Share

KEPRIBADIAN YANG JAUH BERBEDA

"Reizo!"

"Apa? Benar kan, kataku? Ngapain mereka menangis? Toh yang ditangisi tak akan hidup lagi!"

"Kamu ndak punya hati!"

"Inggrid, dia benar." Makanya Aida merutuki dirinya yang lagi-lagi gagal untuk tak menangisi suaminya saat membela Reizo.

"Ayo, kita bahas yang mau dibicarakan!"

[Kejam kau!] Alan memang tersenyum kikuk, tapi hatinya mengomel.

[Kau lihat? Manusia sejatinya harus seperti itu. Kalau ada yang meninggal dari keluarga mereka yang sangat disayangi,mereka pasti akan bersikap seperti ini. Sedih itu wajar.]

[Buang-buang waktu! Apa kita harus membiarkan wanita itu terus saja menangis? Kita masih banyak urusan!]

Tapi melihat Inggrid yang membuka tangannya mengajak Aida menangis bersama tadi tak diterima oleh Reizo. Meski obrolan mereka tentu saja tidak didengar oleh Aida karena Alan sudah mem-blok komunikasi dan membuat Aida merasa nyaman dengan pikirannya sendiri. Dia tahu kalau Aida belum bisa menguasai pikirannya dan jelas saja Alan bisa tahu betapa sakitnya Aida dan dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status