Share

Bab 2 Dua Wanita

Penulis: Maria Goreti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-17 17:09:10

“Mas, aku mau pergi,” pamit Nata pada suaminya.

“Hemm,” jawab Jett tidak peduli ke mana pun istrinya pergi.

Apa-apaan, aku ini mau pergi. Pamit malah dicuekin. Nana membatin kesal.

“Mas nggak papa aku tinggal sebentar?” tanya Nata berusaha bersikap ramah setelah drama semalam. Dia berusaha melupakan kejadian semalam dianggapnya tidak penting.

“Hem,” balas Jett lagi masih dengan jawaban yang sama.

Nata memutar tumit sepatunya mengarah ke arah beranda rumah walau sambil mendengus kesal.

“Apa dia nggak peduli sedikit pun sama aku?” tanya Nata merasa diabaikan.

Langkah kaki wanita ini mengantarkannya ke sebuah tempat yang seharusnya tidak dilepaskan begitu saja. Kalau saja tidak demi suaminya yang tersisa hanya melekat di tubuh Nata.

“Apa mau menemui aku lagi?” tanya Nata gelisah kala menginjak lobi hotel bintang lima.

Nata mengembuskan napas berat. Langkah kakinya melambat kala melihat seorang pria tua berjalan cepat tanpa menghiraukannya.

“Kenapa nggak menoleh ke sini?” tanya Nata berharap pria tua itu melihatnya.

“Apa aku nggak sering ke sini jadi lupa?” tanya Nata cemas jika pria tua itu melupakannya.

Detik berikutnya, Kakek Dewo menghentikan langkah, lalu menoleh ke arah cucu kesayangannya.

“O kenapa mendadak berhenti? Berarti nggak lupa sama aku,” ucap Nata sumringah.

“Nata,” panggil Kakek Dewo bersemangat melihat cucu kesayangannya.

Apa yang terjadi sampai menemui aku? Kakek Dewo membatin pasti ada masalah.

“Kek,” panggil Nata balik segera berlari ke arah beliau tersenyum merentangkan tangan siap menerima pelukan dari cucunya.

Pelukan Nata semakin erat sangat merindukan Kakek Dewo sampai lupa jika bersama seseorang di sampingnya. Beliau meminta seseorang ini menunggu di restoran.

“Kek jika masih ada urusan lanjutkan saja. Aku nggak masalah menunggu,” kata Nata tidak enak hati.

“Tidak papa. Mana mungkin Kakek membiarkan kamu sendirian. Kakek lapar, temani makan,” ajak Kakek Dewo.

“Siapa takut,” balas Nata menggandeng manja lengan Kakek Dewo. Sudut bibir wanita ini terpaksa menyunggingkan senyuman.

Aku pikir bertemu Kakek mau minta tolong, ternyata makan bersama orang lain juga. Kapan aku bisa minta tolongnya? Nata membatin berharap ada waktu luang untuknya.

            Waitress berjalan tegap menghampiri mereka membawa catatan kecil mempermudah mencatat pesanan.

            “Silakan ditunggu sebentar,” ucap waitress setelah mencatat pesanan mereka lalu menjauh dari mereka.

“Kakek sampai lupa mengenalkan kalian. Nata kenalkan ini Robert. Dia kenalan Kakek,” kata Kakek Dewo memperkenalkan mereka berdua.

Kek, apa aku perlu berkenalan dengannya? Aku pikir kita nggak akan bertemu. Nata membatin sebelum menyambut uluran tangan pria di depannya.

“Nata,” sapa wanita ini ramah mengukir senyum.

“Robert,” sapa pria ini sama.

“Robert bertemu Kakek apa hanya untuk urusan pekerjaan?” tanya Nata sebatas ingin tahu tidak lebih.

“Tidak juga. Aku juga datang untuk bertemu tunangan bekerja di sini,” jawab Robert jujur.

“Tunangan?” tanya Nata penasaran wanita mana yang beruntung mendapatkan pria ini.

