Share

Bab 16 Maksudku Kamu Akan Mati Hari ini

Lista menyadari bahwa Dirga cukup menggugah selera.

"Pak Dirga, apa Bapak mau aku membunuh si bodoh ini?"

Lista berkata main-main. Dia tidak peduli kalau harus berhadapan dengan Valdo. Lagi pula neneknya ada di belakangnya. Terlebih lagi, Valdo menginginkan klinik Dirga. Lista percaya bahwa neneknya bahkan akan mengerahkan seluruh Keluarga Candra untuk Dirga.

Namun, dia benar-benar ingin tahu apa tingkat kultivasi Dirga. Meskipun dia sekarang yakin apakah Dirga adalah petarung atau bukan, dia baru saja menyerang dengan cepat dan tak ada aura seorang petarung.

Dia belum pernah melihat seseorang yang misterius seperti Dirga!

Rasa ingin tahunya tentang Dirga sudah memuncak!

Pada saat ini, Valdo langsung sangat tertarik dengan wajah Lista yang seksi dan mengejutkan, pikiran kotor pun mulai muncul di hatinya.

"Perempuan ini terlalu lugas, Melly sama sekali nggak bisa dibandingkan dengannya."

"Kalau gadis seperti itu bisa menghabiskan malam bersamaku, mati pun aku rela!"

Valdo berujar dengan senyum mesum di wajahnya. Dia berjalan ke Lista, menyerahkan salah satu kartu namanya dan berkata, "Nona, ini kartu namaku. Aku seorang dokter. Senang bertemu denganmu!"

Lista tidak mengatakan apa-apa, dia langsung melayangkan tamparan. Akan tetapi, tepat ketika tamparannya akan mengenai wajah Valdo, pergelangan tangannya diraih oleh tangan yang kuat.

Lista terkejut, karena baru kali ini dia menyadari kultivasi seni bela diri Valdo, ternyata dia seorang pendekar Alam Setengah Master!

"Kamu ... kamu seorang Master Agung?"

Lista ngeri, dia sendiri seorang petarung. Namun, kultivasinya terlalu rendah, hanya Seniman Bela Diri. Dia tidak menyangka bahwa Valdo, pria mesum ini seorang pendekar Alam Setengah Master.

Tingkat kultivasinya hampir berkuasa di Kota Langgara!

"Hehe, Nona, aku dengan ramah membagikan kartu namaku dan ingin berteman denganmu. Biarlah kalau kamu nggak mau berteman denganku. Kenapa kamu menyerangku lebih dulu?"

"Sekarang aku bisa memberimu kesempatan. Kalau kamu menemaniku minum nanti, aku nggak akan meminta pertanggungjawaban atas masalah ini!"

"Kalau nggak, aku mungkin harus main tangan hari ini. Kamu harus mempertimbangkan dengan jelas betapa seriusnya konsekuensi menyinggung seorang pendekar Alam Setengah Master!"

Valdo berpikir, dirinya harus menaklukkan Lista hari ini.

Melly dan ibunya melihat kejadian ini dengan bahagia di samping sana.

"Hehe, dasar jalang, bukannya kamu masih bisa sombong barusan?"

"Kemarilah, tunjukkan kesombonganmu lagi!"

"Dirga, kamu kriminal, kamu yang cari gara-gara sendiri!"

"Dokter Valdo, klinik ini milik Dirga, kamu bisa mengambilnya. Langsung bunuh saja kalau Dirga berani berkata nggak mau, salah, buat dia cacat sampai dia bisa berlutut sampai tunanganku keluar dari rumah sakit!"

"Bagus sekali. Nak, kapan kamu bertemu Dokter Valdo ini? Kamu memang putriku yang hebat!"

"Dokter Valdo, hancurkan wajah jalang ini, sisanya biar putriku yang melakukannya."

Melly dan ibunya sangat membenci Dirga.

"Jangan khawatir, anak ini pecundang, aku bisa membunuhnya dengan sangat mudah. Tapi aku seorang dokter, aku hanya menyelamatkan orang, aku nggak mau bunuh orang!"

"Aku menyetujui permintaan kalian!"

Saat Valdo berbicara, dia melepaskan tangan Lista dan menatap Dirga yang hanya menyimak kejadian ini.

"Nak, aku mau klinik ini. Bagaimana menurutmu?"

"Aku sarankan kamu untuk berlutut dan bersujud kepada Nona Lista, kalau nggak, kamu akan kukebiri!"

Dirga terlalu malas untuk melihat Valdo, pecundang yang bodoh ini!

