"Heissssh, Tommy awas aja kalau kau sampai membuat semua urusanku jadi berantakan."
Sesaat sebelumnya setelah selesai menelpon Tommy, Brigita dalam mood yang tidak terlalu baik, dia kembali memaki. Hatinya terasa kesal dan sangat panas sekali.
Pikirannya sedikit bertumpuk-tumpuk. Dia khawatir tentang sesuatu yang membuat dirinya tak tenang.
Aku sudah melepaskan Reiko yang tak berguna itu, dan sekarang semua kehidupanku di sini masih ada dalam tanggungan Sean tapi aku yakin sekali aku tidak bisa bertahan dengannya terlalu lama. Gerald Peterson adalah targetku yang selanjutnya.
Brigita masih sangat berambisi sekali
Alina: Oke kau bisa datang ke sini. Oh ya Brigita, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Dulu kau pernah meneleponku beberapa tahun yang silam. Kau pernah menanyakan padaku tentang keinginanmu untuk membuat brankas di satu apartemen. Kau bilang padaku kau ingin menggunakan desainer yang membuat ruang rahasia di kamarku.Brigita: Ah itu bukan apartemenku. Itu dulu ada apartemen kekasihku dan dia ingin membuat brankas. Aku tidak tahu. Karena brankas itu tidak dibicarakan denganku tapi keluarganya sendiri yang membahas itu kenapa memangnya?Reiko waktu kembali ke Indonesia dia diberikan satu apartemen kosong dan di sana boleh diisi apapun olehnya.Dan saat itulah dia mulai merancang dengan Brigita. Tapi di sana Adiwijaya
"Heish, wanita itu."Brigita setelah menutup teleponnya dia bersungut sendiri dan sekarang dia melempar handphonenya sembarang sambil berjalan menuju ke lemari pakaiannya."Hari ini rencanaku berantakan. Harusnyahari ini adalah hari dimana aku bertemu dengan Gerald Peterson. Tapi dia tidak tahu ke mana dan Tommy mengatakan akan bertemu dengannya seminggu lagi. Jadi sekarang sebaiknya aku pergi ke Spanyol saja. Lagi pula aku penasaran dengan Alan. Aku tidak lagi mendapatkan kabar darinya saat dia sudah lulus sekolah."Brigita memang memiliki obsesi sendiri dengan seseorang yang sudah merenggut keperawanannyaitu.Alan adalah s
"Mungkin! Mungkin mereka teman kerja? Aku tidak terlalu ambil peduli. Kau ingin aku mencari tahu soal ini?"Richard tentu saja tahu lebih dari yang dia katakan pada wanita yang ada di sisinya itu.Tapi istrinya sedang hamil dan dia tidak mau istrinya banyak pikiran apalagi melihat wajah Tasya sudah terlihat cemas."Siapa Gerald Peterson? Apa dia adalah salah seorang dari keluargamu?"Tasya memiliki ingatan yang cukup kuat sehingga dia juga masih ingat yang dikatakan oleh Brigita tentang seseorang bernama keluarga Peterson sama seperti Richard Peterson."Apa kau akan membahas masalah ini sekarang, Tasya? Ayolah, kenapa kita tidak masuk dulu saja dan kita bicara sambil jalan?""Richard apa orang yang bernama Gerald itu adalah orang yang c
Eish! Ada-ada saja. Aku sedang buru-buru malah aku harus bertemu dengan bule bodoh yang mau saja dibudaki oleh wanita Asia dan menghidupi si miskin yang bermimpi menjadi Cinderella. Tak tahu saja dia kalau di kampungnya sana wanita itu pasti berpura-pura seperti sok si paling kaya dan berusaha untuk memoroti duitnya hanya untuk menyenangkan keluarganya di kampung.Brigita sambil berjalan sambil mendengus kesal. Dia memang benci sekali dengan kondisi ini. Dia sedang buru-buru tapi dia harus menghabiskan waktunya beberapa menit untuk hal yang sepele yang tak ada guna macam tadi.Aku tak akan lupakan wajah mereka. Terutama wanita kampung sok kecantikan gak tahu malu, pakai heart of ocean palsu saja senang. Cih. Brigita mengomel lagi karena kalung itu memang terlihat di leher Tasya tadi.Aku mah malu kalau pakai kaya gitu palsu
(Sementara itu beberapa jam sebelumnya saat Tommy baru saja tiba di Marseille dan memasuki mansion dari Nicholas Lambert)"Hai Tommy! Kau datang sendirian?" Nicholas langsung meminta Tommy untuk masuk ke dalam ruang kerjanya dengan gerakan tangannya dan di sana dia juga sudah berdiri dari kursi kerjanya saat menyapa Tommy yang diantar oleh asistennya mulai melangkah masuk."Ya, memang Anda berharap saya diantar oleh siapa Tuan Lambert?""Relax, kau bisa memanggilku Nicholas. Tak perlu terlalu formal, oke. Kita tidak usah formal.""Hmm, baiklah Nicholas."Tommy tersenyum tapi bukan sebuah senyum yang menunjukkan kebahagiaannya."Oh ya ngomong-ngomong apa yang ingin kau bicarakan padaku sampai kau menyuruhku ke sini dan kau tidak mau data
"Tu-tunggu dulu. Kau bilang Gerald adalah Richard Peterson?"Tommy tidak mau mempercayai ini makanya dia menyanggah lebih dulu.Tommy tentu masih ingat pertemuan keluarga di saat kakek dari Anastasya juga berada di Lyon. Saat di mana Tommy sangat yakin sekali dia bisa mengalahkan Richard Peterson setelah projectnya bersama dengan Gerald berlangsung.Tapi bagaimana ceritanya kalau Gerald dan Richard adalah orang yang sama?"Nyonya Ellena, kurasa apa yang kau katakan ini salah. Tidak mungkin mereka adalah orang yang sama." Tommy makin gusar."Kalau mereka mem
Kalau Gerald adalah Richard Peterson ini akan jadi masalah. Aku sudah terlalu banyak menyinggungnya dan kurasa akan sulit untukku berkompetisi di pemilihan kepala negara.Ambisi dari Nicholas Lambert adalah menjadi seorang pemimpin negara. Dia tidak puas hanya menjadi seorang gubernur dariMarseille.Tentu dia memiliki impian yang besar. Menjadi bagian dari salah satu leader penting di dunia. Itu tidak akan bisa dicapai olehnya kalau dia tidak menjadi kepala negara."Aku sudah menghubungi istriku dia nanti akan datang bersama dengan temanku juga yang ada kaitannya dengan bisnisku.""Apakah temanmu itu menguntungkan untuk k
"Di-dia adikmu?" Brigita melirikShandra yang mengangguk sebelum matanya kembali lagi pada foto."Tunggu, di sini benar yang dibilang Shandra kalau nama yangada di sini kan akun media sosial Richard Peterson. Bukan Gerald Peterson!""Gerald itu tidak ada Brigita. Tadi aku sudah bicara dengan ibu tirinya, Ellena. Dan dia mengatakan padaku kalau kemungkinan Gerald itu hanyalah nama fiktif. Dia tidak ada!""Gubernur, aku rasa kau salah orang!" Brigita tidak mau mengakuinya.Dan ini bukan hanya semata-mata karena dia adalah suami dari adiknya Shandra.