“Ya, kami bertunangan juga belum lama mungkin satu tahun,” balas Robert memberitahu.

“Wah wanita beruntung mana yang mendapatkan kamu,” ucap Nata memuji wanita tersebut.

“Apa nggak masalah tunanganmu bekerja di hotel ini? Kenapa nggak mengajak bekerja di hotelmu sama besarnya? Setahuku hotel kita bersaing?” tanya Nata berpikir padahal Robert juga punya hotel.

Bibir pria ini membentuk lengkungan tawa mengundang Nata dan Kakek Dewo heran.

“Apa ada yang lucu?” tanya Nata mengerutkan kening.

“Saya tidak melihat kalau hotel kita bersaing, lagi pula urusannya berbeda. Tidak masalah kalau dia nyaman bekerja di sini. Saya tidak bisa memaksanya, mungkin kalau sudah menikah bisa dipikirkan bersama,” jawab Robert terdengar cukup bijak.

“Wah benar-benar beruntung wanita itu,” ucap Nata memuji lagi.

“Apa jangan-jangan kalian berdua ada kerja sama?” tanya Nata melirik ke arah Kakek Dewo.

“Apa kamu mau kembali kalau Kakek mau bekerja sama dengan Robert?” tanya Kakek Dewo tidak sabar menunggu Nata.

Nata hanya mengukir senyum tipis menjawab pertanyaan dari beliau. Detik berikutnya, dia beranjak dari kursi.

“Mau ke mana?” tanya Kakek Dewo berpikir kalau Nata mau pergi.

“Aku ke toilet sebentar,” jawab Nata menggeser kursi supaya memberi ruang kakinya bergerak leluasa.

“Mau aku temani?” tanya Robert hanya mau kenal sebagai teman.

“Nggak perlu. Apa aku akan tersesat di hotel punya Kakek?” tanya Nata tertawa kecil.

Robert pun ikut tertawa, sesaat dia lupa.

“Untung di toilet nggak rame,” kata Nata menarik selembar tisu setelah mencuci tangan.

Mendadak, langkah kakinya terhenti tidak jauh dari lorong penghubung toilet. Manik hitamnya membeliak kala menatap mereka.

“Apa yang sedang mereka lakukan di sini? Aku nggak mungkin salah lihat,” ucap Nata mengucek mata memastikan tidak salah melihat.

“Astaga, mereka gila,” umpat Nata menoleh kanan dan kiri berharap tidak ada yang mendengar.

“Mereka enggak mungkin melakukan di tempat umum?” tanya Nata menggeleng melihat mereka.

“Dasar Jett gila,” umpat Nata lagi.

“Bisa-bisanya mereka ciuman di bawah pohon besar,” ucap Nata menggeleng tidak habis pikir.

“Siapa wanita itu?” tanya Nata membentuk kepalan pada tangan mungilnya.

Iris mata berkaca-kaca, pelupuk matanya berusaha menahan guyuran air lolos.

“Aku sudah menduga kalau Jett selingkuh,” kata Nata membenarkan.

“Aku harus tahu wajah wanita itu,” ucap Nata tidak tahan ingin segera melihat wanita itu. Dia segera memutar tumit sepatunya.

“Astaga, Robert. Apa yang kamu lakukan di sini? Sudah berapa lama kamu berdiri di sini? Jangan bilang kalau kamu melihat mereka?” tanya Nata iris matanya memerah.

“Ikut aku,” ajak Nata menggeret Robert menjauh dari sana tanpa memberinya kesempatan menjawab deretan pertanyaan meluncur dari mulutnya.

Jett menoleh ke belakang sesaat setelah melepaskan ciumannya.

“Ada apa?” tanya Venus tanpa ragu menyeka bibir pria ini.

“Enggak ada apa-apa. Aku hanya merasa melihat Nata di sini,” jawab Jett sekilas seperti melihat istrinya di hotel ini.