"Diam, Dirga kamu kriminal diam saja!"

"Jangan berani berbicara dengan Dokter Valdo seperti ini, tamat riwayatmu!"

Melly terus melontarkan makian keji!

"Apa? Kamu mau aku berlutut dan meminta maaf padanya?"

"Hahaha, kamu benar-benar lucu, sepertinya kamu mencoba memaksaku untuk menjadi dokter dan membunuh orang hari ini!"

Valdo berjalan ke arah Dirga dengan tatapan jijik, tetapi pada saat ini terdengar suara keras!

"Berani mendekati Pak Dirga lagi, mati kamu!"

Saat suara itu terdengar, seorang pria tua berambut abu-abu tiba-tiba muncul di belakang Valdo.

Valdo berhenti sejenak dan menoleh melihat pria tua di depannya, lalu Valdo dengan meremehkan berkata, "Pak Tua, kamu mau ikut campur?"

"Nggak, kamu salah paham. Maksudku kamu akan mati hari ini!"

Orang tua itu sangat biasa, Valdo sama sekali tidak merasakan aura petarung dari sosoknya. Namun, apa yang dia tidak tahu sama sekali adalah bahwa orang tua di depannya adalah tetua dari Keluarga Candra, pendekar Master Agung Tingkat Puncak!

"Hahaha, bagus, bagus .... Kalau begitu aku akan menghancurkanmu dulu!"

Valdo sangat marah dan melayangkan pukulan ke orang tua itu!

Namun ....

Detik berikutnya, Valdo terpental ke tanah sampai muntah darah.

Seluruh lengannya hancur dan berubah menjadi tumpukan daging busuk!

Pada saat ini, dia menyadari bahwa lelaki tua itu memancarkan aura dari pendekar Master Agung yang kuat!

Valdo langsung ketakutan!

"Bagaimana mungkin?"

"Kamu, bagaimana mungkin kamu seorang Master Agung?"

Valdo ketakutan dan panik!

Master Agung adalah titik balik seni bela diri, meskipun dia juga Alam Setengah Master, dia hanya setengah jalan di tingkat itu. Ada 10 Valdo sekalipun belum tentu bisa mengalahkan orang tua di depannya!

Sialan, Valdo mengusik orang yang salah kali inI!

Melly dan ibunya di samping sudah ketakutan dan tercengang.

"Pertama, kamu melecehkan nonaku, lalu kamu nggak menghormati Pak Dirga. Hari ini, aku akan membunuhmu!"

Pada saat ini, setelah selesai bicara, lelaki tua itu mengulurkan tangan besarnya dan aura berdebar meletus dari telapak tangannya yang langsung menghancurkan Valdo. Namun, pada saat ini, Dirga berkata, "Pak, sudahlah! Usir dia dari Kota Langgara dalam waktu satu jam!"

Dirga sedari tadi sudah merasakan keberadaan lelaki tua itu, sudah lama tahu bahwa dia dikirim kemari oleh Mora.

Orang tua itu pun menuruti perintah Dirga dan buru-buru meredakan momentum yang ganas itu lalu berkata, "Siap, Pak Dirga!"

"Nak, kamu dengar apa yang Pak Dirga katakan?"

Valdo tampak kesal dan marah!

"Pak tua, kamu mau membunuhku?"

"Apa kamu tahu siapa aku?"

"Namaku Valdo Hamid, aku penerus Dokter Ajaib Sean!"

"Apa kamu tahu siapa itu Dokter Ajaib Sean?"

"Ya, terus?"

Kata-kata lelaki tua itu membuat Valdo tercengang. Valdo tidak percaya dan berkata, "Pak tua, kamu begitu sombong dan bodoh. Kamu berani membunuhku hari ini. Aku jamin, guruku, Dokter Ajaib Sean akan menghancurkanmu, kamu, juga kalian!"

"Pak Dirga, apa aku boleh membunuhnya?"

Lelaki tua itu sedikit membungkuk pada Dirga.

"Klinikku belum buka. Akan sangat merugikan kalau si bodoh ini mati di sini, bagaimana kalau lumpuhkan saja kemaluannya?"

Dirga benar-benar tidak ingin membunuh siapa pun atau membiarkan siapa pun mati di sini.

Dia baru saja selesai berbicara, kemudian terdengarlah teriakan kesakitan. Orang tua itu sudah menghancurkan kemaluan Valdo!

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Marta Ardilaga
tambah seru
goodnovel comment avatar
Matt Razak
Mantappppppp ............
goodnovel comment avatar
Jon Tor
bertele tele, banyakan bacotnya daripada actionnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status