Reno langsung menangis dengan tersedu-sedu.Sean menggelengkan kepalanya, lalu menghela napas dan berkata, "Kakimu sebenarnya nggak terluka parah. Pak Dirga juga sudah memberi satu tusukan jarum. Kakimu pasti sembuh kalau ditusuk sekali lagi, tapi aku nggak berani melakukannya. Pak Dirga sudah bilang kalau hanya dia yang bisa mengobati kakimu, 'kan?"Reno langsung berhenti menangis. Setelah diingat-ingat, memang benar Dirga berkata seperti itu. Reno pun segera mengangguk."Nah, jadi kamu harusnya minta tolong ke Pak Dirga. Kalau aku yang mengobatimu, kamu pasti mati!" kata Sean.Pupus sudah harapan Reno dan ayahnya, mereka justru makin membenci Dirga."Dokter Sean, apa kamu nggak punya solusi lain?" tanya Ariel dengan ekspresi murung.Sean hanya menggelengkan kepalanya. Dia juga sebenarnya merasa sangat kaget. Walaupun dia tahu Dirga yang menyembuhkan luka dalam Zira sebelum Sean datang, waktu itu Sean bertekad untuk adu ilmu medis dengan Dirga.Akan tetapi, waktu itu Sean tidak mendap
Ariel merasa sangat yakin."Sepertinya, kamu yakin sekali si Sean itu akan bersedia bergabung. Aku ikut senang. Tapi, aku kecewa sekali karena kamu kalah dari si Dirga itu!" kata Natsume."Sekarang, akan kuajari kamu teknik rahasia. Begitu kamu mempelajarinya, tingkat kultivasimu akan naik pesat dengan cepat. Setelah itu, aku akan mengajarkan Teknik Satu Pedang Iroki kepadamu!"Lalu, tahan pembunuh bayaran yang kamu sewa itu supaya mereka jangan bergerak dulu. Aku mau bertemu si Dirga. Aku mau lihat rahasia seperti apa yang bocah itu miliki!""Satu lagi, kamu juga harus menyusun pasukan untukku secepatnya di Kota Langgara. Uang dan sumber daya bukan masalah!""Oh, lalu masalah terakhir yang sangat penting. Kamu harus secepatnya mengutus orang untuk mengawasi Naomi dari Grup Sudarsa itu!""Siap, Guru! Tapi, Guru, ada satu hal yang masih belum kupahami!"Natsume menyesap tehnya, lalu bertanya, "Tentang apa?""Guru, kalau Guru mendambakan Naomi, aku bisa menyuruhnya untuk langsung melayan
Itu sebabnya Shinta hendak memilih asisten baru untuk Naomi di antara sekumpulan karyawan baru ini.Setelah serangkaian seleksi dan wawancara yang ketat, Shinta akhirnya memilih Dinar Ananta, seorang mahasiswi internasional yang sudah berpengalaman bekerja di perusahaan besar.Dinar merupakan warga Kota Gindara yang seumuran dengan Shinta dan saat ini sedang menempuh pendidikan di fakultas bisnis universitas Negara Surya!Selain karena kemampuannya, ada alasan lain pula kenapa Shinta memilih Dinar. Salah satu teman baik Shinta di Kota Gindara merekomendasikan Dinar kepadanya, jadi Shinta yakin Dinar memiliki karakter yang bagus.Setelah memeriksa dokumen Dinar sekali lagi, Shinta akhirnya memanggil gadis itu ke ruangannya.Saat ini, Dirga dan Lista sudah menunggu di ruang tunggu milik Naomi. Sebelumnya, Dirga sudah memberi tahu Naomi bahwa dia akan datang untuk mengobati gadis itu dan melarang Naomi bekerja.Namun, begitu Dirga memasuki ruang tunggu, ternyata Naomi sedang sibuk bekerja
Di luar ruang tunggu, Shinta berjalan menghampiri bersama Dinar."Kita tunggu di sini sebentar. Kak Dirga sedang mengobati Bu Naomi yang sakit. Mulai hari ini, jangan biarkan Bu Naomi bekerja terlalu keras. Kamu harus berbagi beban perusahaan dengannya."Shinta pun duduk di atas sebuah kursi sambil menjelaskan berbagai macam hal kepada Dinar. Dinar sangat menghormati Shinta dan dia merasa senang sekali bisa menjadi asisten Naomi."Tenang saja, Bu Shinta, saya sudah mengingat semua nasihat Bu Shinta. Oh ya, Bu, Bu Naomi sakit apa? Apa sakitnya parah? Waktu belajar di luar negeri, saya bertemu dengan seorang dokter yang sangat terkenal. Saya bisa minta tolong kepadanya untuk datang ke sini dan mengobati Bu Naomi!"Dinar masih muda dan cantik, figur tubuhnya molek dan dia sangat cakap.Shinta benar-benar merasa puas bisa mendapatkan karyawan seperti Dinar."Aku mewakili Bu Naomi mengucapkan terima kasih atas perhatianmu, Bu Dinar. Tapi, hanya Kak Dirga yang bisa mengobati penyakit Bu Naom
