demikian sambil melempar belati ke arah Dirga. Dia sangat kecewa melihat Dirga!

Karena dia tidak merasakan aura petarung dari sosok Dirga. Dia pikir bahwa Dirga itu seorang master, setidaknya harus membuat Paron mengeluarkan tenaga untuk mengalahkannya!

Lagi pula, Dirga sudah mematahkan kaki Reno dan Jager.

Namun, sekarang dia kehilangan nafsu untuk melakukan kekerasan saat dia melihat Dirga.

"Gila!"

Dirga bahkan tidak melirik Paron, dia langsung pergi melewatinya!

"Nak, apa kamu nggak dengar ucapanku?"

Dirga berhenti dan berkata kata demi kata, "Aku bisa mendengarmu dengan sangat jelas, aku akan memberikan kata-kata yang sama. Aku nggak akan melakukan apa pun dengan pecundang, kecuali aku nggak bisa tahan diri!"

"Hahaha, bagus, bagus sekali!"

"Nak, kamu sudah berhasil membuatku marah. Karena kamu memaksaku untuk melakukannya, aku akan memenuhi keinginanmu!"

Paron berkata demikian sambil berjalan selangkah demi selangkah menuju Dirga. Dia sepenuhnya meremehkan Dirga. Di matanya, Dirga hanya seekor domba yang menunggu disembelih, dengan ekspresi meremehkan di wajahnya.

Dirga agak mengerutkan kening, berpikir orang ini mungkin orang bodoh.

"Dasar bodoh!"

Dirga masih mengabaikan Paron dan berjalan mengelilinginya dengan jijik.

Paron sangat marah, dia menghampiri Dirga, tangannya yang besar seperti kilat di bahunya!

"Nak, kamu adalah pecundang paling mematikan yang pernah aku lihat!"

"Sialan, kamu berani mengabaikanku?"

Paron sangat marah!

"Hidupmu kurang enak, hah?"

Dirga menoleh dengan tatapan muram. Paron merasa suhu di sekitarnya seolah turun ke titik beku dalam sekejap. Ketakutan Dirga yang menusuk membuatnya gemetar dan mundur!

"Apa kamu petarung?"

"Kamu berada di alam kultivasi apa?"

Paron merasa ngeri, ketakutan benar-benar menggerogoti tubuhnya.

Namun, sampai saat ini dia masih tidak merasakan aura petarung Dirga!

Tatapan mata Dirga barusan membuatnya merasa takut yang belum pernah dia rasakan sebelumnya! Dia merasa seperti pernah mati sekali!

"Pulanglah dan beri tahu Keluarga Markus bahwa dalam dua hari, aku harus melihat Reno dan Melly berlutut di depan ibuku meminta maaf kepadanya, bawa uang 10 miliar juga!"

"Pergi!"

Setelah itu, Dirga pun pergi.

Tidak sampai beberapa menit setelah dia pergi, Paron baru terbangun dari lamunannya. Saat ini, dia sudah basah oleh keringat dan tubuhnya masih gemetar.

"Apa yang terjadi? Kenapa anak itu memiliki aura yang membunuh yang mengerikan barusan?"

"Apa dia seorang petarung dan master juga?"

"Nggak mungkin. Sama sekali nggak mungkin."

"Aku nggak bisa merasakan aura petarung di tubuhnya!"

"Sialan, sejak kapan aku pernah dipermalukan seperti tadi tadi!" maki Paron.

Sebagai kapten tim pengawal Keluarga Markus, Paron tidak akan pernah membiarkan dirinya dipermalukan seperti itu. Dia langsung berdiri tegak dan bergegas mengejar Dirga.

Tak lama kemudian, dia pun menyusul Dirga.

"Nak, jangan banyak akting di depanku. Coba ambil nyawaku!"

Paron tidak berani meremehkan Dirga lagi, tinjunya langsung mencapai sisi Dirga.

Dirga mengangkat tangannya dan mengempaskannya!