“Tidak mungkin. Nata mengenakan daster di rumah. Dia tidak mungkin ada di hotel berbintang lima. Dia juga tidak ada urusan di sini,” ucap Venus menimpali ucapan Jett supaya tidak ragu terhadap dirinya.

“Iya juga. Benar katamu,” balas Jett tertawa kecil sambil mencubit pipi Venus.

Nata berhasil menggeret Robert menjauh dari toilet supaya tidak terlihat oleh Jett dan Venus.

“Apa wanita itu tunanganmu? Apa yang kamu lihat tadi sama denganku?” tanya Nata menuntut jawaban.

“Jawab. Kenapa kamu diam saja? Jangan bilang selama ini kamu tahu yang terjadi, tetapi diam saja?” tanya Nata penasaran tingkat dewa.

“Apa yang kamu lihat, aku juga melihatnya,” jawab Robert tidak menjawab semua pertanyaan dari Nata.

“Apa kamu mau menjalin hubungan jarak jauh yang menyiksa?” tanya Nata memberi gambaran jelas.

“Aku juga tidak bisa memutuskan pertunangan sepihak. Kamu tahu kalau ada dua keluarga yang harus diberikan penjelasan,” balas Robert juga geram.

“Oke. Aku tahu itu. Sekarang apa yang mau kamu lakukan?” tanya Nata mau tahu sejauh mana Robert mempertahankan pertunangan.

“Kamu tahu kalau pria yang mencium wanita itu adalah suamiku. Suami yang selalu meremehkan dan menindasku. “Apa kamu mau bekerja sama menghancurkan hubungan mereka?” tanya Nata selalu tidak memberi jeda jika belum mendapatkan jawaban.

Jemari pria ini memainkan korek api sambil berpikir.

“Apa keuntungan aku kalau mau bekerja sama?” tanya Robert penasaran.

Apa kamu mau melakukannya karena cinta atau karena kebodohanmu? Nata membatin bertanya-tanya.

Bab terkait

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 3 Selingkuh Indah

    Dua pemilik hotel bintang lima terkenal bekerja sama mengungkap perselingkuhan terutama Nata. Dia harus menjalankan balas dendamnya. “Aku nggak yakin keuntungan apa yang kamu maksud. Aku hanya bisa memastikan hubungan mereka hancur,” jawab Nata naik pitam jika mengingat beberapa menit yang lalu.Robert mengernyit berpikir tidak boleh salah langkah.“Apa kamu ragu? Kalau kamu nggak yakin, aku bisa melakukannya sendiri,” kata Nata tidak sabar menunggu jawaban pria ini.“Aku setuju, hanya apa langkah kita bisa membuat mereka jera,” jawab Robert tetap setuju.“Kita nggak akan tahu kalau nggak mencobanya,” balas Nata pun tidak tahu hasil akhirnya. Dia hanya ingin suaminya hancur baik itu karir dan kehidupannya.“Sekarang aku tanya. Kalau kamu mau balas dendam. Apa berani menggunakan kekuasaan yang kamu punya? Dilihat-lihat sekarang kamu tidak punya apa-apa,” kata Robert mau tahu cara wanita ini balas dendam pada suaminya.Mendadak, Nata kicep seketika mendengar kata kekuasaan.Aku nggak b

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 4 Luka Terlalu Dalam

    “Apa aku nggak boleh menangkis tangan suami yang seharusnya melindungi justru melukai? Lalu apa peduli Mas, aku mau pergi ke mana? Kenapa mendadak peduli sama istrinya?” tanya Nata menekan kata istri berharap Jett masih mengingat statusnya.“Apa kamu bilang? Aku melukai kamu? Kamu yang terus melawan Dek. Apa kamu lupa? Perlu aku ingatkan? Kamu enggak perlu jadi apa-apa, kamu hanya perlu mengikuti apa keinginan aku,” kata Jett uring-uringan.Nata mengempaskan tangan suaminya.“Kamu berani sekali melakukannya?” tanya Jett melotot tajam.Nata terkekeh mendengar pertanyaan suaminya.“Kamu masih bisa ketawa? Apa yang lucu?” tanya Jett meradang.“Untuk apa takut saat bersama suamiku. Kenapa kaget melihat aku berani melawan?” tanya Nata berusaha tenang walau sulit.“Apa Mas pikir aku akan selalu menjadi istri selalu ditindas dan diremehkan? Apa Mas nggak sadar melakukannya?” tanya Nata entah emosi apa yang bisa menggambarkan dirinya sekarang.Aku nggak akan bisa seperti dulu lagi Mas. Kamu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 5 Kejutan Besar

