Beranda / Urban / Istriku Dewi Perang yang Sakti / Bab 45 Kalian Mengira Aku Lemah?

Share

Bab 45 Kalian Mengira Aku Lemah?

Penulis: Sungai Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sambil menepuk tangan Zira dengan lembut, Dirga berkata, "Jangan cemas, aku akan mengatasi masalah ini!"

Setelah menenangkan Zira, Dirga menyuruh Zira berdiri di belakangnya. Dirga menoleh ke Unge sambil berkata, "Bibi, nama saya Dirga. Maaf, kita harus bertemu di waktu dan tempat yang kurang tepat!"

"Mohon maaf sebelumnya, saya sudah bertunangan dengan Zira, kami sudah sepakat akan menikah. Terkait mahar, berapa pun jumlahnya, saya bisa memenuhinya."

Dirga menghadapi Unge dengan cara halus dulu. Bagaimanapun juga, Unge adalah ibunya Zira, jadi Dirga tidak ingin berbuat kasar padanya. Andai dia bukan ibunya Zira, Dirga sudah membunuhnya.

Setelah mendengar perkataan Dirga, Unge meremehkannya dan bahkan enggan menatap mata Dirga. Unge melemparkan sejumlah uang tunai ke arahnya dan menghinanya. "Aku nggak peduli siapa dirimu. Kamu nggak memiliki hak untuk berbicara denganku. Ambil uang ini dan pergilah, jangan pernah muncul lagi di depan putriku!"

"Kalau nggak, aku akan membunuhmu!"

"Bu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Matt Razak
Mantap thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 46 Berani-beraninya Menyentuh Tunanganku

    Ekspresi Ariel dan yang lainnya menjadi muram.Mereka yang semula bersikap dengan angkuh pun kini terlihat sangat tersinggung!Terlebih lagi, Unge. Dia memelototi Aisa sambil berkata, "Dasar gadis kurang ajar! Berani-beraninya kamu menyinggung Tuan Muda Ariel! Cari mati, ya!""Kamu pikir bisa bersikap seenaknya hanya karena kamu putriku? Kamu keliru! Dasar kurang ajar! Bisa-bisanya kamu menyinggungnya!""Tuan Muda Ariel, pokoknya kamu sudah kuanggap sebagai menantuku. Bahkan langit sekalipun nggak akan bisa mengubahnya!"Ucapan Unge membuat perasaan Ariel menjadi jauh lebih baik. Dia menatap Dirga yang masih sibuk mengobati Anton dengan dingin, lalu berkata, "Bocah, kukira kamu hebat, tapi ternyata kamu cuma seorang pengecut yang bisanya hanya bersembunyi di balik wanita!""Ayo, sini lawan aku! Kalau aku kalah, aku janji mulai sekarang nggak akan mengusik hidup Zira lagi. Tapi, kalau kamu yang kalah, kamu harus berlutut dan menyatakan dirimu sebagai pecundang yang nggak pantas mendapat

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 47 Hebat Juga Kamu Bisa Melukaiku

    Tentu saja pria yang bisa meluluhkan hati Zira bukanlah pria sembarangan!Walaupun Zira tidak merasakan adanya aura petarung yang menguar dari Dirga, tetap saja dia memiliki sisi perempuan yang gampang terayu. Zira pun menatap Dirga dengan sorot seolah dimabuk cinta!"Mustahil!""Bo ... Bocah, ternyata kamu seorang petarung? Kamu sudah mencapai tingkat kultivasi apa?""Kurang ajar! Cepat lepaskan Tuan Muda kami!"Para pengawal dari Keluarga Antonio pun berseru dengan marah, lalu hendak menjatuhkan Dirga."Jangan bergerak kalau kalian nggak mau tuan muda kalian kenapa-kenapa!"Setelah berkata seperti itu, Dirga memukul wajah Ariel."Kamu pikir Keluarga Antonio itu sangat hebat dan kuat?""Kamu pikir Keluarga Antonio seberkuasa dan sekaya itu? Punya hak apa kamu bersanding denganku kalau kamu bahkan nggak bisa memberiku 200 triliun yang kuminta?"Plak!Dirga menampar Ariel lagi, lalu berjalan menghampiri Unge yang sudah tampak pucat pasi ketakutan. Dirga pun memberikan sebuah kartu ATM k

