Di luar ruang tunggu, Shinta berjalan menghampiri bersama Dinar."Kita tunggu di sini sebentar. Kak Dirga sedang mengobati Bu Naomi yang sakit. Mulai hari ini, jangan biarkan Bu Naomi bekerja terlalu keras. Kamu harus berbagi beban perusahaan dengannya."Shinta pun duduk di atas sebuah kursi sambil menjelaskan berbagai macam hal kepada Dinar. Dinar sangat menghormati Shinta dan dia merasa senang sekali bisa menjadi asisten Naomi."Tenang saja, Bu Shinta, saya sudah mengingat semua nasihat Bu Shinta. Oh ya, Bu, Bu Naomi sakit apa? Apa sakitnya parah? Waktu belajar di luar negeri, saya bertemu dengan seorang dokter yang sangat terkenal. Saya bisa minta tolong kepadanya untuk datang ke sini dan mengobati Bu Naomi!"Dinar masih muda dan cantik, figur tubuhnya molek dan dia sangat cakap.Shinta benar-benar merasa puas bisa mendapatkan karyawan seperti Dinar."Aku mewakili Bu Naomi mengucapkan terima kasih atas perhatianmu, Bu Dinar. Tapi, hanya Kak Dirga yang bisa mengobati penyakit Bu Naom
"Kuhabisi kamu kalau kamu terus berpura-pura!"Dirga menarik sebuah kursi, lalu duduk di atasnya. Natsume pun tidak berani membual lagi, dia justru merasa ketakutan. Hari ini dia datang karena ingin bertemu dengan Dirga. Natsume pikir Dirga tidak akan bisa menyadari kehadirannya."Ternyata Pak Dirga sangat hebat, ya. Kekuatanmu nggak cuma sekadar Master Agung Tingkat Puncak. Kamu menggunakan teknik rahasia untuk diam-diam meningkatan level alammu secara paksa!""Kamu adalah seorang Seniman Bela Diri Tinggi Tingkat Puncak!"Natsume yakin sekali dengan penilaiannya. Dia bisa merasakan aura dalam tubuh Dirga yang mirip dengan teknik rahasia ninja.Teknik rahasia ini terutama digunakan oleh para petarung Negara Surya untuk meningkatkan alam mereka secara paksa. Selain itu, hanya anggota inti dari keluarga-keluarga seni bela diri seperti Keluarga Iroki saja yang mampu mempelajarinya.Bagi para petarung di bawah tingkat Raja Master, efek teknik rahasia ini benar-benar mengerikan. Hasilnya ad
Firasat Dirga mengatakan ada konspirasi di antara mereka.Ekspresi Dirga langsung berubah menjadi serius, dia juga jadi mengkhawatirkan Zira.Akan tetapi, saat ini Dirga hanya bisa berharap kepada Tuan Andrea. Sekarang, Dirga tidak boleh meninggalkan Naomi sendirian. Dia juga tidak boleh bersinggungan dengan Natsume lagi. Tidak seru jika Natsume sampai tahu kedoknya."Sepertinya, saat ini aku cuma bisa berurusan dengan Dinar!"Dirga sangat percaya pada firasatnya. Dia yakin ada sesuatu di antara Dinar, Ariel dan Natsume!Begitu terpikirkan akan hal ini, Dirga pun kembali ke gedung Grup Sudarsa. Dia menunggu hingga Naomi selesai bekerja, lalu langsung mengantarnya pulang ke Vila Pratama.Setelah Naomi sudah nyaman di rumah barunya, Dirga pun berjalan pergi. Begitu dia keluar, seorang wanita cantik berambut pirang dengan lekuk tubuh seksi yang dibalut gaun merah pun muncul di hadapannya."Sesil Diona menyapa Bos Dirga!"Sesil adalah Raja Master peringkat empat yang merupakan agen super d
"Nah, Kak, saatnya kita berdua bicara!""Hah? Apa ... apa yang harus kita bicarakan? Ini 'kan pertemuan pertama kita! Jangan begini!""Karena hari sudah larut, jadi aku pergi dulu, ya!"Alam sadar Phoenix Hitam segera bekerja. Dia langsung menenangkan diri, bangkit berdiri dan berlari pergi.Wuuuush!Dirga melemparkan belatinya lagi. Belati itu bergerak ke mana pun Phoenix Hitam pergi, seolah-olah sedang mengejar wanita itu!Phoenix Hitam benar-benar kebingungan. Belum pernah dia melihat belati yang bisa bergerak seperti ini."Hei, aku cuma mau buang air kecil. Kenapa belati ini terus mengikutiku?"Phoenix Hitam pun berjalan ke hadapan Dirga, lalu memejamkan matanya dan jatuh pingsan ke dalam pelukan Dirga."Eh, sialan!"Dirga sontak memekik dengan kaget. Dia tahu Phoenix Hitam tidak sedang berpura-pura, wanita itu memang benar-benar pingsan. Akhirnya, Dirga menggendong wanita itu dan membawanya masuk ke dalam klinik. Pada saat yang bersamaan, Dirga mengibaskan tangannya. Energi yang k
