Share

Bab 4 Luka Terlalu Dalam

Penulis: Maria Goreti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-18 20:51:04

“Apa aku nggak boleh menangkis tangan suami yang seharusnya melindungi justru melukai? Lalu apa peduli Mas, aku mau pergi ke mana? Kenapa mendadak peduli sama istrinya?” tanya Nata menekan kata istri berharap Jett masih mengingat statusnya.

“Apa kamu bilang? Aku melukai kamu? Kamu yang terus melawan Dek. Apa kamu lupa? Perlu aku ingatkan? Kamu enggak perlu jadi apa-apa, kamu hanya perlu mengikuti apa keinginan aku,” kata Jett uring-uringan.

Nata mengempaskan tangan suaminya.

“Kamu berani sekali melakukannya?” tanya Jett melotot tajam.

Nata terkekeh mendengar pertanyaan suaminya.

“Kamu masih bisa ketawa? Apa yang lucu?” tanya Jett meradang.

“Untuk apa takut saat bersama suamiku. Kenapa kaget melihat aku berani melawan?” tanya Nata berusaha tenang walau sulit.

“Apa Mas pikir aku akan selalu menjadi istri selalu ditindas dan diremehkan? Apa Mas nggak sadar melakukannya?” tanya Nata entah emosi apa yang bisa menggambarkan dirinya sekarang.

Aku nggak akan bisa seperti dulu lagi Mas. Kamu sudah menorehkan luka terlalu dalam. Nata membatin berharap balas dendamnya kali ini berhasil.

Jett belum menjawab pertanyaan dari Nata yang datang bertubi-tubi, melainkan dia melihat istrinya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Apa yang merasuki kamu mendadak berubah? Jett membatin memikirkan penyebab perubahan sikap istrinya.

“Apa yang mau kamu tahu, Dek?” tanya Jett menatap nanar.

Apa pun yang mau kamu tahu enggak bisa menemukannya kecuali Venus berani buka mulut. Jett membatin berharap berjalan sesuai keinginannya.

“Mas serius tanyanya?” tanya Nata ragu.

“Ya serius, apa yang mau kamu tahu?” tanya Jett mengulang pertanyaan.

“Aku mau tahu semuanya,” jawab Nata mengatakan tidak mau ada rahasia di antara mereka.

Aku ragu kalau Mas akan mengatakan semuanya. Nata membatin keraguannya pasti tidak pernah salah.

“Bagaimana pekerjaan di hotel? Masih nyaman?” tanya Nata penasaran jawaban apa yang akan keluar dari mulut suaminya.

Tentu saja Mas masih nyaman bekerja di sana. Wanita itu juga bekerja di sana, kalian bisa bertemu setiap hari tanpa ada yang curiga. Nata membatin kesal.

“Oh kamu hanya mau tahu pekerjaan Mas di hotel. Enggak ada yang beda, setiap harinya sama. Mas anggap wajar kalau ada tamu yang komplain,” jawab Jett mulai bisa mengendalikan emosinya.

Ternyata kamu hanya mau tahu itu. Jangan sampai aku keceplosan memberitahu hal enggak penting. Jett membatin berhati-hati dalam berbicara.

“Hanya itu saja? Aku bilang mau tahu semuanya nggak hanya pekerjaan di hotel saja,” balas Nata bagi yang tidak mengenal dekat terdengar egois.

Sialan kamu mau tahu apalagi. Jett membatin berusaha menahan emosi yang berhasil dikendalikannya.

“Ya hanya itu saja. Mas kadang pulang malam sering makan dengan junior di hotel. Mas enggak enak kalau menolak,” jawab Jett berbohong. Junior yang dimaksud hanya Venus.

“Yakin nggak ada yang lain?” tanya Nata menatap curiga mengundang Jett melotot.

“Ya itu saja nggak ada lainnya,” jawab Jett mendengus kesal sambil berlalu dari hadapan istrinya.