    Suara beradunya sendok dan piring tanpa adanya percakapan di antara mereka saat sarapan walau sesekali Nata melirik ke arah suaminya.“Ada yang mau kamu tanyakan?” tanya Jett menyadari istrinya melihat terus.“Mas apa nggak ada yang mau dikatakan?” tanya Nata balik.Aku mau tahu apa Mas mengajak pergi. Nata membatin.“Enggak ada,” jawab Jett tegas.“Kenapa? Apa ada yang mau kamu tahu?” tanya Jett memancing apa yang istrinya mau tahu lagi.“Apa aku nggak diajak makan malam?” tanya Nata balik.“Nanti malam?” tanya Jett pura-pura lupa.Dari mana dia tahu makan malam bersama? Jett membatin tanya.“Iya nanti malam. Apa aku nggak boleh ikut?” tanya Nata menawarkan diri ikut makan malam. Dia yakin pasti mendapat kejutan besar.Bukannya kamu enggak boleh ikut. Aku takut kamu mengacaukan segalanya di sana, apalagi ada tamu yang sulit aku taklukan menginap di hotel. Jett membatin ragu jika mengajak istrinya.“Apa Mas takut kalau aku mengganggu?” tanya Nata memancing. Dia pikir bisa tahu siapa w

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 6 Daya Pikat Istri Orang

    Makanan di piring tidak mampu membagi perhatian pria tampan ini. Manik hitam pria ini tidak berhenti menatap wajah cantik istrinya.“Ada apa? Apa ada yang salah sama aku? Atau ada yang menempel di wajahku?” tanya Nata saat mau menyuapkan makanan ke mulutnya.Nata meletakkan kembali sendok di piring sambil melirik ke arah suaminya.“Kenapa Mas?” tanya Nata seolah belum puas mendapatkan jawaban.“Enggak ada apa-apa di wajah kamu. Aku hanya bingung saja sama kamu,” jawab Jett justru mengaduk-aduk makanan di piring.“Bingung? Apa aku membuat kesalahan?” tanya Nata merasa tidak melakukan kesalahan walau tanpa disadarinya.“Bukannya kamu selalu membuat kesalahan setiap hari?” tanya Jett bukan tujuan ini menatap istrinya.“Aku yakin Mas mau tanya sesuatu. Apa yang mau Mas tanyakan?” tanya Nata berpikir apa yang mau diketahui suaminya.“Mas hanya mau tahu apa tujuan kamu sebenarnya?” tanya Jett juga berpikir pasti ada yang disembunyikan darinya.“Aku nggak ngerti maksud pertanyaan Mas,” jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 7 Taruhan Cinta

    “Bu, bukan maksud saya seperti itu Pak,” ucap Venus gugup serta keningnya mendadak berkeringat.“Kenapa? Apa kamu membenci wanita berhasil membujuk saya? Apa target pekerjaan kamu tidak terpenuhi? Sayang sekali,” ucap Pak Broto menyindir wanita di depannya yang tidak tahu diri.“Saya tidak memiliki pemikiran itu. Saya hanya heran kenapa Pak Broto terbujuk olehnya. Dia tidak bekerja di hotel ini,” balas Venus tidak mau dianggap remeh.“Saya pikir kamu tidak tahu siapa dia. Saya hanya mau mengatakan kamu cukup tahu jika wanita kemarin pantas bekerja di hotel berbintang lima,” kata Pak Broto masih saja menyisipkan pujian untuk Nata.Siapa pun dia, aku tidak peduli. Aku hanya malas mendengar orang lain selalu memujinya. Padahal, dia juga tidak bisa apa-apa selain berada di dapur. Venus membatin kesal.“Maaf pergaulan saya terlalu sempit sehingga tidak mengenal banyak orang termasuk wanita yang membujuk Pak Broto menginap di sini,” balas Venus sebetulnya sangat tahu.“Saya juga tidak pedul

