Share

Bab 5 Kejutan Besar

Author: Maria Goreti
last update Last Updated: 2024-07-19 16:58:35

Suara beradunya sendok dan piring tanpa adanya percakapan di antara mereka saat sarapan walau sesekali Nata melirik ke arah suaminya.

“Ada yang mau kamu tanyakan?” tanya Jett menyadari istrinya melihat terus.

“Mas apa nggak ada yang mau dikatakan?” tanya Nata balik.

Aku mau tahu apa Mas mengajak pergi. Nata membatin.

“Enggak ada,” jawab Jett tegas.

“Kenapa? Apa ada yang mau kamu tahu?” tanya Jett memancing apa yang istrinya mau tahu lagi.

“Apa aku nggak diajak makan malam?” tanya Nata balik.

“Nanti malam?” tanya Jett pura-pura lupa.

Dari mana dia tahu makan malam bersama? Jett membatin tanya.

“Iya nanti malam. Apa aku nggak boleh ikut?” tanya Nata menawarkan diri ikut makan malam. Dia yakin pasti mendapat kejutan besar.

Bukannya kamu enggak boleh ikut. Aku takut kamu mengacaukan segalanya di sana, apalagi ada tamu yang sulit aku taklukan menginap di hotel. Jett membatin ragu jika mengajak istrinya.

“Apa Mas takut kalau aku mengganggu?” tanya Nata memancing. Dia pikir bisa tahu siapa wanita itu yang telah terang-terangan merebut suaminya.

“Enggak juga. Ada angin apa kamu mau ikut?” tanya Jett melotot tajam.

“Mau tahu saja,” jawab Nata menguji kesabaran suaminya.

“Apa yang mau kamu tahu? Kemarin aku menceritakan bagaimana pekerjaan di hotel enggak ada bedanya,” jawab Jett berusaha mencegah istrinya ikut.

“Aku tahu, Mas. Apa Mas nggak mau memperkenalkan aku sama rekan kerja atau junior di hotel?” tanya Nata kembali memancing berharap suaminya mau mengatakan.

Jett terkekeh mendengar pertanyan suaminya.

“Ngapain kamu mau kenal mereka?” tanya Jett mengarah pembicaraan jangan sampai istrinya ngotot mengajak pergi.

“Apa salahnya? Kalau nggak boleh kenal mereka setidaknya apa aku sekali-kali nggak boleh tahu?” tanya Nata mendesak halus.

Kalau dia enggak ikut justru menambah curiga bisa bahaya nanti rumah tangga aku. Jett membatin tidak mau rumah tangganya berantakan walaupun tidak lima puluh persen, tetapi Jett masih mencintai istrinya.

“Kalau kamu ikut ingat jangan buat masalah,” balas Jett mengizinkan Nata ikut dengan syarat.

“Tenang saja, Mas. Aku nggak akan buat masalah,” ucap Nata mengukir senyum kemenangan dalam dirinya.

Berhasil. Tunggu saja nanti aku akan habisi wanita itu. Nata membatin senang.

Kini, Nata berdiri di depan cermin menampilkan seluruh badannya.

“Aku nggak mau tampil biasa malam ini. Makan malam biasanya identik dengan gaun hitam dan aku mau terlihat mencolok,” kata Nata meneliti deretan gaun di lemarinya.

Waktu di jam dinding menunjukkan pukul 7 malam. Jett menunggu gelisah di ruang tamu. Dia berjalan mondar-mandir.

“Dek, Dek,” panggil Jett tidak mendapatkan jawaban.

“Nata sudah selesai belum?” tanya Jett berteriak.

“Iya, sebentar. Sabar kenapa,” jawab Nata mengerucutkan bibir.

Nunggu sebentar saja nggak mau. Aku juga harus tampil cantik malam ini bila perlu semua mata tertuju padaku. Nata membatin penuh harap.

Langkah anggun wanita ini mengenakan gaun hitam mengantarkannya menuruni anak tangga.