Detik berikutnya, dengan sekali klik, seluruh lengan Paron patah. Dia menjerit dan terbanting ke tanah dengan keras!

"Mana mungkin?!"

"Kamu .... Apa kamu petarung?"

"Kamu menyembunyikan alam kultivasimu?"

Paron terbaring di tanah dengan wajah kesakitan dan ketakutan!

"Kamu pengawal Kapten Keluarga Markus? Dasar pecundang!"

Dirga terlalu malas untuk melihat Paron dan berbalik untuk pergi.

Setengah jam kemudian, dia kembali ke rumah. Begitu dia masuk, dia melihat ibunya, Tika sibuk di dapur. Pada saat itu, mata Dirga terasa lembap.

"Ibu!"

Tika yang sedang menggoreng ikan langsung mengabaikan masakannya. Dia berbalik dan menatap Dirga, air mata pun mengalir di matanya!

"Bu, aku sudah pulang!"

"Maafkan aku nggak bisa berbakti pada Ibu, membuat Ibu harus menderita sendirian!"

Dirga berlutut, menyalahkan dirinya sendiri dan merasa bersalah.

Dari masa kanak-kanak hingga dewasa, ayahnya jarang ada di rumah. Ibunya mengurus Dirga sendirian, utang budi Dirga pada ibunya sangatlah besar.

"Yang penting kamu sudah pulang. Ibu akan menyiapkan makanan segera, semua itu makanan favoritmu!"

Tika dengan cepat menarik Dirga untuk berdiri. Meskipun masih ada air mata di wajahnya, senyum bahagia sudah terpancar di seluruh wajahnya.

"Hei, Bu, ayo masak bersama!"

Dirga memeriksa luka ibunya dan melihat lukanya sudah pulih. Hal ini membuat Dirga agak sulit percaya!

Namun, dia tidak terlalu memikirkannya. Kedamaian ibunya adalah keinginan terbesarnya, jadi dia buru-buru membantu ibunya untuk bekerja. Tak lama kemudian, beberapa hidangan disajikan ke meja.

Mereka bertiga sekeluarga pun mulai makan!

Dalam benak Dirga, hal seperti ini jarang terjadi.

"Temani aku minum, ya?"

"Itu wajib, Ayah. Duduklah. Aku akan mengambil anggurnya!"

Dirga berdiri untuk mengambil anggur. Setelah makan, ayah dan anak itu minum anggur bagus yang sudah disimpan ibu selama bertahun-tahun. Kemudian, dia memberi tahu orang tuanya tentang dirinya sudah membeli plang kliniknya.

Awalnya, dia ingin memberi tahu orang tuanya tentang Zira, tetapi dipikir-pikir saat ini belum waktunya!

Soal Zira masih seperti mimpi di hidup Dirga.

Dia takut tiba-tiba terbangun dari mimpi itu.

"Nak, kamu sudah bebas dan ayahmu nggak akan pergi-pergi lagi juga. Apa pun yang kamu lakukan, Ibu selalu mendukungmu. Ibu hanya punya satu permintaan. Kamu jangan berhubungan dengan Melly lagi. Dia benar-benar nggak pantas untukmu!"

Selama lima tahun terakhir, Tika sudah mengetahui keadaan Melly. Tika pernah mengunjungi Melly juga. Namun, setiap kedatangannya selalu dipermalukan oleh Melly dan Reno!

"Bu, jangan khawatir, aku sudah tahu semua yang terjadi selama lima tahun aku pergi. Aku sudah nggak punya hubungan apa pun lagi dengan Melly, tapi rumah itu dibeli tunai olehku dan Ibu saat itu!"

"Apartemen itu sekarang bernilai 10 miliar, uang itu pasti akan mereka kembalikan. Reno dan Melly harus datang minta maaf kepada Ibu!"

"Bu, nggak usah pedulikan hal-hal ini lagi. Sekarang ayah dan aku sudah kembali. Aku nggak akan membiarkan siapa pun menindas Ibu lagi!"