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 8 Bekas Merah Di Pipi

    “Apa kamu sadar menanyakannya?” tanya Jett sorot matanya tajam seperti mengeluarkan sinar laser.“Aku sadar. Apa pertanyaanku salah?” tanya Nata balik menantang.Kamu bukan lagi istri yang dulu lagi. Ada apa dengan kamu? Perubahan sikap kamu yang mendadak semakin membuat aku kesal. Jett membatin.“Enggak punya sopan santun tanya sama suami kamu,” balas Jett jengkel.“Aku akan sopan kalau Mas juga bisa menjaga sikap sama wanita lain. Buktinya Mas nggak bisa kan,” kata Nata pun dongkol.“Kamu berani-beraninya,” hardik Jett pada istrinya.Jett mengayunkan tangan mengenai pipi istrinya.“Aduh, Mas,” pekik Nata sontak beranjak sambil memegang pipi. Bekas merah tercetak sempurna di pipinya.“Mas selalu tega sama aku. Kamu kerasukan apa selalu menindas aku?” tanya Nata menuntut jawaban dari suaminya.“Apalagi maksud pertanyaan kamu? Apalagi yang mau kamu tahu? Lama-lama kamu kok nyebelin,” jawab Jett menyelipkan pertanyaan.“Apa aku perlu mengulang terus? Aku yakin Mas tahu semuanya,” balas

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 9 Mertua VS Menantu

    Terik matahari menyinari sudut di mana seorang wanita duduk di kursi kayu berukir. Nata menyesap kopi lalu menyuapkan roti manis ke mulutnya.“Aku harap nggak bertemu seseorang di sini,” ucap Nata malas meladeni jika bertemu orang tidak penting di Clarosta Hotel.Manik hitamnya sesekali memindai serta membagi pandangan membaca novel.“Aku sudah berada di sini mau bertemu Kakek. Sibuk nggak ya?” tanya Nata beranjak dari kursi setelah menandaskan tetes terakhir kopi di gelas.Ekor matanya sekilas melihat wanita dikenal. Posisinya tidak bisa menghindar lebih baik menghadapi walaupun banyak pertanyaan darinya.“Asem, kenapa juga bertemu di sini? Apa dari sekian banyak hotel harus ada di sini? Mencurigakan, apa yang dilakukan Mama di sini?” tanya Nata lirih sebelum akhirnya beliau menarik langkah semakin mendekati menantunya.Langkahnya perlahan semakin mendekati Nata dengan senyum jahat terukir di bibirnya.“Kamu lagi, kamu lagi,” kata Mama Lusi menyapa dengan cara berbeda.“Ma,” sapa Nat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 10 Oh Ketahuan Deh

    “Kamu sadar enggak tanyanya?” tanya Jett kesal sudah dikasih tahu jangan kerja masih saja mencari celah.“Aku sadar banget, Mas. Aku nggak sakit sama sekali. Mas mau dengar jawabanku apa?” tanya Nata menantang suaminya.Aku menduga kamu nggak bolehin kerja. Nata membatin menunggu jawaban suaminya sesuai atau tidak.“Kamu sudah tahu jawabannya, enggak perlu juga Mas jawab,” jawab Jett geram mendengar pertanyaan istrinya.“Aku nggak tahu apa jawabannya. Boleh atau enggak?” tanya Nata lagi semakin memancing emosi suaminya.“Enggak. Sekali enggak tetap enggak. Titik,” jawab Jett tegas sekaligus naik pitam.“Mas harus kasih tahu dong alasan nggak boleh kerja,” balas Nata mau tahu sejauh mana suaminya memberikan alasan masuk akal.“Alasan? Kamu enggak perlu alasan apa pun. Tadi Mas sudah bilang titik,” ucap Jett sejujurnya sambil memikirkan alasan masuk akal.“Aku juga mau beli barang-barang yang disuka. Aku nggak mau minta uang terus sama Mas. Apa Mas nggak tahu Mama selalu marah kalau aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 42 Video Panas