“Kamu ini lama betul,” ucap Jett sebelum melihat penampilan istrinya.

“Wajar dong kalau dandannya lama. Aku juga nggak mau buat Mas malu. Apa Mas mau aku pakai daster ke hotel?” tanya Nata gemas melihat sikap suaminya.

Jett mendongak terpesona saat menatap wajah istrinya cantik sekali, apalagi dengan balutan gaun hitam hingga menyentuh lantai, ditambah tas kecil bermerek menggantung di pergelangan tangannya.

“Mas, Mas, yuk berangkat sekarang,” ajak Nata memanggil suaminya yang masih terpesona.

“I, iya. Kita berangkat sekarang,” jawab Jett tersadar cukup lama menatap istrinya.

“Kalung itu masih kamu pakai?” tanya Jett melirik.

“Iya. Kenapa nggak boleh dipakai lagi?” tanya Nata mengundang Jett menghentikan langkahnya.

“Udah deh kamu ini selalu memancing aku marah,” ucap Jett memperingatkan istrinya.

Nata mengembangkan senyum saat beberapa dari mereka tersenyum ke arahnya.

“Ingat jangan buat masalah,” kata Jett tidak lupa memperingatkan istrinya.

“Iya, ya, Mas,” jawab Nata sengaja mengalungkan tangan pada lengan suaminya.

Mereka bak raja dan ratu semalam. Langkah anggun dan tegap keduanya memicu cemburu barang siapa pun yang melihatnya, termasuk salah satu di antara mereka.

“Dasar ternyata wanita sialan itu ikut juga,” rajuk Venus kesal.

Jett menoleh ke samping didapatinya Venus meneguk wine.

“Aku mau ke sana dulu. Kamu bebas mau makan apa pun di sini, tetapi ingat jangan buat masalah,” kata Jett meninggalkan Nata sendirian.

“Iya, aku akan jadi istri baik,” balas Nata mengukir senyum menggoda suaminya.

Tetapi sayangnya, Jett memilih mempercepat langkah berbaur dengan lainnya, termasuk Venus di sana.

Manik hitam wanita ini sekilas menatap Kakek Dewo bersama rekan bisnis lainnya. Beliau menghentikan langkah, tetapi Nata menggeleng tanda meminta beliau tetap melanjutkan.

“Selamat malam, apa boleh aku temani?” tanya pria paruh baya menyapa Nata ramah.

“Tentu saja boleh,” balas Nata pun ramah.

“Maaf, aku panggil Nona atau Nyonya?” tanya pria yang belum memperkenalkan dirinya.

“Nata,” jawab wanita ini mengulurkan tangan mengajak bersalaman.

“Broto,” ucap pria tersebut akhirnya memberitahu nama.

Ini dia akhirnya datang juga menghampiriku. Aku nggak perlu bersusah payah mencarinya. Nata membatin bahagia.

“Apa Nata datang sendirian ke sini? Ini acara makan malam privat,” kata Pak Broto memberitahu sekaligus penasaran melihat penampilan Nata membuatnya terpesona.

“Nggak penting, aku datang sama siapa yang terpenting bisa berkenalan dengan Pak Broto,” jawab Nata ikut makan malam bukan dengan tujuan tertentu.

“Kalau boleh tahu apa Pak Broto tamu di hotel ini?” tanya Nata memancing pembicaraan.

“Dugaan aku benar. Aku tidak salah menilai orang. Siapa sebenarnya kamu?” tanya Pak Broto seperti bisa menilai orang.

“Pak Broto nggak perlu tahu siapa aku sebenarnya yang terpenting apa bersedia menginap di hotel ini?” tanya Nata to the point tanpa memberi jeda beliau berpikir.

Pak Broto mengukir senyum di sudut bibirnya.

“Apa keuntungan aku jika menginap di hotel ini?” tanya Pak Broto tidak mau rugi. Pria ini harus mendapat untungnya.