Dirga baru saja selesai berbicara, Arlan melanjutkan, "Bu, dengarkan Dirga. Dia sudah dewasa. Dia punya urusan sendiri. Kita berdua sudah tua. Nanti kita bantu dia di kliniknya!"

Tika pun berhenti berkata-kata. Pada saat ini, hatinya akhirnya mantap, dia merasa keluarganya sudah lengkap lagi.

Pada saat ini, telepon dari Zira masuk ke ponsel Dirga.

Dirga pun berdiri dan berjalan ke luar pintu untuk menjawab telepon.

"Dirga, apa kamu bisa kemari sekarang? Ada yang ingin kukatakan padamu!"

"Oke!"

Dirga menutup telepon dan meninggalkan rumah setelah pamitan pada orang tuanya.

Bab terkait

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 10 Melakukan Apa yang Harus Dilakukan Pasangan

    Dirga meninggalkan rumah setelah pamitan pada orang tuanya.Dalam waktu satu jam, dia sudah berada di luar kamar Zira.Aisa berdiri di luar pintu. Raut wajah Aisa sangat tidak karuan, alhasil Dirga pun khawatir dan buru-buru bertanya, "Apa yang terjadi pada Zizi?"Mendengar Dirga menyapa Zira dengan begitu intim, Aisa sangat kesal dalam hatinya.Namun, dia tidak berani tidak menghormati Dirga karena teringat perintah Zira sebelumnya kepadanya. Aisa pun segera melangkah maju untuk menemui Dirga dan berkata, "Hari ini, aku dan Nona sedang meninggalkan rumah sakit, Nona menerima sebuah telepon. Kemudian, suasana hati Nona pun menjadi buruk.""Dihibur bagaimanapun nggak bisa. Karena kamu sudah datang, kamu hibur Nona sana. Di hatinya saat ini hanya ada kamu, kamu jangan sampai mengecewakan dia, jangan kecewakan aku.""Aku mohon padamu!"Aisa hampir menangis, meskipun dia adalah bawahan Zira, Zira selalu memperlakukannya seperti adiknya sendiri."Oke, serahkan padaku, kamu istirahat saja sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 11 Dirga Jahat Sekali

    Setelah selesai telepon, Dirga mengirimkan daftar herbal yang dia butuhkan dan segera pulang ke rumah.Dia berencana untuk pergi ke klinik untuk mendekorasi besok pagi. Dia ingin segera membuka bisnisnya agar ibunya tahu bahwa dia memiliki pekerjaan yang layak, sehingga ibunya tidak perlu khawatir lagi.Saat ini, di kediaman Keluarga Markus.Romeo, kepala Keluarga Markus, memandang Paron yang seluruh lengannya hancur. Romeo memakinya tidak berguna."Paron, Keluarga Markus sudah mempekerjakanmu selama bertahun-tahun. Biasanya, kamu dan orang-orangmu nggak pernah takut apa pun. Kali ini kamu turun sendiri, bisa-bisanya anak muda biasa nggak bisa kamu kalahkan.""Soal ini biarlah, bisa-bisanya anak itu mematahkan satu lenganmu.""Beri tahu aku, betapa nggak bergunanya kamu!"Romeo paling paham kekuatan Paron.Meskipun kekuatan Paron bukan nomor satu di Kota Langgara, dia berada di jajaran teratas. Romeo tidak pernah menyangka, Paron bukan hanya tidak membawa kaki dan tangan Dirga, tapi ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 12 Berlutut dan Meminta Maaf kepada Pak Dirga

