Beranda / Urban / Istriku Dewi Perang yang Sakti / Bab 31 Zira Menembus Alam

Share

Bab 31 Zira Menembus Alam

Penulis: Sungai Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Apa yang sedang dua wanita ini lakukan?

Dirga membuka pintu dan terkejut melihat apa yang terjadi.

Dia melihat Zira dan Naomi mengobrol di tempat tidur hanya dengan mengenakan pakaian dalam yang tipis dan agak transparan.

"Kamu kok bengong? Bukankah kamu bilang mau mengobati sekaligus memberiku kejutan?"

"Cepat ke sini, obati aku dulu!"

"Kak Naomi, aku duluan, ya!"

Zira berbaring santai sambil melepas pakaian dalamnya.

Naomi menyingkir lalu berpindah berbaring di samping. Hari ini Dirga tidak mengobatinya dengan jarum akupunktur, melainkan dengan pijatan. Pijatan yang dapat melancarkan pembuluh darah di tubuhnya.

"Kok masih bengong? Bukankah kamu akan menghadapi hal seperti ini di kemudian hari?"

"Hari ini aku dan Kak Naomi akan memberimu latihan. Jangan gugup!"

Zira selalu menunjukkan kepribadiannya yang kuat di situasi yang penting. Dia telah mengungkapkan keinginannya dengan jelas, apa yang bisa Dirga perbuat? Dirga menyingkirkan semua pikiran yang mengganggu, kemudian dia segera na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 32 Dirga, Kamu Ke Sana Mau Mengemis Makanan?

    Zira membuka mata lalu dia mengangguk.Kekuatan alam Zira terhenti di Alam Master Guru Tingkat Puncak selama tiga tahun. Alam Raja Master merupakan level kekuatan baru yang baru dia dapatkan. Dengan level kekuatan yang baru ini, Zira bisa masuk peringkat lima besar di Departemen Perang."Baguslah, Jenderal. Tinggal selangkah lagi, Anda akan menjadi Panglima Perang Neraka. Anda nggak salah menilai orang!"Aisa menangis kegirangan. Dia maju lalu memeluk Zira."Aneh sekali. Ketika aku menembus alam, di sini seharusnya terjadi guncangan yang besar, paling nggak kamar ini menjadi roboh. Kenapa nggak ada yang rusak, bahkan sedikit guncangan pun nggak terasa?"Zira merasa sangat bingung.Mendengar itu, Aisa teringat tadi dia merasakan gelombang aura yang hampir melempar tubuhnya, tetapi situasi mendadak menjadi tenang kembali."Ya, aneh sekali. Seperti ada seorang pendekar yang sangat kuat mengeluarkan sebuah energi untuk menekan aura Anda. Jenderal, mungkinkah Pak Dirga yang melakukannya? Di

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 33 Dirga, Berhenti Sekarang Juga!

    "Dirga, Berhenti sekarang juga!""Siapa yang kamu maki gila?"Ferdi sangat marah, dia segera turun dari mobil dan mengejar Dirga untuk menghentikannya. Beberapa orang lainnya juga turun dari mobil lalu mengelilingi Dirga."Kamu sialan, Dirga! Kamu cuma mantan narapidana, Kak Ferdi baik hati mengizinkan kamu naik mobil karena dia menghargaimu. Kalau kamu nggak mau berterima kasih pada Kak Ferdi, itu urusanmu, tapi kamu malah menghina kami sebagai orang gila!""Buat apa kamu berlagak sombong?""Dirga, apa kamu nggak tahu kedudukan Kak Ferdi sekarang? Kuberi tahu, ya, Ayah Kak Ferdi adalah manajer di Departemen Bisnis Grup Sudarsa. Apa kamu tahu Grup Sudarsa?""Huh, mantan narapidana sepertimu pasti nggak tahu. Baiklah, aku akan memberitahumu. Grup Sudarsa adalah perusahaan paling berkembang pesat dan terkenal di Kota Langgara.""Kemarin pemimpin dari berbagai keluarga besar di Kota Langgara, termasuk pemimpin dari keluarga terkaya serta pemimpin dari Kediaman Wali kota, mereka semua perg