    Jett mengedarkan pandangan sambil melihat satu per satu dari mereka yang menatap dan berbisik. Dia mendekatkan tubuhnya pada Meta.“Aku enggak tahu, apa yang terjadi,” bisik Jett jujur.“Aku harap, kamu bicara jujur.”“Aku jujur. Apa yang harus ditutupi? Seharusnya, Bu Meta memberitahu, apa yang terjadi?”Meta tidak sampai hati memberitahu, tetapi … di satu sisi. Dia sangat bersyukur, entah siapa pun yang menyebarkan video ini, bisa jadi jalan hubungan Venus dan Jett hancur.“Bu—Bu Meta, mau kapan memberitahu kita di sini?” tanya Jett tidak sabar menunggu.“Aku sendiri enggak tahu, bagaimana memberitahu kalian.”“Maksud, Bu Meta?”“Aku tahu, berita ini enggak seharusnya diberitahu, tapi …”“Tapi apa, Bu?” tanya Jett lagi, dia mewakili mereka–yang ada di ruang rapat.“Tapi, kalian harus tetap mendengarkan dari mulutku.”“Bu Meta, bilang saja. Aku dan yang lainnya siap mendengar.”Meta menatap mereka satu per satu, tidak terkecuali Jett. Manik hitamnya berhenti menatap pria ini cukup la

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 41 Ujian Kehidupan

    Manik hitam mereka bertemu dalam satu titik yang sama, tetapi dengan pemikiran yang berbeda.Jett terperanjat mendengar pertanyaan dari Venus hingga memberi jarak sekitar tiga langkah mundur.“A…apa kamu bilang? Hubungan aku… dan Nata berakhir? Apa maksud pertanyaan kamu?”“Aku menebak saja. Kalau benar berarti keberuntungan sedang berpihak sama aku.”“Kenapa kamu bisa berpikir kalau hubungan aku berakhir? Hanya karena enggak ada drama?”“Ya, dilihat akhir-akhir ini enggak ada drama.”“Bukan urusan kamu mau tahu lebih banyak hubungan aku dengan Nata. Aku ingatkan!”“Apa kamu mengancam aku?”“Enggak. Hanya mengingatkan, supaya kamu jangan melewati batas,” jelas Jett menarik garis di antara mereka.“A—Apa kamu bilang? Melewati garis? Cih, aku tidak akan melakukannya.”“Terserah kamu, mau melakukannya atau enggak, tetapi satu hal yang perlu kamu tahu. Hubungan aku dengan Nata baik-baik saja.”“Baguslah, kalau baik-baik saja,” balas Venus sinis.Isi kepala Jett saat ini hanya mendekati Me

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 40 Deg-Degan

    Tangan wanita ini bergetar hebat saat menutup memegang ponsel dengan layar perlahan menggelap, sedangkan kening Robert terlukis tanda tanya besar.‘Sebaiknya aku tanya atau tidak?’ batin Robert penasaran.“Apa sesuatu terjadi, Nata?”Tidak ada jawaban meluncur dari mulut wanita ini.“Nata, Nata,” panggil Robert berharap wanita ini mendengarkan.Iris mata wanita ini berkaca-kaca. “Kakek,” ucap Nata gemetar.“Ada apa dengan kakek Dewo? Kamu mau pergi menemuinya? Ayo, aku antar.”“Nggak, nggak. Aku bisa pergi sendiri.”Telapak tangan lebar gerak cepat meraih pergelangan tangan wanita ini.“Tunggu. Kamu tidak bisa pergi dalam keadaan seperti ini. Aku antar.” Robert kekeh mau mengantar.Wanita ini gelisah berjalan mondar-mandir. Sementara Robert juga bingung.“Sekarang, kamu ambil tas atau apa pun yang bisa dibawa. Aku … aku tunggu di mobil.”“O­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­—Itu. Iya, aku ambil tas dulu.”Robert mengulurkan tangan membantu Nata masuk ke mobil.“Ayo, kita pergi sekarang.”“Iya,

