Mata Naomi penuh dengan air mata. Hatinya berbunga-bunga!Dia dulu kuat, dia dulu berapi-api.Namun, pukulan pembunuhan orang tuanya terlalu besar. Dia belum bisa keluar dari pembunuhan orang tuanya, jadi apa yang Dirga lihat sekarang bukanlah dirinya yang sebenarnya!"Kak Dirga, jangan bohongi Bu Naomi, Bu Naomi sudah terlalu bekerka keras beberapa tahun ini. Kalau Bu Naomi nggak sakit dan kehilangan paman serta bibi, siapa yang berani terlibat dalam perusahaan kami?""Entah bajingan mana yang ada di balik ini. Kalau aku tahu, aku kutuk sampai ke leluhurnya!""Ckckck. Wanita cantik nggak boleh ngomong kasar, Kak Dirga jangan marah, ya!"Shinta berputar di belakang Naomi, dia tahu bahwa Naomi mengidap penyakit. Namun, dia tahu seberapa parah, tidak tahu juga jika Dirga tidak ada, Naomi hanya bisa bertahan 2 bulan saja."Jangan khawatir, dalam satu jam, kepala semua perusahaan besar, keluarga, dan pemimpin di Kota Langgara akan datang untuk meminta kerja sama dengan Grup Sudarsa!""Aku
Shinta terkejut setengah mati, banyak pertanyaan yang muncul di benaknya!Namun, dengan cepat dia bisa menenangkan diri kembali dan merasa kegembiraan dalam hatinya. Dia sudah bergabung di Grup Sudarsa lima tahun lamanya. Naomi sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri. Selain Naomi, Shinta juga orang yang tidak ingin Grup Sudarsa mengalami kebangkrutan!Sekarang waktu yang tepat untuk menunjukkan kemampuannya!"Bu Naomi, kamu memilih calon suami yang hebat!""Kak Dirga, aku setuju kamu menikah dengan Bu Naomi. Siapa pun yang nggak merestui pernikahan kalian, mereka akan berhadapan denganku!"Shinta mengatakan dengan gembira. Shinta segera menjelaskan kondisi perusahaan ke semua orang, kemudian dia mengajak mereka masuk ke dalam gedung perusahaan.Setelah lebih dari dua jam, Shinta menandatangani 30 kontrak dengan mereka. Kontrak tersebut senilai 136 triliun!Nilai yang sangat besar. Bahkan di puncak kejayaan Grup Sudarsa, nilai pasarnya hanya 40 triliun!"Bu Naomi, tenang saja! Den
Mendengar penjelasan Komar, Devan menjadi goyah.Memang benar, dia masih di tingkat Alam Master Guru selama puluhan tahun. Kalau tidak ada bantuan dari master dan pil, maka selamanya dia tidak akan bisa menembus ke tingkat berikutnya.Sebagai petarung yang terkenal dengan tingkat monster tua sejak lama, mengalami stagnasi kultivasi benar-benar membuat Devan menderita!Semua tawaran yang diberikan Komar membuat hati Devan goyah. Dalam dunia seni bela diri, menentukan pilihan jauh lebih penting dibandingkan kesempatan. Devan mempertimbangkan sejenak, kemudian dia memutuskan setuju dengan tawaran Komar."Komar, aku mau membantumu. Aku bersedia membantumu membunuh Dirga, dengan syarat kamu hubungi orang ini!"Saat Devan memberi tahu nama orang yang ingin dihubunginya, ekspresi Komar langsung berubah."Kak Devan, kamu ingin aku menghubunginya, jangan-jangan kamu ingin ...."Komar mengusap leher.Devan berkata dengan nada dingin, "Di antara kami "Monster Tua" bertiga, Yudha yang paling kuat.
