Share

Bab 113. Penolakan.

"Apa? Ehm, Suf, maksud kamu?" Aku cukup terkejut dengan apa yang dilakukan Yusuf saat ini.

Bahkan ia membuka kotak merah itu, memperlihatkan cincin emas putih bertahtakan berlian. Walau hanya melihatnya saja aku sudah tahu jika barang mungil itu harganya tidak main-main.

"Aku serius Yas. Aku mencintaimu, sungguh. Bahkan rasa ini sudah ada ketika kita masih kecil dulu. Taukah kamu bagaimana jadi aku selama ini memendam rasa ini. Aku tersiksa sendiri ketika aku berusaha menghapus rasa ini." Yusuf berkata dengan suara serak.

Aku tercekat.

"Yusuf aku–"

"Aku tahu ini mengejutkan bagimu. Tapi itulah kenyataannya Yas. Aku sendiri tak tahu, kenapa aku sulit sekali melupakanmu, padahal kita bersama-sama itu dulu. Aku pikir itu hanya perasaan cinta monyet yang nantinya akan terlupakan dengan seiring berjalannya waktu. Tapi ternyata aku salah. Selama aku di pesantren, tak pernah aku merasakan suka atau rasa tertarik pada perempuan lain, dalam keyakinanku hatiku, aku telah memiliki kamu, orang y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status