“Apa Pak Broto berkenan jika aku menjelaskan detail tentang kelebihan Clarosta Hotel?” tanya Nata secara tidak langsung membantu suaminya.

“Kalau kamu tidak bisa membuat aku tertarik. Mohon maaf aku tidak bisa menginap di hotel ini,” ucap Pak Broto tidak sabar mendengar penjelasan dari Nata.

Nata menjelaskan panjang lebar tentang kekurangan dan kelebihan Clarosta Hotel.

“Pak Broto, aku pribadi sangat berharap Bapak menginap di hotel ini untuk waktu yang lama,” harap Nata mengukir senyum manis andalannya.

Tetapi di sudut lain, Jett mendengus kesal bergerak mendekati istrinya.

“Dek,” panggil Jett sok ramah memotong pembicaraan mereka.

“Pak Broto kenalkan ini suamiku,” kata Nata memberitahu beliau.

“Aku rasa kita pernah bertemu sebelumnya,” balas Pak Broto bersalaman.

“Kamu beruntung sekali memiliki istri seperti dia. Nata pintar sekali membujuk aku menginap di hotel ini. Aku setuju menginap di Clarosta Hotel untuk waktu yang lama,” kata Pak Broto memuji Nata di depan semua orang mengundang Jett dan Venus saling menatap.

“Aku juga bisa kalau membujuk hanya menggunakan kecantikan saja. Nata bisa apa tanpa Jett?” tanya Venus terang-terangan meremehkan Nata.

Aku pasti membuat kamu menderita. Tunggu saja senyum kamu pasti tidak lama lagi menjadi tangis. Venus membatin dengki.

Related chapters

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 6 Daya Pikat Istri Orang

    Makanan di piring tidak mampu membagi perhatian pria tampan ini. Manik hitam pria ini tidak berhenti menatap wajah cantik istrinya.“Ada apa? Apa ada yang salah sama aku? Atau ada yang menempel di wajahku?” tanya Nata saat mau menyuapkan makanan ke mulutnya.Nata meletakkan kembali sendok di piring sambil melirik ke arah suaminya.“Kenapa Mas?” tanya Nata seolah belum puas mendapatkan jawaban.“Enggak ada apa-apa di wajah kamu. Aku hanya bingung saja sama kamu,” jawab Jett justru mengaduk-aduk makanan di piring.“Bingung? Apa aku membuat kesalahan?” tanya Nata merasa tidak melakukan kesalahan walau tanpa disadarinya.“Bukannya kamu selalu membuat kesalahan setiap hari?” tanya Jett bukan tujuan ini menatap istrinya.“Aku yakin Mas mau tanya sesuatu. Apa yang mau Mas tanyakan?” tanya Nata berpikir apa yang mau diketahui suaminya.“Mas hanya mau tahu apa tujuan kamu sebenarnya?” tanya Jett juga berpikir pasti ada yang disembunyikan darinya.“Aku nggak ngerti maksud pertanyaan Mas,” jawab

    Last Updated : 2024-08-01
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 7 Taruhan Cinta

    “Bu, bukan maksud saya seperti itu Pak,” ucap Venus gugup serta keningnya mendadak berkeringat.“Kenapa? Apa kamu membenci wanita berhasil membujuk saya? Apa target pekerjaan kamu tidak terpenuhi? Sayang sekali,” ucap Pak Broto menyindir wanita di depannya yang tidak tahu diri.“Saya tidak memiliki pemikiran itu. Saya hanya heran kenapa Pak Broto terbujuk olehnya. Dia tidak bekerja di hotel ini,” balas Venus tidak mau dianggap remeh.“Saya pikir kamu tidak tahu siapa dia. Saya hanya mau mengatakan kamu cukup tahu jika wanita kemarin pantas bekerja di hotel berbintang lima,” kata Pak Broto masih saja menyisipkan pujian untuk Nata.Siapa pun dia, aku tidak peduli. Aku hanya malas mendengar orang lain selalu memujinya. Padahal, dia juga tidak bisa apa-apa selain berada di dapur. Venus membatin kesal.“Maaf pergaulan saya terlalu sempit sehingga tidak mengenal banyak orang termasuk wanita yang membujuk Pak Broto menginap di sini,” balas Venus sebetulnya sangat tahu.“Saya juga tidak pedul

