Beberapa petugas keamanan mulai mengumpat."Nenek tua sialan! Memangnya kamu siapa? Anak itu telah menyinggung banyak orang, kamu nggak akan bisa melindunginya, kecuali kamu punya kekuatan Master Guru. Sayangnya, kamu bukan!""Andai Pak Yudha ada di sini, kamu nggak akan bisa sesombong ini!""Betul, dia sombong sekali. Pak Yudha hanya dengan satu telepon saja, dia dapat membuat semua orang berbondong-bondong menjalin kerja sama dengan Grup Sudarsa.Para petugas keamanan itu mengumpat, mereka baru berhenti ketika melihat ada tamu lain datang.Tidak lama kemudian, hampir semua tamu yang memiliki undangan telah tiba. Namun, Dewi Perang Angsa Putih yang menjadi bintang utama di acara ini belum tiba.Mora dan Arya memimpin semua tamu untuk berdiri di depan pintu masuk Hotel Richy, mereka siap menyambut kedatangan Dewi Perang Angsa Putih.Mereka melihat sosok Dirga ketika berada di luar.Melly, Reno, Yoga, Ferdi dan yang lainnya telah membentuk aliansi. Melihat Dirga duduk di bangku luar, me
Lista terkejut dengan kemampuan Dirga walaupun sampai sekarang dia juga tidak tahu seberapa besar kemampuan Dirga. Lista lebih terkejut lagi ketika dia mengetahui bahwa Dirga dan Naomi telah bertunangan.Lista baru sekarang menyadari betapa bodohnya dia dulu. Andai saja dulu tidak ada neneknya, Dirga pasti yang menamparnya.Mulai sekarang, Lista tidak berani berbuat macam-macam dengan Dirga."Naomi, selamat, ya! Sekarang kamu sudah punya tunangan? Kamu sudah menceritakan penyakitmu kepada Kak Dirga? Dia 'kan dokter, mungkin dia bisa menyembuhkanmu."Shinta tersenyum, dia menepuk wajah Lista sambil berkata, "Jangan khawatir, penyakit Bu Naomi sudah diobati Kak Dirga!""Benarkah? Syukurlah!"Lista sangat senang mendengar penyakit Naomi telah diobati, kemudian dia berkata lagi, "Naomi, apa kita perlu ke bawah menolong Kak Dirga?""Sudahlah, Kak Dirga sedang menunggu seseorang yang penting di hatinya. Kalau nggak, Kak Dirga nggak mungkin mau datang ke perjamuan ini. Omong-omong, kapan Dewi
Tidak ada yang berani berpindah dari tempatnya semula.Karena mereka mengenal Anton, dia selalu melakukan apa yang dia katakan, beberapa orang menyebutnya orang gila!Berkat tindakan gila Anton, kondisi Keluarga Candra selalu stabil.Hanya orang yang waras yang sadar bahwa mereka tidak boleh mencari masalah dengan Anton."Aduh, Kak Anton, kok kamu belum mengubah sifatmu?""Ada Dokter Sean di sini!"Mora selalu menganggap Anton sebagai bagian dari Keluarga Candra. Anton kembali berjalan ke samping Mora dengan perlahan. Masih tidak ada satu pun yang berani melewati retakan tanah itu.Karena Sean terlihat sangat marah, Valdo akhirnya mengakui perbuatannya.Valdo juga menceritakan perbuatan yang dia lakukan bersama Melly. Melly menjadi ketakutan sampai terjatuh ke tanah, sedangkan Reno dan ayahnya terlihat cemas.Sean merasa sangat marah!"Kurang ajar, kamu memanfaatkan reputasi untuk melakukan tindakan jahat selama bertahun-tahun. Mulai sekarang, kamu sudah nggak boleh melakukan praktik p
Kevin dan Raja Perang sangat marah, mereka menyuruh pasukannya untuk menangkap Dirga.Namun, Anton langsung sigap berdiri."Siapa yang berani menyerang Pak Dirga, langkahi dulu mayatku!""Pak Anton, kamu bosan hidup, ya. Apa kamu nggak tahu mereka siapa?""Kuberi tahu, ya. Mereka adalah Pasukan Pengawal Burung Merah, pasukan dari Dewi Perang Angsa Putih! Apa kamu masih menganggap Keluarga Candra bisa melindungi anak itu?""Saat itu, kamu mematahkan kakiku dan sekarang giliran aku yang akan membunuhmu.""Tangkap mereka berdua! Siapa pun yang berani membela mereka akan dihukum mati!"Raja Perang sangat membenci Anton, termasuk Dirga. Alasannya karena Raja Perang masih mengincar Naomi."Raja Perang, Jenderal, kalian berdua memiliki otoritas yang besar!"Mendengar perkataan Sean, kegagahan Romeo dan Kevin menjadi runtuh.Keduanya memberi hormat kepada Sean, kemudian Kevin berkata, "Dokter Sean, dia telah berulang kali menindas Keluarga Markus dengan kejam. Dia nggak hanya mematahkan kaki k