Jett mempercepat langkahnya.

“Mas mau ke mana? Mas, aku belum selesai bicara,” kata Nata berteriak memanggil suaminya walau tidak peduli.

“Bukan urusan kamu,” jawab Jett berteriak jauh suaranya masih terdengar.

Jett menjejakkan kaki di depan mobilnya, entah mau pergi ke mana. Dia merogoh saku celana mengambil batangan pipih di sana.

“Aku enggak salah lihat kalau Nata pergi ke hotel, tetapi ada urusan apa di sana?” tanya Jett tidak tahu alasan istrinya di sana.

“Sudahlah, aku enggak mau pusing gara-gara masalah ini lebih baik pergi menghindar. Semakin lama diladeni enggak ada habisnya,” ucap Jett merengut.

Jemarinya menyentuh layar ponsel lalu menemukan nama Venus di sana. Satu panggilan mengarah ke arahnya. Dering pertama belum ada jawaban membuat Jett gelisah.

“Ke mana wanita gila ini lama sekali menjawabnya?” tanya Jett mengepal tangannya.

“Halo sayang,” sapa Venus manja.

“Di mana?” tanya Jett tidak sabar menunggu.

Wanita ini sudah siap dengan pakaian dinas setiap bertemu Jett. Pria mana yang tidak tergiur jika bertemu wanita seperti Venus. Jett mengelus pipi Venus lalu menjambak rambutnya.

“Hei, apa yang mau kamu lakukan? Aku salah apa?” tanya Venus tidak tahu sebelumnya apa yang terjadi.

“Semua wanita sama saja banyak maunya,” gerutu Jett.

“Kamu ini ngomong apa?” tanya Venus tidak mengerti ke mana arah pembicaraan mereka.

“Ya kamu saja sama wanita lainnya. Banyak maunya, banyak tanya. Semua udah dituruti masih minta lagi. Apa enggak bisa ikuti saja sesuai keinginan aku?” tanya Jett mengundang Venus menggeleng bingung.

“Jett pergi dari sini kalau kamu hanya mau marah-marah saja. Aku menyesal mengenakan pakaian dinas ini. Ke luar dari kamar ini, aku mau ganti pakaian,” teriak Venus tegas tidak mau pria ini melampiaskan kemarahan padanya.

“Maaf, aku enggak bermaksud marah-marah sama kamu,” balas Jett bergerak cepat memegang tangan mungil wanita ini.

“Jangan marah, jangan tinggalin aku,” pinta Jett minta maaf menyemprotkan kemarahannya.

Venus tidak mudah memberikan maaf begitu saja. Sekilas dia melirik pria ini memohon maaf. Dia tidak tega.

“Janji jangan marah-marah tidak jelas?” tanya Venus ngambek.

“Iya sayang, aku janji,” jawab Jett mengulurkan kelingking tanda janjinya.

“Kenapa marah-marah?” tanya Venus bergayutan di samping Jett.

“Aku enggak berhasil memukul Nata. Dia berhasil menangkis tangan aku. Dia enggak takut sama aku,” kata Jett memberitahu.

“Kamu ini bicara apa? Nata itu wanita lemah, aku ragu kalau dia berani sama kamu,” balas Venus meragukan ucapan Jett.

“Aku serius. Dia terang-terangan menangkis tangan aku saat mau memukulnya. Tatapannya juga semakin berani,” lanjut Jett jujur.

“Nata itu penurut dan pendiam. Beruntungnya kamu bisa selalu menindas dan meremehkannya,” tambah Venus masih ragu.

“Nah itu dia masalahnya. Aku enggak tahu kenapa dia berubah,” kata Jett juga bingung.

“Mungkin kamu tidak menyadari kalau dia berubah. Kamu terlalu sibuk sama aku,” kata Venus manja ujung-ujungnya memuji diri sendiri.