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 39 Jalan Tol Naik Jabatan

    Kini, Jett berusaha menutupi rasa gugupnya. Pertanyaan ini tidak mampu dijawabnya.“Istri aku di rumah,” jawab Jett cukup singkat untuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban panjang. Lalu dia menyesap minuman di depannya hingga tersisa gelas kosong.“Apa kamu haus? Mau lagi winenya?” tanya Meta menawarkan sambil memanggil pelayan supaya menuangkan minuman.“Boleh tambah sedikit sepertinya aku haus,” jawab Jett tidak bisa berbohong kalau tidak bicara jujur pasti kehausan.Sedangkan wanita ini memiliki pemikiran sendiri. Haus atau memang tidak bisa menjawab pertanyaan darinya.“Di rumah? Sayang sekali nggak diajak. Aku pikir bisa mengenal keluarga kalian juga. Nggak usah dipikirkan, aku hanya penasaran mau tahu seperti apa istrimu,” kata Meta secara tidak langsung meledek Jett.“Mungkin, aku akan bawa lain kali atau aku rundingkan dulu dengan istri mengundang Bu Meta makan malam di rumah kami. Istri aku pintar memasak, masakannya sud

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 38 Aroma Wine yang Menyengat

    Nata mengukir senyum, lalu memegang tangkai gelas wine. Dia menggoyangkan gelas, lalu menyesapnya perlahan sambil menikmati aroma wine. Dia pun meninggalkan bekas lipstik di bibir gelas, melirik sekilas sembari meninggalkan getaran perasaan pada pria di dekatnya.“Untuk itu aku mengajakmu makan malam. Aku nggak berharap banyak sama makan malam ini bisa menyelesaikan salah paham di antara kita,” kata Meta meletakkan gelas wine di dekatnya.“Salah paham di antara kita?” tanya Jett mulai menaruh penasaran pada wanita ini.Jett memiliki tujuan sendiri dengan ajakan malam ini berharap bisa mendekati wanita ini.“Iya, aku pikir harus meluruskan beberapa hal supaya selanjutnya nggak ada salah paham. Aku merasa nggak nyaman saja langkah ini kalau ada salah paham sama karyawan,” kata Meta hanya menganggap Jett tidak lebih dari seorang karyawan yang bekerja di hotel.“Aku menebak salah paham di antara kita dimulai dari kalau kamu berpikir aku mengi

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 37 Makan Malam Penuh Siasat

    Meta menatap bingung apa maksud pertanyaan pria ini. Dia menyipitkan mata sambil berpikir mencari jawaban. Dia pikir lebih baik ditanyakan saja.“Aku nggak ngerti maksud pertanyaanmu?” tanya Meta bingung. Dia datang ke Clarosta Hotel suda pasti mengelola hotel bukan untuk jualan sayur di sini.“Bu Meta datang ke Clarosta Hotel bukan hanya sebagai cucu pemilik hotel bukan? Apa tujuan Bu Meta sebenarnya? Apa mau merombak habis hotel ini? Atau hanya mau mengambil keuntungan?” tanya Jett mengajukan pertanyaan menyudutkan. Namun, tidak satu pun pertanyaan melibatkan pertanyaan pribadi.“Apa inti pertanyaanmu?” tanya Meta balik cukup dengan pertanyaan singkat.“Sebenarnya aku hanya mau tanya. Kenapa kemarin Bu Meta memindahkan aku ke hotel cabang?” tanya Jett ternyata tanya tentang ini.“Jadi kamu hanya mau tanya ini,” balas Meta lega. Dia pikir ada apa tiba-tiba mendadak menghadangnya.“Lalu apa jawabannya Bu?” tanya Jett penasaran. D

