Share

BAB 48 - What Makes You Beautiful

“Jam berapa pesawat Kristal sampai di Soekarno-Hatta?”

“Jam tiga sore, Tuan.”

“Oke.”

“Apa Tuan mau menjemput Nona Kristal?”

Kai berpikir selama beberapa saat dan memutuskan kalau Rangga tidak perlu tahu kali ini. “We’ll see.”

Setelah mengakhiri panggilan tersebut, Kai menatap ke sekeliling kamar Kristal. Pagi ini setelah sarapan, Kai memutuskan untuk mampir lagi di kamar beraroma green tea tersebut untuk membuka tirainya agar sinar matahari dapat masuk.

Kai tidak langsung keluar, lelaki itu malah mengitari kamar Kristal. Melihat foto-foto yang dipajang, juga tidak sengaja melihat koleksi lipstik Kristal yang ia tidak mengerti di mana perbedaannya selain

Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status