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 34 Shinta Mengeluarkan Ancaman

    Di depan Hotel Richy, kerumunan orang telah memadati area tersebut. Orang-orang yang memiliki undangan masuk bergiliran ke dalam, sementara yang tidak memiliki undangan hanya bisa menunggu di luar.Dirga masuk ke dalam kerumunan, tetapi mendadak ada seseorang memanggilnya."Dirga, berani sekali kamu datang ke sini?""Berengsek, seorang mantan narapidana sepertimu nggak pantas berada di sini!""Tadi aku masih berbaik hati membiarkanmu bersikap sombong. Sekarang kamu harus berlutut di hadapanku sambil meminta maaf. Mengingat ada teman-temanku di sini, aku akan mengizinkanmu makan gratis di dalam. Kalau nggak, kamu keluar dari tempat ini dalam keadaan babak belur!"Pria yang sedang berbicara adalah Ferdi. Sesampainya di Hotel Richy, Ferdi dan teman-temannya langsung mencari keberadaan Dirga. Ferdi menemukan Dirga berada dalam kerumunan.Ini adalah kesempatan bagus untuk balas dendam, Ferdi tidak akan melewatkan kesempatan bagus ini!Mendengar perkataan Ferdi, semua orang yang hadir di san

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 35 Inilah Perbedaan Antara Kamu dan Kak Reno

    Komentar Ferdi tersebut membuat Theo merasa kesal."Tutup mulutmu!"Theo berteriak marah, membuat Ferdi tidak berani berkomentar lagi. Theo mengalihkan pandangan matanya ke arah Dirga, dia menatap Dirga dengan tajam.Shinta sekarang menatap Theo sambil berkata, "Mohon maaf, kamu adalah orang pertama dari daftar eksekutif yang ditolak oleh Bu Naomi. Apabila aku masih mendengar kalian berdua menggunakan nama besar Grup Sudarsa untuk menyombongkan diri, hehe, kalian harus menanggung konsekuensinya!"Pernyataan Shinta barusan membuat Theo terdiam dan ekspresinya menjadi muram. Beberapa orang yang mengenal Theo pun membelanya dengan mengatakan bahwa ini tidak adil."Bu Shinta, Theo sudah bekerja di Grup Sudarsa bertahun-tahun, tetapi kalian nggak memberinya penghargaan atas kerja kerasnya selama ini. Sekarang Grup Sudarsa sudah bangkit kembali, kalian jangan menghancurkannya lagi. Aku ingin tahu, saat ini kamu berbicara mewakili dirimu sendiri atau Grup Sudarsa!""Kalau kamu berbicara mewak

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 36 Kamu Ingin Membela Orang-Orang Tidak Berguna itu

    Melly merasa sangat puas, dia memandang remeh ke arah Dirga.Kali ini, Theo bertanya, "Pak Romeo, apa yang terjadi dengan kaki Tuan Reno? Apakah Dirga yang menyebabkan kalian sampai begini?""Betul sekali, Pak Theo. Dia yang mematahkan kaki putraku," ucap Romeo dengan jujur. Theo menjadi marah setelah mendengar hal itu."Kurang ajar! Aku nggak akan mempermasalahkan lagi tentang kamu memukul putraku, tapi kamu juga telah mematahkan kaki Tuan Reno. Kamu sudah bosan hidup, ya!""Apakah kamu berani melawan kami karena ada perlindungan dari Shinta?""Hehe, kamu terlalu polos. Aku akan membunuhmu malam ini.""Betul sekali. Pak Romeo, jangan mengampuninya. Dia harus membayar semua yang telah dia perbuat!"Terdengar sekelompok orang mulai ikut memaki Dirga.Dirga menatap mereka satu per satu, kemudian berkata dengan santai, "Menyenangkan rasanya, melihat wajah kalian yang penuh kebencian, tapi nggak mampu menyingkirkanku.""Hei, sudah bosan hidup, ya!"Theo sangat marah, tetapi Dirga berkata,

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 37 Siapa pun yang Menyerang Pak Dirga Akan dibunuh