    Last Updated : 2024-08-02
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 8 Bekas Merah Di Pipi

    “Apa kamu sadar menanyakannya?” tanya Jett sorot matanya tajam seperti mengeluarkan sinar laser.“Aku sadar. Apa pertanyaanku salah?” tanya Nata balik menantang.Kamu bukan lagi istri yang dulu lagi. Ada apa dengan kamu? Perubahan sikap kamu yang mendadak semakin membuat aku kesal. Jett membatin.“Enggak punya sopan santun tanya sama suami kamu,” balas Jett jengkel.“Aku akan sopan kalau Mas juga bisa menjaga sikap sama wanita lain. Buktinya Mas nggak bisa kan,” kata Nata pun dongkol.“Kamu berani-beraninya,” hardik Jett pada istrinya.Jett mengayunkan tangan mengenai pipi istrinya.“Aduh, Mas,” pekik Nata sontak beranjak sambil memegang pipi. Bekas merah tercetak sempurna di pipinya.“Mas selalu tega sama aku. Kamu kerasukan apa selalu menindas aku?” tanya Nata menuntut jawaban dari suaminya.“Apalagi maksud pertanyaan kamu? Apalagi yang mau kamu tahu? Lama-lama kamu kok nyebelin,” jawab Jett menyelipkan pertanyaan.“Apa aku perlu mengulang terus? Aku yakin Mas tahu semuanya,” balas

    Last Updated : 2024-08-04
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 9 Mertua VS Menantu

    Terik matahari menyinari sudut di mana seorang wanita duduk di kursi kayu berukir. Nata menyesap kopi lalu menyuapkan roti manis ke mulutnya.“Aku harap nggak bertemu seseorang di sini,” ucap Nata malas meladeni jika bertemu orang tidak penting di Clarosta Hotel.Manik hitamnya sesekali memindai serta membagi pandangan membaca novel.“Aku sudah berada di sini mau bertemu Kakek. Sibuk nggak ya?” tanya Nata beranjak dari kursi setelah menandaskan tetes terakhir kopi di gelas.Ekor matanya sekilas melihat wanita dikenal. Posisinya tidak bisa menghindar lebih baik menghadapi walaupun banyak pertanyaan darinya.“Asem, kenapa juga bertemu di sini? Apa dari sekian banyak hotel harus ada di sini? Mencurigakan, apa yang dilakukan Mama di sini?” tanya Nata lirih sebelum akhirnya beliau menarik langkah semakin mendekati menantunya.Langkahnya perlahan semakin mendekati Nata dengan senyum jahat terukir di bibirnya.“Kamu lagi, kamu lagi,” kata Mama Lusi menyapa dengan cara berbeda.“Ma,” sapa Nat

    Last Updated : 2024-08-05
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 10 Oh Ketahuan Deh

    “Kamu sadar enggak tanyanya?” tanya Jett kesal sudah dikasih tahu jangan kerja masih saja mencari celah.“Aku sadar banget, Mas. Aku nggak sakit sama sekali. Mas mau dengar jawabanku apa?” tanya Nata menantang suaminya.Aku menduga kamu nggak bolehin kerja. Nata membatin menunggu jawaban suaminya sesuai atau tidak.“Kamu sudah tahu jawabannya, enggak perlu juga Mas jawab,” jawab Jett geram mendengar pertanyaan istrinya.“Aku nggak tahu apa jawabannya. Boleh atau enggak?” tanya Nata lagi semakin memancing emosi suaminya.“Enggak. Sekali enggak tetap enggak. Titik,” jawab Jett tegas sekaligus naik pitam.“Mas harus kasih tahu dong alasan nggak boleh kerja,” balas Nata mau tahu sejauh mana suaminya memberikan alasan masuk akal.“Alasan? Kamu enggak perlu alasan apa pun. Tadi Mas sudah bilang titik,” ucap Jett sejujurnya sambil memikirkan alasan masuk akal.“Aku juga mau beli barang-barang yang disuka. Aku nggak mau minta uang terus sama Mas. Apa Mas nggak tahu Mama selalu marah kalau aku