Setelah Tuan Yoga menerima perintah, dia langsung berjalan menuju ke arah Dirga dan Naomi."Nak, kalau kamu masih sadar, segera pergi dari sini. Ini bukan tempat yang seharusnya kamu datangi. Sebaliknya, dia harus menemani Raja Perang malam ini!""Sialan! Tuan Yoga, sepertinya dia adalah Bu Naomi dari Grup Sudarsa?"Terdengar suara yang mengingatkannya dari belakang. Tuan Yoga baru memandang Naomi dengan teliti. Beberapa detik kemudian, Anton langsung tertawa."Ternyata kamu, Bu Naomi. Mengapa kamu bisa naik becak bersama pengemis ini?""Ya ampun! Ini bukan zaman dulu lagi. Dasar pengemis!""Bu Naomi, kamu kenal dia?""Raja Perang dari Departemen Perang, keponakan Kepala Istana Tujuh di Kota Gindara, cabang dari Istana Raja Langit. Dia segera menjadi bawahan Dewi Perang Angsa Putih. Dia datang ke Kota Langgara kali ini untuk melakukan tugas dari Dewi Perang Angsa Putih!""Bukankah Grup Sudarsa sudah mau bangkrut? Sekarang kesempatanmu sudah datang. Selama kamu menemani Dewa Perang mala
Anton langsung menginjak salah satu kaki Raja Perang!Kali ini dia benar-benar ketakutan. Dia sadar bahwa Anton yang berada di hadapannya ini berani membunuhnya!Saat Tuan Yoga dan lainnya menyaksikan adegan ini, mereka sangat ketakutan. Mereka semua berlutut dan bersujud kepada Dirga dan Naomi untuk meminta maaf!Pada akhirnya, Raja Perang juga harus melakukannya.Dirga segera mengendarai gerobak motor dan membawa Naomi ke Vila Pratama."Udara di sini sangat segar. Kalau kamu tinggal di sini, tubuhmu akan cepat pulih. Mengenai masalah perusahaan, serahkan pada Nona Lilian. Grup Sudarsa nggak akan bangkrut begitu saja. Dia akan menjadi perusahaan terkuat secara finansial di Kota Langgara!""Saat ini, satu-satunya tugasmu adalah dengarkan arahanku dan rawatlah tubuhmu dengan baik. Lusa, aku akan memberimu akupunktur. Sekarang aku harus memurnikan ramuan untuk Zizi!"Dirga memberi banyak nasihat kepada Naomi. Naomi merasa terharu sekaligus khawatir."Dirga, apa Zira akan benci kepadaku?
"Tadi malam kalian berdua tidur bersama?"Ucapan Zira begitu tajam seakan ditusuk seonggok pisau runcing.Sekujur badan Naomi merinding mendengarnya. Namun, sang wanita tetap tenang dan langsung menjelaskan, "Kak Zira, jangan salah paham. Dirga itu pria sejati, kami nggak mengkhianatimu!""Dirga bilang, kamu terluka parah, kemarin semalaman dia seduh obat untukmu sampai subuh dan ketiduran di sofa ruang tamu."Naomi bersuara pelan sembari mengingatkan, "Kak Zira, kita bahas saja lagi setelah Dirga sudah sadar. Kalian berdua ke atas dulu, aku masih ada beberapa masakan yang belum beres."Mendegar ucapan Naomi, Zira kembali tenang. Wanita itu mendongak ke arah ruang tamu, melihat Dirga tengah tertidur dengan nyenyak, dirinya pun seketika merasa bersalah."Maaf ya, aku sudah salah paham sama kalian. Biarkan Dirga istirahat saja. Aisa, pergi masak sana. Jangan ribut, jangan sampai Dirga bangun.""Aku mau ngobrol sama Kak Naomi," ujar Zira dengan penuh karisma sembari menunjukkan kuasanya.
Apa yang sedang dua wanita ini lakukan?Dirga membuka pintu dan terkejut melihat apa yang terjadi.Dia melihat Zira dan Naomi mengobrol di tempat tidur hanya dengan mengenakan pakaian dalam yang tipis dan agak transparan."Kamu kok bengong? Bukankah kamu bilang mau mengobati sekaligus memberiku kejutan?""Cepat ke sini, obati aku dulu!""Kak Naomi, aku duluan, ya!"Zira berbaring santai sambil melepas pakaian dalamnya.Naomi menyingkir lalu berpindah berbaring di samping. Hari ini Dirga tidak mengobatinya dengan jarum akupunktur, melainkan dengan pijatan. Pijatan yang dapat melancarkan pembuluh darah di tubuhnya."Kok masih bengong? Bukankah kamu akan menghadapi hal seperti ini di kemudian hari?""Hari ini aku dan Kak Naomi akan memberimu latihan. Jangan gugup!"Zira selalu menunjukkan kepribadiannya yang kuat di situasi yang penting. Dia telah mengungkapkan keinginannya dengan jelas, apa yang bisa Dirga perbuat? Dirga menyingkirkan semua pikiran yang mengganggu, kemudian dia segera na
Zira membuka mata lalu dia mengangguk.Kekuatan alam Zira terhenti di Alam Master Guru Tingkat Puncak selama tiga tahun. Alam Raja Master merupakan level kekuatan baru yang baru dia dapatkan. Dengan level kekuatan yang baru ini, Zira bisa masuk peringkat lima besar di Departemen Perang."Baguslah, Jenderal. Tinggal selangkah lagi, Anda akan menjadi Panglima Perang Neraka. Anda nggak salah menilai orang!"Aisa menangis kegirangan. Dia maju lalu memeluk Zira."Aneh sekali. Ketika aku menembus alam, di sini seharusnya terjadi guncangan yang besar, paling nggak kamar ini menjadi roboh. Kenapa nggak ada yang rusak, bahkan sedikit guncangan pun nggak terasa?"Zira merasa sangat bingung.Mendengar itu, Aisa teringat tadi dia merasakan gelombang aura yang hampir melempar tubuhnya, tetapi situasi mendadak menjadi tenang kembali."Ya, aneh sekali. Seperti ada seorang pendekar yang sangat kuat mengeluarkan sebuah energi untuk menekan aura Anda. Jenderal, mungkinkah Pak Dirga yang melakukannya? Di