Pasukan yang menyamar itu merasa ketakutan, mereka satu per satu mengaku."Ampuni kami. Kevin dan Raja Perang yang membayar kami 200 juta per orang untuk menyamar menjadi Pasukan Pengawal Burung Merah milik Dewi Perang Angsa Putih.""Kami nggak bersalah!"Duar!Suasana kembali menjadi gaduh.Gawat!Romeo langsung terjatuh ke tanah.Kevin dan Raja Perang langsung bereaksi, mereka membantah dengan berkata, "Kurang ajar! Jangan bicara omong kosong!"Raja Perang menatap Aisa sambil bertanya, "Siapa kamu? Apa jabatanmu? Memangnya kamu pernah bertemu Pasukan Pengawal Burung Merah milik Dewi Perang Angsa Putih? Kok kamu bisa bilang mereka palsu. Aku juga bisa bilang kamu palsu!""Ya, betul. Kamu mengira dengan mengenakan baju perang, kami percaya padamu?""Menggelikan!""Aku bisa membuktikan bahwa wanita ini bukan prajurit!""Aku pernah bertemu dengannya di rumah sakit, wanita itu licik."Melly akhirnya mendapatkan kesempatan. Saat Reno berbicara, Melly telah mengenali Aisa, kemudian dia berk
Di atas pilar batu, Zira memandang ke orang di bawah sambil berkata, "Aku mengumumkan perintah dari Komandan Departemen Perang, Rencana Petarung Super akan dimulai di Kota Langgara.""Aku akan membentuk perusahaan baru, namanya Perusahaan Kencana. Dirga akan menjabat sebagai presdir, sedangkan Aisa akan menjabat sebagai manajer umum. Sekarang aku akan mengumumkan daftar keluarga pengusaha yang pertama terlibat dalam Rencana Petarung Super.""Keluarga Candra, keluarga konglomerat di Kota Langgara, bertanggung jawab mengintegrasikan pasar farmasi Kota Langgara, bertanggung jawab atas bahan obat, tenaga medis, dan pemasaran produk obat!""Mora berterima kasih kepada Dewi Perang Angsa Putih!"Mora sangat bersemangat. Sebenarnya, dia sudah mengetahui identitas asli Zira sebelumnya. Namun, dia kurang percaya diri dengan ikut terlibat dalam Rencana Petarung Super yang dicetuskan oleh Departemen Perang!Zira lanjut mengumumkan daftar nama perusahaan."Grup Sudarsa!""Kediaman Wali Kota!""Dua
Sambil menepuk tangan Zira dengan lembut, Dirga berkata, "Jangan cemas, aku akan mengatasi masalah ini!"Setelah menenangkan Zira, Dirga menyuruh Zira berdiri di belakangnya. Dirga menoleh ke Unge sambil berkata, "Bibi, nama saya Dirga. Maaf, kita harus bertemu di waktu dan tempat yang kurang tepat!""Mohon maaf sebelumnya, saya sudah bertunangan dengan Zira, kami sudah sepakat akan menikah. Terkait mahar, berapa pun jumlahnya, saya bisa memenuhinya."Dirga menghadapi Unge dengan cara halus dulu. Bagaimanapun juga, Unge adalah ibunya Zira, jadi Dirga tidak ingin berbuat kasar padanya. Andai dia bukan ibunya Zira, Dirga sudah membunuhnya.Setelah mendengar perkataan Dirga, Unge meremehkannya dan bahkan enggan menatap mata Dirga. Unge melemparkan sejumlah uang tunai ke arahnya dan menghinanya. "Aku nggak peduli siapa dirimu. Kamu nggak memiliki hak untuk berbicara denganku. Ambil uang ini dan pergilah, jangan pernah muncul lagi di depan putriku!""Kalau nggak, aku akan membunuhmu!""Bu,
Ekspresi Ariel dan yang lainnya menjadi muram.Mereka yang semula bersikap dengan angkuh pun kini terlihat sangat tersinggung!Terlebih lagi, Unge. Dia memelototi Aisa sambil berkata, "Dasar gadis kurang ajar! Berani-beraninya kamu menyinggung Tuan Muda Ariel! Cari mati, ya!""Kamu pikir bisa bersikap seenaknya hanya karena kamu putriku? Kamu keliru! Dasar kurang ajar! Bisa-bisanya kamu menyinggungnya!""Tuan Muda Ariel, pokoknya kamu sudah kuanggap sebagai menantuku. Bahkan langit sekalipun nggak akan bisa mengubahnya!"Ucapan Unge membuat perasaan Ariel menjadi jauh lebih baik. Dia menatap Dirga yang masih sibuk mengobati Anton dengan dingin, lalu berkata, "Bocah, kukira kamu hebat, tapi ternyata kamu cuma seorang pengecut yang bisanya hanya bersembunyi di balik wanita!""Ayo, sini lawan aku! Kalau aku kalah, aku janji mulai sekarang nggak akan mengusik hidup Zira lagi. Tapi, kalau kamu yang kalah, kamu harus berlutut dan menyatakan dirimu sebagai pecundang yang nggak pantas mendapat