Share

Bab 116. Mencurigai.

"Bagaimana? Sudah ada kabar?"

Panggilan dari pak Aditama, ketika aku baru saja tiba di lokasi rest area menyusu Yuda dan Riyan.

"Belum Pak," sahutku lesu. Kini aku masih berdebat dengan pegawai minimarket dan pihak pengelola rest area. Mereka keberatan jika harus memutar cctv. Dengan alasan tidak boleh sembarang orang melihat rekaman cctv.

Sungguh tak.masuk akal.

Tak kehabisan akal, aku memilih untuk telpon polisi. Untung saja aku punya teman seorang perwira polisi namanya Rahman.

"Hallo Bro, maaf ganggu waktu kamu."

"Ada apa? Tumben," sahutnya dari seberang sana.

"Aku mau minta tolong, jadi begini."

Aku ceritakan semuanya, sesuai dengan apa yang diceritakan Yuda dan Riyan, tak ada yang ditutupi.

Namun Rahman di seberang sana justru tertawa. Tentu membuatku kesal. Memangnya yang tadi sudah kujelaskan panjang lebar itu hanya sekedar lelucon?

"Heh! Gue serius!" sentakku. Kalau saja aku dekat dengannya, sudah pasti Rahman akan menerima tinju dariku.

"Santai Bro! Frustasi banget kayaknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status