Share

KAMAR TERPISAH

"Tidak akan ada intrik yang menyerang Tasya. Apa kau tidak bosan terus memikirkan masalah intrik?"

Tak tahan. Richard benar-benar tak bisa menahan tawanya kala itu.

Ini bukan sekalinya Tasya bicara masalah intrik. Dia tak mengerti bagaimana jalan pikiran wanita yang ada di hadapannya tapi setiap kali Richard mendengar Tasya mulai ketakutan dan serius menanggapi pikirannya dia memang selalu tak bisa untuk tidak menahan semua rasa geli itu.

"Ya kan bisa saja Richard. Kakekmu pernah melakukannya dengan ibumu. Bukankah itu berarti dia bisa saja melakukannya denganku dan dengan ibumu sekali lagi?"

"Tenanglah Tasya."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status