“Britta, di mana kamu dan Cessa?”“Di basement, Pak—”“Tunggu saya di sana, jangan ke mana-mana,” ujar Kai sebelum mengakhiri panggilan tersebut dengan sepihak.Kai harus bicara dengan Cessa. Bukan karena ia penasaran tentang apa yang membuat Cessa memutuskannya hampir dua tahun yang lalu, tapi ia ingin tahu apa yang membuat Kristal sampai menangis seperti itu.Kristal memang mudah menangis. She is so sensitive and such a cry baby. Tapi menangisnya pun biasanya hanya karena novel dan film. Seperti saat ia menonton Love, Rosie dan tidak rela saat pemeran utama perempuannya harus mengandung sendirian.Atau seperti saat menonton Love, Actually, ketika ada adegan di mana seorang lelaki menyatakan cinta pada perempuan yang ia cintai dengan kertas karton, namun si perempuan sudah memiliki kekasih.Hanya karena hal kecil seperti itu. Kemudian yang paling parah adalah saat Kristal SMA baru putus dari Ferdi.Tapi tangisan Kristal hari ini adalah tangis yang tidak pernah Kai lihat sebelumnya. E
Berita mengenai Cessa kembali ke Indonesia tentu saja terendus media. Belum 24 jam setelah Cessa menginjakkan kakinya di Indonesia, semua portal berita daring dan akun-akun gosip yang bertebaran di Instagram sudah memberitakan mengenai kepulangannya.“You’re home, Cantik.”Cessa menghela napas saat menjawab panggilan dari lelaki yang merupakan mimpi buruknya.“You bastard,” maki Cessa pelan sambil merebahkan tubuhnya di sofa apartemennya.Tadinya ia ingin pulang ke rumah orangtuanya, tapi pada akhirnya ia memilih untuk pulang ke apartemen lamanya yang selalu dibersihkan setiap minggu oleh petugas kebersihan yang diurus Britta.“Kok pulang nggak bilang-bilang aku? Kan aku bisa jemput.”“Buat apa aku bilang? Toh kamu juga akan tahu sendiri, kan,” jawab Cessa tidak peduli. “We need to talk, Sa.”“Your place or mine?”“Di kantor manajemenku,” tukas Cessa. Perempuan itu mengabaikan tawaran Sagara yang jelas-jelas tidak akan membiarkannya bicara, melainkan kegiatan yang kini membuat Cessa m
Setelah berdiskusi panjang, akhirnya Kristal menarik Jean dan dua orang associate lainnya dari GPP untuk menjadi tim kuasa hukum Cessa.Sebelumnya Kristal sudah meminta agar Cessa mencoba untuk mengajak Sagara bertemu dengannya di tempat yang netral—bukan di tempat yang bisa memberi kesempatan pada lelaki itu melakukan aksi yang lebih gila lagi.Tapi Sagara menolak, bahkan setelah perwakilan Big Screen membuat janji dengan manajemen Sagara, lelaki itu tetap menolak.“Manajemennya juga terkesan menutup-nutupi nggak, sih?” tanya Jean setelah menganalisis kasus baru yang resmi ia pegang bersama dengan Kristal.“Iya.” Kristal mengangguk. “Aku curiganya, dia emang udah punya track record buruk dan nggak cuma Cessa aja yang jadi korban. Tapi kita perlu bukti, ap
Cessa menguatkan dirinya seraya melangkahkan kaki yang mengenakan Blue and White Striped Pumps dari Manolo Blahnik tersebut masuk ke dalam Senayan City. Hari ini ia hanya mengenakan sweater GAP dan celana jeans 3/4-nya. Walau begitu, penampilannya yang simpel tetap mengundang perhatian orang-orang.“Are you sure?” tanya Britta entah untuk yang ke berapa kalinya.Cessa tersenyum kecil untuk menenangkan manajernya tersebut. “It’s okay, Bri. Kita, kan, di tempat umum, aku yakin Sagara masih memikirkan nama baiknya.”Sad but true, Sagara memang seperti itu. Cessa tahu kalau lelaki itu tentu akan lebih memikirkan imejnya walaupun kebejatannya juga hampir tidak terbendung.Keduanya berjalan menuju Starbucks yang siang itu tidak terlalu ramai. Jam mak
“Inget, jangan main pukul orang sembarangan.”Kai mengangguk patuh. Ia tahu Kristal pasti khawatir, kalau-kalau Sagara akan menuntutnya atas kekerasan yang ia lakukan tiga hari yang lalu.Sejak Kai menjemput Kristal di kantor dengan tangan yang memar, Kristal langsung memarahi Kai dan Kai hanya menunduk patuh.Kai tahu kalau seharusnya ia tidak terprovokasi kata-kata Sagara, tapi mendengar seseorang melecehkan seorang perempuan bukan hal yang bisa ia biarkan begitu saja.Kai menunggu kalau-kalau Sagara mau mencari urusan dengan menuntutnya, tapi sampai hari ketiga, lelaki itu tidak melakukan apa pun. Entah Kai harus lega atau tidak karena hal ini.“Iya,” sahut Kai sambil menggenggam tangan Kristal yang sedari tadi mengusap punggung tangannya. &ldquo
Model Berinisial PKA Terlibat Skandal Video Dewasa! Siang ini netizen dihebohkan dengan video yang tersebar di media sosial Instagram, di mana video tersebut mencatut nama PKA sebagai perempuan yang ada di video tersebut.Video tidak senonoh itu sudah dihapus oleh pengunggah pertamanya, namun tetap saja video tersebut telah tersebar dan diunggah ulang oleh banyak akun lainnya.Sampai saat ini manajemen dari PKA belum memberi pernyataan apa pun mengenai dugaan keterlibatan PKA dalam video tersebut.***Kai adalah orang yang pintar mengatur emosi. Setidaknya, ia tidak pernah membanting barang apa pun, semarah apa pun dirinya.Tapi saat ini, begitu selesai membaca caption di Instagram portal berita daring yang pe
Barata mungkin ayah yang berbeda dari ayah kebanyakan. Kalau biasanya anak tunggal laki-laki akan dimanjakan atau dididik dengan sangat keras, Barata menempa Kai menjadi manusia yang lebih manusiawi.“Menangis itu bukan urusan gender. Kalau kamu mau nangis, ya, nangis aja. Wajar, kok. Asal setelah menangis, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan dan segera melakukannya.”Walau begitu, Kai bukan orang yang mudah menangis. Seberat apa pun masalahnya, ia belum pernah sampai menangis. Yang Kai ingat, ia hanya menangis di umur sepuluh tahun saat kakek dan neneknya meninggal.“Hei.”Panggilan itu membuat Kai menunduk, menatap Kristal yang kini berbaring di ranjang dengan beralaskan lengannya sebagai bantal.“Hm?”
[Cessa. Satu tahun sebelum Kai dan Kristal menikah.]Kai-ku: Kamu di mana, Sayang?Cessa: Aku masih photoshoot di studio daerah Kemang.Kai-ku: Mau kujemput? Biar sekalian dinner?Cessa: Nanti aku kabarin ya. Soalnya belum ada tanda-tanda kapan selesainya nih. :(Kai-ku: Oke, Sayang. Just let me know, okay?Cessa: Okay, love.“Your boyfriend?” Sagara menarik tubuh Cessa yang tadinya duduk di ranjang agar kembali berbaring.“Hm.” Cessa memejamkan matanya saat mera