    "Anak ini aneh!"Salah satu petugas keamanan berkata dengan tubuh gemetar. Ketika mereka bertatapan mata dengan Dirga, mereka merasakan aura pembunuh dari sorot matanya.Mereka semua petarung, tetapi mereka tidak menyadari aura petarung dari tubuh Dirga. Mereka saling memandang lalu mengambil kesimpulan bahwa Dirga hanyalah orang biasa."Nggak masuk akal!""Sialan! Tadi kamu pasti melamun. Dasar nggak berguna!""Cepat rebut tongkat listriknya. Kalau sampai Bos tahu, dia pasti akan membunuhmu."Salah satu petugas keamanan memaki petugas keamanan yang tongkat listriknya direbut Dirga."Hei, Nak, tadi aku sedang nggak fokus, jadi kamu berhasil menyerang secara diam-diam.""Sekarang kembalikan tongkat listriku dan biarkan aku menyetrummu. Kalau nggak, aku akan membiarkan Pak Larry memberimu pelajaran!"Petugas keamanan itu kembali bersikap arogan, dia telah lupa dengan sorot mata Dirga yang membuatnya hampir kencing di celana."Bodoh!"Menghadapi orang-orang yang tidak berguna seperti mere

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 38 Aku Telah Lalai

    Setelah mengatakan itu, Anton masuk ke hotel.Ibnu saling memandang dengan anak buahnya. Meskipun mereka enggan melakukannya, mereka tetap terpaksa berlutut di hadapan Master Guru.Karena bos mereka, Phoenix Hitam tidak berada di Kota Langgara."Pergilah, jangan ganggu aku lagi!"Setelah Ibnu dan anak buahnya berlutut, Dirga mengusir mereka dengan perasaan kesal."Pak, apa yang harus kita lakukan sekarang, kita akan membiarkan dia lolos begitu saja?""Bagaimana mungkin Dirga adalah tamu kehormatan Keluarga Candra?"Di ruang perjamuan, petugas keamanan mendekati Ibnu yang tampak kesakitan, lalu mulai menanyainya."Nggak masalah. Dia nggak punya kekuatan apa-apa. Dia telah menyinggung banyak orang, bahkan Keluarga Candra nggak akan bisa melindunginya. Kecuali, Keluarga Candra punya dua Seniman Bela Diri Master Guru."Kalian jangan mencari masalah dengannya. Biarkan saja dia masuk sesuai kemauannya, dia akan mati di sini malam ini."Setelah Ibnu mengeluarkan kata-kata yang kejam, dia perg

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 39 Suka Sekali Mencari Masalah dengan Kak Dirga

    Beberapa petugas keamanan mulai mengumpat."Nenek tua sialan! Memangnya kamu siapa? Anak itu telah menyinggung banyak orang, kamu nggak akan bisa melindunginya, kecuali kamu punya kekuatan Master Guru. Sayangnya, kamu bukan!""Andai Pak Yudha ada di sini, kamu nggak akan bisa sesombong ini!""Betul, dia sombong sekali. Pak Yudha hanya dengan satu telepon saja, dia dapat membuat semua orang berbondong-bondong menjalin kerja sama dengan Grup Sudarsa.Para petugas keamanan itu mengumpat, mereka baru berhenti ketika melihat ada tamu lain datang.Tidak lama kemudian, hampir semua tamu yang memiliki undangan telah tiba. Namun, Dewi Perang Angsa Putih yang menjadi bintang utama di acara ini belum tiba.Mora dan Arya memimpin semua tamu untuk berdiri di depan pintu masuk Hotel Richy, mereka siap menyambut kedatangan Dewi Perang Angsa Putih.Mereka melihat sosok Dirga ketika berada di luar.Melly, Reno, Yoga, Ferdi dan yang lainnya telah membentuk aliansi. Melihat Dirga duduk di bangku luar, me

Bab terbaru

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 776 Tamat

    Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 775 Pertarungan Terakhir

    Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 774 Pendekar yang Sesungguhnya Datang

    Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 773 Pertarungan Akhir Dimulai

    Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 772 Roh Pedang Bangun

    Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 771 Satu Lawan Tiga

    Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 770 Bunuh

    Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 769 Menaklukkan dengan Mudah

    Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 768 Pergi Tanpa Menebus Kesalahan

    Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama

DMCA.com Protection Status