    Lista sedang dalam suasana hati yang buruk."Lista, ada apa datang kemari?""Oh, ya, kondisi nenekmu seharusnya sudah baik-baik saja, 'kan?"Dirga tidak terlalu menyukai Lista, jadi dia langsung ke intinya karena tak ingin bahas yang lain.Lista marah saat merasakan nada tidak menyambut dari ucapan Dirga. Namun, Lista tetap tahan diri begitu teringat ucapan neneknya."Aku bisa punya urusan apa denganmu? Jangan berpikir berlebihan, nenekku yang menyuruhku datang untuk berterima kasih.""Kondisi nenekku sudah aman, malam nanti dia ingin mengundangmu makan malam. Jawab yang jelas, kamu mau datang atau nggak."Dirga seketika merasa lucu saat melihat raut wajah serbasalah Lista.Dia baru sadar, gadis ini imut juga saat marah.Dirga pun mengubah nada bicaranya dan berkata, "Nona Lista, sampaikan rasa terima kasihku pada nenekmu. Aku nggak bisa ikut makan malam. Aku benar-benar nggak punya waktu. Kamu lihat sendiri aku masih harus renovasi klinikku.""Ketika klinik direnovasi dan dibuka, aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 13 Maaf Aku Tidak bisa Menerimamu Sebagai Murid

    Dirga tidak kekurangan uang atau kekuasaan.Dia tidak bisa menerima keputusan Mora. Melihat Dirga begitu tenang dan tegas, Mora menyadari bahwa dirinya terlalu semberono. Seseorang setinggi Dirga pasti punya uang!Aset Keluarga Candra pasti bukan apa-apa di mata Dirga."Dirga, aku yang terlalu bersemangat. Tapi kamu adalah penyelamat hidupku, aku dan seluruh keluarga Candra selalu terbuka kalau kamu butuh bantuan. Kamu jangan sungkan!""Nenek Mora, jangan salah paham. Aku orang yang malas, aku sudah cukup punya klinik ini!""Oke, Dirga, aku melihat klinikmu hampir selesai direnovasi. Rencananya mau buka kapan?""Entah, apa aku boleh bersulang untukmu?"Mora bertekad untuk berteman dengan Dirga. Pembukaan klinik Dirga adalah kesempatan baginya untuk balas budi. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini."Nenek Mora, tentu saja. Aku akan memberitahumu saat waktunya tiba. Suatu kehormatan bagiku untuk menjamumu di sini.""Nenek Mora, kenapa Nenek belum menyuruh Nona Lista berdiri dulu!"D

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 14 Wanita Tua Jelek

    Valdo suka yang seperti Melly.Melly sangat senang mendengarnya. Selama dua hari ini luka wajahnya kian parah. Jika sampai meninggalkan bekas luka, wajahnya akan jelek dan Reno pasti akan meninggalkan dirinya.Dia tidak bisa hidup tanpa Reno!"Dokter Valdo, apa kamu benar-benar bisa menyembuhkan bekas luka di wajahku?""Jangan khawatir, Nona, luka di wajahmu ini adalah penyakit mematikan bagi para dokter biasa itu, tapi luka ini sama sekali bukan masalah bagiku. Aku bisa menyembuhkanmu dengan satu suntikan, aku jamin nggak akan meninggalkan bekas luka!""Tapi peralatan medisku nggak aku bawa. Pengobatan luka di wajahmu nggak bisa ditunda lagi. Aku perlu menyuntikmu dalam waktu sesingkat mungkin, jadi saranku adalah kamu ikut denganku sekarang!""Oke, oke, Dokter Valdo terima kasih banyak!"Melly sangat khawatir dengan bekas luka di wajahnya. Jadi, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi, makanya tidak tahu apa maksud Valdo. Romeo di samping mereka mendengarnya dengan jelas, sejak awal,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 15 Lista, Orang Bodoh ini Keluarga Kalian