Phoenix Hitam tidak berani berkata apa-apa lagi.Sebenarnya, tadi malam, setelah menyaksikan Dirga membunuh petarung Negara Surya, dia mulai percaya apa yang dikatakan ayahnya kepadanya di telepon. Dia juga menyadari bahwa dirinya dalam bahaya besar.Saat itu, Dirga justru sangat marah dan masih ingin baku hantam. Namun, dia tidak bisa memukul lagi begitu melihat bokong Phoenix Hitam. Kalau dipukul lagi, takutnya bokongnya akan makin membesar."Kalian ayah anak ini benar-benar mirip. Aku dengar, bukannya kalian sudah meninggalkan Kota Langgara sejak lama. Kenapa kembali lagi?""Jangan bilang, kamu datang untuk cari perlindungan dariku!""Oh ya, bagaimana kamu bisa dikejar oleh petarung Negara Surya?"Dirga masih marah, tapi dia tetap membantu Phoenix Hitam berdiri dan memberikan pakaian kepadanya.Phoenix Hitam duduk dan berkata dengan marah, "Pak Dirga, kamu pikir aku yang mau? Para berandal Negara Surya yang sialan."Phoenix Hitam kemudian menceritakan kisah aslinya kepada Dirga. Set
Phoenix Hitam muncul di hadapan orang-orang.Dia memancarkan aura yang kuat di sekujur tubuhnya, dia sudah menerobos ke alam lebih tinggi!Master Guru!Mata semua orang tertuju pada Phoenix Hitam dalam sekejap, termasuk Dirga dan Aisa!Duar!Aura Phoenix Hitam membuncah dan langsung membuat para pengawal terempas!Pria paruh baya itu langsung ketakutan dan lemas, dia berkata, "Nona ... Nona Phoenix Hitam, kapan Nona pulang?"Plak!Phoenix Hitam memukul kepala pria paruh baya itu sampai berdarah. Alhasil, pengawal lainnya seketika ketakutan!Dirga dan Aisa sama-sama mengerutkan kening, berpikir bahwa Phoenix Hitam terlalu keras."Kalian semua buka mata lebar-lebar. Ke depannya, siapa pun yang berani nggak hormat pada Pak Dirga, orang itu akan berakhir seperti ini!"Aura kejam Phoenix Hitam tidak berkurang, para pengawal menatap pria paruh baya yang kepalanya sudah pecah dan berlutut di tanah menghadap Dirga dan Aisa, bersujud dan memohon belas kasihan!"Pergi!"Phoenix Hitam berteriak m
Dinar berbaring dan pura-pura merasa malu."Nggak perlu, Bu Dinar, buka saja satu kancing kerah leher.""Oh, oke." Dinar tersipu malu dan membuka kancing kerahnya, tiba - tiba, dia dengan cepat membuka semua kancingnya.Sejak dia menyadari liontin giok Naomi hilang, dia bertanya-tanya apakah Dirga sudah mengambilnya. Karena dia tahu bahwa hanya Dirga dan Shinta yang berhubungan dengan Naomi selama dua hari ini, selain itu, Dirga adalah dokter Naomi.Dinar pun yakin untuk menguji Dirga.Pada saat ini, Dirga melihat Dinar sudah membuka kancing lehernya, cahaya putih pun muncul di depannya.Dia harus mengakui bahwa Dinar ini sangat berisi. Dia mengenakan pakaian kerja yang dibuat oleh Grup Sudarsa, tak usah dibahas lagi betapa menariknya sosok Dinar.Namun, begitu Dirga teringat Dinar mungkin memiliki tujuan lain untuk Naomi, Dinar juga sudah dipastikan adalah seorang ninja. Dirga hanya merasa kesal sesaat, tetapi untuk memperbaiki tanda jimat yang ditinggalkannya, dia harus berpura-pura
Ariel berjalan ke sudut di mana tidak ada orang untuk mengangkat telepon.Dia mengakhiri panggilan setelah menelepon beberapa menit dan kembali ke kerumunan untuk menyuruh Komar dan yang lainnya pergi. Segera, hanya dirinya yang tersisa di vila, Sean dan pria lain berusia awal 30-an.Pria itu bernama Shawn Inukagi, orang Negara Surya, dokter dan ahli pembuat pil obat peringkat tiga, Master Agung Tingkat Puncak!Begitu dia datang, dia belajar dengan Sean dan membahas soal pil obat. Sean mengagumi bakatnya dan terus belajar darinya.Setelah berbicara dengan Ariel malam itu, Sean setuju untuk bergabung dengan tim keesokan harinya."Dokter Sean, Dokter Shawn. Aku baru saja mendapat telepon dari guruku yang memintaku untuk mengirim hadiah besar ke Klinik Zira besok. Aku mau tahu, bagaimana keadaan pil obatmu ?"Sean sangat senang dan berkata, "Tuan Muda Ariel, tenang saja, aku dan Dokter Shawn sudah siap. Dokter Shawn adalah iblis yang berbakat. Keterampilan medisnya dan dia memiliki wawasa