“Ya mungkin saja, tetapi aku enggak bisa menindas, berbuat sesuka hati. Oh iya Nata mulai mencurigai pekerjaan aku di hotel,” balas Jett memberitahu.

“Beritahu saja, pekerjaan kita di hotel juga tidak ada bedanya tiap hari,” ucap Venus tidak berpikir panjang.

“Kamu gila,” seru Jett meninggikan suaranya sambil melotot tajam memperingatkan Venus.

“Kamu saja yang gila, aku masih waras,” kata Venus menyipitkan matanya kesal.

“Apa kamu lupa hubungan kita apa? Kalau aku menceritakan tentang pekerjaan di hotel, Nata bisa tahu hubungan kita,” jelas Jett memberitahu.

“Nata pasti sudah tahu hubungan kita. Dia saja tidak mau banyak bicara,” ucap Venus hanya memberi gambaran jelas.

Gawat kalau sampai Nata tahu hubungan aku dengan suaminya. Aku tidak mau lagi Jett diambil wanita lain. Venus membatin ketar-ketir tidak mau cinta Jett dibagi-bagi.

Tunggu. Ini bisa menjadi kesempatan aku menjatuhkan Nata di depan semua orang. Nata, Nata, di mata aku. Kamu tetap seorang wanita yang lemah. Venus membatin merencanakan hal jahat.

“Sayang, makan malam besok apa Nata diajak juga?” tanya Venus mau mempergunakan kesempatan besok.

Bab terkait

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 5 Kejutan Besar

    Suara beradunya sendok dan piring tanpa adanya percakapan di antara mereka saat sarapan walau sesekali Nata melirik ke arah suaminya.“Ada yang mau kamu tanyakan?” tanya Jett menyadari istrinya melihat terus.“Mas apa nggak ada yang mau dikatakan?” tanya Nata balik.Aku mau tahu apa Mas mengajak pergi. Nata membatin.“Enggak ada,” jawab Jett tegas.“Kenapa? Apa ada yang mau kamu tahu?” tanya Jett memancing apa yang istrinya mau tahu lagi.“Apa aku nggak diajak makan malam?” tanya Nata balik.“Nanti malam?” tanya Jett pura-pura lupa.Dari mana dia tahu makan malam bersama? Jett membatin tanya.“Iya nanti malam. Apa aku nggak boleh ikut?” tanya Nata menawarkan diri ikut makan malam. Dia yakin pasti mendapat kejutan besar.Bukannya kamu enggak boleh ikut. Aku takut kamu mengacaukan segalanya di sana, apalagi ada tamu yang sulit aku taklukan menginap di hotel. Jett membatin ragu jika mengajak istrinya.“Apa Mas takut kalau aku mengganggu?” tanya Nata memancing. Dia pikir bisa tahu siapa w

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 6 Daya Pikat Istri Orang

    Makanan di piring tidak mampu membagi perhatian pria tampan ini. Manik hitam pria ini tidak berhenti menatap wajah cantik istrinya.“Ada apa? Apa ada yang salah sama aku? Atau ada yang menempel di wajahku?” tanya Nata saat mau menyuapkan makanan ke mulutnya.Nata meletakkan kembali sendok di piring sambil melirik ke arah suaminya.“Kenapa Mas?” tanya Nata seolah belum puas mendapatkan jawaban.“Enggak ada apa-apa di wajah kamu. Aku hanya bingung saja sama kamu,” jawab Jett justru mengaduk-aduk makanan di piring.“Bingung? Apa aku membuat kesalahan?” tanya Nata merasa tidak melakukan kesalahan walau tanpa disadarinya.“Bukannya kamu selalu membuat kesalahan setiap hari?” tanya Jett bukan tujuan ini menatap istrinya.“Aku yakin Mas mau tanya sesuatu. Apa yang mau Mas tanyakan?” tanya Nata berpikir apa yang mau diketahui suaminya.“Mas hanya mau tahu apa tujuan kamu sebenarnya?” tanya Jett juga berpikir pasti ada yang disembunyikan darinya.“Aku nggak ngerti maksud pertanyaan Mas,” jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 7 Taruhan Cinta

