Share

PENANTIAN

"Hihihi, Mas Reiko itu lucu kayak anak kecil. Dimanjain. Hihihi."

"Ya iyalah. Kan yang perlu dimanjain bukan cuman anak kecil tapi suami juga, Ai."

Reiko bicara sambil menyodorkan piringnya.

"Suapin dong. Nanti aku di Mesir siapa yang nyuapin? Aku di sana kan cuma sama Deni."

Yah, hitung-hitung untuk melepas rasa rinduku juga. Aku juga pasti akan merindukannya. Walaupun nanti aku ada teman di sini bersama dengan Inggrid tapi tetap beda kalau ada Mas Reiko yang di sini. Haish, aku sudah harus memikirkan mid semester kenapa juga aku malah galau sendiri begini?

Aida berusaha untuk tetap positif dan tidak membuat suaminya galau. Dia mencoba untuk menunjukkan sikap dewasanya dan tidak manja. Ya meskipun hatinya tidak tenang ketika Reiko sudah berpamitan untuk berangkat ke Abu Dhabi.

"Aku akan sangat merindukanmu. Jangan pulang malam-malam ya. Jangan melakukan apapun di kampus yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran, pokoknya langsung pulang ke rumah dan ingat satu hal lagi yang penting
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status