    Last Updated : 2024-08-06
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 11 Jangan Ya Dek Ya

    “Kamu terlihat marah sekali. Siapa yang kamu maksud?” tanya Robert belum melihat seseorang yang dilihat Nata.“Itu mereka. Aku nggak bisa diginiin. Mereka terang-terangan sekali selingkuh di depanku,” jawab Nata mempercepat langkah menghampiri mereka berdua.Nata berkacak pinggang seperti siap melahap mereka berdua asyik bergandeng tangan tanpa malu.“Aku ikut Nata,” ucap Robert mendadak menghentikan langkah setelah melihat siapa yang dimaksud. Dia mendadak terpaku.Bibir wanita memakai lipstik merah ini membentuk lengkungan senyuman tipis walau setelah itu mimik wajahnya menyeramkan.“Kebetulan sekali bertemu di sini,” sindir Nata berdiri di hadapan Jett dan Venus.Ekor mata wanita bertubuh langsing ini melirik sekilas suaminya melepas genggaman tangan Venus.“Aku nggak percaya bisa ketemu Mas di sini. Apa mau bertemu klien di sini?” tanya Nata pura-pura bodoh tidak tahu apa yang terjadi.“Enggak. Kamu sendiri ada urusan apa?” tanya Jett sekilas melirik ke arah pria berdiri tidak jau

    Last Updated : 2024-08-08
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 12 Suami Bermasalah

    “Aku pergi sekarang,” kata Jett mengakhiri percakapan di panggilan telepom entah dengan siapa itu.Pria ini kembali menandaskan air putih di botol. Nata memegangi perut menahan tawa.“Kenapa kamu menatap aku aneh?” tanya Jett merasa ada yang tidak beres. Namun, dia mengabaikannya.“Nggak papa,” jawab Nata tertawa kecil.Jett hendak melangkah ke depan, tetapi telapak tangan Nata menarik pergelangan tangan suaminya.“Tunggu, mau ke mana Mas? Apa terjadi sesuatu?” tanya Nata tidak bisa juga menyembunyikan kekhawatirannya.“Kamu ini kenapa sih? Bukan urusan kamu juga ngapain tanya-tanya. Lepaskan, aku mau pergi,” jawab Jett mengempaskan tangan istrinya.“Kamu ini ganggu bisanya ganggu saja. Orang mau berangkat buru-buru,” ucap Jett kesal entah siapa yang menghubunginya.Pria ini mempercepat langkah kaki tidak tahan terlalu lama sehingga dia berlari kecil menuju ke luar. Entah kabar apa dan dari siapa menunggu di hotel.Deru mesin mobil membelah pelataran rumah mewah pria ini. Nata mengint

    Last Updated : 2024-08-10
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 13 Lukisan Rumah Tangga Hancur

    “Kamu mau aku melakukan seperti Nata?” tanya Jett mengempaskan tangannya kesal.“Kamu berani melakukannya? Lakukan sekarang,” teriak Venus emosi tingkat dewa.Jett membuang pandangan menatap sejauh apa pun bisa ditatapnya.Aku nggak menduga wanita ini juga membuat masalah. Jett membatin kesal.“Keluar,” teriak Jett tidak bisa lagi menahan emosinya.Tentu saja, wanita sekarang bersamanya menatap manik hitam di depan seperti mau melahap habis.“Ingat jangan menyesal,” balas Venus gantian membuang pandangan kesal.Tetapi mendadak, wanita ini menghentikan langkahnya lalu terpaksa memutar kakinya.“Dengarkan baik-baik. Hubungan kita juga perlu waktu. Kita jangan bertemu kalau kamu masih marah-marah tidak jelas,” ucap Venus mengulurkan telunjuknya pada Jett.Wanita ini menyeka kasar bulir air di pipinya, lalu memutar tubuhnya. Detik berikutnya, dia menarik langkah kesal.Aku tidak menyangka kalau pri