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 48 Siapa yang Masih Mau Melawan

    Tuan Argo, ternyata kamu hebat juga bisa melukaiku!Perkataan ini tidak salah, tetapi memicu amarah orang yang mendengarnya.Tuan Argo hanya diam terpaku menatap Dirga, begitu pula dengan Ariel dan para pengawal lainnya!Setelah terdiam selama beberapa saat, Tuan Argo akhirnya berseru dengan lantang saking kagetnya, "Kok ... kok kamu bisa bertahan dari serangan itu? Sebenarnya kultivasimu di tingkat apa, sih!""Jangan-jangan kamu sebenarnya bisa melintasi perbatasan untuk melawan musuh?"Begitu terpikirkan akan kemungkinan ini, tubuh Tuan Argo langsung gemetar. Memang di dunia bela diri ada beberapa orang yang dianggap sebagai monster karena bisa melintasi perbatasan untuk melawan musuh. Bahkan ada juga yang bisa melampaui satu alam sekaligus.Jika Dirga yang berdiri di hadapannya ini tidak menyembunyikan alamnya, bukankah itu berarti dia ibarat monster di antara segala monster?Pemikiran ini terasa lebih masuk akal, membuat Tuan Argo mendadak menjadi ketakutan. Pada saat yang bersamaa

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 49 Utus Petarung Terbaik Kalian

    Siapa yang masih mau melawan? Sini, maju!Nada bicara Dirga terdengar biasa-biasa saja, tetapi tidak ada yang berani menyahut.Karena mereka bisa merasakan tekanan yang sangat menakutkan dari Dirga. Mereka belum pernah merasa tertekan seperti ini, rasanya mereka jadi sulit bernapas.Romeo dan Komar berlutut di atas tanah. Mereka berusaha menengadah, tetapi tidak berani menatap Dirga. Rasanya mereka nyaris gila. Sikap Dirga berubah 180 derajat! Aura Dirga sudah seperti malaikat pencabut nyawa saja. Romeo dan Komar merasa sangat ketakutan!"Sepertinya, kalian masih nggak rela banget, ya? Oke, kuberi kalian kesempatan. Sana, telepon bawahan kalian!""Utus petarung terbaik kalian untuk ke sini!"Dirga menatap semua orang yang ada di situ. Sekelompok pecundang ini memang tidak bisa mengancamnya, tetapi dia merasa kesal sekali dengan sikap mereka. Dirga bertekad memberi mereka pelajaran malam ini juga.Romeo menggertakkan giginya, tetapi tidak sanggup mengatakan apa-apa. Kartu andalannya ada

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 50 Zira yang Mendominasi

    Begitu teringat akan Zira, amarah Ariel pun langsung tersulut. Terutama saat mengingat kemesraan Zira dan Dirga, Ariel ingin sekali rasanya membunuh Dirga.Semua mobil itu langsung berputar arah kembali ke Kota Langgara.Keesokan paginya, Dirga membuka matanya. Dia melihat Zira dan Naomi yang bersandar pada masing-masing lengannya sambil tertidur dengan pulas.Tiba-tiba, Dirga merasa lengannya pegal. Barulah saat itu dia menyadari bahwa Naomi dan Zira sedang tertidur sambil meneteskan air liur. Dirga rasanya ingin tertawa dengan geli.Dia ingat bahwa saat dia kembali kemarin malam, Zira sudah tertidur. Dirga pun pergi ke kamar Naomi untuk memberikan terapi akupunktur kepada gadis itu.Setelah itu, Dirga pergi ke kamar lain untuk tidur. Entah sejak kapan dia malah akhirnya tidur bersama dengan Zira dan Naomi.Dirga mendengarkan irama napas Zira dan Naomi yang tertidur pulas dengan saksama. Dia menarik tangannya yang pegal dengan hati-hati, lalu merenggangkannya sejenak, sebelum memeriks

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 51 Cepat Cium Aku

    "Cepatlah, kamu ini pria atau bukan?""Aku sudah memberi kode secara terang-terangan begini, tapi kenapa kamu malah diam saja!"Saat melihat Dirga yang hanya berdiri dalam diam, Zira pun menjadi kesal.Dirga pun langsung menenangkan dirinya. Dia bergegas mengambil baju Zira dan memakaikannya ke tubuh Zira sambil bertanya, "Zizi, apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku? Jangan bersikap begini.""Nggak ada, kok! Kalau kamu nggak mau gerak duluan, ya aku saja! Sana, berbaring!"Zira dengan kesan mendominasi pun mendorong tubuh Dirga untuk berbaring, lalu duduk menindih tubuh pria itu. Dirga sontak menjadi panik. Akan tetapi, bibir Zira sudah menciumnya. Dirga yang kehabisan akal pun akhirnya mencengkeram bagian belakang leher Zira dengan lembut!Zira langsung pingsan ke atas tubuh Dirga.Dirga refleks menghela napas dengan lega. Nyaris saja dia tidak sanggup menahan hasratnya lagi. Akan tetapi, firasat Dirga mengatakan ada yang salah dengan Zira. Sangat tidak wajar Zira begitu mendom

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 52 Pengawal yang Diutus Dirga Untuk Zira

    Dirga sontak merasa sangat malu!Para anggota Pasukan Pengawal Burung Merah juga sontak termangu menatap Zira."Semuanya, cepat balik badan dan lari sana!"Begitu diperintahkan oleh Zira, Pasukan Pengawal Burung Merah pun langsung berlari pergi. Karena aura Zira terasa begitu mematikan, Dirga tidak berani membantah dan langsung mencium tunangannya itu!...Satu menit kemudian, Zira melompat dan mencengkeram tali yang diturunkan dari atas helikopter. Setelah itu, Zira pergi.Awalnya, Dirga ingin menemani Zira untuk berpamitan secara langsung kepada Aisa, tetapi Zira bilang ini sudah terlalu larut. Nanti dia akan berpamitan kepada Aisa lewat telepon saja.Dirga memperhatikan helikopter itu menghilang ke balik kegelapan malam. Dia tidak berani membayangkan risiko misi ini adalah dia kehilangan Zira.Tepat pada saat itu, ponsel Dirga pun berdering. Murid Dirga mengirimkan informasi detail tentang Laut Hantu dan pulau misterius yang tiba-tiba muncul itu.Dirga membaca semua informasi itu se

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 53 Aku Tidak Berani Mengobati Kakimu

    Mora dan yang lainnya menatap Pil Esensi yang diberikan oleh Dirga sambil mendengarkan usulan lelaki itu. Mereka semua terlihat terkejut, terlebih lagi Mora. Dia bahkan tidak berani membayangkan bisa mencapai Raja Master hanya dalam waktu enam bulan.Akan tetapi, dia percaya betul dengan ucapan Dirga. Sementara itu, semua orang lainnya menatap Pil Esensi yang Dirga bagikan dengan mata yang terbelalak lebar.Dirga menatap semua orang sambil berkata, "Semuanya, satu-satunya hal yang paling kubenci adalah pengkhianatan. Pikirkan baik-baik. Begitu kalian bergabung dengan Perusahaan Kencana, kalian nggak boleh mengkhianatiku selamanya. Aku nggak akan mengampuni siapa pun yang berkhianat!""Apa yang bisa kuberikan kepada kalian hanyalah kekayaan dan pil obat yang nggak ada habisnya. Selain itu, pendukung terbesar kalian bukanlah aku, melainkan Departemen Perang. Aku bisa menarik kembali semua yang telah kuberikan kepada kalian. Bagi kalian, Keluarga Antonio sangat kuat. Aku yakin Ariel nggak

Bab terbaru

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 776 Tamat

    Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 775 Pertarungan Terakhir

    Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 774 Pendekar yang Sesungguhnya Datang

    Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 773 Pertarungan Akhir Dimulai

    Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 772 Roh Pedang Bangun

    Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 771 Satu Lawan Tiga

    Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 770 Bunuh

    Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 769 Menaklukkan dengan Mudah

    Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 768 Pergi Tanpa Menebus Kesalahan

    Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama

DMCA.com Protection Status