    Kata-kata Lista membuat emosi Valen meledak!"Hei bodoh, siapa yang kamu sebut bodoh? Menurutmu siapa yang jelek?"Tika marah dan bergegas menuju Lista!"Plak!"Lista menghindari tamparan membuat Valen hampir terjatuh.Valen bingung dan marah. Emosinya benar-benar meledak.Dirga dengan santai duduk di samping dan minum teh, tetapi dia tidak menyangka temperamen Lista begitu mudah marah. Lista tanpa banyak bicara langsung ambil tindakan.Untungnya, latar belakang Lista kuat. Jadi, Dirga tidak khawatir hal ini akan menyeret dirinya.Valen, wanita tua itu tidak bisa menyakiti siapa pun, tetapi sikapnya sangat memuakkan.Dirga tidak ingin ada hubungannya dengan dia!"Kamu, berani memukulku? Apa kamu kenal siapa aku?"Pada saat ini, Valen menutupi wajahnya dan memelototi Lista seolah ingin memakannya."Plak!"Lista menampar lagi."Aku nggak tahu siapa kamu, aku nggak mau tahu juga, tapi kamu pasti nggak akan tahu siapa aku! Sekarang adalah kesempatanmu untuk berlutut dan meminta maaf kepada

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 16 Maksudku Kamu Akan Mati Hari ini

    Lista menyadari bahwa Dirga cukup menggugah selera."Pak Dirga, apa Bapak mau aku membunuh si bodoh ini?"Lista berkata main-main. Dia tidak peduli kalau harus berhadapan dengan Valdo. Lagi pula neneknya ada di belakangnya. Terlebih lagi, Valdo menginginkan klinik Dirga. Lista percaya bahwa neneknya bahkan akan mengerahkan seluruh Keluarga Candra untuk Dirga.Namun, dia benar-benar ingin tahu apa tingkat kultivasi Dirga. Meskipun dia sekarang yakin apakah Dirga adalah petarung atau bukan, dia baru saja menyerang dengan cepat dan tak ada aura seorang petarung.Dia belum pernah melihat seseorang yang misterius seperti Dirga!Rasa ingin tahunya tentang Dirga sudah memuncak!Pada saat ini, Valdo langsung sangat tertarik dengan wajah Lista yang seksi dan mengejutkan, pikiran kotor pun mulai muncul di hatinya."Perempuan ini terlalu lugas, Melly sama sekali nggak bisa dibandingkan dengannya.""Kalau gadis seperti itu bisa menghabiskan malam bersamaku, mati pun aku rela!"Valdo berujar dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 17 Siapa Dirga? Bunuh Dia

    Orang tua itu sudah menghancurkan kemaluan Valdo!Adegan ini membuat Melly dan ibunya sangat ketakutan."Nak, Dokter Ajaib Valdo yang kamu dekati ini sepertinya nggak begitu baik. Aku ... aku pergi dulu!"Valen sangat ketakutan. Melly langsung ikut lari begitu melihat ibunya lari juga. Namun, tepat saat inilah Dirga berkata, "Apa aku sudah mengizinkan kalian pergi?""Kamu .... kamu .... Dirga, kamu dalam masalah besar. Tak akan ada yang bisa menyelamatkanmu!""Plak!"Lista menampar Melly sampai tak sadarkan diri, lalu bergegas ke Valdo yang masih menjerit dan menendangnya dengan keras di selangkangan."Dasar pecundang, orang sepertimu ingin aku temani minum, sana pergi!"Valdo tidak bisa pergi karena sudah jatuh pingsan.Pada saat ini, beberapa pengawal Keluarga Candra muncul dan menyeret Valdo dan Melly pergi.Lelaki tua itu membungkuk kepada Dirga dan mencoba pergi, tetapi Dirga menghentikannya. Dirga menjentikkan jari dan sebuah pil pun jatuh ke tangannya."Terima kasih, Pak!"Setel

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20

Bab terbaru

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 776 Tamat

    Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 775 Pertarungan Terakhir

    Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 774 Pendekar yang Sesungguhnya Datang

    Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 773 Pertarungan Akhir Dimulai

    Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 772 Roh Pedang Bangun

    Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 771 Satu Lawan Tiga

    Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 770 Bunuh

    Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 769 Menaklukkan dengan Mudah

    Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 768 Pergi Tanpa Menebus Kesalahan

    Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama

DMCA.com Protection Status