    “Bu, bukan maksud saya seperti itu Pak,” ucap Venus gugup serta keningnya mendadak berkeringat.“Kenapa? Apa kamu membenci wanita berhasil membujuk saya? Apa target pekerjaan kamu tidak terpenuhi? Sayang sekali,” ucap Pak Broto menyindir wanita di depannya yang tidak tahu diri.“Saya tidak memiliki pemikiran itu. Saya hanya heran kenapa Pak Broto terbujuk olehnya. Dia tidak bekerja di hotel ini,” balas Venus tidak mau dianggap remeh.“Saya pikir kamu tidak tahu siapa dia. Saya hanya mau mengatakan kamu cukup tahu jika wanita kemarin pantas bekerja di hotel berbintang lima,” kata Pak Broto masih saja menyisipkan pujian untuk Nata.Siapa pun dia, aku tidak peduli. Aku hanya malas mendengar orang lain selalu memujinya. Padahal, dia juga tidak bisa apa-apa selain berada di dapur. Venus membatin kesal.“Maaf pergaulan saya terlalu sempit sehingga tidak mengenal banyak orang termasuk wanita yang membujuk Pak Broto menginap di sini,” balas Venus sebetulnya sangat tahu.“Saya juga tidak pedul

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 8 Bekas Merah Di Pipi

    “Apa kamu sadar menanyakannya?” tanya Jett sorot matanya tajam seperti mengeluarkan sinar laser.“Aku sadar. Apa pertanyaanku salah?” tanya Nata balik menantang.Kamu bukan lagi istri yang dulu lagi. Ada apa dengan kamu? Perubahan sikap kamu yang mendadak semakin membuat aku kesal. Jett membatin.“Enggak punya sopan santun tanya sama suami kamu,” balas Jett jengkel.“Aku akan sopan kalau Mas juga bisa menjaga sikap sama wanita lain. Buktinya Mas nggak bisa kan,” kata Nata pun dongkol.“Kamu berani-beraninya,” hardik Jett pada istrinya.Jett mengayunkan tangan mengenai pipi istrinya.“Aduh, Mas,” pekik Nata sontak beranjak sambil memegang pipi. Bekas merah tercetak sempurna di pipinya.“Mas selalu tega sama aku. Kamu kerasukan apa selalu menindas aku?” tanya Nata menuntut jawaban dari suaminya.“Apalagi maksud pertanyaan kamu? Apalagi yang mau kamu tahu? Lama-lama kamu kok nyebelin,” jawab Jett menyelipkan pertanyaan.“Apa aku perlu mengulang terus? Aku yakin Mas tahu semuanya,” balas

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 9 Mertua VS Menantu

    Terik matahari menyinari sudut di mana seorang wanita duduk di kursi kayu berukir. Nata menyesap kopi lalu menyuapkan roti manis ke mulutnya.“Aku harap nggak bertemu seseorang di sini,” ucap Nata malas meladeni jika bertemu orang tidak penting di Clarosta Hotel.Manik hitamnya sesekali memindai serta membagi pandangan membaca novel.“Aku sudah berada di sini mau bertemu Kakek. Sibuk nggak ya?” tanya Nata beranjak dari kursi setelah menandaskan tetes terakhir kopi di gelas.Ekor matanya sekilas melihat wanita dikenal. Posisinya tidak bisa menghindar lebih baik menghadapi walaupun banyak pertanyaan darinya.“Asem, kenapa juga bertemu di sini? Apa dari sekian banyak hotel harus ada di sini? Mencurigakan, apa yang dilakukan Mama di sini?” tanya Nata lirih sebelum akhirnya beliau menarik langkah semakin mendekati menantunya.Langkahnya perlahan semakin mendekati Nata dengan senyum jahat terukir di bibirnya.“Kamu lagi, kamu lagi,” kata Mama Lusi menyapa dengan cara berbeda.“Ma,” sapa Nat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 10 Oh Ketahuan Deh

    “Kamu sadar enggak tanyanya?” tanya Jett kesal sudah dikasih tahu jangan kerja masih saja mencari celah.“Aku sadar banget, Mas. Aku nggak sakit sama sekali. Mas mau dengar jawabanku apa?” tanya Nata menantang suaminya.Aku menduga kamu nggak bolehin kerja. Nata membatin menunggu jawaban suaminya sesuai atau tidak.“Kamu sudah tahu jawabannya, enggak perlu juga Mas jawab,” jawab Jett geram mendengar pertanyaan istrinya.“Aku nggak tahu apa jawabannya. Boleh atau enggak?” tanya Nata lagi semakin memancing emosi suaminya.“Enggak. Sekali enggak tetap enggak. Titik,” jawab Jett tegas sekaligus naik pitam.“Mas harus kasih tahu dong alasan nggak boleh kerja,” balas Nata mau tahu sejauh mana suaminya memberikan alasan masuk akal.“Alasan? Kamu enggak perlu alasan apa pun. Tadi Mas sudah bilang titik,” ucap Jett sejujurnya sambil memikirkan alasan masuk akal.“Aku juga mau beli barang-barang yang disuka. Aku nggak mau minta uang terus sama Mas. Apa Mas nggak tahu Mama selalu marah kalau aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 11 Jangan Ya Dek Ya

    “Kamu terlihat marah sekali. Siapa yang kamu maksud?” tanya Robert belum melihat seseorang yang dilihat Nata.“Itu mereka. Aku nggak bisa diginiin. Mereka terang-terangan sekali selingkuh di depanku,” jawab Nata mempercepat langkah menghampiri mereka berdua.Nata berkacak pinggang seperti siap melahap mereka berdua asyik bergandeng tangan tanpa malu.“Aku ikut Nata,” ucap Robert mendadak menghentikan langkah setelah melihat siapa yang dimaksud. Dia mendadak terpaku.Bibir wanita memakai lipstik merah ini membentuk lengkungan senyuman tipis walau setelah itu mimik wajahnya menyeramkan.“Kebetulan sekali bertemu di sini,” sindir Nata berdiri di hadapan Jett dan Venus.Ekor mata wanita bertubuh langsing ini melirik sekilas suaminya melepas genggaman tangan Venus.“Aku nggak percaya bisa ketemu Mas di sini. Apa mau bertemu klien di sini?” tanya Nata pura-pura bodoh tidak tahu apa yang terjadi.“Enggak. Kamu sendiri ada urusan apa?” tanya Jett sekilas melirik ke arah pria berdiri tidak jau

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 12 Suami Bermasalah

    “Aku pergi sekarang,” kata Jett mengakhiri percakapan di panggilan telepom entah dengan siapa itu.Pria ini kembali menandaskan air putih di botol. Nata memegangi perut menahan tawa.“Kenapa kamu menatap aku aneh?” tanya Jett merasa ada yang tidak beres. Namun, dia mengabaikannya.“Nggak papa,” jawab Nata tertawa kecil.Jett hendak melangkah ke depan, tetapi telapak tangan Nata menarik pergelangan tangan suaminya.“Tunggu, mau ke mana Mas? Apa terjadi sesuatu?” tanya Nata tidak bisa juga menyembunyikan kekhawatirannya.“Kamu ini kenapa sih? Bukan urusan kamu juga ngapain tanya-tanya. Lepaskan, aku mau pergi,” jawab Jett mengempaskan tangan istrinya.“Kamu ini ganggu bisanya ganggu saja. Orang mau berangkat buru-buru,” ucap Jett kesal entah siapa yang menghubunginya.Pria ini mempercepat langkah kaki tidak tahan terlalu lama sehingga dia berlari kecil menuju ke luar. Entah kabar apa dan dari siapa menunggu di hotel.Deru mesin mobil membelah pelataran rumah mewah pria ini. Nata mengint

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 42 Video Panas

    Jett mengedarkan pandangan sambil melihat satu per satu dari mereka yang menatap dan berbisik. Dia mendekatkan tubuhnya pada Meta.“Aku enggak tahu, apa yang terjadi,” bisik Jett jujur.“Aku harap, kamu bicara jujur.”“Aku jujur. Apa yang harus ditutupi? Seharusnya, Bu Meta memberitahu, apa yang terjadi?”Meta tidak sampai hati memberitahu, tetapi … di satu sisi. Dia sangat bersyukur, entah siapa pun yang menyebarkan video ini, bisa jadi jalan hubungan Venus dan Jett hancur.“Bu—Bu Meta, mau kapan memberitahu kita di sini?” tanya Jett tidak sabar menunggu.“Aku sendiri enggak tahu, bagaimana memberitahu kalian.”“Maksud, Bu Meta?”“Aku tahu, berita ini enggak seharusnya diberitahu, tapi …”“Tapi apa, Bu?” tanya Jett lagi, dia mewakili mereka–yang ada di ruang rapat.“Tapi, kalian harus tetap mendengarkan dari mulutku.”“Bu Meta, bilang saja. Aku dan yang lainnya siap mendengar.”Meta menatap mereka satu per satu, tidak terkecuali Jett. Manik hitamnya berhenti menatap pria ini cukup la

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 41 Ujian Kehidupan

    Manik hitam mereka bertemu dalam satu titik yang sama, tetapi dengan pemikiran yang berbeda.Jett terperanjat mendengar pertanyaan dari Venus hingga memberi jarak sekitar tiga langkah mundur.“A…apa kamu bilang? Hubungan aku… dan Nata berakhir? Apa maksud pertanyaan kamu?”“Aku menebak saja. Kalau benar berarti keberuntungan sedang berpihak sama aku.”“Kenapa kamu bisa berpikir kalau hubungan aku berakhir? Hanya karena enggak ada drama?”“Ya, dilihat akhir-akhir ini enggak ada drama.”“Bukan urusan kamu mau tahu lebih banyak hubungan aku dengan Nata. Aku ingatkan!”“Apa kamu mengancam aku?”“Enggak. Hanya mengingatkan, supaya kamu jangan melewati batas,” jelas Jett menarik garis di antara mereka.“A—Apa kamu bilang? Melewati garis? Cih, aku tidak akan melakukannya.”“Terserah kamu, mau melakukannya atau enggak, tetapi satu hal yang perlu kamu tahu. Hubungan aku dengan Nata baik-baik saja.”“Baguslah, kalau baik-baik saja,” balas Venus sinis.Isi kepala Jett saat ini hanya mendekati Me

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 40 Deg-Degan

    Tangan wanita ini bergetar hebat saat menutup memegang ponsel dengan layar perlahan menggelap, sedangkan kening Robert terlukis tanda tanya besar.‘Sebaiknya aku tanya atau tidak?’ batin Robert penasaran.“Apa sesuatu terjadi, Nata?”Tidak ada jawaban meluncur dari mulut wanita ini.“Nata, Nata,” panggil Robert berharap wanita ini mendengarkan.Iris mata wanita ini berkaca-kaca. “Kakek,” ucap Nata gemetar.“Ada apa dengan kakek Dewo? Kamu mau pergi menemuinya? Ayo, aku antar.”“Nggak, nggak. Aku bisa pergi sendiri.”Telapak tangan lebar gerak cepat meraih pergelangan tangan wanita ini.“Tunggu. Kamu tidak bisa pergi dalam keadaan seperti ini. Aku antar.” Robert kekeh mau mengantar.Wanita ini gelisah berjalan mondar-mandir. Sementara Robert juga bingung.“Sekarang, kamu ambil tas atau apa pun yang bisa dibawa. Aku … aku tunggu di mobil.”“O­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­—Itu. Iya, aku ambil tas dulu.”Robert mengulurkan tangan membantu Nata masuk ke mobil.“Ayo, kita pergi sekarang.”“Iya,

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 39 Jalan Tol Naik Jabatan

    Kini, Jett berusaha menutupi rasa gugupnya. Pertanyaan ini tidak mampu dijawabnya.“Istri aku di rumah,” jawab Jett cukup singkat untuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban panjang. Lalu dia menyesap minuman di depannya hingga tersisa gelas kosong.“Apa kamu haus? Mau lagi winenya?” tanya Meta menawarkan sambil memanggil pelayan supaya menuangkan minuman.“Boleh tambah sedikit sepertinya aku haus,” jawab Jett tidak bisa berbohong kalau tidak bicara jujur pasti kehausan.Sedangkan wanita ini memiliki pemikiran sendiri. Haus atau memang tidak bisa menjawab pertanyaan darinya.“Di rumah? Sayang sekali nggak diajak. Aku pikir bisa mengenal keluarga kalian juga. Nggak usah dipikirkan, aku hanya penasaran mau tahu seperti apa istrimu,” kata Meta secara tidak langsung meledek Jett.“Mungkin, aku akan bawa lain kali atau aku rundingkan dulu dengan istri mengundang Bu Meta makan malam di rumah kami. Istri aku pintar memasak, masakannya sud

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 38 Aroma Wine yang Menyengat

    Nata mengukir senyum, lalu memegang tangkai gelas wine. Dia menggoyangkan gelas, lalu menyesapnya perlahan sambil menikmati aroma wine. Dia pun meninggalkan bekas lipstik di bibir gelas, melirik sekilas sembari meninggalkan getaran perasaan pada pria di dekatnya.“Untuk itu aku mengajakmu makan malam. Aku nggak berharap banyak sama makan malam ini bisa menyelesaikan salah paham di antara kita,” kata Meta meletakkan gelas wine di dekatnya.“Salah paham di antara kita?” tanya Jett mulai menaruh penasaran pada wanita ini.Jett memiliki tujuan sendiri dengan ajakan malam ini berharap bisa mendekati wanita ini.“Iya, aku pikir harus meluruskan beberapa hal supaya selanjutnya nggak ada salah paham. Aku merasa nggak nyaman saja langkah ini kalau ada salah paham sama karyawan,” kata Meta hanya menganggap Jett tidak lebih dari seorang karyawan yang bekerja di hotel.“Aku menebak salah paham di antara kita dimulai dari kalau kamu berpikir aku mengi

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 37 Makan Malam Penuh Siasat

    Meta menatap bingung apa maksud pertanyaan pria ini. Dia menyipitkan mata sambil berpikir mencari jawaban. Dia pikir lebih baik ditanyakan saja.“Aku nggak ngerti maksud pertanyaanmu?” tanya Meta bingung. Dia datang ke Clarosta Hotel suda pasti mengelola hotel bukan untuk jualan sayur di sini.“Bu Meta datang ke Clarosta Hotel bukan hanya sebagai cucu pemilik hotel bukan? Apa tujuan Bu Meta sebenarnya? Apa mau merombak habis hotel ini? Atau hanya mau mengambil keuntungan?” tanya Jett mengajukan pertanyaan menyudutkan. Namun, tidak satu pun pertanyaan melibatkan pertanyaan pribadi.“Apa inti pertanyaanmu?” tanya Meta balik cukup dengan pertanyaan singkat.“Sebenarnya aku hanya mau tanya. Kenapa kemarin Bu Meta memindahkan aku ke hotel cabang?” tanya Jett ternyata tanya tentang ini.“Jadi kamu hanya mau tanya ini,” balas Meta lega. Dia pikir ada apa tiba-tiba mendadak menghadangnya.“Lalu apa jawabannya Bu?” tanya Jett penasaran. D

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 36 Dekatlah Dengan Musuhmu

    Sosok wanita berdiri tegap ini sontak berubah menjadi wanita lemah. Dia melotot tajam, sedangkan pelupuk matanya menahan desakan bulir-bulir air siap membasahi pipinya.“Aku tidak mengira kamu tega membentak di depan banyak orang,” ucap Venus menyeka bulir-bulir air lolos membasahi pipinya.“Aku juga tidak menyangka kamu melakukannya di depannya,” tambah Venus sekilas melirik tajam ke arah bos mereka.Ya walaupun wanita yang berdiri sekarang sebagai Meta. Menurut Venus tidak adil jika dirinya diperlakukan tidak adil.“Kenapa kamu enggak terima aku bentak? Sudah seharusnya aku marahin. Jangan lupa kalau aku senior kamu di sini,” kata Jett nada suaranya masih tinggi walaupun berusaha berbicara lirih.Jett juga tidak peduli sekalipun ada Meta di sini sebagai bos mereka.“Ayo, ikut aku ke sana,” ajak Jett memaksa.“Tidak mau,” jawab Venus cepat tanpa banyak alasan.“Kamu,” pekik Jett sudah siap dengan tangan di atas

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 35 Jangan Sentuh!

    Jett segera mengambil apa pun yang dilihat untuk membersihkan pakaian Nata alias Meta.“Berhenti. Apa yang kamu lakukan?” tanya Meta melihat pria ini berusaha keras membersihkan pakaian yang terkena noda kopi.“Maaf, aku enggak sengaja. Sebentar-sebentar. Aku bersihkan pakaian kamu. Kalau enggak bisa bersih, aku bisa membawanya ke laundry,” kata Jett tetap meraih tisu di meja.“Aku bilang cukup. Aku bisa membersihkannya sendiri,” kata Meta meminta pria ini berhenti.Akhirnya, Jett mengikuti ucapan wanita ini. Pria ini memberi jarak sekitar tiga langkah di antara mereka. Manik hitamnya masih fokus menatap bekas noda di pakaian wanita ini.“Aku minta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja,” ucap Jett merasa bersalah.“Semakin kamu membersihkannya. Pakaian ini semakin kotor. Apa kamu merasa bersalah sampai menggosoknya terlalu kuat?” tanya Meta mau tahu sikap pria ini sejauh mana memperlakukan dirinya walaupun berbeda identitas.

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 34 Tutup Buku Hubungan

    Robert menggeleng. “Aku tidak berhubungan lagi dengannya. Ini lihat, aku mengganti namanya dengan nama mantan tunangan,” jawab Robert jujur. Dia bukan pria yang mau mengenang masa lalu cukup dijadikan pelajaran.“Aku nggak yakin kalau bukan kamu duluan yang menghubungi,” kata Nata mengutarakan ketidakyakinannya.“Coba saja kamu lihat ini namanya sudah ganti. Aku juga tidak tahu kenapa wanita itu menghubungi,” jawab Robert jujur tidak ada yang perlu ditutupi. Dia pun enggan menyebut nama Venus menggantinya dengan wanita itu.“Kalau kamu jawab seperti ini aku cukup yakin,” ucap Nata.“Aku tidak akan kembali pada wanita yang sudah membuat hancur hidupnya,” tambah Robert menegaskan kalau Venus bukan wanita spesial baginya.“Ya, ya, itu terserah kamu. Buruan jawab telepon ini, berisik,” pinta Nata kesal mendengar dering ponselnya.“Tidak mau. Biarkan saja dia menghubungi sampai bosan,” balas Robert enggan menjawab panggilan telepon in

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status