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 36 Dekatlah Dengan Musuhmu

    Sosok wanita berdiri tegap ini sontak berubah menjadi wanita lemah. Dia melotot tajam, sedangkan pelupuk matanya menahan desakan bulir-bulir air siap membasahi pipinya.“Aku tidak mengira kamu tega membentak di depan banyak orang,” ucap Venus menyeka bulir-bulir air lolos membasahi pipinya.“Aku juga tidak menyangka kamu melakukannya di depannya,” tambah Venus sekilas melirik tajam ke arah bos mereka.Ya walaupun wanita yang berdiri sekarang sebagai Meta. Menurut Venus tidak adil jika dirinya diperlakukan tidak adil.“Kenapa kamu enggak terima aku bentak? Sudah seharusnya aku marahin. Jangan lupa kalau aku senior kamu di sini,” kata Jett nada suaranya masih tinggi walaupun berusaha berbicara lirih.Jett juga tidak peduli sekalipun ada Meta di sini sebagai bos mereka.“Ayo, ikut aku ke sana,” ajak Jett memaksa.“Tidak mau,” jawab Venus cepat tanpa banyak alasan.“Kamu,” pekik Jett sudah siap dengan tangan di atas

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 35 Jangan Sentuh!

    Jett segera mengambil apa pun yang dilihat untuk membersihkan pakaian Nata alias Meta.“Berhenti. Apa yang kamu lakukan?” tanya Meta melihat pria ini berusaha keras membersihkan pakaian yang terkena noda kopi.“Maaf, aku enggak sengaja. Sebentar-sebentar. Aku bersihkan pakaian kamu. Kalau enggak bisa bersih, aku bisa membawanya ke laundry,” kata Jett tetap meraih tisu di meja.“Aku bilang cukup. Aku bisa membersihkannya sendiri,” kata Meta meminta pria ini berhenti.Akhirnya, Jett mengikuti ucapan wanita ini. Pria ini memberi jarak sekitar tiga langkah di antara mereka. Manik hitamnya masih fokus menatap bekas noda di pakaian wanita ini.“Aku minta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja,” ucap Jett merasa bersalah.“Semakin kamu membersihkannya. Pakaian ini semakin kotor. Apa kamu merasa bersalah sampai menggosoknya terlalu kuat?” tanya Meta mau tahu sikap pria ini sejauh mana memperlakukan dirinya walaupun berbeda identitas.

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 34 Tutup Buku Hubungan

    Robert menggeleng. “Aku tidak berhubungan lagi dengannya. Ini lihat, aku mengganti namanya dengan nama mantan tunangan,” jawab Robert jujur. Dia bukan pria yang mau mengenang masa lalu cukup dijadikan pelajaran.“Aku nggak yakin kalau bukan kamu duluan yang menghubungi,” kata Nata mengutarakan ketidakyakinannya.“Coba saja kamu lihat ini namanya sudah ganti. Aku juga tidak tahu kenapa wanita itu menghubungi,” jawab Robert jujur tidak ada yang perlu ditutupi. Dia pun enggan menyebut nama Venus menggantinya dengan wanita itu.“Kalau kamu jawab seperti ini aku cukup yakin,” ucap Nata.“Aku tidak akan kembali pada wanita yang sudah membuat hancur hidupnya,” tambah Robert menegaskan kalau Venus bukan wanita spesial baginya.“Ya, ya, itu terserah kamu. Buruan jawab telepon ini, berisik,” pinta Nata kesal mendengar dering ponselnya.“Tidak mau. Biarkan saja dia menghubungi sampai bosan,” balas Robert enggan menjawab panggilan telepon in

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status