    Last Updated : 2024-09-01

Latest chapter

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 42 Video Panas

    Jett mengedarkan pandangan sambil melihat satu per satu dari mereka yang menatap dan berbisik. Dia mendekatkan tubuhnya pada Meta.“Aku enggak tahu, apa yang terjadi,” bisik Jett jujur.“Aku harap, kamu bicara jujur.”“Aku jujur. Apa yang harus ditutupi? Seharusnya, Bu Meta memberitahu, apa yang terjadi?”Meta tidak sampai hati memberitahu, tetapi … di satu sisi. Dia sangat bersyukur, entah siapa pun yang menyebarkan video ini, bisa jadi jalan hubungan Venus dan Jett hancur.“Bu—Bu Meta, mau kapan memberitahu kita di sini?” tanya Jett tidak sabar menunggu.“Aku sendiri enggak tahu, bagaimana memberitahu kalian.”“Maksud, Bu Meta?”“Aku tahu, berita ini enggak seharusnya diberitahu, tapi …”“Tapi apa, Bu?” tanya Jett lagi, dia mewakili mereka–yang ada di ruang rapat.“Tapi, kalian harus tetap mendengarkan dari mulutku.”“Bu Meta, bilang saja. Aku dan yang lainnya siap mendengar.”Meta menatap mereka satu per satu, tidak terkecuali Jett. Manik hitamnya berhenti menatap pria ini cukup la

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 41 Ujian Kehidupan

    Manik hitam mereka bertemu dalam satu titik yang sama, tetapi dengan pemikiran yang berbeda.Jett terperanjat mendengar pertanyaan dari Venus hingga memberi jarak sekitar tiga langkah mundur.“A…apa kamu bilang? Hubungan aku… dan Nata berakhir? Apa maksud pertanyaan kamu?”“Aku menebak saja. Kalau benar berarti keberuntungan sedang berpihak sama aku.”“Kenapa kamu bisa berpikir kalau hubungan aku berakhir? Hanya karena enggak ada drama?”“Ya, dilihat akhir-akhir ini enggak ada drama.”“Bukan urusan kamu mau tahu lebih banyak hubungan aku dengan Nata. Aku ingatkan!”“Apa kamu mengancam aku?”“Enggak. Hanya mengingatkan, supaya kamu jangan melewati batas,” jelas Jett menarik garis di antara mereka.“A—Apa kamu bilang? Melewati garis? Cih, aku tidak akan melakukannya.”“Terserah kamu, mau melakukannya atau enggak, tetapi satu hal yang perlu kamu tahu. Hubungan aku dengan Nata baik-baik saja.”“Baguslah, kalau baik-baik saja,” balas Venus sinis.Isi kepala Jett saat ini hanya mendekati Me

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 40 Deg-Degan

    Tangan wanita ini bergetar hebat saat menutup memegang ponsel dengan layar perlahan menggelap, sedangkan kening Robert terlukis tanda tanya besar.‘Sebaiknya aku tanya atau tidak?’ batin Robert penasaran.“Apa sesuatu terjadi, Nata?”Tidak ada jawaban meluncur dari mulut wanita ini.“Nata, Nata,” panggil Robert berharap wanita ini mendengarkan.Iris mata wanita ini berkaca-kaca. “Kakek,” ucap Nata gemetar.“Ada apa dengan kakek Dewo? Kamu mau pergi menemuinya? Ayo, aku antar.”“Nggak, nggak. Aku bisa pergi sendiri.”Telapak tangan lebar gerak cepat meraih pergelangan tangan wanita ini.“Tunggu. Kamu tidak bisa pergi dalam keadaan seperti ini. Aku antar.” Robert kekeh mau mengantar.Wanita ini gelisah berjalan mondar-mandir. Sementara Robert juga bingung.“Sekarang, kamu ambil tas atau apa pun yang bisa dibawa. Aku … aku tunggu di mobil.”“O­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­—Itu. Iya, aku ambil tas dulu.”Robert mengulurkan tangan membantu Nata masuk ke mobil.“Ayo, kita pergi sekarang.”“Iya,

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 39 Jalan Tol Naik Jabatan

    Kini, Jett berusaha menutupi rasa gugupnya. Pertanyaan ini tidak mampu dijawabnya.“Istri aku di rumah,” jawab Jett cukup singkat untuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban panjang. Lalu dia menyesap minuman di depannya hingga tersisa gelas kosong.“Apa kamu haus? Mau lagi winenya?” tanya Meta menawarkan sambil memanggil pelayan supaya menuangkan minuman.“Boleh tambah sedikit sepertinya aku haus,” jawab Jett tidak bisa berbohong kalau tidak bicara jujur pasti kehausan.Sedangkan wanita ini memiliki pemikiran sendiri. Haus atau memang tidak bisa menjawab pertanyaan darinya.“Di rumah? Sayang sekali nggak diajak. Aku pikir bisa mengenal keluarga kalian juga. Nggak usah dipikirkan, aku hanya penasaran mau tahu seperti apa istrimu,” kata Meta secara tidak langsung meledek Jett.“Mungkin, aku akan bawa lain kali atau aku rundingkan dulu dengan istri mengundang Bu Meta makan malam di rumah kami. Istri aku pintar memasak, masakannya sud

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 38 Aroma Wine yang Menyengat

    Nata mengukir senyum, lalu memegang tangkai gelas wine. Dia menggoyangkan gelas, lalu menyesapnya perlahan sambil menikmati aroma wine. Dia pun meninggalkan bekas lipstik di bibir gelas, melirik sekilas sembari meninggalkan getaran perasaan pada pria di dekatnya.“Untuk itu aku mengajakmu makan malam. Aku nggak berharap banyak sama makan malam ini bisa menyelesaikan salah paham di antara kita,” kata Meta meletakkan gelas wine di dekatnya.“Salah paham di antara kita?” tanya Jett mulai menaruh penasaran pada wanita ini.Jett memiliki tujuan sendiri dengan ajakan malam ini berharap bisa mendekati wanita ini.“Iya, aku pikir harus meluruskan beberapa hal supaya selanjutnya nggak ada salah paham. Aku merasa nggak nyaman saja langkah ini kalau ada salah paham sama karyawan,” kata Meta hanya menganggap Jett tidak lebih dari seorang karyawan yang bekerja di hotel.“Aku menebak salah paham di antara kita dimulai dari kalau kamu berpikir aku mengi

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 37 Makan Malam Penuh Siasat

    Meta menatap bingung apa maksud pertanyaan pria ini. Dia menyipitkan mata sambil berpikir mencari jawaban. Dia pikir lebih baik ditanyakan saja.“Aku nggak ngerti maksud pertanyaanmu?” tanya Meta bingung. Dia datang ke Clarosta Hotel suda pasti mengelola hotel bukan untuk jualan sayur di sini.“Bu Meta datang ke Clarosta Hotel bukan hanya sebagai cucu pemilik hotel bukan? Apa tujuan Bu Meta sebenarnya? Apa mau merombak habis hotel ini? Atau hanya mau mengambil keuntungan?” tanya Jett mengajukan pertanyaan menyudutkan. Namun, tidak satu pun pertanyaan melibatkan pertanyaan pribadi.“Apa inti pertanyaanmu?” tanya Meta balik cukup dengan pertanyaan singkat.“Sebenarnya aku hanya mau tanya. Kenapa kemarin Bu Meta memindahkan aku ke hotel cabang?” tanya Jett ternyata tanya tentang ini.“Jadi kamu hanya mau tanya ini,” balas Meta lega. Dia pikir ada apa tiba-tiba mendadak menghadangnya.“Lalu apa jawabannya Bu?” tanya Jett penasaran. D

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 36 Dekatlah Dengan Musuhmu

    Sosok wanita berdiri tegap ini sontak berubah menjadi wanita lemah. Dia melotot tajam, sedangkan pelupuk matanya menahan desakan bulir-bulir air siap membasahi pipinya.“Aku tidak mengira kamu tega membentak di depan banyak orang,” ucap Venus menyeka bulir-bulir air lolos membasahi pipinya.“Aku juga tidak menyangka kamu melakukannya di depannya,” tambah Venus sekilas melirik tajam ke arah bos mereka.Ya walaupun wanita yang berdiri sekarang sebagai Meta. Menurut Venus tidak adil jika dirinya diperlakukan tidak adil.“Kenapa kamu enggak terima aku bentak? Sudah seharusnya aku marahin. Jangan lupa kalau aku senior kamu di sini,” kata Jett nada suaranya masih tinggi walaupun berusaha berbicara lirih.Jett juga tidak peduli sekalipun ada Meta di sini sebagai bos mereka.“Ayo, ikut aku ke sana,” ajak Jett memaksa.“Tidak mau,” jawab Venus cepat tanpa banyak alasan.“Kamu,” pekik Jett sudah siap dengan tangan di atas

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 35 Jangan Sentuh!

    Jett segera mengambil apa pun yang dilihat untuk membersihkan pakaian Nata alias Meta.“Berhenti. Apa yang kamu lakukan?” tanya Meta melihat pria ini berusaha keras membersihkan pakaian yang terkena noda kopi.“Maaf, aku enggak sengaja. Sebentar-sebentar. Aku bersihkan pakaian kamu. Kalau enggak bisa bersih, aku bisa membawanya ke laundry,” kata Jett tetap meraih tisu di meja.“Aku bilang cukup. Aku bisa membersihkannya sendiri,” kata Meta meminta pria ini berhenti.Akhirnya, Jett mengikuti ucapan wanita ini. Pria ini memberi jarak sekitar tiga langkah di antara mereka. Manik hitamnya masih fokus menatap bekas noda di pakaian wanita ini.“Aku minta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja,” ucap Jett merasa bersalah.“Semakin kamu membersihkannya. Pakaian ini semakin kotor. Apa kamu merasa bersalah sampai menggosoknya terlalu kuat?” tanya Meta mau tahu sikap pria ini sejauh mana memperlakukan dirinya walaupun berbeda identitas.

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 34 Tutup Buku Hubungan

    Robert menggeleng. “Aku tidak berhubungan lagi dengannya. Ini lihat, aku mengganti namanya dengan nama mantan tunangan,” jawab Robert jujur. Dia bukan pria yang mau mengenang masa lalu cukup dijadikan pelajaran.“Aku nggak yakin kalau bukan kamu duluan yang menghubungi,” kata Nata mengutarakan ketidakyakinannya.“Coba saja kamu lihat ini namanya sudah ganti. Aku juga tidak tahu kenapa wanita itu menghubungi,” jawab Robert jujur tidak ada yang perlu ditutupi. Dia pun enggan menyebut nama Venus menggantinya dengan wanita itu.“Kalau kamu jawab seperti ini aku cukup yakin,” ucap Nata.“Aku tidak akan kembali pada wanita yang sudah membuat hancur hidupnya,” tambah Robert menegaskan kalau Venus bukan wanita spesial baginya.“Ya, ya, itu terserah kamu. Buruan jawab telepon ini, berisik,” pinta Nata kesal mendengar dering ponselnya.“Tidak mau. Biarkan saja dia menghubungi sampai bosan,” balas Robert enggan menjawab panggilan telepon in

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status