"Kuhabisi kamu kalau kamu terus berpura-pura!"Dirga menarik sebuah kursi, lalu duduk di atasnya. Natsume pun tidak berani membual lagi, dia justru merasa ketakutan. Hari ini dia datang karena ingin bertemu dengan Dirga. Natsume pikir Dirga tidak akan bisa menyadari kehadirannya."Ternyata Pak Dirga sangat hebat, ya. Kekuatanmu nggak cuma sekadar Master Agung Tingkat Puncak. Kamu menggunakan teknik rahasia untuk diam-diam meningkatan level alammu secara paksa!""Kamu adalah seorang Seniman Bela Diri Tinggi Tingkat Puncak!"Natsume yakin sekali dengan penilaiannya. Dia bisa merasakan aura dalam tubuh Dirga yang mirip dengan teknik rahasia ninja.Teknik rahasia ini terutama digunakan oleh para petarung Negara Surya untuk meningkatkan alam mereka secara paksa. Selain itu, hanya anggota inti dari keluarga-keluarga seni bela diri seperti Keluarga Iroki saja yang mampu mempelajarinya.Bagi para petarung di bawah tingkat Raja Master, efek teknik rahasia ini benar-benar mengerikan. Hasilnya ad
Firasat Dirga mengatakan ada konspirasi di antara mereka.Ekspresi Dirga langsung berubah menjadi serius, dia juga jadi mengkhawatirkan Zira.Akan tetapi, saat ini Dirga hanya bisa berharap kepada Tuan Andrea. Sekarang, Dirga tidak boleh meninggalkan Naomi sendirian. Dia juga tidak boleh bersinggungan dengan Natsume lagi. Tidak seru jika Natsume sampai tahu kedoknya."Sepertinya, saat ini aku cuma bisa berurusan dengan Dinar!"Dirga sangat percaya pada firasatnya. Dia yakin ada sesuatu di antara Dinar, Ariel dan Natsume!Begitu terpikirkan akan hal ini, Dirga pun kembali ke gedung Grup Sudarsa. Dia menunggu hingga Naomi selesai bekerja, lalu langsung mengantarnya pulang ke Vila Pratama.Setelah Naomi sudah nyaman di rumah barunya, Dirga pun berjalan pergi. Begitu dia keluar, seorang wanita cantik berambut pirang dengan lekuk tubuh seksi yang dibalut gaun merah pun muncul di hadapannya."Sesil Diona menyapa Bos Dirga!"Sesil adalah Raja Master peringkat empat yang merupakan agen super d
"Nah, Kak, saatnya kita berdua bicara!""Hah? Apa ... apa yang harus kita bicarakan? Ini 'kan pertemuan pertama kita! Jangan begini!""Karena hari sudah larut, jadi aku pergi dulu, ya!"Alam sadar Phoenix Hitam segera bekerja. Dia langsung menenangkan diri, bangkit berdiri dan berlari pergi.Wuuuush!Dirga melemparkan belatinya lagi. Belati itu bergerak ke mana pun Phoenix Hitam pergi, seolah-olah sedang mengejar wanita itu!Phoenix Hitam benar-benar kebingungan. Belum pernah dia melihat belati yang bisa bergerak seperti ini."Hei, aku cuma mau buang air kecil. Kenapa belati ini terus mengikutiku?"Phoenix Hitam pun berjalan ke hadapan Dirga, lalu memejamkan matanya dan jatuh pingsan ke dalam pelukan Dirga."Eh, sialan!"Dirga sontak memekik dengan kaget. Dia tahu Phoenix Hitam tidak sedang berpura-pura, wanita itu memang benar-benar pingsan. Akhirnya, Dirga menggendong wanita itu dan membawanya masuk ke dalam klinik. Pada saat yang bersamaan, Dirga mengibaskan tangannya. Energi yang k
Phoenix Hitam tidak berani berkata apa-apa lagi.Sebenarnya, tadi malam, setelah menyaksikan Dirga membunuh petarung Negara Surya, dia mulai percaya apa yang dikatakan ayahnya kepadanya di telepon. Dia juga menyadari bahwa dirinya dalam bahaya besar.Saat itu, Dirga justru sangat marah dan masih ingin baku hantam. Namun, dia tidak bisa memukul lagi begitu melihat bokong Phoenix Hitam. Kalau dipukul lagi, takutnya bokongnya akan makin membesar."Kalian ayah anak ini benar-benar mirip. Aku dengar, bukannya kalian sudah meninggalkan Kota Langgara sejak lama. Kenapa kembali lagi?""Jangan bilang, kamu datang untuk cari perlindungan dariku!""Oh ya, bagaimana kamu bisa dikejar oleh petarung Negara Surya?"Dirga masih marah, tapi dia tetap membantu Phoenix Hitam berdiri dan memberikan pakaian kepadanya.Phoenix Hitam duduk dan berkata dengan marah, "Pak Dirga, kamu pikir aku yang mau? Para berandal Negara Surya yang sialan."Phoenix Hitam kemudian menceritakan kisah aslinya kepada Dirga. Set
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama