Shinta terkejut setengah mati, banyak pertanyaan yang muncul di benaknya!Namun, dengan cepat dia bisa menenangkan diri kembali dan merasa kegembiraan dalam hatinya. Dia sudah bergabung di Grup Sudarsa lima tahun lamanya. Naomi sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri. Selain Naomi, Shinta juga orang yang tidak ingin Grup Sudarsa mengalami kebangkrutan!Sekarang waktu yang tepat untuk menunjukkan kemampuannya!"Bu Naomi, kamu memilih calon suami yang hebat!""Kak Dirga, aku setuju kamu menikah dengan Bu Naomi. Siapa pun yang nggak merestui pernikahan kalian, mereka akan berhadapan denganku!"Shinta mengatakan dengan gembira. Shinta segera menjelaskan kondisi perusahaan ke semua orang, kemudian dia mengajak mereka masuk ke dalam gedung perusahaan.Setelah lebih dari dua jam, Shinta menandatangani 30 kontrak dengan mereka. Kontrak tersebut senilai 136 triliun!Nilai yang sangat besar. Bahkan di puncak kejayaan Grup Sudarsa, nilai pasarnya hanya 40 triliun!"Bu Naomi, tenang saja! Den
Mendengar penjelasan Komar, Devan menjadi goyah.Memang benar, dia masih di tingkat Alam Master Guru selama puluhan tahun. Kalau tidak ada bantuan dari master dan pil, maka selamanya dia tidak akan bisa menembus ke tingkat berikutnya.Sebagai petarung yang terkenal dengan tingkat monster tua sejak lama, mengalami stagnasi kultivasi benar-benar membuat Devan menderita!Semua tawaran yang diberikan Komar membuat hati Devan goyah. Dalam dunia seni bela diri, menentukan pilihan jauh lebih penting dibandingkan kesempatan. Devan mempertimbangkan sejenak, kemudian dia memutuskan setuju dengan tawaran Komar."Komar, aku mau membantumu. Aku bersedia membantumu membunuh Dirga, dengan syarat kamu hubungi orang ini!"Saat Devan memberi tahu nama orang yang ingin dihubunginya, ekspresi Komar langsung berubah."Kak Devan, kamu ingin aku menghubunginya, jangan-jangan kamu ingin ...."Komar mengusap leher.Devan berkata dengan nada dingin, "Di antara kami "Monster Tua" bertiga, Yudha yang paling kuat.
Setelah Tuan Yoga menerima perintah, dia langsung berjalan menuju ke arah Dirga dan Naomi."Nak, kalau kamu masih sadar, segera pergi dari sini. Ini bukan tempat yang seharusnya kamu datangi. Sebaliknya, dia harus menemani Raja Perang malam ini!""Sialan! Tuan Yoga, sepertinya dia adalah Bu Naomi dari Grup Sudarsa?"Terdengar suara yang mengingatkannya dari belakang. Tuan Yoga baru memandang Naomi dengan teliti. Beberapa detik kemudian, Anton langsung tertawa."Ternyata kamu, Bu Naomi. Mengapa kamu bisa naik becak bersama pengemis ini?""Ya ampun! Ini bukan zaman dulu lagi. Dasar pengemis!""Bu Naomi, kamu kenal dia?""Raja Perang dari Departemen Perang, keponakan Kepala Istana Tujuh di Kota Gindara, cabang dari Istana Raja Langit. Dia segera menjadi bawahan Dewi Perang Angsa Putih. Dia datang ke Kota Langgara kali ini untuk melakukan tugas dari Dewi Perang Angsa Putih!""Bukankah Grup Sudarsa sudah mau bangkrut? Sekarang kesempatanmu sudah datang. Selama kamu menemani Dewa Perang mala
Anton langsung menginjak salah satu kaki Raja Perang!Kali ini dia benar-benar ketakutan. Dia sadar bahwa Anton yang berada di hadapannya ini berani membunuhnya!Saat Tuan Yoga dan lainnya menyaksikan adegan ini, mereka sangat ketakutan. Mereka semua berlutut dan bersujud kepada Dirga dan Naomi untuk meminta maaf!Pada akhirnya, Raja Perang juga harus melakukannya.Dirga segera mengendarai gerobak motor dan membawa Naomi ke Vila Pratama."Udara di sini sangat segar. Kalau kamu tinggal di sini, tubuhmu akan cepat pulih. Mengenai masalah perusahaan, serahkan pada Nona Lilian. Grup Sudarsa nggak akan bangkrut begitu saja. Dia akan menjadi perusahaan terkuat secara finansial di Kota Langgara!""Saat ini, satu-satunya tugasmu adalah dengarkan arahanku dan rawatlah tubuhmu dengan baik. Lusa, aku akan memberimu akupunktur. Sekarang aku harus memurnikan ramuan untuk Zizi!"Dirga memberi banyak nasihat kepada Naomi. Naomi merasa terharu sekaligus khawatir."Dirga, apa Zira akan benci kepadaku?
"Tadi malam kalian berdua tidur bersama?"Ucapan Zira begitu tajam seakan ditusuk seonggok pisau runcing.Sekujur badan Naomi merinding mendengarnya. Namun, sang wanita tetap tenang dan langsung menjelaskan, "Kak Zira, jangan salah paham. Dirga itu pria sejati, kami nggak mengkhianatimu!""Dirga bilang, kamu terluka parah, kemarin semalaman dia seduh obat untukmu sampai subuh dan ketiduran di sofa ruang tamu."Naomi bersuara pelan sembari mengingatkan, "Kak Zira, kita bahas saja lagi setelah Dirga sudah sadar. Kalian berdua ke atas dulu, aku masih ada beberapa masakan yang belum beres."Mendegar ucapan Naomi, Zira kembali tenang. Wanita itu mendongak ke arah ruang tamu, melihat Dirga tengah tertidur dengan nyenyak, dirinya pun seketika merasa bersalah."Maaf ya, aku sudah salah paham sama kalian. Biarkan Dirga istirahat saja. Aisa, pergi masak sana. Jangan ribut, jangan sampai Dirga bangun.""Aku mau ngobrol sama Kak Naomi," ujar Zira dengan penuh karisma sembari menunjukkan kuasanya.
Apa yang sedang dua wanita ini lakukan?Dirga membuka pintu dan terkejut melihat apa yang terjadi.Dia melihat Zira dan Naomi mengobrol di tempat tidur hanya dengan mengenakan pakaian dalam yang tipis dan agak transparan."Kamu kok bengong? Bukankah kamu bilang mau mengobati sekaligus memberiku kejutan?""Cepat ke sini, obati aku dulu!""Kak Naomi, aku duluan, ya!"Zira berbaring santai sambil melepas pakaian dalamnya.Naomi menyingkir lalu berpindah berbaring di samping. Hari ini Dirga tidak mengobatinya dengan jarum akupunktur, melainkan dengan pijatan. Pijatan yang dapat melancarkan pembuluh darah di tubuhnya."Kok masih bengong? Bukankah kamu akan menghadapi hal seperti ini di kemudian hari?""Hari ini aku dan Kak Naomi akan memberimu latihan. Jangan gugup!"Zira selalu menunjukkan kepribadiannya yang kuat di situasi yang penting. Dia telah mengungkapkan keinginannya dengan jelas, apa yang bisa Dirga perbuat? Dirga menyingkirkan semua pikiran yang mengganggu, kemudian dia segera na
Zira membuka mata lalu dia mengangguk.Kekuatan alam Zira terhenti di Alam Master Guru Tingkat Puncak selama tiga tahun. Alam Raja Master merupakan level kekuatan baru yang baru dia dapatkan. Dengan level kekuatan yang baru ini, Zira bisa masuk peringkat lima besar di Departemen Perang."Baguslah, Jenderal. Tinggal selangkah lagi, Anda akan menjadi Panglima Perang Neraka. Anda nggak salah menilai orang!"Aisa menangis kegirangan. Dia maju lalu memeluk Zira."Aneh sekali. Ketika aku menembus alam, di sini seharusnya terjadi guncangan yang besar, paling nggak kamar ini menjadi roboh. Kenapa nggak ada yang rusak, bahkan sedikit guncangan pun nggak terasa?"Zira merasa sangat bingung.Mendengar itu, Aisa teringat tadi dia merasakan gelombang aura yang hampir melempar tubuhnya, tetapi situasi mendadak menjadi tenang kembali."Ya, aneh sekali. Seperti ada seorang pendekar yang sangat kuat mengeluarkan sebuah energi untuk menekan aura Anda. Jenderal, mungkinkah Pak Dirga yang melakukannya? Di
"Dirga, Berhenti sekarang juga!""Siapa yang kamu maki gila?"Ferdi sangat marah, dia segera turun dari mobil dan mengejar Dirga untuk menghentikannya. Beberapa orang lainnya juga turun dari mobil lalu mengelilingi Dirga."Kamu sialan, Dirga! Kamu cuma mantan narapidana, Kak Ferdi baik hati mengizinkan kamu naik mobil karena dia menghargaimu. Kalau kamu nggak mau berterima kasih pada Kak Ferdi, itu urusanmu, tapi kamu malah menghina kami sebagai orang gila!""Buat apa kamu berlagak sombong?""Dirga, apa kamu nggak tahu kedudukan Kak Ferdi sekarang? Kuberi tahu, ya, Ayah Kak Ferdi adalah manajer di Departemen Bisnis Grup Sudarsa. Apa kamu tahu Grup Sudarsa?""Huh, mantan narapidana sepertimu pasti nggak tahu. Baiklah, aku akan memberitahumu. Grup Sudarsa adalah perusahaan paling berkembang pesat dan terkenal di Kota Langgara.""Kemarin pemimpin dari berbagai keluarga besar di Kota Langgara, termasuk pemimpin dari keluarga terkaya serta pemimpin dari Kediaman Wali kota, mereka semua perg
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama